Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- [Mimbar] From: M.Arif As Salman
- 2a.
- (Ruang Kantor) P10 From: fiyan arjun
- 2b.
- (Ruang Kantor) P10 From: fiyan arjun
- 3.1.
- File - Moderator Sekolah Kehidupan From: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
- 4.
- Hari Ini Bawahan, Besok Atasan From: dkadarusman
- 5a.
- [Mimbar] Perubahan Dahsyat From: apriyanto aris
- 6.
- [Info] Pelatihan ''Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat'' di Bandung ( From: Wildan Nugraha
- 7.
- Re: Mohon didaftar menjadi anggota. Tq From: ugik madyo
- 8a.
- [Alhamdulillah] Kabar Baik dan Bahagia From: dr Dito
- 8b.
- Re: [Alhamdulillah] Kabar Baik dan Bahagia From: sismanto
- 9a.
- Re: (Bioskop) Fireflies in The Garden (its just too much drama in on From: Bu CaturCatriks
- 10a.
- Re: (Ruang Keluarga) Dilarang Jualan From: patisayang
- 10b.
- Re: (Ruang Keluarga) Dilarang Jualan From: patisayang
- 11a.
- Re: [Numpang Lewat] Mohon segera mengirimkan alamat From: patisayang
- 12a.
- IKUTILAH JOURNALISTS WRITING COMPETITION BPK RI 2008! From: Bu CaturCatriks
- 13.
- Fw: (OOT) Beasiswa S1 dari Pemerintah Singapura From: Sari Radityo
- 14a.
- Apa Khabar ESKA? From: Pandika Sampurna
- 14b.
- Re: Apa Khabar ESKA? From: inga_fety
- 15.
- FREE WRITING = MEMBUAT TULISAN BURUK (CATATAN KAKI) From: arya noor amarsyah arya
- 16.
- [bahasa] [syukur] Re: Buku Lingkar Pena menang Khatulistiwa Literary From: Lia Octavia
- 17.
- [ruang baca] Marketing Plus 2000 -- untuk penggemar buku jadoel From: Nursalam AR
- 18.
- [ruang baca] Komunikasi Antar Budaya (buku jadoel karya Dedy Mulyana From: Nursalam AR
- 19a.
- Re: JA RAZIA PREMAN, PSK ADA, MENGAPA RAZIA HOMO DAN LESBI BELUM? (C From: bhayu_mh
- 20.
- (Catcil) Bedak Nomor Sebelas From: sismanto
- 21a.
- Re: (Artikel)Dua Pertanyaan Minggu Ini, untuk Indonesiaku --> mbak l From: inga_fety
Messages
- 1a.
-
[Mimbar]
Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com marif_assalman
Sun Nov 16, 2008 4:44 am (PST)
Pedagang Cina dan Juru Dakwah
Ketika saya masih tinggal di rumah kontrakan dengan teman-teman, di Dar el-Sa`adah, pada suatu malam sekitar jam 11 lewat terdengar ada yang mengetok pintu dari luar. Salah seorang teman kami menuju pintu dan membukanya. Terlihat seorang wanita sedang berdiri dengan barang bawaannya yang lumayan banyak. Dari wajahnya kami kenal ia berasal dari Cina. Kamipun bertanya, "'Aiz eh?," tapi ia tidak memberi jawaban. Hanya menggunakan bahasa isyarat. Dari gerak-geriknya kamipun paham bahwa ia ingin menawarkan barang-barang yang dibawanya, barangkali dari teman-teman ada yang tertarik dan berminat untuk membeli. Setelah dilihat, sepertinya tidak ada dari teman-teman yang ada keinginan untuk membeli, kemudian iapun meminta izin untuk pergi.
Pada kesempatan lain saya juga sering melihat orang-orang Cina tersebut berjalan di daerah Bawwabah membawa barang-barang diatas punggung mereka. Mereka datang dari jauh, dari negri mereka dengan tujuan untuk menjual barang-barang buatan mereka dan mendatangi tiap rumah. Telah banyak waktu dan biaya yang mereka habiskan. Mereka juga harus meninggalkan negri mereka, kampung halaman, keluarga, anak dan istri untuk menjual barang-barang buatan mereka atau hanya sekedar mempromosikan barang-barang tersebut.
Demi suatu tujuan mereka rela untuk menempuh kesulitan, karena mereka punya keyakinan yang kuat bahwa kerja yang mereka lakukan tidak akan sia-sia, pasti akan berbuah hasil. Di tempat lain saya juga menemukan orang-orang Cina tersebut menyewa sebuah flat yang mereka gunakan untuk memproduksi tahu.
Kenapa mereka tidak tinggal saja di negri mereka? Kemudian memproduksi barang-barang tersebut keluar negri, ataupun kalau memang harus keluar negri, bukankah cukup mereka membuka toko, kemudian menyebarkan iklan agar orang-orang datang ke toko mereka? Kenapa mereka rela naik-turun gedung bertingkat untuk menawarkan atau mengiklankan barang-barang tersebut langsung pada pembeli. Bukankah hal tersebut sangat melelahkan apalagi dimusim panas, yang panasnya bagai hembusan hawa neraka.
Dan kini, barang-barang buatan Cina tersebar dimana-mana. Dalam berbagai bentuk produk dan jenis. Banyak orang memakai buatan mereka. Kalau kita pergi berbelanja ke pasar, toko, super market kita akan banyak temukan barang-barang tersebut made in china. Jerih payah para pendahulu mereka dan sekarang terus dilanjutkan oleh generasi setelah mereka menjadikan produk buatan Cina dikenal luas dan banyak dipakai oleh orang.
Dari mereka kita bisa belajar kerja keras, pengorbanan, keuletan, percaya diri, keyakinan, prinsip hidup, keberanian dan lainnya. Sikap gengsi, minder, penakut, tidak pede, malu dan sejenisnya tidak kita temukan dalam diri mereka.
Dalam sejarah yang pernah kita pelajari bahwa para saudagar Arab yang pernah datang ke negri kita, mereka datang tidak hanya bertujuan untuk berdagang tapi juga punya misi untuk menyebarkan dakwah Islam. Hal ini telah bermula dari zaman para sahabat, sehingga kita bisa menyaksikan kuburan para sahabat tersebar di berbagai tempat. Di Mesir, di Yordan, bahkan ditemukan ada kuburan salah seorang sahabat di negri Cina dan diberbagai tempat lainnya yang belum tercatat dalam sejarah.
Sehingga saat ini dakwah Islam telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, Islam telah dikenal diberbagai Negara dan telah banyak manusia yang memeluk ajaran Islam. Dari sensus yang pernah diadakan bahwa jumlah penganut Islam dimuka bumi lebih dari 1 miliar orang dari jumlah penduduk bumi sekitar lebih dari 5 miliar.
Kalaulah para sahabat, tabi`in dan generasi setelah mereka hanya menetap di Mekkah dan Madinah karena besarnya pahala shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta keutamaan meninggal disana tentu dakwah Islam tidak akan menyebar seperti saat ini. Barangkali kita masih belum beragama, menyembah pohon, batu dan mengikuti agama nenek moyang kita. Dan tentunya kita hidup didunia tanpa arah dan tujuan yang jelas. Lahir, hidup, makan, minum kemudian mati dan diakhirat sudah ada neraka yang menunggu kita. Orang yang mati dalam keadaan tidak beriman atau kafir kelak akan menjadi penghuni neraka.
Kita patut bersyukur pada Allah Swt. yang telah menjadikan kita seorang muslim melalui perantara mereka yang telah rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman untuk menyebarkan dakwah Islam ini. Semoga Allah Swt. memberi balasan yang mulia pada mereka, amin. Kini tanggung jawab itu ada dipundak kita, dipundak setiap muslim. Kalau setiap muslim bergerak menyebarkan dakwah Islam, maka insya Allah jumlah penganut Islam akan terus bertambah dari waktu kewaktu.
Kita tidak perlu gengsi dan takut. Akan tetapi kita harus bangga dan semangat karena bisa menyebarkan dakwah Islam ini. Tentunya pertama sekali kita mulai dari diri kita, keluarga, masyarakat yang kita hidup didalamnya. Dan terus kita lebarkan sayap dakwah Islam keberbagai tempat.
Kita tidak perlu merasa malu untuk berbicara tentang agama, tentang kebaikan pada siapapun yang kita temui. Kalau kita punya kesanggupan lebih, kita datangi setiap rumah dan menawarkan pada mereka agama, jalan hidup yang akan memberi kebahagiaan dan keselamatan bagi setiap manusia. Kita coba datangi orang-orang yang masih tenggelam dalam maksiat, dirumah mereka, dipasar, di tempat mereka bekerja, di jalan-jalan, disemua tempat yang kita temui. Kita ajak mereka pada kebaikan, pada jalan Allah Swt.
Mulai dengan perkenalan, kemudian memberi sesuatu yang menyenangkan hatinya dan seterusnya beri dorongan pada mereka untuk mengikuti jalan kebaikan dengan menyebutkan keutamaannya, sehingga timbullah daya tarik dalam hati mereka untuk melakukannya.
Ibarat kita menawarkan barang baru pada seseorang, barang tersebut belum diketahui cara penggunaannya. Kalau pada pertemuan pertama kita lebih banyak berbicara tentang sisi negatif dari barang tersebut tentu tidak ada yang berminat untuk membelinya. Tapi kalau kita pandai mengolah kata dan menyebutkan segala sisi positif dari barang yang kita tawarkan, hal itu sedikit banyaknya menjadi daya tarik bagi yang akan membeli. Begitu juga ketika kita mengajak seseorang pada kebaikan, mengajak orang yang masih jauh dari agama atau belum beragama. Ajaklah mereka pada hal-hal yang menimbulkan dorongan dan daya tarik bagi mereka untuk melakukannya. Dalam istilah lainnya adalah dengan cara targhib.
Kita harus bergerak terus untuk menyebarkan agama Allah Swt. ini, agar semua manusia kenal dengan Islam, sehingga mereka mengenal Penciptanya, tahu akan tujuan hidupnya di dunia dan tahu bahwa akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya.
Untuk meraih keuntungan materi dan kekayaan manusia tidak segan, tidak minder dan tidak takut untuk menempuh segala bentuk kesulitan dan bahaya. Mereka rela meninggalkan segala kesenangan sesaat, meninggalkan keluarga, kampung halaman, menempuh jarak yang jauh dan sebagainya. Karena mereka sudah membenamkan diri mereka kedalam prinsip dan cita-cita yang ingin mereka capai. Sedang dunia dan materi pada hakekatnya hanya bersifat sementara. Tidaklah kekal.
Dan kita sebagai seorang muslim yang telah mengetahui hakekat dunia ini dan mengimani bahwa setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat tentu sudah seharusnya lebih bersemangat lagi untuk meraihnya.
Semangat orang-orang Cina tersebut barangkali bisa kita ambil pelajaran dan kita terapkan dalam semangat kita menyebarkan dakwah Islam keberbagai Negara dimuka bumi ini. Kalau mereka rela menempuh segala kesulitan dan meninggalkan kampung halaman untuk kepentingan materi dan dunia, maka kita semestinya lebih sanggup menempuh segala kesulitan dan melakukan pengorbanan untuk kepentingan agama Allah Swt dan akhirat. Untuk kebahagiaan dan keselamatan kita dan seluruh umat manusia dimuka bumi ini.
Semoga bisa menjadi renungan kita bersama.
Wassalam
Cairo, 2008
Arif Salman
- 2a.
-
(Ruang Kantor) P10
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Sun Nov 16, 2008 5:31 am (PST)
P10
Fiyan
Arjun
http://sebuahrisalah.multiply. ym:paman_sam2comid
Saya
tekankan lagi judulyang tertulis di atas adalah bukanlah trayek dari sebuah
jurusan bus umum di ibukota Jakarta
yang seringkali saya naiki. Entah itu jurusan bus terminal Blok-M, terminal
Kampung Melayu, terminal Senin atau pun jurusan terminal Tanjung Priok.
Melainkan judul di atas adalah sebuah ungkapan rasasebagai seorang staff
yang selalu terkena tekanan dari berbagai pihak salah satu, bossy. Dan
ujung-ujungnya hasil yang didapat adalah P 10.
Pergi pagi pulang petang pinggang plus pantat pada
pegal-pegal.
Itulah yang sering saya alami akhir-akhir ini. Terlebih
saya masih baru bekerja di tempat yang semua serba baru. Baik dari manajemennya,
rekan kerja baru sampai bossy yangbenar-benar baru. Baru pertama kali
saya temukan bossy semacam ini. Setiap hari ada saja yang dipersoalkan.
Tentunya saya yang sebagai staff-nya terkadang berpikiran," nih boss doyan banget ya marahi bawahan. Apa
nggak cape tuh marahi bawahannya,"
gumam saya suatu ketika.
Memang ada saja "penghantar sarapan pagi" jika itu ia mempersoalkan
sesuatu terhadap bawahannya di pagi hari disaat ia mengotrol kinerja yang dikerjakan oleh staffnya. Apalagi jika
melakukan kesalahan pasti akan lebih runyam lagi. Dan saya pun tak pelak lagi akan
mendapatkan penghatar sarapan pagi itu pula. Begitu saya katakan jika saya
mendapatkan teguran keras dari bossy. Ya, beginilah susahnya jadi staff
Pernah suatu hari ada seorang rekan kerja baru saya
berkelakar dengan saya. Secara kebenaran rekan kerja baru saya itu orangnya
sangatlah humoris. Gokil sekali. Saking gokilnya terkadang saya malas
melayaninya. Bukan apa-apa bisa-bisa saya juga tertular ikut-ikutan gokil
darinya. Memang ia hanya berkelakar untuk membuang segala penat yang saya
rasakan seusia menerima penghantar sarapan pagi dari bossy.
"Enakan tempat yang dulu ya, Yan kerja. Nggak ada yang marah-marahi terus," kelakar kepada saya
suatu hari.
Saya yang mendapatkan kelakar darinya hanya tersenyum
kecut. Mau apalagi toh inilah hidup. Pasti ada saja sebuah warna yang
tak dapat saya temukan sebelumnya. Halnya di tempat saya bekerja yang masih
baru ini.
"Enak ya senang dalam penderitaan orang," jawab saya sekenanya. Mau kena di hatinya, mau
kena yang lainnya bagi saya itu adalh ungkapan kekecewaan saya yang tidak bisa
melihat keadaan. Situasi dan kondisi tepat untuk berkelakar.
Dan dampak dari itu semua pasti saya akan bekerja sampai
mati-matian. Begadang pun saya lakukan. Halnya H. Rhoma Irama
lakukan. Begadang sih boleh saja .Asalkan
ada perlunya Hingga nanti saya
merasakan hal yang tak beres di tubuh. Sakit. Semua seluruh tubuh yang tadinya
fit rasa sakit tubuh yang saya terima. Keesokannya semua tubuh pada pegal-pegal
dan pantat saya terasa tertusuk. Terlebih ucapan dari sang bossy. Benar-benar
serasa tertusuk belati yang saya rasakan. Tapi inilah kenyataannya yang saya
terima sebagai staff.
Resiko.
Itulah resikonya sebagai staff terlebih jika saya melakukan kesalahan atau
kelilruan. (Ya, namanya juga manusia pasti ada saja yang salah. Kalau bukan
begitu bukan manusia namanya melainkan nabi. Tetapi toh nabi saja pernah
melakukannya kok. Apalagi manusia biasa semacam saya ini? Bukannya begitu?). Tapi lagi-lagi saya teringat pada masa kuliah saya yang
hanya mengejar setahun. Diploma Satu. Saya pasti ingat kembali ternyata hampir
mirip dengan suatu orientasi pengenalan kampus atau sering kita sebut dengan
OSPEK. Lihat pasal satu. Biar salah ketua (senior) tetaplah benar!
Kata-kata pamungkas itulah sering dilontarkan bagi siapa saja yang menduduki
jabatan paling atas. Semua apapun yang dilakukan pastilah benar. Tentunya bagi
kita yang memiliki jabtan paling bawah halnya seperti saya, seorang staff tak
bisa melakukan hal lebih. Apalagi pembelaan diri. Bisa-bisa dipecat atau mendapatkan
"siraman rohani" diterima.
Memang saya akui inilah hidup. Hidup bukan suatu pilihan. Melainkan sebuah perjalanan. Seperti
halnya saya bekerja sebagai sttaf yang selalu saja serba salah. Salah ini-salah
itu. Semua salah. Tak ada kata keberan bagi seorang staff. Yang hanya kesalahan
yang diterima. Tak ada pembelaan yang tepat bagi seorang staff. Itulah yang saya
rasakan.
Kenapa saya lakukan itu semua? Semua itu saya lakukan dan
saya jalani karena sebuah kebutuhan yang mendesak sebagai manusia primer. Semua
hal yang mendasari kebutuhan diri saya harus dipenuhi. Memang terlihat
sangatlah terlalu menghalalkan segalanya sampai harga diri dipertaruhkan. Tapi bila saya tidak seperti itu apakah ada (manusia) yang
tahu dan dapat menolong saya? Sedangkan kebutuhan perut semua orang
membutuhkannya masing-masing halnya saya!
Ya, bagaimana pun caranya harus dikorbankan. Entah ego
yang memuncakjika menerima penghantar pagi dari bossy dan saat itu pula ego
saya rendam dalam-dalam sampai semua saya korbankan. Korbankan harga diri, korbankan
waktu, korban energi sampai korbankan pinggang serta pantat yang semua terasa sakit dan
pegal-pegal. Dan semua itu juga
saya lakukan demi cita-cita mulia saya. Saya
ingin mengumpulkan uang dari saya bekerja untuk membeli laptop (bekas) untuk pekerjaan
sampingan saya. Menulis. Memang susahnya jadi staff. Terus berulang-ulang
dirasakannya. Pergi pagi pulang petang pinggang plus pantat pada
pegal-pegal.*(fy)
Ulujami, 16
November 2008
Saat ditemani rinai
hujan sebagai peneman hidup hingga sampai ditemani dengan tembangnya D-MasivDi Antara Kalian di rental
komputer langganan saya.....
- 2b.
-
(Ruang Kantor) P10
Posted by: "fiyan arjun" paman_sam2@yahoo.com paman_sam2
Sun Nov 16, 2008 5:34 am (PST)
P10
Fiyan
Arjun
http://sebuahrisalah.multiply. com
id ym:paman_sam2
Saya
tekankan lagi judulyang tertulis di atas adalah bukanlah trayek dari sebuah
jurusan bus umum di ibukota Jakarta
yang seringkali saya naiki. Entah itu jurusan bus terminal Blok-M, terminal
Kampung Melayu, terminal Senin atau pun jurusan terminal Tanjung Priok.
Melainkan judul di atas adalah sebuah ungkapan rasasebagai seorang staff
yang selalu terkena tekanan dari berbagai pihak salah satu, bossy. Dan
ujung-ujungnya hasil yang didapat adalah P 10.
Pergi pagi pulang petang pinggang plus pantat pada
pegal-pegal.
Itulah yang sering saya alami akhir-akhir ini. Terlebih
saya masih baru bekerja di tempat yang semua serba baru. Baik dari manajemennya,
rekan kerja baru sampai bossy yangbenar-benar baru. Baru pertama kali
saya temukan bossy semacam ini. Setiap hari ada saja yang dipersoalkan.
Tentunya saya yang sebagai staff-nya terkadang berpikiran," nih boss doyan banget ya marahi bawahan. Apa
nggak cape tuh marahi bawahannya,"
gumam saya suatu ketika.
Memang ada saja "penghantar sarapan pagi" jika itu ia mempersoalkan
sesuatu terhadap bawahannya di pagi hari disaat ia mengotrol kinerja yang dikerjakan oleh staffnya. Apalagi jika
melakukan kesalahan pasti akan lebih runyam lagi. Dan saya pun tak pelak lagi akan
mendapatkan penghatar sarapan pagi itu pula. Begitu saya katakan jika saya
mendapatkan teguran keras dari bossy. Ya, beginilah susahnya jadi staff
Pernah suatu hari ada seorang rekan kerja baru saya
berkelakar dengan saya. Secara kebenaran rekan kerja baru saya itu orangnya
sangatlah humoris. Gokil sekali. Saking gokilnya terkadang saya malas
melayaninya. Bukan apa-apa bisa-bisa saya juga tertular ikut-ikutan gokil
darinya. Memang ia hanya berkelakar untuk membuang segala penat yang saya
rasakan seusia menerima penghantar sarapan pagi dari bossy.
"Enakan tempat yang dulu ya, Yan kerja. Nggak ada yang marah-marahi terus," kelakar kepada saya
suatu hari.
Saya yang mendapatkan kelakar darinya hanya tersenyum
kecut. Mau apalagi toh inilah hidup. Pasti ada saja sebuah warna yang
tak dapat saya temukan sebelumnya. Halnya di tempat saya bekerja yang masih
baru ini.
"Enak ya senang dalam penderitaan orang," jawab saya sekenanya. Mau kena di hatinya, mau
kena yang lainnya bagi saya itu adalh ungkapan kekecewaan saya yang tidak bisa
melihat keadaan. Situasi dan kondisi tepat untuk berkelakar.
Dan dampak dari itu semua pasti saya akan bekerja sampai
mati-matian. Begadang pun saya lakukan. Halnya H. Rhoma Irama
lakukan. Begadang sih boleh saja .Asalkan
ada perlunya Hingga nanti saya
merasakan hal yang tak beres di tubuh. Sakit. Semua seluruh tubuh yang tadinya
fit rasa sakit tubuh yang saya terima. Keesokannya semua tubuh pada pegal-pegal
dan pantat saya terasa tertusuk. Terlebih ucapan dari sang bossy. Benar-benar
serasa tertusuk belati yang saya rasakan. Tapi inilah kenyataannya yang saya
terima sebagai staff.
Resiko.
Itulah resikonya sebagai staff terlebih jika saya melakukan kesalahan atau
kelilruan. (Ya, namanya juga manusia pasti ada saja yang salah. Kalau bukan
begitu bukan manusia namanya melainkan nabi. Tetapi toh nabi saja pernah
melakukannya kok. Apalagi manusia biasa semacam saya ini? Bukannya begitu?).. Tapi lagi-lagi saya teringat pada masa kuliah saya yang
hanya mengejar setahun. Diploma Satu. Saya pasti ingat kembali ternyata hampir
mirip dengan suatu orientasi pengenalan kampus atau sering kita sebut dengan
OSPEK. Lihat pasal satu. Biar salah ketua (senior) tetaplah benar!
Kata-kata pamungkas itulah sering dilontarkan bagi siapa saja yang menduduki
jabatan paling atas. Semua apapun yang dilakukan pastilah benar. Tentunya bagi
kita yang memiliki jabtan paling bawah halnya seperti saya, seorang staff tak
bisa melakukan hal lebih. Apalagi pembelaan diri. Bisa-bisa dipecat atau mendapatkan
"siraman rohani" diterima.
Memang saya akui inilah hidup. Hidup bukan suatu pilihan. Melainkan sebuah perjalanan. Seperti
halnya saya bekerja sebagai sttaf yang selalu saja serba salah. Salah ini-salah
itu. Semua salah. Tak ada kata keberan bagi seorang staff. Yang hanya kesalahan
yang diterima. Tak ada pembelaan yang tepat bagi seorang staff. Itulah yang saya
rasakan.
Kenapa saya lakukan itu semua? Semua itu saya lakukan dan
saya jalani karena sebuah kebutuhan yang mendesak sebagai manusia primer. Semua
hal yang mendasari kebutuhan diri saya harus dipenuhi. Memang terlihat
sangatlah terlalu menghalalkan segalanya sampai harga diri dipertaruhkan. Tapi bila saya tidak seperti itu apakah ada (manusia) yang
tahu dan dapat menolong saya? Sedangkan kebutuhan perut semua orang
membutuhkannya masing-masing halnya saya!
Ya, bagaimana pun caranya harus dikorbankan. Entah ego
yang memuncakjika menerima penghantar pagi dari bossy dan saat itu pula ego
saya rendam dalam-dalam sampai semua saya korbankan. Korbankan harga diri, korbankan
waktu, korban energi sampai korbankan pinggang serta pantat yang semua terasa sakit dan
pegal-pegal. Dan semua itu juga
saya lakukan demi cita-cita mulia saya. Saya
ingin mengumpulkan uang dari saya bekerja untuk membeli laptop (bekas) untuk pekerjaan
sampingan saya. Menulis. Dan juga membahagian seorang ibu serta usia saya yang terus bertambah. Memang susahnya jadi staff. Terus berulang-ulang
dirasakannya. Pergi pagi pulang petang pinggang plus pantat pada
pegal-pegal.*(fy)
Ulujami, 16
November 2008
Saat ditemani rinai
hujan sebagai peneman hidup hingga sampai ditemani dengan tembangnya D-MasivDi Antara Kalian di rental
komputer langganan saya.....
- 3.1.
-
File - Moderator Sekolah Kehidupan
Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sun Nov 16, 2008 5:36 am (PST)
(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email
Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,
Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.
1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE
2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.
Salam Hormat,
Moderator Bersama
- 4.
-
Hari Ini Bawahan, Besok Atasan
Posted by: "dkadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Nov 16, 2008 7:22 am (PST)
Hari Ini Bawahan, Besok Atasan
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
Pernahkah anda mendengar seseorang mengatakan:"Boleh jadi, bawahan
anda akan menjadi atasan anda pada suatu saat kelak....". Tidak
banyak atasan yang menyadari kenyataan ini, sekaligus bersedia
menerima konsekuensi yang ditimbulkannya. Dan, lebih sedikit lagi
atasan yang bahkan dengan 'sengaja' melakukan 'sesuatu' untuk
membantu bawahannya menapak lebih tinggi dari dirinya sendiri.
Meskipun pada kenyataannya, ada banyak bukti bahwa para bawahan
cemerlang melejit karirnya hingga menjadi atasan bagi para mantan
atasannya. Apakah anda menemukan fenomena serupa ini dilingkungan
kerja anda?
"Gue resign aja deh...." begitu kata seorang teman. Dia lebih suka
pindah ke perusahaan lain daripada harus menjadi bawahan bagi orang
yang pernah menjadi bawahannya. Secara mental, dia tidak siap
menghadapi situasi terbalik seperti itu. Sulit menerimanya karena ada
ganjalan psikologis didalam dirinya. Dia dikuasai rasa gengsi. Merasa
diri lebih senior. Lebih superior. Dan rupanya, tidak sedikit orang
yang bersikap seperti itu.
Banyak orang yang mengatakan bahwa; promosi tidak dilakukan secara
transparan. Sarat dengan kolusi. Dilatarbelakangi diskrimanasi. Dan
penuh dengan perbenturan berbagai kepentingan. Akibatnya, orang
mendapatkan posisi lebih tinggi tanpa didukung oleh kemampuan yang
memadai. Sehingga;"berseliweranlah para `anak kemarin sore' dijajaran
manajer senior perusahaan". Mungkin betul begitu. Mungkin juga
sekedar alasan belaka. Tapi, konteks diskusi kita saat ini tidak
sedang membahas aspek itu. Jadi, mari kita fokuskan pembahasan kita
kepada kenyataan bahwa :"Boleh jadi, bawahan kita akan menjadi atasan
kita pada suatu saat kelak...." Let's accept the fact, and let's
deal with it.
Bagi kita, hal ini memiliki dua implikasi. Pertama; seandainya kita
adalah sang atasan itu. Bagaimana kita menghadapi kemungkinan seperti
itu? Kemungkinan ketika bawahan kita menjadi atasan bagi kita.
Mustahil? Tidak.
Maka, penting bagi kita untuk memiliki paradigma positif. Jika ada
bawahan yang memiliki kualitas dan kinerja yang lebih baik dari kita;
bukankah itu baik bagi kita maupun organisasi itu sendiri? Memang,
idealnya kita naik posisi terus menerus, sehingga setinggi apapun
bawahan kita naik; kita masih berada diatasnya. Namun, bukankah
didunia nyata tidak selalu terjadi hal sedemikian?
Mari cermati kalimat ini;"Guru yang baik bukanlah mereka yang mau
mengajarkan semua hal yang diketahuinya. Melainkan, mereka yang
bersedia membantu muridnya membuka tabir-tabir pengetahuan yang belum
pernah terpecahkan." Apa yang kita ketahui sangatlah terbatas.
Sehingga, mengajarkan semua yang kita tahu tidak akan bisa menjadikan
generasi masa depan lebih baik dari kita. Jika hal ini berlaku dalam
hubungan antara guru dan murid, dapatkah juga terjadi dalam hubungan
antara atasan dan bawahan?
Seorang guru sejati akan bahagia ketika mendapati muridnya lebih
hebat dari dirinya sendiri. Demikian pula seorang atasan yang hebat.
Dia bahkan membuka jalan, supaya bawahannya bisa menapak lebih
tinggi. Tanpa ada rasa iri. Tiada pula kecemburuan. Yang ada,
hanyalah kebanggaan didalam dirinya. Meskipun biasanya - seseorang
yang telah menapak tinggi lupa bahwa; ada peran atasannya dalam
pencapaian yang diraihnya. Jadi, tidak mengherankan jika mereka kerap
berkata;"I did it myself." Tapi, seorang atasan sejati; tidak
terlampau merisaukannya.
Implikasi kedua; seandainya kita sang bawahan itu. Bukti bahwa
seorang bawahan bisa menapak jenjang karir yang lebih tinggi dari
atasan, cukup untuk meyakinkan diri kita bahwa masa depan kita bisa
jauh lebih baik dari yang dapat kita bayangkan.
Sering kita dengar orang yang mengeluh bahwa karirnya tidak
berkembang karena atasannya tidak cukup memberi bimbingan. Bisa iya.
Bisa juga tidak. Lagipula, kita tahu bahwa tuntutan perusahaan
semakin banyak, sementara jumlah karyawan bahkan semakin berkurang.
Sehingga para pemegang posisi kunci semakin terbatas waktunya untuk
menyuapi kita. Atau mengajarkan kepada kita tentang ini dan itu.
Mengharapkan mereka selalu ada disamping kita membuktikan bahwa
memang kita bukan orang yang bisa diandalkan. Lagipula, mengapa
atasan kita harus memberi penilaian istimewa kepada orang-orang yang
bisanya hanya bergelantung diketiak mereka?
Disisi lain, kita juga sering terjebak pada anggapan
bahwa; 'kemampuan teknis adalah segala-galanya'. Padahal, kemampuan
teknis hanyalah satu dari sekian banyak faktor penting. Jadi, orang-
orang yang hanya hebat secara teknis, hanya layak untuk menjadi
pelaksana. Bukan pemimpin. Itulah sebabnya, mengapa orang-orang yang
hebat secara teknis; sering tersingkir. Repotnya, mereka merespon
situasi ini dengan menyimpulkan bahwa manajemen telah pilih kasih.
Mereka merasa; proses assesment tidak fair.
Kita, harus keluar dari pola pikir semacam itu. Sebab, jika terjebak
didalamnya; kita tidak akan pernah mengetahui apa yang harus
diperbaiki. Kita mengira bahwa semua kualifikasi itu sudah kita
miliki. Padahal, ada orang lain yang lebih baik dari kita. Seperti
halnya anda yang tidak ingin dipimpin oleh orang yang sekedar jago
dalam hal-hal teknis; maka tentu orang lainpun tidak ingin anda yang
hanya menguasai aspek teknis itu tampil menjadi pemimpin. Sebaliknya,
ketika kemampuan teknis anda dipadukan dengan sikap positif,
kemampuan membangun hubungan yang produktif baik dengan atasan,
bawahan maupun rekan sekerja, serta loyalitas yang tinggi; maka
mungkin, memang anda layak mendapatkan kesempatan untuk dipersaingkan
dengan orang-orang hebat lainnya.
Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangkadarusman. com/
Catatan Kaki:
Akan tiba saat dimana para atasan harus digantikan. Siapkah kita,
ketika kesempatan itu tiba?
- 5a.
-
[Mimbar] Perubahan Dahsyat
Posted by: "apriyanto aris" apri_eldurra@yahoo.com aris_eldurra
Sun Nov 16, 2008 11:19 am (PST)
Subhanallah....gimana ngatur waktunya ya???
Satu tahun kemudian, hasil ujian diumumkan dan Syahir ternyata berhasil lulus dengan nilai 1). "cumlaude untuk setiap bidang studi"
"Dalam waktu satu tahun ia telah selesai 2). menghafal al-Qur`an 30 juz,
3.) menghafal ratusan hadits, 4.) seribu lima ratus lebih bait matan ilmiyah, 5.) membaca tuntas beberapa buku tafsir, hadits, fiqh, sirah, aqidah dan
lain-lainnya...
untuk target no satu ato dua aja dah berat nich...Subhanallah...gak tau caranya gimana yaa...gak habis pikir juga...taruhlah 24 jam full gak istirahat aku target ke-5nya dalam waktu satu tahun, kok rasa-rasanya sulit juga yaa...yupz.. .bagi-bagi kitanya juga yaa syaikh....sukron. ..qishotun muhimmah jiddan....salam min indonesia... .waslm
- 6.
-
[Info] Pelatihan ''Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat'' di Bandung (
Posted by: "Wildan Nugraha" wildanugraha@yahoo.com wildanugraha
Sun Nov 16, 2008 11:20 am (PST)
Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat!
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Penghalang terbesar sukses seseorang adalah kegagalan mereka dalam memunculkan rasa percaya diri. Penyebab kegagalan seseorang adalah ketakutan ketika akan memutuskan perubahan dalam hidup. Banyak penulis yang belum juga sukses karena belum percaya diri. Merasa belum layak, merasa tulisannya jelek, tidak berani mengirim naskah ke media, dan lain-lain. Padahal, percaya diri merupakan salah satu kunci sukses bagi siapa saja yang hendak berhasil. Percaya diri merupakan salah satu kunci sukses bagi mereka yang ingin menjadi penulis hebat.
Karena itu, pelatihan ini hendak membekali para pesertanya; akan melejitkan rasa percaya diri mereka sebagai penulis! Juga, para peserta akan belajar banyak tentang cara menjadi penulis yang produktif!
Setelah sukses di Jakarta pada Ramadhan 2008 lalu dengan tajuk ''Pelatihan EDAN Jadi Penulis Hebat'', kini giliran Bandung yang akan merasakan kedahsyatannya: ''Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat!''
Waktu dan Tempat:
Sabtu, 29 November 2008, pukul 13.00-18.00 WIB
GSS E Salman ITB, Jalan Ganeca 7, Bandung
Pemateri:
>>Jonru
Penulis, Founder penulislepas.com & belajarmenulis. com, Mentor Sekolah-Menulis Online
>>Epri Abdurahman
Founder Komunitas Puisi FLP (Forum Lingkar Pena), Penulis Buku Kumpulan Puisi ''Ruang Lengang'' (2008)
Investasi:
Rp200.000
Early bird/Pendaftar lebih dini:
Rp100.000 sampai dengan tanggal 22 November 2008
(Tempat terbatas!)
Manfaat yang akan diperoleh dari pelatihan ini :
>>Melesatkan rasa percaya diri anda dan menjadi pribadi yang sangat optimis
>>Membantu anda memahami rahasia pribadi-pribadi yang sukses mengatasi rasa takut ketika memulai atau membuat karya kreatif
>>Memahami kunci-kunci penting membuat perubahan mendasar dalam hidup anda
>>Tip-tip menulis praktis dan jitu bagi anda yang ingin memulai
>>Mengatasi mitos-mitos dan kendala-kendala ketika sulit menulis
>>Memberikan pemahaman kepada anda tentang The Power of Writing
>>BONUS: Setiap peserta akan mendapatkan bonus berupa voucher senilai Rp150.000 dari Sekolah-Menulis Online
Informasi dan Pendaftaran:
Jonru - 085217014194
Wildan - 0817613420, 02292464249
Farid - 08562250662, 02292925434
geraibuku@gmail.com , wildan.nugraha@gmail.com , wildanugraha@yahoo.com
www.penulislepas.com
www.geraibuku.com
www.smo.belajarmenulis.com
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Teknis Pendaftaran Via Rekening:
>>Transfer investasi pendaftaran ke salah satu rekening:
Bank BCA Kancab Kramat Jati, Jakarta Timur No. Rek. 1651745344 a.n. Hendra Yulianti
Bank Mandiri KCP Jkt Gedung Jamsostek Jakarta No. Rek. 0700005143453 a.n. Jonriah Ukur
Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung No. Rek. 0077053818 a.n. Wildan Nugraha
>>Setelah itu, lakukan konfirmasi via SMS ke nomor
085217014194 / 021 3099 8655 / 0817613420 / 022 92464249
>>Format SMS konfirmasi:
''tanggal transfer, jumlah dan nama pengirim yang tercantum pada slip transfer''
(NB: Nama pengirim tergantung nama pemilik rekening yang digunakan untuk transfer. Nama pengirim tidak harus sama dengan nama pendaftar pelatihan.)
>>Jangan buang bukti transfer Anda. Pada hari H bukti transfer digunakan sebagai tiket masuk.
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Testimonial Pelatihan EDAN di Jakarta
''Saya puas karena workshop ini tidak hanya memanaskan daya hidup, tapi membakar! Ikut atau mati!'' [Yulas - Operation Manager, PT BBP, Jakarta]
''Training EDAN merupakan aplikasi nyata dari teknik NLP tentang bagaimana meningkatkan percaya diri dan potensi manusia. Training EDAN merupakan salah satu teknik Framing Mindset untuk merubah ketakutan menjadi kekuatan. Ngapain takut!'' [Bobby Meidrie Levianto - Mentalism Trainer, Magician, NLP Based Training Consultant, Moderator Trainers Club Indonesia (TCI) Chapter Surabaya]
''Saya puas karena dahsyat! Sebaiknya Anda ikuti training ini sebelum ajal menjemput.'' [Wibie - Operation Manager, PT Petrokimia Gresik, Penulis Buku Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility]
''Saya puas karena banyak hal sudah saya tahu, tapi belum saya mengerti. Wawasan saya bertambah, dan ke depan saya berharap bahwa workshop ini diikuti oleh siapapun yang ingin menemukan jati diri yang sebenarnya. This is the best workshop I have attended.'' [Zaini - Skills Training Supervisor, PT Newmont Indonesia]
''Tingkat kepuasan saya sebenarnya lebih dari sekedar 'puas'. Kebutuhan saya terpenuhi. Seluruh jaringan bisnis saya harus ikut workshop ini. Workshop ini akan membuat hidup Anda berubah. Workshop ini akan membuat impian Anda lebih cepat terwujud.'' [Bambang - Network Builder Tianshi]
NB: Baca testimonial Jonru mengenai Workshop EDAN di:
http://jonru.multiply. com/reviews/ item/36
http://www.jonru.net/2007- tahun-titik- balik
http://www.jonru.net/sombong- dan-percaya- diri-apa- bedanya
http://www.jonru.net/orang- orang-yang- berpengaruh- besar-terhadap- hidup-saya- di-tahun- 2007
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat!
--------------------- --------- --------- --------- --------- -
penulislepas.com
geraibuku.com
smo.belajarmenulis.com
titiluang organizer
>>>>>>>>>>pada hari h tersedia buku-buku dari penerbit tiga serangkai dll dengan harga menarik<<<<<<<<<<
http://titikluang.blogspot. com
--------------------- --------- ---
Nama baru untuk Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
- 7.
-
Re: Mohon didaftar menjadi anggota. Tq
Posted by: "ugik madyo" ugikmadyo@gmail.com ugikmadyo
Sun Nov 16, 2008 4:09 pm (PST)
Dear Ulfah Rizky,
Saat ini saya sudah mengirimkan mail undangan untuk bergabung dengan milist
Sekolah kehidupan.
Silahkan untuk cek mailnya dan klik join.
Selamat bergabung di milist kita tercinta :)
Ugik Madyo
(salah satu) Moderator
On Mon, Nov 17, 2008 at 5:31 AM, ulfah rizky <ulfahrizz@gmail.com > wrote:
>
- 8a.
-
[Alhamdulillah] Kabar Baik dan Bahagia
Posted by: "dr Dito" ditoanurogo@gmail.com d17o
Sun Nov 16, 2008 4:15 pm (PST)
Dear sahabatku semuanya....
Alhamdulillah, nama Dito ada sebagai salah satu pemenang di:
*Pengumuman Pemenang HOKI Online Literary Awards 2008 (HOLY 2008)*
*bisa di klik di:*
http://www.kabarindonesia.com/ berita.php? pil=25&dn= 20081117003810
(Mohon komentar positifnya)
Semoga sahabatku semuanya SUKSES dan diridhoi Allah selalu!!!
Best regards,
Dito
- 8b.
-
Re: [Alhamdulillah] Kabar Baik dan Bahagia
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Nov 16, 2008 7:46 pm (PST)
Selamat ya Mas Dito. . .
bisa bagi-bagi tips dong sama adik-adik kelasnya
sekali lagi selamat ya mas...
-sis-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "dr Dito" <ditoanurogo@com ...>
wrote:
>
> Dear sahabatku semuanya....
- 9a.
-
Re: (Bioskop) Fireflies in The Garden (its just too much drama in on
Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Sun Nov 16, 2008 4:51 pm (PST)
iya nih, candu tragedi bener ni film.jadi inget, pas tipes kemarin,
aku juga kan nonton dvd dorama winter sonata--karena abangku, wira
menghilangkan koleksi dvd friends, dan ally mcbeal seolah terlalu
berat buat otakku.dan ya, seperti kamu bilang in, dorama ini juga
kaya film ni neh. banyak drama gak penting (yeah, MENURUT L???), yg
berakhir dgn tiap sore, aku rewel ke masku, "ayang, kok filmnya kaya
gene seeeh?????"
duh.
anyway, kalo berminat nonton film drama keluarga yg real konfliknya,
coba nonton:
1. hidden in america (ttg ayah yg di-PHK, dan harus menghidupi
ketiga anaknya)
2. pursuit of happyness (sebelumnya, siapkan banyak tisu dulu ya,
neng)
3. pieces of april (yg main katie holmes, itu lho, yg dulu jadi joey
di dawson's creek. critanya ttg april, remaja bergaya gothic semi
punker, yg mau bikin thanksgiving di flatnya. dia ngundang keluarga
intinya, yg emang nggak deket ma dia).
4. what's eating gilbert grape (ada leonardo dicaprio pas masih
remaja ni. jadi anak cacat, dgn ibu obesitas. oya, ada johny depp
juga)
ps: carrie-ann moss itu bukannya trinity yg ada di matrix ya? emang
doi model?
-retno-
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ain Nisacom
<jurnalcahaya@...> wrote:
>
> Fireflies in The Garden (its just too much drama in one movie)
>
> Seperti layaknya sebuah drama tentang keberadaan sebuah keluarga,
film
> ini sifatnya satu: complicated. Setiap anggotanya punya kegelisahan
> masing-masing yang menarik untuk disorot. Yang biasanya jadi angle
> favorit saya adalah konflik dilihat dari si pemeran utama, sehingga
> puzzle-puzzle masalah yang lain akan tampak seperti kesatuan ombak
yang
> bermain di lautan. Dan walaupun subjektif, film akan mewakili view
si
> pemeran utama sehingga film punya integritas.
>
> Sayangnya, itu yang tidak saya lihat pada film ini.
>
> ***
>
> Film
> garapan Dennis Lee yang baru saja dirilis pada Oktober 2008 ini
dibuka
> dengan sebuah kecelakaan, yang akhirnya mengumpulkan semua anggota
> keluarga. Tragisnya, Lisa Taylor, sang ibu, istri, dan kakak
perempuan
> favorit yang selalu jadi jembatan untuk komunikasi para anggota
> keluarga, adalah nyawa yang melayang.
>
> Beberapa adegan
> flashback kemudian bercerita bahwa keluarga Charles Taylor (William
> Dafoe) hidup dengan penuh trauma, terutama bagi sang istri (Julia
> Roberts), Lisa Taylor, dan anak sulung mereka, (Ryan reynolds)
Michael
> Taylor. Konflik diawali dengan sikap keras Charles yang kerap
menghukum
> Michael, sekecil apapun kesalahannya. Hukuman itu termasuk
menurunkan
> anak berusia 12 tahun itu di padang ilalang saat hujan deras penuh
> guntur, hanya karena ia terus menerus menyentuh kaca mobil. Melepas
> kekesalannya, Michael berlari menyibak ilalang-ilalang sambil
berteriak
> (saya ngeri ia disambar kilat - ternyata tidak). (Here's the first
> drama)
>
> Bukan hanya Michael yang membenci ayahnya. Adik perempuan
> Lisa, Jane (Hayden Panettiere - the rising star dari serial Hero)
juga
> kesal atas sikap Charles yang kaku dan otoriter. Kasihan pada
> keponakannya, ia pun membantu memberikan dukungan moril setiap kali
> Michael dihukum.
>
> Salah satu adegan kesukaan saya adalah ketika
> Michael tidak bisa mengambil makanan di hadapannya karena tangannya
> terlampau sakit untuk digerakkan. Charles menghukumnya dengan
> menggantungkan 2 kaleng cat berat pada tangan Michael yang
> direntangkan. Masuk diam-diam dari jendela, Jane lalu menyuapi
Michael
> pelan-pelan. Tak heran ketika pulang kampung, Michael mengatakan
pada
> Christopher, anak sulung Jane, "Your Mom is my bestfriend."
>
> Jane
> berada di rumah kakaknya juga bukan tanpa alasan. Ada sebuah adegan
> dimana Charles membukakan pintu mobil untuknya dengan dingin, dan
> mengatakan, "..and you will go to the hospital." Sayangnya,
problema
> masa lalu si Jane ini tidak dideskripsikan lebih lanjut. Saya sih
> curiga Jane nge-drugs. (2nd drama)
>
> Pada hari-hari berduka,
> sebuah rahasia pun terkuak, yaitu Lisa Taylor yang selama ini
tampak
> sebagai istri perfect yang setia (untuk istri-istri diluar sana,
Lisa
> pakai sarung tangan karet untuk cuci piring, jadi tangannya nggak
> kasar), ternyata berselingkuh dengan teman kuliahnya, Addison,
(Loan
> gruffud) selama 3 tahun terakhir. (Well,well, 3rd drama).
>
> Kenapa
> punya kesempatan berselingkuh? Karena Lisa kembali mengambil kuliah
> setelah putus sekolah bertahun-tahun lalu untuk mengurus suami dan
> anak-anaknya. (btw, kecelakaan terjadi ketika setelah Lisa baru
saja
> diwisuda) Bosan dalam kungkungan suami otoriter dan keras, apalagi
> Charles ternyata pernah berselingkuh juga, Lisa mendapatkan
kebahagiaan
> dengan Addison. Dan itulah satu-satunya pertanyaan Michael
> "Did She happy?"
> "Yes."
> "Good. it's all that matters."
>
> There's the fourth.
>
> Mau
> tambah satu lagi? Oke. Michael dewasa adalah seorang penulis novel
> Romance. Pernikahannya dengan Kelly (Carrie-Ann Moss...dia model
kan
> ya?) berantakan. Pertemuan kembali ini membuat mereka rujuk dan
guess
> what? film diakhiri dengan Kelly yang sukses hamil. yay!
>
> ***
>
> Setelah
> filmnya selesai, i said, wow, there's too much in a movie. Satu-
satunya
> yang tidak disorot adalah kehidupan Ryne Taylor (Shannon Lucio),
adik
> perempuan Michael. Yang mana, menurut saya justru ia-lah yang
> seharusnya punya kesempatan besar untuk jadi pihak pendukung
Michael,
> karena sama-sama dibesarkan oleh ayah yang sama. Tapi sekilas
melihat,
> ternyata memang Charles pilih kasih.
>
> Dan akhirnya, saya tidak
> mendapat konklusi apa-apa. Sang sutradara memaksa memasukkan
terlalu
> banyak drama, sehingga tidak ada satu proses kehidupan yang tuntas.
> Tidak ada satu pembelajaran baru. Yang menguat hanyalah pandangan
> pesimis dari Josh di Dawson's Creek : its the year 2000, There's no
> such thing as happy family. sebuah pernyataan remaja yang kelewat
> emosional.
>
> Ah, saya tertipu dengan nama Julia Roberts dan William Dafoe...
>
- 10a.
-
Re: (Ruang Keluarga) Dilarang Jualan
Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayang
Sun Nov 16, 2008 6:17 pm (PST)
Thanks, komennya. Jadi semangat lagi nih buat bikin2 penak2 yang lain.
Ais, kulihat belum ngeh bener soal uang. Secara dia jarang jajan.
Apalagi di sekolahnya sekarang yang nggak ada kantin. Uang hasil
penjualan kemarin masih tersimpan rapi di toples bekas selai.
salam,
Indar
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ain Nisa <jurnalcahaya@com ...>
wrote:
>
> wah, hebat! jiwa marketingnya uda tumbuh dari kecil
> harus terus diasah tuh mbak, biar tambah kreatif
> semangat!
>
> --- On Wed, 11/12/08, inga_fety <inga_fety@...> wrote:
> From: inga_fety <inga_fety@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: (Ruang Keluarga) Dilarang Jualan
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Date: Wednesday, November 12, 2008, 11:35 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> pasti ais senang bgt yah mbak bisa dapat uang dari hasil
usahanya:)
>
> segala sesuatu mmg py sisi positif dan negatif yah, mbak?
>
> tapi, mmg bnr, jiwa wirausaha ais sdh ada tuh mbak?:)
>
> salam untuk ais..
>
>
>
> salam,
>
> fety
>
>
>
>
- 10b.
-
Re: (Ruang Keluarga) Dilarang Jualan
Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayang
Sun Nov 16, 2008 6:23 pm (PST)
Kalau aku di SD dulu bawa dagangan ibu ke kantin sekolah. gorengan
atau jajan yang lain. selalu habis, tapi uang tak pernah komplit.
soalnya kalau sisa nggak aku bawa pulang tapi langsung kubagikan ke
teman2. Hehe...
terima pesenan kalau pas ada tambahan pelajaran (ini kelas 5 atau 6).
Biasanya bawa nasi mie kering tempe atau bubur sumsum dan ketan. kalau
ingat, yummy sekali...
sekarang ibu udah nggak jualan. Kalau pulang masih suka kangen lontong
opor dan bubur sumsumnya. :(
salam,
Indar
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
<nursalam.ar@...> wrote:
>
> Hihi...hebat euy Ais! Bakat wirausahanya sudah ada. Tinggal dipupuk,
Mbak!
>
> Selamat memupuk;p, Awas, jgn kebablasan bisa-bisa ditegur Komnas
Anak karena
> "mengeksploitasi anak",hehe...
>
> Btw, bagus juga idenya untuk mendidik anak berwirausaha. Mungkin idenya
> cocok juga untuk anakku nanti:)
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> 2008/11/12 INDARWATI HARSONO <patisayang@...>
>
> > Dilarang Jualan
> >
> >
>
- 11a.
-
Re: [Numpang Lewat] Mohon segera mengirimkan alamat
Posted by: "patisayang" patisayang@yahoo.com patisayang
Sun Nov 16, 2008 6:28 pm (PST)
Mas, karena aku nggak jadi ke raker, mohon buku dikirim ke Perum Depok
Mulya 3 blok AF no 1. Tanah Baru, Depok 16426. Thanks.
salam,
Indar
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "patisayang"com
<patisayang@...> wrote:
>
> InsyaAllah aku datang ke raker Mas. Thanks.
>
> salam
> Indar
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Hadian Febrianto"com
> <hadianf@> wrote:
> >
> > Assalaamu'alaikum wr.wb
> >
> > Sahabat-sahabat sekalian, mohon maaf numpang lewat:
> >
> > Kepada nama yang ada di bawah ini, diharapkan SEGERA mengirimkan
> alamat yang
> > bisa dijangkau oleh jasa kurir (waduh kesannya pedalaman banget
> ya?). Atau
> > mohon konfirmasi jika ada yang ingin mengambil langsung pada saat
raker,
> > terima kasih.
> >
> > Peserta calon novelist ESKA:
> > 1. Syafaatus Syarifah *-sudah ok*-
> > 2. Sayyid Madany Syani
> > 3. dr. Dito -*sudah ok*-
> > 4. Siwi LH -*sudah ok*-
> > 5. Nursalam
> > 6. Sismanto -*sudah ok*-
> > 7. Anthony Roy
> > 8. Indarpati
> > 9. Rusdin
> > 10. Achi
> > 11. Fiyan Arjun -*diambil saat raker, ok*-
> > 12. Diajeng Septri
> > 13. Ummu Alif -*sudah ok*-
> >
> > Jika ada yang kesulitan mengirim email (mungkin saat perjalanan,
> dll) dapat
> > mengirimkan via SMS ke saya di *081322360136* atau 022 93041975.
terima
> > kasih
> >
> >
> > --
> > Regards,
> > Hadian Febrianto, S.Si
> > PT SAGA VISI PARIPURNA
> > Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> > Ph/fax: (+6222) 2507537
> >
>
- 12a.
-
IKUTILAH JOURNALISTS WRITING COMPETITION BPK RI 2008!
Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com punya_retno
Sun Nov 16, 2008 7:23 pm (PST)
Pengumuman Lomba Journalists Writing Competition
"Penghargaan bagi Karya Tulis Jurnalistik tentang BPK 2008"
Dalam rangka memperingati ulang tahun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke-62, BPK akan memberikan penghargaan terhadap para insan jurnalis yang berdedikasi. Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada karya tulis jurnalistik periode Januari 2008-Desember 2008.
Penghargaan akan diberikan untuk dua kategori :
o Pemberitaan softnews dan feature
o Editorial/Tajuk
KRITERIA PENILAIAN
Karya jurnalistik akan dinilai berdasarkan kriteria:
1. Objektivitas dan keberimbangan
2. Kedalaman dan kelengkapan
3. Akurasi
4. Cara penyampaian
Syarat dan Ketentuan Pengiriman:
Karya jurnalistik dikirimdalam amplop coklat dengan bagian kiri atas bertuliskan JOURNALISTS WRITING COMPETITION, beserta kategori: Softnews/ Feature atau Editorial.
Alamat pengiriman: kepada Biro Humas dan Luar Negeri BPK, Gedung 2 Lt 2, Jl. Jendral Gatot Subroto kav. 31 Jakarta 10210 (paling lambat cap pos 15 Desember 2008)
Di dalam amplop, peserta harap melampirkan fotokopi KTP (1 copy), kartu pers (1 copy), dan kopi guntingan artikel sebagai bukti artikel lomba telah dimuat di media massa (1 kopi)
Nama pemenang akan diumumkan pada perayaan ulang tahun BPK ke-62 pada bulan Januari 2009.
HADIAH
Kategori Softnews dan Feature
Juara I : Rp. 5.000.000 dan 1 buah laptop
Juara II : Rp. 3.500.000 dan 1 buah kamera
Juara III : Rp, 2.500.000 dan 1 buah tape recorder
Harapan I & 2 : Rp. 1.500.000
Kategori Editorial
Juara I : Rp. 10.000.000
Juara II : Rp. 7.500.000
Juara III : Rp. 5.000.000
Jakarta,
Biro Humas dan Luar Negeri BPK
CP: Rina Sri Rienjani (rinasririenjani@yahoo.com )
Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
- 13.
-
Fw: (OOT) Beasiswa S1 dari Pemerintah Singapura
Posted by: "Sari Radityo" sariradityo@yahoo.com.sg sariradityo
Sun Nov 16, 2008 7:29 pm (PST)
SINGAPORE SCHOLARSHIP
INVITATION FOR APPLICATIONS
ACADEMIC YEAR 2009/2010
The Singapore Scholarship was announced by then Prime Minister of Singapore Mr Goh Chok Tong at the 6th ASEAN Summit in December 1998. The objective of the Singapore Scholarship at that time was to help alleviate the problem of educating young people in the ASEAN countries due to the regional economic crisis.
The Singapore Government awards the scholarship to Government-endorsed students from the other member countries of the Association of South East Asian Nations (ASEAN). Each Scholarship is for a full-time undergraduate degree course at the Nanyang Technological University , the National University of Singapore and the Singapore Management University . All disciplines except for Medicine and Dentistry are open to Scholars. The duration of each Scholarship is for three or four years, depending on the discipline.
The award is based on academic merit and places will be allocated by open competition. If necessary, a one-year bridging or foundation programme, in addition to the undergraduate studies, will be provided.
To be eligible, a candidate must:
a) Be a citizen in an ASEAN country (Except Singapore)
b) Possess excellent academic records; and
c) Have a good command of English.
Candidates must meet the entry requirements for Nanyang Technological University , National University of Singapore and Singapore Management University . A recipient of the Scholarship may not concurrently hold any other Scholarship, Fellowship, Grant or Award without prior approval of the Singapore Government. The Scholars are also expected to return to their countries upon graduation to contribute to the development of their countries.
The Scholarship will cover tuition fees for the duration of the award, a living allowance of S$4,300 per annum, an accommodation allowance based on the different room rates at each university and one return economy class air ticket passage from his/her home country to Singapore for the duration of studies.
Untuk info selengkapnya, silahkan kunjungi http://www.infokarir-peluang. blogspot. com
- 14a.
-
Apa Khabar ESKA?
Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com pandika_sampurna
Sun Nov 16, 2008 8:16 pm (PST)
Anak-anak ESKA, apa khabar?
Cukup jauh perjalanan saya di Seoul, Korea ini, mungkin sampai akhir November nanti. Di sini sudah mulai dingin, sepuluh derajat-an kalau pagi. Bagaimana Mbak Fety di Chiba juga dingin ya?
Daun-daun keemasan satu persatu sudah mulai jatuh, musim dingin sudah menjelang.
Alhamdulillah saya sehat.
Apa khabar semua?
Bagaimana dengan Raker ESKAnya ya.
Mudah-mudahanESKA kita tidak kehilangan jati dirinya bukan? Baik itu visi maupun visi awalnya.
BRAVO anak-anak ESKA!
Salam Sukses,
Pandika Sampurna
- 14b.
-
Re: Apa Khabar ESKA?
Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com inga_fety
Sun Nov 16, 2008 9:14 pm (PST)
moga tetap sehat dengan udara dingin, pak sinang di Seoul. Liputan
musim dinginnya yah, pak:)
iya, pak sinang di Chiba juga sudah berguguran daun bunga sakura.
sudah terasa dingin:)
salam,
fety
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Pandika Sampurnacom
<pandika_sampurna@...> wrote:
>
> Anak-anak ESKA, apa khabar?
>
> Cukup jauh perjalanan saya di Seoul, Korea ini, mungkin sampai akhir
November nanti. Di sini sudah mulai dingin, sepuluh derajat-an kalau
pagi. Bagaimana Mbak Fety di Chiba juga dingin ya?
> Daun-daun keemasan satu persatu sudah mulai jatuh, musim dingin
sudah menjelang.
> Alhamdulillah saya sehat.
> Apa khabar semua?
>
> Bagaimana dengan Raker ESKAnya ya.
>
> Mudah-mudahanESKA kita tidak kehilangan jati dirinya bukan? Baik
itu visi maupun visi awalnya.
> BRAVO anak-anak ESKA!
>
> Salam Sukses,
> Pandika Sampurna
>
- 15.
-
FREE WRITING = MEMBUAT TULISAN BURUK (CATATAN KAKI)
Posted by: "arya noor amarsyah arya" arnabgaizir@yahoo.co.id arnabgaizir
Sun Nov 16, 2008 8:21 pm (PST)
FREE WRITING = MEMBUAT TULISAN BURUK
Dalam sebuah pertemuan,
kami membicarakan mengenai free writing. Free writing adalah
menulis bebas. Setiap orang yang melakukan free writing dituntut untuk
menulis tanpa henti dan tanpa edit. Kami yang berlatih untuk melakukan free
writing diminta untuk menuliskan sesuatu yang terlintas di pikiran atau
perasaan. Waktu ditentukan hanya 15 menit untuk melakukan free writing.
Waktu berjalan perlahan,
detik demi detik dan menit hingga menit hingga akhirnya genap 15 menit. Agus,
saya, mas Billy, mas Gendut, mas Ervan, mbak Vistra, mbak Puji dan mbak Echa
semuanya berhasil membuat karya free writing.
Usai dibacakan satu
persatu, kami berdiskusi mengenai free writing. Menurut Ervan, free
writing dapat membuat dirinya mudah untuk menulis. Kenapa? Karena dia
mengeluarkan apa yang terlintas di pikiran dan hatinya berdasarkan gayanya. Ervan
mengatakan bahwa ketika dia menulis dengan gaya free writing, dia dapat
menulis tanpa harus terikat dengan berbagai aturan, tata bahasa dan seterusnya.
Dia dapat menulis dengan mengalir.
Sementara itu mas Billy
mengomentari mengenai free writing dengan menceritakan tentang
pengalamannya dalam menulis. Dia mengatakan bahwa dirinya biasa menulis dengan
diselingi beberapa kali pengeditan. Dia mengatakan bahwa hal ini tidak bagus
untuk ditiru. Tapi begitu dia melakukan free writing, menurut saya
tulisannya runut dan tetap dalam alur logika.
Agus anak lulusan STAN ini
menulis agak tersendat. Ini dapat dilihat dari ungkapan kebingungannya untuk
melanjutkan tulisan. Tapi ada satu yang menarik dari komentar Agus mengenai free
writing. Baginya, free writing tidak ada bedanya dengan pemananasan
dalam berolah raga. Bila seseorang melakukan serangkaian gerakan olah raga,
tentu dia melakukan pemananasan terlebih dahulu. Bila Agus ingin menuliskan
sesuatu, maka free writinglah yang dijadikan sarana pemanasan. Setelah
dirasa `panas´, barulah dia menulis, menulis sebuah topik yang diputuskan. Dan
tulisannya ini tidak ada kaitannya dengan tulisan hasil free writingnya.
Free writing benar-benar dijadikannya sebagai pemanasan untuk sebuah
tulisan yang masih dicari. Ketika ide tulisan ditemukan tulisan free writingnya
dicampakkan ke dalam tong sampah.
Membahas free writing
saya menjadi teringat dengan pembahasan "Membuat tulisan buruk". Suatu tema
yang dibahas dalam buku Creative Writing karya mas AS Laksana. Mas AS Laksana
menjelaskan bahwa seseorang yang membuat sebuah tulisan buruk, menjadi tidak
merasa terbebani ketika membuat sebuah tulisan. Yang terpenting orang dituntut
untuk sebuah tulisan. Tidak perlu tulisan yang bagus, cukup membuat tulisan
yang buruk. Bila sejak awal seseorang diminta untuk membuat tulisan buruk, maka
dia tidak akan terbebani dalam menulis.
Berbeda ketika sejak awal
seseorang diminta untuk membuat tulisan bagus, maka dia akan merasa terbebani
dalam menulis. Baru dua kalimat, dia
akan melakukan pengeditan. Sebelum masuk alenia kedua, dia mengedit alenia
pertamanya terlebih dahulu.
Hal ini tidak terjadi pada
tulisan buruk. Seseorang yang diminta untuk membuat tulisan buruk tidak perlu
melakukan pengeditan `di tengah perjalanan´ menulis. Orang yang melakukan ini,
tidak perlu pusing-pusing memikirkan tata bahasa dan alur logika.
Membuat tulisan buruk
lebih baik daripada tidak membuat tulisan sama sekali. Sebab tulisan buruk
dapat diedit menjadi tulisan bagus. Sedangkan seseorang yang tidak membuat
tulisan sama sekali, apa yang harus dieditnya???
Berdasarkan diskusi ini,
saya berkesimpulan free writing = membuat tulisan buruk
arnabgaizir.blogspot. com
arnab20.multiply.com
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
- 16.
-
[bahasa] [syukur] Re: Buku Lingkar Pena menang Khatulistiwa Literary
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Sun Nov 16, 2008 8:28 pm (PST)
Waalaikumsalam wrwb
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang telah memungkinkan semua
ini terjadi.
Selamat buat Mbak Wulan & LPPH. ^_^
Berikut sedikit ulasan ttg buku ini sewaktu dibedah oleh Pak Maman & Mbak
Helvy beberapa waktu yang lalu di Pusat Dokumentasi HB Jassin, TIM, Jakarta.
Salam
Lia
*Cari Aku Di Canti Dengan Sepasang Mata Untuk Cinta Yang Buta*
Oleh Lia Octavia
*Akulah sepatah kata yang diucapkan oleh alam, kemudian ditarik
kembali*
*Dan bersembunyi di dalam hatinya,*
*Lalu, diucapkan lagi pada kali yang kedua.*
*(Kahlil Gibran)*
Berawal dari sepatah kata yang kemudian dirangkai menjadi
jalinan cerita yang kemudian menjadi tunas-tunas baru dalam dunia
kesusasteraan Indonesia. Itulah yang dilakukan oleh dua orang penulis muda,
Noor H. Dee (NHD) dan Wa Ode Wulan Ratna (Wulan), yang baru saja meluncurkan
buku mereka, yaitu Sepasang Mata Untuk Cinta Yang Buta (NHD) dan Cari Aku Di
Canti (Wulan) yang diterbitkan oleh Lingkar Pena Publishing House. Kedua
buku tersebut diluncurkan pada Sabtu, 19 Juli 2008 di Pusat Dokumentasi
Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.
NHD membuka acara tersebut dengan pembacaan salah satu cerpen -
diambil dari Sepasang Mata Untuk Cinta Yang Buta yaitu Resep Air Mata.
Cerpen yang ditulisnya saat ia masih bekerja sebagai juru masak di hotel dan
restoran dan juga cerpen-cerpennya yang lain di dalam buku ini. Kemudian NHD
memaparkan proses kreatif dari pembuatan cerpen-cerpennya, bahwa dengan
menulis, NHD bisa lebih akrab dan lebih mengenal dirinya sendiri. NHD pernah
menjabat sebagai ketua FLP Depok, mendirikan perpustakaan jalanan, menjadi
redaktur media gratisan Jurnal Omong Kosong, editor Jurnal Kontemplasi, dan
kini bergiat di Institut Merdeka. Acara yang dipandu oleh Ratno Fadillah
sebagai moderator ini menghadirkan Helvy Tiana Rosa dan Maman S. Mahayana
sebagai pembedah kedua buku tersebut.
Lalu Wulan juga memaparkan proses kreatif penulisan
cerpen-cerpennya yang kental dengan budaya lokal, bahwa ia mulai menulis
dari hasil pengamatannya semasa kecil saat ia masih bermukim di Kendari.
Berdasarkan pengalaman, data, dan pengamatannya itulah ia banyak
menghasilkan karya yang kemudian membawanya menjadi pemenang pertama
Sayembara Cerpen CWI 2005 dan pemenang ketiga cerpen bertema HM tingkat
nasional Kedutaan Swiss 2005.
Cari Aku Di Canti menurut Helvy Tiana Rosa merupakan
cerpen-cerpen yang narasinya cukup cantik, meledak-ledak, cerita yang
terangkai dengan sabar, serta ending yang tidak bisa ditebak. Mengedepankan
warna lokal yang kental. Namun, narasi yang cantik dan puitis juga memiliki
kecenderungan terjebak pada alur yang tidak terjaga. Oleh sebab itu, teknik
penceritaan yang bagus yang harus tetap dijaga. Buku ini juga mengangkat
tema tentang perempuan, tidak mengeksploitasi, dan proporsional.
Sedangkan menurut Maman S. Mahayana, Cari Aku Di Canti
terlepas dari beberapa kesalahan editing yang menjadi salah satu kritikannya
merupakan sebuah penglihatan sejarah, menginspirasi, penuh semangat untuk
kembali ke alam misalnya pembicaraan tentang hutan, pemujaan tentang sesuatu
yang gaib seperti mitos-mitos masa lalu sehingga besar peluang-peluang untuk
mengembangkan konflik. Namun banyak kalimat yang aneh karena menggunakan
bahasa yang berbusa yang tidak ada isinya, terjebak pada keinginan
menampilkan bahasa yang hiperbolis dan cantik tetapi tidak masuk logika.
Latar belakangnyalah yang menyelamatkan cerpen-cerpen tersebut. Lebih lanjut
beliau memaparkan, bahwa untuk menceritakan tentang sebuah dunia yang asing,
yang ditulis berdasarkan data dan penelitian, sebaiknya ditulis dengan
hati-hati agar tidak ada kesalahan kecil yang terjadi, tokoh harus berjiwa,
cerita yang mengalir. Karena sebenarnya banyak keunikan etnis di Indonesia
yang belum tergarap.
Berlanjut ke Sepasang Mata Untuk Cinta Yang Buta, Helvy Tiana
Rosa menjelaskan bahwa ada beberapa cerpen dalam buku ini yang menyebutkan
"sedang mimpi" atau "sedang baca cerpen". Ke depannya beliau mengharapkan
NHD dapat menemukan cara atau teknik bagaimana mengaduk-aduk kenyataan dan
mimpi, sehingga tidak perlu lagi dijelaskan dalam kalimat tentang sebuah
kejadian, apakah itu "sedang mimpi" atau tidak. Beliau juga memaparkan bahwa
ada kecenderungan pola yang sama pada setiap cerpen. Disarankan juga
sebaiknya pengalihan atau perpindahan dari dunia mimpi dan dunia nyata lebih
halus dan dinamis. Juga menciptakan tokoh "aku" yang bukan mencerminkan si
penulisnya.
Kemudian mengenai lokalitas dalam sastra Indonesia, Maman S.
Mahayana mengungkapkan ada baiknya pengalaman langsung ke tempat atau lokasi
cerita selain dari data-data yang dikumpulkan dari internet atau
sumber-sumber lain. Karena lokalitas menjadikan sebuah cerita khas, tidak
tergantikan. Inilah yang membedakan novel populer dengan novel serius.
Sedangkan Helvy Tiana Rosa menyarankan sebaiknya mitos-mitos lokal yang
digunakan bukan tempelan sehingga kalau mitos-mitos tersebut dicabut dari
cerpen, akan mempengaruhi jalannya cerita secara keseluruhan.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, kedua buku ini
tetaplah menjadi suatu langkah maju bagi penulis-penulis muda, khususnya
dari FLP, yang turut mewarnai khazanah sastra Indonesia. Di awal perjalanan
panjang mereka, yang telah dimulai dari sekarang, semoga menjadi
cahaya-cahaya ilmu pengetahuan bagi insan-insan arif lainnya.
*Dengan tibanya sang pagi*
*Aku dan angin semilir bersama*
*Menyatakan cahaya*
*Dengan tenang kawanan burung dan diriku*
*Meminta ucapan selamat jalannya*
*(Kahlil Gibran)*
Jakarta, 22 Juli 2008 at 9.30 p.m.
Especially written for Lingkar Pena Publishing House
May good luck along the way
http://mutiaracinta.multiply. com
******
2008/11/17 Rahmadiyanti Rusdi
Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Alhamdulillah, buku kumpulan cerpen "Cari Aku di Canti" yang ditulis oleh
> Wa Ode Wulan Ratna, terbitan Lingkar Pena Publishing House (2008)
> memenangkan Khatulistiwa Literary Award 2008 untuk kategori Penulis Muda
> Terbaik.
>
> Selamat untuk wulan, sang penulis, selamat juga untuk Lingkar Pena ;).
>
> salam,
> Rahmadiyanti
>
> ====
>
> 10 Besar Katulistiwa Literary Award untuk kategori Penulis Muda
>
> *Let's Party*
>
> Fadil Timorindo
>
> Gramedia Pustaka Utama, Maret 2008
>
>
> *Orange***
>
> Windry Ramadhina
>
> GagasMedia, Juni 2008
>
>
> *Cari Aku di Canti*
>
> Wa Ode Wulan Ratna
>
> Lingkar Pena Publishing House, Juni 2008
>
>
> *Perempuan Lain*
>
> Kristy Nelwan
>
> Grasindo, Juli 2007
>
>
> *Enthirea: Pertempuran Dua Dunia*
>
> Aulya Elyasa
>
> Jagad Media, Mei 2008
>
>
> *Knitting Club*
>
> Dessy Yasmita
>
> GagasMedia, Maret 2008
>
>
> * *
>
> *A Very Yuppy Wedding*
>
> Ika Natassa
>
> Gramedia Pustaka Utama, November 2007
>
>
> *Un Homme et Une Femme*
>
> Stanley Dirgapradja
>
> Gramedia Pustaka Utama, Desember 2007
>
>
> *Jukstaposisi*
>
> Calvin Michel Sidjaja
>
> GagasMedia, September 2007
>
>
> *Scrapbook*
>
> Astari Nur Alina
>
> GagasMedia, November 2007
>
> Untuk kategori Prosa, pemenangnya:
>
> *Bilangan Fu*
>
> Ayu Utami
>
> Kepustakaan Populer Gramedia, Juni 2008
>
>
> Dan kategori puisi, pemenangnya:
>
> *Jantung Lebah Ratu*
>
> Nirwan Dewanto
>
> Gramedia Pustaka Utama, April 2008
>
>
>
>
>
>
- 17.
-
[ruang baca] Marketing Plus 2000 -- untuk penggemar buku jadoel
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Nov 16, 2008 9:05 pm (PST)
*Marketing Plus 2000*
*Oleh Nursalam AR*
Judul Buku : Marketing Plus 2000: Siasat
Memenangkan Persaingan Global
Penulis : Hermawan Kartajaya
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tempat & Tahun Terbit : Jakarta, 2001
Tebal Buku : Xviii + 539 halaman
Buku ini pada zamannya merupakan terobosan baru dalam dunia manajemen dan
pemasaran. Sekaligus merupakan *milestone* bagi seorang Hermawan Kartajaya
yang berkibar dengan bendera MarkPlus, sebuah perusahaan konsultasi
manajemen dan marketing setelah sebelumnya *wara-wiri* sebagai manajer
berbagai perusahaan besar dalam menelurkan karya-karya pemikiran seputar
manajemen dan *marketing*. Berkat buku ini yang memicu sederetan buku
lain karyanya Hermawan dijuluki *Ayatullah* Marketing. Suatu julukan
kehormatan yang notabene lebih tinggi dari apa yang dicapai kolega Hermawan
yakni Tanri Abeng pakar manajemen dan mantan menteri zaman Orde Baru
yang sama-sama berangkat dari seorang manajer profesional (konon di era
90-an saja, sebagai manajer Bir Bintang, Tanri digaji Rp 1 milyar!) dan
sempat menulis buku tentang manajemen kepemimpinan Soeharto.
Menurut Hermawan, menghadapi abad 21 yang merupakan abad globalisasi dan
liberalisasi perdagangan dunia, antara lain dengan diberlakukannya Asean
Free Trade Area (AFTA) pada 2003, sistem ekonomi nasional akan berkembang
seiring interaksi global tersebut sehingga terjadi perubahan struktur dan
pasar yang kian luas sekaligus potensial dimasuki pesaing-pesaing baru.
Struktur dan perilaku pasar yang cenderung sensitif dan rawan perubahan
tersebut harus diantisipasi para pelaku bisnis sejak dini dengan mulai
melakukan inovasi-inovasi baru agar tetap survive (bertahan) demi menyiasati
perubahan dan memenangi perubahan dan memenangi persaingan global
antarbangsa. Redefinisi konsep pemasaran adalah kemestian sebab pemasaran
harus mengikuti suatu perubahan variabel yang menentukan.
Dalam konsep Marketing Plus 2000 yang merupakan definisi baru pemasaran
tersebut, permasaran dipandang sebagai jiwa dalam sebuah perusahaan dan
tidak sekadar menjadi salah satu bagian dari perusahaan. Oleh karena itu,
setiap orang di perusahaan adalah pemasar (marketer) dan konsep pemasaran
bukan saja menjadi monopoli fungsi pemasaran namun menjiwai setiap orang
dalam pengambilan keputusan.
Ada tiga nilai (value) utama dalam perusahaan menurut konsep Marketing Plus
2000 yakni (1) merek (brand) lebih penting daripada produk. Karena pada
hakikatnya pembeli membeli brand bukan produk; (2) pemilik perusahaan harus
menganggap apa pun bisnis yang ditekuninya sebagai bisnis jasa, dan (3)
setiap orang dalam perusahaan harus merasa terlibat dalam proses pemuasan
pelanggan (customer) baik secara langsung atau tidak langsung dan tidak
hanya bertindak sebagai pelaksana dari suatu fungsi tertentu saja.
Komponen strategi pemasaran baru yang diusung Hermawan adalah segmentation
(segmentasi), yang memilah-milah pasar berdasarkan pergeseran geografi,
demografi, perilaku dan individu. Cara lain pemilahan pasar adalah dengan
menyeleksinya berdasarkan variabel demografi, psikografi dan perilaku.
Targeting (penargetan) dan positioning (pemosisian) adalah komponen-komponen
strategi pemasaran yamg merujuk pada pencapaian sasaran pasar berdasarkan
kualifikasi kuantitatif yang bergeser dari masif hingga sangat selektif, dan
praktik perusahaan dalam pencitraan di benak pelanggan sehingga menghasilkan
pelanggan-pelanggan yang loyal terhadap brand perusahaan. Sementara derivat
dari strategi pemasaran tersebut adalah differentiation (diferensiasi), yang
memberikan aspek-aspek pelayanan yang khusus bagi masing-masing segmen
pasar, dan marketing mix (bauran pemasaran) yang berkisar pada prinsip 4P
(product, price, place dan promotion) di mana bentuk aplikasi dan penentuan
besaran masing-masing bahan tersebut sangat bergantung pada kondisi pasar
yang bergradasi tingkat kompleksitasnya.
Komponen nilai pemasaran mencakup (1) brand, di mana pada tiap kondisi pasar
yang bergradasi sesuai tingkat kompleksitasnya, pemosisiannya sebagai
cerminan citra perusahaan di benak pelanggan bervariasi hingga tercapai
brand loyalty dan brand equity yang cukup besar bagi perusahaanl (2)
service, yang juga bervariasi sesuai gradasi kondisi pasar dan tahapan
pemosisian bisnis perusahaan sebagai bisnis jasa, dan (3) process, di mana
bentuk organisasi dan prosedur pada perusahaan dirancang sedemikian rupa
sehingga memungkinkan karyawan dan pihak-pihak dalam perusahaan saling
bekerjasama tidak hanya dengan pihak-pihak dalam lingkup satu perusahaan
bahkan beraliansi secara strategis dengan perusahaan-perusahaan lain yang
terkait demi kesuksesan bersama.
--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply. com
- 18.
-
[ruang baca] Komunikasi Antar Budaya (buku jadoel karya Dedy Mulyana
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Nov 16, 2008 9:07 pm (PST)
*Komunikasi Antarbudaya*
*Oleh Nursalam AR*
Judul Buku : Komunikasi Antarbudaya
Penulis : Drs. Deddy Mulyana, M.A
Editor : Jalaludin Rakhmat, Msc
Penerbit : Remaja Rosdakarya
Tempat & Tahun Terbit : Bandung, 1990
Tebal Buku : IX + 227 halaman
Budaya berkaitan dengan cara bagaimana manusia hidup. Secara formal, budaya
didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan dan pengalaman serta kepercayaan
yang diperoleh sekelompok besar orang dan diwariskan turun-temurun dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya dan
komunikasi tak dapat dipisahkan karena budaya juga menenetukan bagaimana
cara kita berkomunikasi dan menafsirkan pesan. Komunikasi antarbudaya
terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya sementara penerima
pesannya adalah anggota budaya yang lain.
Penelitian-penelitian antropologi budaya tentang komunikasi antarbudaya
memfokuskan pada bagaimana budaya-budaya yang berbeda tersebut berinteraksi
dengan proses komunikasi, dan bagaimana komponen-komponen komunikasi
berinterkasi dengan komponen-komponen budaya serta bagaimana nilai komponen
budaya memberi makna pada komponen komunikasi. Metode yang digunakan adalah
dengan menganalisis unsur-unsur komunikasi yakni komunikator, pesan, media,
komunikan atau penerima pesan dan konteks baik fisik maupun sosial.
Hasil penelitian perihal komunikasi antarbudaya menemukan bahwa tidak tepat
memandang eksistensi suatu budaya dengan paradigma positivistik yang
didasari pemikiran logico-empirism yang mengasumsikan bahwa realitas adalah
tunggal, objektif dan identik dan lebih berkutat pada aspek kuantifikasi dan
verifikasi. Paradigma tersebut lebih tepat difungsikan dalam pengujian
sebuah teori. Sementara adalah lebih tepat menganalisis komunikasi
interkultural yang holistik tersebut dengan sudut pandang paradigma
naturalistik yang mengasumsikan bahwa realitas secara manusiawi adalah hasil
konstruksi tiap orang mengenai banyak realitas di sekitar kita yang juga
terkait dengan sistem nilai dan mempunyai hubungan saling mempengaruhi
antara komunikator dan komunikan.
Dalam konteks membidani lahirnya teori-teori budaya baru, paradigma
naturalistik lebih tepat untuk difungsikan sebagai pisau analisis. Penerapan
asas perbedaan yakni "setiap budaya adalah unik" dalam memandang budaya lain
adalah lebih tepat mengingat masing-masing budaya dipengaruhi lingkungan dan
kondisi fisik dan sosial yang berbeda-beda ketimbang mengklaim suatu budaya
lebih unggul dan beradab daripada budaya-budaya yang lain.
Setiap budaya dibentuk oleh enam komponen yakni (1) pandangan tentang dunia
(weltanschauung), di mana didapati bagaimana suatu budaya memahami,
menafsirkan dan meniali realitas dunia; (2) kepercayaan (belief), yang
berkaitan dengan pencitraan suatu budaya terhadap dirinya maupun pihak luar
yang lebih dikenal dengan prasangka atau stereotipe; (3) nilai yakni suatu
sistem normatif yang dikondisikan oleh lingkungan dan pengalaman historis
dan mempengaruhi pola pikir komunitas budaya tersebut; (4) sejarah, di mana
catatan peristiwa serta fenomena dan kepribadian yang diketahui dan
dipercayai serta mempengaruhi suatu komunitas budaya dalam memandang budaya
yang lain; (5) mitologi, yang memberikan pemahaman akan hubungan suatu
budaya dengan budaya lain. Mitologi-mitologi yang berseberangan akan
berkonflik bila tak terdapat aturan yang sama yang menjadi pegangan kedua
belah pihak, dan (6) otoritas status, di mana bersamaan dengan otoritas
status, terdapat penerapan yang normatif.
Konflik terjadi bila dua orang, dengan otoritas status yang berbeda,
berkomunikasi interkultural yang melibatkan penerapan peran yang juga
berbeda. Untuk itu, membangun jembatan budaya antarbudaya adalah upaya
memahami dan mengapresiasi suatu nilai kemanusiaan secara beradab dengan
cara saling mempertukarkan informasi demi menghindarkan konflik budaya yang
terjadi akibat kesalahan komunikasi karena latarbelakang budaya yang berbeda
memahami hakikat komunikasi yang dinamis, interaktif, irreversible dan
tergantung pada konteks fisik dan sosial.
--
-"Let's dream together!"
Nursalam AR
Translator, Writer & Writing Trainer
0813-10040723
E-mail: salam.translator@gmail.com
YM ID: nursalam_ar
http://nursalam.multiply. com
- 19a.
-
Re: JA RAZIA PREMAN, PSK ADA, MENGAPA RAZIA HOMO DAN LESBI BELUM? (C
Posted by: "bhayu_mh" bhayu_mh@yahoo.com bhayu_mh
Sun Nov 16, 2008 9:18 pm (PST)
Saya pernah menulis mengenai soal Homo ini di blog saya dengan link:
http://lifeschool.wordpress. . Semoga bisacom/2008/ 05/10/homo/
menambah wawasan dan pemikiran.
Sukses, demi Indonesia Raya!
Bhayu M.H.
LIFESCHOOL owner
(the 1st Daily Updated Indonesia Blog)
- 20.
-
(Catcil) Bedak Nomor Sebelas
Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id siril_wafa
Sun Nov 16, 2008 9:19 pm (PST)
Bedak Nomor Sebelas
Penulis: Sismanto
Email: sirilwafa @gmail.com
Dalam kamus saya, selama menjadi guru di sekolah dasar belum pernah saya
jumpai penampilan anak yang terlalu menyolok, terlalu berlebih-lebihan
dalam penampilan mereka. Hal berlebih-lebihan juga diatur dengan tegas
dalam agama. Misalnya, seorang bocah Sekolah Dasar (SD) manakala
mengikuti persekolahan tidak pernah memakai gincu, pemerah bibir atau
memotong semua alisnya kemudian menggantinya dengan alis palsu, tidak
pernah!
Secara anak SD yang belum bisa berdandan, khususnya anak-anak kelas
kecil, yakni kelas satu sampai dengan kelas tiga. Bagaimana dengan kelas
besar, yakni kelas empat dan seterusnya di tingkat sekolah dasar?
Kalaupun ada paling-paling cuma menggunakan bedak nomor sebelas, bedak
yang digunakan oleh para orang tua di kampung saya dulu.
Keadaan itu sekarang sudah banyak berubah, anak di tingkat sekolah dasar
pada umumnya kelas-kelas besar sudah tidak banyak yang menggunakan bedak
nomor sebelas, bedak yang pernah saya gunakan dulu. Bedak nomor sebelas
itu sekarang tinggal kenangan sudah kembali ke komunitas aslinya, yang
digunakan komunitas para ibu manakala melahirkan anak. Disamping menjaga
agar kulit tidak cepet keriput juga digunakan untuk luluran, bahkan
bedak ini harus digunakan mengingat kebiasaan yang berkembang di kampung
saya.
Sementara, anak usia sekolah dasar yang dulu memakai bedak sisa dari
orang tua itu kini sudah tidak menggunakan lagi. Anak-anak sudah bisa
memperhatikan penampilan mereka, mereka sudah bisa meminta kepada orang
tuanya untuk dibelikan bedak yang lebih bermerk manakala hendak
berangkat ke sekolah, sudah bisa mengunakan pemerah pipi, dan juga
penebal alis mata.
Untuk itu, orang tua perlu memperhatian aspek penampiln anak-anaknya.
Bila anak-anak mereka sama sekali tidak mendapat kasih sayang dan belas
kasihan dari orang tua. Hal itu dapat menyebabkan mereka berusaha
mencari kasih sayang di luar rumah, dengan harapan ada orang yang dapat
memberikan kasih sayang kepada mereka.
Hanya dengan memperhatikan aspek penampilan saja, banyak diantara orang
tua beranggapan bahwa pendidikan yang baik adalah yang hanya membatasi
pada makanan yang bergizi, minuman yang segar, pakaian yang mewah,
pelajaran yang berprestasi, dan penampilan yang baik di hadapan manusia.
Tidak ada sedikitpun menumbuhkan jiwa keagamaan yang benar dan akhlak
yang mulia dari diri anak-anak.
Terlalu bersikap kikir kepada anak juga dapat membatasi kreatifitas anak
dalam mengolah rasa dan karsanya menjadi energy positif yang kelak ia
kembangkan di masa depan. Namun, sebagian orang tua ada yang teramat
kikir kepada anak-anaknya melebihi dari sewajarnya, yang menyebabkan
mereka selalu merasa kurang dan butuh. Bahkan, hal itu mendorong mereka
untuk mencari harta dengan cara mencuri, meminta-minta kepada orang
lain, atau berkomplotan dengan teman-teman yang buruk dan para penjahat
pelaku kriminalitas.
Inilah yang ingin saya sampaikan sejak awal bahwa contoh kecil
membiasakan anak dengan bedak nomor sebelas diduga dapat memberikan
kebiasaan pad anak kelak di masa remajanya, dan bahwkan masa dewasanya.
Terbiasa mnggunakan bedak nomor sebelas akan mengeliminir kecenderungan
anak (terlebih anak perempuan) untuk menggunakan bedak yang bermerk
maupun kosmetik lainnya. Sekaranglah waktunya wahai orang tua
membiasakan anak menggunakan bedak yang murah meriah, bedak nomor
sebelas, bedak yang dulu saya gunakan di masa sekolah dasar, semoga
bedak itu tidak lekang oleh jaman dan akan terus digunakan oleh para
anak-anak usia sekolah dasar.
Sangata, 17 Nopember 2008
http://mkpd.wordpress. <http://mkpd.com wordpress. >com/
http://sismanto.com <http://sismanto.com/ >
- 21a.
-
Re: (Artikel)Dua Pertanyaan Minggu Ini, untuk Indonesiaku --> mbak l
Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com inga_fety
Sun Nov 16, 2008 9:53 pm (PST)
@ mbak lia: iya mbak, hampir sama dinginnya
@ mas nur: yes, mas nur, I am proud of my home country:)
salam,
fety
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nursalam AR"com
<nursalam.ar@...> wrote:
>
> Hehe..menarik ya, Fey. Tapi, IMHO, yang perlu diperhatikan terlebih
dahulu
> -- sebelum menjawab pertanyaan Fety -- adalah masalah mindset. Jika
memang
> budaya dan kebiasaan kita berbeda termasuk soal penamaan mengapa harus
> lantas menganggap diri kita atau budaya kita yang salah? Di sini mungkin
> soal "kebanggaan budaya" dan ":keanekaragaman budaya" yang merupakan
rahmat
> Allah menjadi bermakna.
>
> Jadi ingat, dulu waktu SMP, saya kursus bahasa Inggris dan kedatangan
> pengajar native speaker. Sang native speaker mengabsen nama murid
satu per
> satu, dan sampailah pada nama temanku yang bernama Ibrahim.
>
> "Abraham!" panggil sang native speaker.
>
> "No, Mam," jawab teman saya. "Ibrahim!"
>
> Si bule ngotot menyebut Abraham (memang demikian penyebutan
"Ibrahim' dalam
> English seperti halnya "Joseph" untuk Yusuf) tapi teman saya itu ngotot
> ingindipanggil namanya Ibrahim. Akhirnya sang bule nyerah. Mungkin
ia merasa
> sebagai tamu kali ya:p.
>
> Nah, sewaktu rehat kelas, saya tanya kenapa sang teman ngotot. Saya
kira ia
> tidak tahu kebiasaan bule itu dalam menyebutkan nama. Tapi jawaban teman
> saya itu mengagumkan. Dia bilang bahwa ini soal pemberian nama orang
tua dan
> kebanggan sebagai bangsa dan terutama Muslim. Saya tercenung.
Mungkin sama
> halnya seperti fenomena sebagian teman saya -- yang di luar negeri
-- yang
> lebih suka tetap menyebut "masjid" ketimbang "mosque" meski mereka
studi di
> negaranya embahnya bahasa Inggris, UK alias Inggris Raya.
>
> Nah, back to laptop, menghargai perbedaan terutama budaya adalah hal
yang
> sulit mungkin di sebagian negara seperti Bangladesh atau Cina yang
> etnisitasnya tak seberagam di Indonesia (di Papua saja ada 1000 bahasa
> daerah!). jadi, jangan heran, jika di indonesia segalanya ada, mulai
dari
> suku Batak yang punya penamaan nyaris "standar internasional"
--seperti yang
> Fey sebutkan -- tapi juga ada yang simpel yakni bukan sekedar dua
nama tapi
> bahkan satu nama (seperti suku Jawa). Di orang betawi, seperti saya,
> biasanya ada imbuhan "bin" atau "binti". seperti saya yang "Nursalam bin
> Abdul Rahman". Tapi biar lebih mengindonesia, saya sederhanakan jadi
> "Nursalam Abdul Rahman" atau Nursalam AR.
>
> Persoalan profesionalisme identifikasi tindak kejahatan bukan
terletak pada
> identifikasi pola penaman tapi lebih pada kerja profesional aparat
keamanan
> setempat. Jika aparat polisi Indonesia tidak becus jangan disalahkan
pola
> penamaan kita yang memang budayanya seperti itu.
>
> Budaya penamaan di Indonesia memang cenderung simpel. Barack Obama, yang
> pernah sekolah di Indonesia, oleh teman SD-nya dipanggil "Barry". "fety"
> jadi Fey:p. Hikmahnya, simplisitas, harmoni dan elastisitas budaya
kita di
> Indonesialah yang menjadikan negri ini sebagai negara Muslim terbesar
> sekaligus demokratis dan modern (dibandingkan negara di dunia Islam yang
> lain). TIga ciri (Muslim, demokratis dan modern) inilah yang beda,
dan unik
> dan patut kita syukuri.
>
> Jadi kenapa budaya Indonesia tak mengenal nama keluarga?
>
> Ya ,karena kita punya budaya yang beda (maklum, Indonesia sendiri adalah
> kumpulan beragam bangsa dan etnis). Dan Indonesia adalah hasil
kesdatuan dan
> kompromi banyak bangsa di masa lalu (dengan sumpah pemuda dll).
Contoh, suku
> Jawa yang mayoritas mampu merelakan bahasa Jawa tidak menjadi bahasa
> nasional dan justru merelakan bahasa Indonesia (yang notabene
berasal dari
> Melayu riau) sebagai bahasa nasional.
>
> So, yang lebih utama, it's all about mindset. Please be proud of
Indonesia!
>
> FYI, malah dunia akan terasa boring jika semua seragam. Bukankah
kehadiran
> yang berbeda justru membuat dunia ini indah?;p.
>
> Hmm..menyenangkan juga bicara soal Indonesia (dengan nada yang lebih
optimis
> dan bangga);p
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
>
>
> 2008/11/13 febty febriani <inga_fety@...>
>
> > Dua Pertanyaan Minggu Ini, untuk Indonesiaku
> >
> > Inga Fety
> >
> >
> >
> >
> > Kelas bahasa jepangku baru dimulai. Ada sekitar limabelasan
mahasiswa.
> > Berasal dari beberapa negara. Hanya aku dan seorang teman yang
berasal dari
> > Indonesia. Sisanya berasal dari China, Amerika, Bangladesh,
Malaysia dan
> > lain-lain. Maka saat kelas dimulai akan terlihatlah perbedaan itu.
Mahasiswa
> > yang berasal dari Amerika biasanya akan mengelompok sendiri.
Begitu juga
> > dengan teman-teman yang berasal dari China, atau negara Asia
lainnya, juga
> > membuat kelompok sendiri. Aku biasanya berada di kelompok
mahasiswa yang
> > berasal dari China, karena jumlah mahasiswa perempuannya lebih
banyak. Aku
> > merasa lebih *klop *saja ketika bergabung dengan sesama mahasiswa
> > perempuan.
> >
> >
> > Bukan tanpa masalah berada di kelompok ini. Bahasa jepangku yang
masih
> > sangat amburadul, baik *grammar* ataupun *vocabulary*nya, serta
> > teman-teman dari China yang tidak *pede* dengan bahasa Inggrisnya,
> > menjadikan bahasa isyarat adalah bahasa favorit kami. Tak lupa
juga membawa
> > kamus bahasa Jepang-Inggris, untuk mewanti-wanti jika bahasa
isyarat tidak
> > cukup mampu menjelaskan maksud sebuah kalimat.
> >
> >
> > Hari itu kelas bahasa jepangku baru dimulai. Pembahasan tentang
kuis *grammar
> > *bahasa jepang. Memang melelahkan, setiap hari, di awal memulai kelas
> > sarapan seluruh mahasiswa kelas bahasa jepangku adalah selembar
kertas kuis
> > *grammar* atau *vocabulary* bahasa Jepang. Mungkin, karena di Jepang
> > sekarang sedang musim gugur menjelang musim dingin dengan
temperatur udara
> > yang selalu di bawah 20 derajat, akhirnya topik pembicaraan hari itu
> > berlanjut tentang suhu terendah di masing-masing negara.
> >
> >
> > Hampir seluruh mahasiswa menyebutkan angka favorit dibawah 0 derajat
> > sebagai suhu terendah, bahkan seorang mahasiswa yang berasal dari
Kanada
> > bercerita kalau di negaranya suhu terendah pernah mencapai 30 derajat
> > celcius. Fantastiskan? Tiba giliranku. Dengan bahasa jepang yang
> > terbata-bata, aku menyebutkan angka 20 derajat celcius sebagai
suhu terendah
> > di Indonesia. Tentu pengecualiannya adalah puncak Jayawijaya. Dan
sungguh
> > mengejutkan reaksi mahasiswa yang lain. Sebuah nada ketidakpercayaan
> > terlontarkan dari seorang mahasiswa China. Untunglah, di ruangan
belajar
> > kami terpampang sebuah peta dunia. Dan, akhirnya, meluncurlah
penjelasan
> > sang *sensei* tentang posisi Indonesia yang terletak di garis
khatulistiwa
> > sehingga Indonesia selalu berlimpahan sinar matahari sepanjang tahun.
> >
> >
> > Selesailah sudah pertanyaan pertama tentang Indonesia di pagi
hari itu.
> >
> >
> > Pertanyaan kedua tentang Indonesia hadir di saat diskusiku dengan
seorang
> > *sister* dari Mesir, sehabis shalat ashar jamaah kami. Awalnya
saat dia
> > bertanya apakah ucapan yang lazim diucapkan di Indonesia sehabis
sholat
> > berjamaah. Sepengetahuanku tidak ada ucapan khusus, selain
> > bersalaman-salaman meminta maaf dan cipika-cipiki sesama
perempuan. Aku
> > menjelaskannya. Kemudian, diskusi itu berlanjut dengan
pertanyaannya apakah
> > aku bisa membaca Al-Quran. Ketika aku menjawab iya, dia memintaku
membaca
> > sebuah ayat. Dan diapun bertanya seperti apa pengajaran membaca
AL-Quran di
> > Indonesia. Kujelaskan sebisaku.
> >
> >
> > Diskusi kamipun semakin seru saat aku bertanya namanya dan dia
> > menjelaskan kalau namanya terdiri dari empat huruf. Huruf pertama
adalah
> > namanya, huruf kedua adalah nama ayahandanya, huruf ketiga adalah
nama kakek
> > dari bapaknya, dan huruf keempat adalah nama keluarganya. Menurutnya,
> > penamaan seperti itu adalah sebuah kelaziman di negeri asalnya,
Mesir. Dan
> > sebuah keheranan terlihat di wajahnya saat dia memintaku
menyebutkan nama
> > lengkapku yang terdiri dari dua huruf, tanpa disertai nama bapak, nama
> > kakekku dan nama keluarga.
> >
> >
> > Aku menjelaskan sebisaku, menjawab keherananya, kalau penamaan
seperti
> > itu adalah sebuah hal yang lazim di Indonesia. Dan, bukanlah
sebuah hal yang
> > aneh ketika di belakang nama seseorang tidak tercantun nama bapak atau
> > kakeknya. Tapi, dia tetap tidak percaya dan berkata kalau itu aneh
dan akan
> > sangat sulit bagi seorang polisi untuk menelusuri pelaku sebuah
kejahatan
> > dari namanya karena ada kemungkinan sebuah nama dimiliki oleh beberapa
> > orang. Juga, sangat sulit untuk melihat apakah dua orang adalah
bersaudara
> > atau tidak dari namanya. Kuakui argumennya benar. Dan setelah itu,
aku jadi
> > berfikir, apakah karena itu pulah kasus kejahatan di Indonesia
memerlukan
> > waktu yang lama untuk mengungkapkannya?
> >
> >
> > Bukan hanya dengan dia aku bertemu pertanyaan itu. Mengurus beberapa
> > dokumen di Jepang, nama keluarga (*family name*) selalu menjadi sebuah
> > bahan pertanyaan. Dan biasanya untuk mempersingkat penjelasan atau
bahkan
> > mengurangi pertanyaan lanjutan, aku mencantumkan nama belakangku
di kolom
> > *family name*. Aku belum sanggup jika diajak berdebat dalam bahasa
Jepang.
> > *Grammar*nya saja masih kacau. Apalagi, perbendaharaan kata-katanya.
> > Banyak yang tidak kuketahui dibandingkan yang kuketahui. Itu alasanku
> > mencantumkan nama belakangku sebagai *family name*. Biasanya jurus ini
> > sangat jitu. Tidak ada pertanyaan lanjutan tentang *family name*.
> >
> >
> > Tapi, bertemu dan berdiskusi seru dengan *sister* dari Mesir
membuatku
> > bertanya: mengapa di Indonesia, kecuali beberapa suku: Batak
contohnya,
> > tidak menggunakan *family name *dalam penamaan seorang anak? Bukankah
> > dulu, awalnya, Indonesia juga adalah negara kerajaan? Sampai kini,
aku belum
> > menemukan jawabannya, mungkin ada teman-teman yang menyimpan jawabnya.
> > Tolong jelaskan untukku yah. Siapa tahu suatu saat aku mendapatkan
> > pertanyaan itu lagi.
> >
> >
> >
> >
> > @dormitory, Inage, November 2008
> > ~ http://ingafety.wordpress. ~com
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> -"Let's dream together!"
> Nursalam AR
> Translator, Writer & Writing Trainer
> 0813-10040723
> E-mail: salam.translator@...
> YM ID: nursalam_ar
> http://nursalam.multiply. com
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar