Mengundang Rahmat Allah
Oleh KH Didin Hafidhuddin
Rahmat (cinta dan kasih sayang Allah SWT) bagi setiap orang yang
beriman merupakan suatu kebutuhan yang bersifat mutlak. Sebab, hanya
dengan rahmat dan pertolongan-
akan bisa menyelesaikan bermacam masalah dalam kehidupan ini,
sekaligus mampu menghadapi berbagai tantangan dan godaan.
Sebaliknya, tanpa rahmat dan pertolongan-
menuntaskan persoalan-persoalan yang kita hadapi. Apakah itu persoalan
pribadi, keluarga, terlebih lagi persoalan masyarakat dan bangsa.
Rahmat dan pertolongan Allah pasti akan diberikan kepada setiap orang
yang beriman, yang memiliki perilaku dan amaliah, seperti tergambar
dalam QS At-Taubah [9] ayat 71, yaitu:
Pertama, orang yang beriman selalu berusaha bersinergi dengan
sesamanya. Ia selalu ingin berjamaah, baik dalam ibadah maupun
muamalah. Selalu berusaha membangun ukhuwwah Islamiyyah. Mudah
menolong sesama dan mudah untuk mengorbankan sesuatu yang ada pada
dirinya demi kepentingan bersama.
Kedua, aktif melakukan kegiatan amar makruf nahyi mungkar; mendorong
pada perilaku-perilaku yang baik, positif, dan konstruktif serta
mencegah perbuatan-perbuatan yang jahat, baik dengan lisan, tulisan,
maupun dengan jabatan yang diembannya.
Seorang pejabat bisa beramar makruf dengan SK-nya, yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Anggota legislatif
seperti anggota DPR dan DPRD, bisa berdakwah dengan melahirkan
undang-undang dan perda-perda yang bertujuan untuk membangun kekuatan
umat serta kesejahteraan bersama, demikian pula yang lainnya.
Ketiga, mendirikan shalat secara berjamaah dianggap sebagai sebuah
kebutuhan. Dengan seringnya shalat berjamaah, rukuk, dan sujud
bersama-sama, maka umat Islam akan memiliki kekuatan dan harga diri,
seperti digambarkan dalam firman Allah pada QS Al-Fath [48] ayat 29,
''Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridhaan-Nya'
Keempat, mengeluarkan sebagian dari hartanya, baik dalam bentuk zakat,
infak, ataupun sedekah. ZIS yang dikeluarkan, di samping akan
mengembangkan dan memberkahkan harta yang dimilikinya, juga akan
memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, terutama para
mustahik (orang yang berhak menerima zakat).
Kelima, taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam segala hal. Sebab, hanya
dengan ketaatan dan kepatuhan yang bersifat mutlak itulah, kita akan
mendapatkan kebahagiaan. Perhatikan firman Allah dalam QS An-Nur [24]
ayat 54.
Mudah-mudahan kaum Muslimin, khususnya di Indonesia ini, dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas seoptimal mungkin,
sehingga mampu mengundang rahmat dan pertolongan Allah SWT. Amin.
http://www.republik
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar