Saat
seorang yang berniat haji hendak melewati batas miqat makani maka mereka
akan melakukan shalat ihram dengan pakaian ihram dan berniat ihram. Usai itu
mereka masuk dalam sebuah kondisi yang 'tidak biasa'. Kondisi itulah adalah ihram.
Ihram berarti pengharaman. Pengharaman atas segala sesuatu selain Allah Swt.
Seperti Takbiratul Ihram dalam shalat, seluruh hal yang tadinya halal
maka begitu Anda bertakbiratul ihram ada beberapa hal yang tadinya boleh/halal
berubah menjadi haram. Maka ihram adalah pengkondisian diri untuk mengharamkan
hal keduniawian dan kembali fokus mengingat Allah.
Mereka
semua jemaah haji mengucapkan kalimat Talbiyah sebagai bentuk ihram yang
mereka pertontonkan untuk Allah Sang Pencipta mereka.
áóÈøóíúßó Çááøóåãøó áóÈøóíúßó¡ áóÈøóíúßó
áÇó ÔóÑöíúßó áóßó áÈóøóíúßó¡ Åäøó ÇáúÍóãúÏó æóÇúáäöÚúãóÉó áóßó æóÇúáãõáúßó áÇó
ÔóÑöíúßó áóßó
Labbaikallahumma
labbaik… Labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal
mulk… La syarika laka…
Aku
penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu. Aku penuhi panggilanMu…
Tiada sekutu bagiMu. Sungguh segala puji, kenikmatan dan kekuasaan hanya
milikMu, tiada sekutu bagiMu!
Inilah
pengakuan dan penginsafan yang dilakukan oleh setiap orang yang datang berhaji
ke rumah Allah Swt. Mereka sadar bahwa setelah mereka datang ke rumahNya mereka
dapati bahwa betapa kecil dan kerdil kita semua dihadapanNya. Maka inilah
yel-yel penginsafan yang diserukan oleh setiap jemaah haji dengan suara keras
dan lantang.
Semestinya
itulah yang dilakukan oleh setiap jamaah haji. Namun kerap terjadi pada
kebanyakan haji Indonesia
bahwa mereka membaca kalimat talbiyah ini dengan suara yang hampir tidak
terdengar. Boleh jadi mereka lelah. Boleh jadi juga karena mereka tidak memahami
dan menjiwai makna dari kalimat talbiyah.
Para sahabat Rasulullah Saw pun melakukan
hal yang sama. Ketika mereka hendak melakukan haji dan menempuh perjalanan yang
amat jauh usai mereka mengambil miqat dari Dzul Hulaifah atau Bir Ali,
suara mereka hampir tidak terdengar saat bertalbiyah. Maka mendapati hal ini,
Jibril As menghampiri Rasulullah Saw untuk menyerukan para sahabat agar
melantang suara saat mereka bertalbiyah.
Redaksi
hadits tersebut adalah:
Dari
Khalad bin as Saib dari ayahnya semoga Allah Swt meridhai mereka berdua bahwa
Rasulullah Saw bersabda, "Jibril menghampiriku dan memintaku agar aku
menyuruh para sahabat untuk melantangkan suara mereka ketika bertalbiyah."
HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, An
Nasa'I & Ibnu Majah
Usai
diberitahukan oleh Rasulullah Saw untuk melantang suara saat bertalbiyah, maka
para sahabatpun meninggikan suara mereka dalam melafalkannya hingga suara
mereka serak dan parau, demikian yang disampaikan oleh Abu Syaibah.
Labbaikallahumma
labbaik… Aku penuhi panggilanMu ya Allah…. Aku penuhi panggilanMu!
Sedari
itu, hendaknya para jemaah haji Indonesia
melantangkan suara mereka saat bertalbiyah. Anjuran untuk meninggikan suara
saat bertalbiyah ini hanya berlaku untuk kaum pria. Sedangkan kaum wanita cukup
melafalkannya dengan suara lirih namun sarat pemaknaan.
Sadarilah makna kalimat talbiyah, serta pahami
artinya! Suara yang lantang akan membuat seluruh aliran syaraf dalam tubuhmu
serta sel darah turut serta dalam bersegera menjawab panggilan Allah Swt.
Engkau akan terbawa dalam kenisbian dihadapan keagungan Allah Swt. Seiring
dengan memudarnya suara dari kerongkonganmu, hingga tiada lagi yang tersisa
nadanya. Sambil berikrar kepada Allah bahwa tiada puji, kenikmatan,
kekuasaan selain hanya milikMu. Demikian juga suara ini…, semuanya hanya
milikMu ya Rabb, hanya milikMu!
Rasakan
indahnya berhaji!
Salam,
H. Bobby Herwibowo, Lc
Pembimbing Haji & Umrah DD Travel
Keutamaan Sebuah Perjalanan
021-7211035 / 0817200456
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar