Sedekah VS Ikhlas
Penulis :Marah Adil
------------
"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo
diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen
saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan",
jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang
punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo
ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin.
Lain waktu,
"Pak
ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata
anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga
bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas
mendingan gak usah aja" kata hati saya.
Lain waktu lagi,
"Pak
nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak
diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males
ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas
jadinya", jawab saya.
Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.
Percuma
memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya
ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang
memberi.
Pertemuan saya dengan komunitas TDA ( Tangan Di Atas )
di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam
bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho
Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.
Untuk
bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering
mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas
awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering
bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah
lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi
kebiasaan sehari2.
Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan
aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa
merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.
Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.
Coba simak;
Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat?
Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?
Bukannya lebih baik;
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....
Jadi
untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting
lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung....
Salam berbagi
Ato Sunarto
dari : http://tangandiatas
============
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar