Sabtu, 31 Oktober 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2862

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (16 Messages)

Messages

1a.

Re: (Undangan) Ramaditya Live at TVRI

Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Fri Oct 30, 2009 4:52 am (PDT)




Wah, mas Rama makin keren aja.
Aku msh inget pernah baca majalah tarbawi yg memuat profil mas rama, lho. Inspiratif

Sukses ya, mas rama.

Huhuhu, jd pengen nonton,tp jam segitu lg kuliah, uy.

Yeiy, Semangat

Salam

Novi
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...> wrote:
>
> Teman-temanku,
>
> Saksikan live show Ramaditya di TVRI, Senin 2 Nopember 2009 pukul
> 12:30 s/d 13:30 WIB. Topik yang akan dibahas adalah mengenai buku
> otobiografi saya, Blind Power - Berdamai Dengan Kegelapan, bersama
> narasumber dari penerbit dan salah seorang guru saya, Dr. Aisah
> Dahlan.
>
> Dalam acara itu pemirsa juga dapat berinteraksi. Siapa tahu dapat buku gratis!
>
> Mohon dibantu sebarluaskan info ini.
>
> Terima kasih...
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>

1b.

Re: (Undangan) Ramaditya Live at TVRI

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Fri Oct 30, 2009 10:04 am (PDT)



Terima kasih Novi. Rama sering kok baca tulisan Novi juga. Cool banget!

Btw, Insya Allah tayangan ini akan Rama YOUTUBE-kan. Tapi ya mungkin agak lama.

Sekali lagi, mohon menyebarluaskan undangan ini ya...!

On 10/30/09, Novi Khansa <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
>
> Wah, mas Rama makin keren aja.
> Aku msh inget pernah baca majalah tarbawi yg memuat profil mas rama, lho.
> Inspiratif
>
> Sukses ya, mas rama.
>
> Huhuhu, jd pengen nonton,tp jam segitu lg kuliah, uy.
>
> Yeiy, Semangat
>
> Salam
>
> Novi
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ramaditya Skywalker <ramavgm@...>
> wrote:
>>
>> Teman-temanku,
>>
>> Saksikan live show Ramaditya di TVRI, Senin 2 Nopember 2009 pukul
>> 12:30 s/d 13:30 WIB. Topik yang akan dibahas adalah mengenai buku
>> otobiografi saya, Blind Power - Berdamai Dengan Kegelapan, bersama
>> narasumber dari penerbit dan salah seorang guru saya, Dr. Aisah
>> Dahlan.
>>
>> Dalam acara itu pemirsa juga dapat berinteraksi. Siapa tahu dapat buku
>> gratis!
>>
>> Mohon dibantu sebarluaskan info ini.
>>
>> Terima kasih...
>>
>> --
>> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"
>>
>> - Eko Ramaditya Adikara
>> http://www.ramaditya.com
>>
>
>
>

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

1c.

Ramaditya Live at TVRI

Posted by: "Farid Jaya" ujixs_182@yahoo.co.id   ujixs_182

Fri Oct 30, 2009 6:57 pm (PDT)



Assalamu'alaikum...

keliatanya menarik nih...boleh privat nih...
InsyaAllah kawan2 SK saya kabari...

Wassalamu'alaikum...

2.

Survei - Menurut Anda, Judul apa yang paling menarik untuk buku saya

Posted by: "Nurhadi" hadynur@yahoo.com   hadynur

Fri Oct 30, 2009 6:09 am (PDT)



Dear rekan,

Apa kabar hari ini? Mudah-mudahan sehat selalu dan tetap semangat berkarya.

Oh ya, saya ingin mengudang partisipasi rekan semua dalam survei kecil saya perihal "Menurut Anda, judul apa yang terbaik untuk buku saya".

Ya, saya sedang mempersiapkan sebuah buku perihal menulis artikel di media massa. Buku ini berjenis how-to (panduan) dan saya sangat yakin akan sangat berguna bagi siapa saja yang ingin menuliskan karyanya di media massa.

Jika rekan tidak keberatan, silakan klik link URL dibawah ini dan ikuti instruksinya. Tidak lebih dari 3 menit lho..:)

http://www.surveymonkey.com/s.aspx?sm=1jq_2f7_2bn4XFiLy7qcxe3c2A_3d_3d

Terima kasih atas bantuannya dan semangat selalu !

--
Best regards,
NURHADI
Knowledge sharer

XeeSm Profile:
http://xeeSM.com/nurhadi

3.

[Ruang Film] State of Play

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Oct 30, 2009 3:50 pm (PDT)



Seorang lelaki dibunuh dalam keremangan di pinggir jalan. Seorang pemuda bersepeda melihatnya, ia mempercepat laju kayuhan namun pistol sudah terarah dan ia pun terkapar di jalan.
Esoknya, seorang wanita tewas dalam kecelakaan di stasiun kereta bawah tanah. Wanita itu adalah Sonia Baker, ketua tim peneliti anggota dewan Stephen Collins (Ben Affleck). Pers heboh karena Stephen tidak mampu menahan air matanya kala mengabarkan peristiwa tersebut, dan terbongkarlah bahwa ia memiliki hubungan khusus dengan Sonia padahal statusnya adalah suami Annie (Robin Wright-Penn).

Selaku jurnalis di Globe, merupakan tugas Cal (Russell Crowe) untuk mengendus informasi di balik kedua kejadian ini. Namun ia menolak dikaitkan secara pribadi saat dikorek oleh rekannya di bagian online, Della Frye (Rachel McAdams) karena gadis itu tahu bahwa Cal dan Stephen adalah teman lama satu kampus. Bahkan suatu malam, Stephen yang dikejar-kejar media bersembunyi di rumah Cal yang memperlakukannya bukan sebagai bahan berita. Sementara itu Cal pun menjadi pendengar yang baik untuk Annie, mendukungnya secara moril ketika wanita tersebut tampil bersama Stephen memberikan pernyataan demi keselamatan karir politik sang suami.

Bersama Della, Cal menyelidiki kasus tersebut. Tidak jarang mereka harus mencuri start dari kepolisian. Meski awalnya berseberangan, Cal mendorong Della agar menolak 'didepak' oleh editor mereka, Cameron (Helen Mirren) dari kisah yang digarapnya hanya karena dinilai kurang berpengalaman.

Meramu politik dan thriller tidak mudah, namun film ini tetap hadir memikat. Daya pukaunya yang lain terdapat pada karakter Cal yang dijiwai sangat baik oleh Russell Crowe, kalem dan menguasai keadaan sehingga film yang sudah tegang tidak memusingkan oleh polah tokoh utama yang pecicilan. Walau berbau perselingkuhan, State of Play bersih dari adegan panas seminor apa pun dan kata umpatan. Belum lagi permainan plot sehingga tebakan-tebakan akan pelaku pembunuhan Sonia diombang-ambing dalam film yang berdurasi cukup panjang ini.

Satu lagi aspek yang sangat saya senangi, penampilan meja kerja Cal yang penuh buku dan rumahnya yang remang-remang adem. Keren bangeeet..!

Peace,
Rinurbad

4.

(Cerpen) GUE BUKAN ANAK KECIL LAGI!

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Fri Oct 30, 2009 6:53 pm (PDT)





Gue Bukan Anak Kecil Lagi

Fiyan Arjun

 

Menjadi mahasiswa bagi Emilia merupakan
impiannya yang sudah sejak lama ia pendam saat-saat di bangku SMU. Hingga
akhirnya impiannya itu pun menjadi kenyataan. Emilia kini sudah tak seperti
tahun-tahun yang lalu dimana saat-saat ia memakai seragam putih-abu-abu kemana-mana
selalu saja harus meminta izin kepada Mamanya di rumah. Dan hal itulah yang
paling Emilia sebeli ketika harus keluar rumah bersama kawan-kawan sekelasnya
walau pun itu hanya belajar kelompok. Emilia harus siap siaga lapor kepada
Mamanya di rumah kalau tidak ia tak akan dapat ampunan dari Mamanya itu. Namun
semua itu kini tak akan pernah Emilia ulangi lagi. Karena statusnya sebagai
mahasiswa sudah melekat pada dirinya. Gue sekarang sudah menjadi
mahasiswa bukan anak kecil lagi, bathinnya terus berkata dengan sumringah.

 

Emilia sekarang sudah menjadi
seorang mahasiswa. Kata-kata itu terus saja bergumam di hati Emilia tak henti-henti. Betapa
senangnya Emilia saat itu. Terlebih ketika mengingat kembali seragam
putih-abu-abu yang pernah melekat pada dirinya. Itu sama saja mengingatkan dirinya
masih anak kecil. Apalagi saat meninggalkan seragam putih abu-abunya Emilia tak
terlalu buruk ketika mendapatkan nilai saat detik-detik pengumuman kelulusannya.
Emilia selalu ada di peringkat sepuluh besar untuk siswa-siswi yang berprestasi
di SMU Kasih Bunda. Dan Mamanya pun ikut senang apalagi lampu hijau sudah diberikan
untuk dirinya sebagai hadiah kelulusannya. Asal bisa menjaga kehormatan
keluarga Mamanya tak pernah melarang.

 

Tapi lain hal dengan Alvin kakak
satu-satunya Emilia selalu saja menganggap dirinya masih kecil. Perlu di
ultimatum kalau keluar rumah. Peringatan ini-itu yang harus Emilia dengar bila
kakaknya itu mengetahui kalau dirinya ingin keluar rumah. Uh, dasar kakak
gue nggak pernah gaul! Begitulah setiap kali Emilia bertemu dengan kakaknya
itu. Umpatan-umpatan seperti itulah yang selalu keluar dari mulut kecilnya. Seperti
Tom dan Jerry jika Emilia bertemu dengan kakaknya itu. Kakaknya itu selalu
menganggap dirinya masih kecil di mata minus kakaknya itu. Nyebelin!

 

^^^^^

 

Hari pertama masuk kuliah Emilia pun
tiba. Emilia melangkah dengan hati suka cita. Ya, seperti kupu-kupu yang baru keluar
dari kepompong begitu yang tampak pada diri Emilia saat itu. Emilia kini sudah
menjadi kupu-kupu cantik. Mempesona. Serta siap terbang  kemana saja ia sukai. Menari dari bunga yang
satu hingga ke bunga yang lainnya. Dengan penuh kebahagiaan di taman kecil. Tak
ada seorang pun yang dapat menggganggu kebahagiaanya saat itu. Begitu pun
dengan seekor lalat tak mampu menghalau dirinya lagi. Tapi sayang
kebahagiaannya itu buyar saat ada seorang cowok bercambang lebat dan berkumis
tipis menggunakan jaket hitam seperti layaknya bintang Bollywood kenamaan Arjun
Rampal. Ganteng tapi dingin. Tak bersahabat.

 

"Nama kamu Emilia, ya? Kamu anak
barukan?" tanya cowok asing yang baru di jumpai Emilia di muka halaman kampus.

 

"Iya, kok kamu tau!" seru Emilia
singkat. Merasa kaget bahwa namanya sudah sampai ke kampus yang baru diinjaknya
pertama kali.

 

"Yaiyalah tau!" cowok yang ada di
hadapan Emilia tak mau kalah.

 

Emilia tak mengerti. Heran.

 

Hingga tiba-tiba suasana senyap
sejenak.

 

"Lu harus hati-hati Mil kalo  baru masuk kuliah. Ya, kata kakak-kakak gue
yang pernah ngalamin kalo ada mahasiswa baru masuk kuliah apalagi anak baru kayak
macam lu. Lu Mil perlu ekstra ketat. Siapa tau ada yang ngerjain lu diam-diam."
Tiba-tiba Emilia ingat pesan perkataan Vety kawan SMUnya saat main ke rumah
kawannya belum beberapa minggu itu.

 

"Lho, kok kecil-kecil melamun
sih. Awas lho nanti anak ayamnya mati seribu," lanjut cowok tanpa nama yang
belum diketahui Emilia terus saja memainkan dirinya.

 

"Kamu siapa sih kok tau nama aku?
Aku tahu kamu mau mengerjai aku kan!" jawab Emilia polos.

 

Hahahahahahahahaha

 

Seketika itu cowok yang berkisar seusia
dengan kakaknya itu pun tertawa terbahak-bahak. Emilia benar-benar merasa
dibuat malu seisi kampus. Terlebih saat itu semua sorot mata tajam menuju
kepada dirinya. Benar-benar hari pertama yang sangat ngebetein bin malu bagi Emilia.
Awas nanti gue bilang sama Mama, bathin Emilia menutupi dendamnya kepada
cowok yang belum sama sekali ia ketahui namanya itu.

 

"Memangnya ada yang lucu, ya?" Emilia
masih tak mengerti mengapa cowok yang ada di hadapannya itu tak lepas dari tawanya
hingga membuat kepalanya hampir mengeluarkan lahar di tempurung otaknya.

 

"Sudah sana masuk anak kecil!
Ruang kamu ada di sana di sebelah utara lalu belok kiri langsung.  Kalo masih SMU jangan kuliah dulu."

 

"Eh, gue nggak tahu lu siapa. Lu
boleh aja ngerjain gue. Tapi ingat jangan panggil gue sembarangan begitu. Gue
udah besar bukan anak kecil lagi, tauuuuu!!" Emilia memencak.

 

Baru kali itu Emilia berkata
kasar. Toh, mahfum namanya juga manusia walau batas kesabaran itu tidak ada
batasnya tetapi sebagai manusia normal Emilia patut membela diri. Apalagi ini
menyangkut harga dirinya. Atau, panggilan dirinya. Kata-kata itu tak lepas dari
dirinya....ANAK KECIL!

 

Puas dengan pitam yang
dikeluarkan Emilia langsung menuju ruang yang ditunjuk oleh cowok yang sudah
mempermalukan dirinya di depan para penghuni kampus. Emilia tahu sebagai mahasiswa
baru memang tidak luput dari yang namanya dikerjai atau dipermainkan oleh kakak
kelasnya atau pun dengan penghuni lama. Emilia harus benar-benar tetap tegar.
Jika tidak ia akan semakin dijadikan makanan empuk. Hingga akhirnya hari itu juga
Emilia benar-benar ingin menenggelamkan dirinya ke bumi. Namun sebelum
menenggelamkan dirinya ke bumi Emilia tidak tahu bahwa ia sedang dikerjai
kembali oleh cowok yang menghadang pertama kali di muka halaman kampus.

 

"Lho, kok toilet cowok sih. Mana kelasnya." Emilia baru sadar
bahwa dirinya masih dikerjai.

 

"Sudah ketemu belum kelasnya,"
tiba-tiba Emilia mendengar suara yang sudah tak asing lagi di telinganya. Suara
itu bersumber dari cowok yang memiliki cambang lebat dan berkumis tipis. Merasa
puas karena sudah mengerjai dirinya lagi.

 

Hahahahahahahahaha.

 

Lagi-lagi tertawaan itu terdengar
lepas di gendang telinga Emilia. Tapi ia tak menggubris tertawaan cowok itu. Ia
malah langsung menuju ke lantai dua dimana ruang pertama kali masa-masa
perkuliahan dimulai. Itu pun karena pertolongan seorang cowok yang melihat
dirinya seperti orang linglung.

 

"Kamu tidak usah sedih apalagi
sampai takut. Biasa kalo ada penghuni baru pasti ada ucapan selamat datangnya.
Ya...itu tadi ucapan selamat datangnya. Tapi ingat mereka itu mahasiswa
baik-baik lho nanti juga kamu akan tahu sendiri." Emilia masih terngiang oleh
kata-kata cowok berkacamata minus  yang
ia temui di toilet laki-laki. Tak lain penghuni lama kampus barunya itu.
Orangnya kiyut, wajahnya oriental dan juga cakep seperti para pemain dorema
Korea BBF. Sudah begitu baik banget sama dirinya. Sayang Emilia tidak  tahu nama cowok yang baru ia temui di toilet
laki-laki itu. Tapi tak apalah toh cowok itu masih satu kampus ini,
batin Emilia hitung-hitung menghilangi rasa betenya itu.

 

Memang sebagai anak baru mau
tidak mau Emilia harus menerima itu. Kalau tidak bisa melampaui itu semua berarti
ia masih dianggap kecil. Dan itu berarti perkataan kakaknya itu ada benar juga.
Ia masih benar-benar anak kecil!

 

^^^^^

 

"Lho, kok kamu tidak kuliah, Mil?"
tanya Mamanya saat melihat anak perempuannya yang sangat dicintainya itu sedang
duduk manja di depan televisi. Acara musik-musik telah menyedot perhatian
mahasiswa baru itu. Terlebih ketika sebuah video klip band kesukaannya tampil
dengan suara merdu.

 

Aku tak ingin kau  menangis bersedih. Sudahi air mata darimu.
Yang aku ingin arti hadir diriku. Tuk menghapus dukamu, Sayang...Karena bagiku
kau kehormatanku. Dengarkan...Dengarkan aku...Hanya satu pintaku untukmu dan
hidupmu baik-baik Sayang ada aku untukmu. Hanya satu pintaku disiang dan
malammu baik-baik Sayang ada karena aku untukmu...

 

"Malas ah, Ma! Emil lebih baik di
rumah aja. Lagi pula di luarkan masih hujan," jawab Emilia membuat alasannya
tidak masuk logika. Karena Mamanya tahu bahwa hujan di luar sana masih
rintik-rintik. Hanya gerimis saja. Tetapi anak perempuannya itu masih sendu
mendengarkan Wali band menendangkan single terbarunya Baik-baik
Sayang. Seakan-akan mewakili suasana hatinya saat itu. Emilia perlu teman
untuk berbagi cerita. Curhat! Terlebih curhatan tentang ia menjadi mahasiswa
yang sudah dipermalukan oleh seoraang cowok yang tidak pernah dikenalnya itu.

 

"Ya, sudah kalo kamu maunya
begitu. Tapi ingat kamu selama seminggu tak boleh minta uang saku dari Mama. Deal?"

 

Emilia hanya bersungut. Paras
cantiknya tiba-tiba dilekuk menjadi dua bagian. Pasrah. Adalah jalan satu-satu
untuk menghindari subsidi dari Mamanya itu macet. Maklumlah selama ini uang
saku Emilia hanya mengandalkan subsidi dari Mamanya. Jadi bagaimana pun ia
harus mengikuti ucapan Mamanya.

 

"Ya, sudah kamu bareng saja sama
kakakmu, Alvin. Katanya kakakmu mau menemui kawannya di kampus baru kamu tuh,"
lanjut Mama memberitahukan kepada Emilia.

 

"Di kampus aku!" Emilia semakin
tak mengerti. "Bukannya kampusnya Kak Alvin jauh dari kampusku," lanjut Emilia
masih bertanya-tanya tentang kawan kakaknya itu. Sebab ia baru tahu bahwa
kakaknya itu memiliki kawan di kampus barunya itu. Hmm...membuat gue jadi
penasaran! Emilia terus mencari tahu siapa kawan kakaknya itu yang akan di
temui di kampusnya.

 

^^^^^

 

Sesampai di kampus Emilia tidak
langsung masuk ke kelasnya. Ia malah asyik masih mengintai kakaknya. Emilia
penasaran dengan siapa kakaknya itu bertemu. Bagai ketiban boneka Teddy Bear
super jumbo Emilia tak percaya. Bola matanya terus saja tak berkedip ketika
kakaknya itu menemui cowok yang pernah membuat dirinya dipermalukan secara tak
kemanusiaan itu. Alvin, kakaknya itu menemui cowok yang tak pernah Emilia
ketahui siapa nama makhluk bercambang lebat dan berkumis tipis itu.

 

"Gimana frend beres pekerjaan lu.
Bagaimana perasaan lu mengerjai adik gue itu. Gue harap lu terus aja lakuin
biar sifat manja adik gue itu hilang. Soalnya gue paling bete punya adik selalu
manja."

 

Emilia terus saja mendengar
percakapan kakaknya itu. Semakin ia mendengar percakapan kedua cowok itu membuat
dirinya bete. Ingin rasanya mengumumkan kepada seisi kampusnya. Bahwa orang
yang selama ini telah mengerjai dirinya adalah suruhan kakaknya itu. Tapi
Emilia tak mau gegabah. Ia harus memasang jebakan lebih dahulu. Karena ia tak
mau rencananya itu akan tercium kakaknya yang serba tahu kelakuan tentang
dirinya. "Awas, liat aja nanti balasan gue." Emilia terus memikirkan
rencana apa yang paling tepat untuk musuh bebuyutannya itu.

 

"Nah, ketauan ya suka ngintipin
orang. Gue nggak menyangka lu nggak kapok juga ya di kerjain sama penghuni
kampus ini. Atau, jangan-jangan lu perlu mau tambahan ekstra lagi biar lebih
parah seperti kejadian yang lalu." Emilia terkejut secara tiba-tiba ketika
dipundaknya ada yang menyentuhnya dari belakang. Lalu Emilia menoleh ke
belakang dan ternyata di hadapannya ada seorang cowok yang sama ia temui di
toilet laki-laki tempo lalu.

 

"Mampus deh gue!" pekik Emilia
tertahan.

 

"Oh, nih ya pekerjaan sampingan
lu. Gue nggak menyangka lu cantik-cantik tapi kelakuannya aneh. Udah ah gue
udah ilfil nolongin lu lagi. Sori gue tinggal dulu ada kuliah."

 

Emilia langsung shocked!
Ia tak menyangka cowok yang sudah menolong dirinya kemarin sama saja dengan
kakaknya dan juga cowok yang sudah membuat dirinya malu seisi kampus. "Mimpi
apa ya gue hari ini. Kok sial banget. Bete...bete...bete!"

 

^^^^

 

Seminggu sudah Emilia menginjakan
kampus barunya itu sejak ia menanggalkan seragam putih-abu-abunya. Tetapi rasa
dendamnya kepada cowok yang masih misterius namanya itu membuat dirinya semakin
semangat untuk memata-matai cowok itu. Walau pun ia harus rela tak pulang lebih
awal.

 

Lagi-lagi bola matanya terkejut
kembali. Ketika sebuah pemandangan mengharu biru terpampang luas. Emilia melihat
ada seorang gadis seusianya duduk di kursi roda. Duduk tak berdaya menyabut
kedatangan seorang lelaki muda. Dan yang lebih mengharukan lagi saat Emilia
melihat gadis seusianya menyambut lelaki itu tak memiliki sepasang kaki. Tak
lain lelaki itu adalah kakak laki-lakinya seorang cowok—yang telah membuat
Emilia ingin segera balas dendam. Tetapi ketika melihat siluet adegan kedua
anak manusia yang sudah terpampang luas di hadapannya Emilia pun berubah
pikiran.

 

"Kakak haus ya? Nanti Sinta ambilkan
ya."

 

Emilia masih terpaku. Adegan yang
ada di hadapan begitu cepat seperti putaran film. Sebuah siluet kehidupan yang
tak pernah Emilia temui selama hidupnya. Karena yang ia ketahui selama hidupnya
selalu bergantungan kepada Mamanya itu. Entah apa jadinya jika ia tak mendengar
perkataan Mamanya itu tentu Emilia akan susah hidupnya. Hingga tak dirasakan sebening
kristal kecil jatuh di paras cantiknya. Menganak sungai secara tak merata. Baru
kali itu Emilia menjatuhkan airmatanya. Pun kalau pernah menjatuhkan airmatanya
saat ia dibohongi oleh Avian kekasihnya semasa di SMU yang sudah tak jujurnya
kepadanya. Ternyata kekasihnya itu sudah menusuk belati dari belakang. Avian telah
mengkhianati cintanya. Telah selingkuh dengan kawan sekelasnya. Sakit memang,
tapi itu kisah lama bagi Emilia.

 

Namun sepandai-pandainya tupai
melopat pasti akan jatuh juga. Begitu pun dengan Emilia sepandai-pandai ia mengintai
cowok yang sudah mempermalukan dirinya di kampus akhirnya Emilia tertangkap
basah.

 

"Ayo, masuk ke dalam. Nanti aku
kenalkan dengan adikku Sinta. Siapa tahu ia suka mempunyai kawan baru seperti
kamu. Apalagi kamu seumuran dengannya."

 

Emilia hanya bisa menganga.
Mulutnya seakan tak bisa dikatupkan kembali saat cowok itu mempersilakan
dirinya untuk masuk ke dalam rumah yang tak begitu besar tetapi asri. Emilia
masih tetap tak bergeming. Ia cubit pipinya sekeras mungkin. Aouw,
ternyata Emilia tak bermimpi. Ini nyata. Ini bukan mimpi. Emilia semakin tak
sadar diri.

"Ayolah masuk. Maaf keadaan
rumahnya seperti ini. Oya, kenalkan aku Bandi. Maaf jika aku kasar kepada kamu
selama ini. Aku melakukan itu semua karena kakakmu adalah kawan baikku serta
orang yang selama ini membantu adikku dirawat di rumah sakit. Aku melakukan itu
semua sebenarnya tak tega kepada kamu tetapi karena kakakmu terus memaksa apa
boleh buat akhirnya aku melakukan itu. Kenapa kakakmu menyuruhku berbuat
seperti itu dikarenakan agar kamu menjadi anak yang mandiri dan tidak usah manja
lagi pada orang lain termasuk Mamamu. Kakakmu tak mau adiknya itu selalu
dimatanya dianggap masih anak kecil. Makanya aku melakukan itu saat kamu
menjadi mahasiswa baru di kampusku walau sebenarnya masa orientasi mahasiswa
sudah tidak diberlakukan lagi." Panjang lebar cowok itu memberitahukan Emilia.
Tetapi Emilia tak menggubris ucapan-ucapan yang keluar dari mulut cowok  yang bernama Bandi itu. Karena bola mata
Emilia masih nanar letika melihat gadis seusianya begitu baik kepada kakaknya
walau tak lagi sempurna seperti dirinya yang selalu bertengkar kepada kakaknya
Alvin  jika sudah bertemu.

 

"Oya, kalau kamu mau marah
silakan aku terima. Toh, juga aku tak patut untuk membela diri." Cowok itu
terus mengungkapkan rasa kesalahannya kepada Emilia.

 

"Sudahlah hal itu jangan
dijadikan masalah. Bagiku aku sudah tahu kenapa kamu melakukan itu semua karena
atas perintah kakakku kan? Agar aku bisa mandiri dan tak manja lagi. Sebaliknya
aku yang berterima kasih karena kamu dan adikmu membuat mata hatiku terbuka. Oya,
besok main ke rumah aku ya. Aku ingin memberi suprise untuk Kak Alvin. Kuharap
kalian berdua bersedia aku undang ke rumahku. Aku tunggu ya besok di rumah usai
kuliah. Jangan lupa ikut serta Sinta, ya," ujar Emilia memberitahukan cowok yang
sudah membuka mata hatinya itu.

 

"Oya, aku pamit pulang dulu.
Nanti aku dicarikan oleh Kak Alvin lagi. Jangan lupa besok aku tungu usai
kuliah. Assalamualaikum...." Dengan hati penuh keharuan Emilia meninggalkan
rumah itu. Yang ada hanya tersisa adegan kehidupan anak manusia berkakak-adik yang
terus berlanjut hingga tak telihat sosok Emilia yang sudah hilang dimakan gang
demi gang yang ia lalui.

 

^^^^

 

Akhirnya cowok yang memiliki cambang
lebat dan berkumis tipis beserta adiknya pun datang sesuai janji yang dikatakan
Emilia saat ia memata-matai cowok itu dari balik pepohonan dekat teras rumah.
Kini sampailah kakak beradik itu berada di teras rumah Emilia. Seperti biasa
layaknya seorang tamu cowok itu memencet bel yang sudah terpasang manja menandakan
kehadirannya.

 

"Heh, Kak Bandi sama Sinta ayo masuk.
Aku senang lho kalian bisa datang juga. Aku sudah membuat makanan istimewa buat
Kak Bandi sama Sinta di meja makan. Oya, tapi Kak Bandi dan Sinta sembunyi dulu
ya biar Kak Alvin terkejut siapa yang Emilia bawa di hadapan kakak nanti."

 

"Oh, begitu ya. Ceritanya balas
dendam ya? Baiklah Kak Bandi turuti tapi jangan lama-lama ya perut Kak Bandi
sudah kerocongan nih."

 

"Ih, kakak malu-maluin aja."
cubit Sinta adik perempuan satu-satunya cowok yang bernama Bandi itu.

 

"Tidak apa-apa kok anggap aja ini
rumah sendiri. Tapi sebentar ya aku panggilkan Kak Alvin dulu dan kalian berdua
siap-siap sembunyi di kamarku dulu. Baru  nanti pas aku bilang baru kalian keluar."

 

"Siap bos!" seru cowok itu.

 

Tak lama kemudian adegan
mengharukan pun terjadi. Lagi-lagi siluet adegan kehidupan kembali di lebarkan
kembali. Semua berkumpul di rumah mewah. Dua pasang kakak beradik bertemu dalam
keadaan penuh keharuan. Hingga membuat keadaan rumah itu tiba-tiba terselubungi
mega dan pelangi yang ikut menyaksikan keharuan dua sepasang kakak beradik
saling memaafkan dan memuji satu dengan yang lainnya. Penuh dengan keharuan.

 

"Nah, ini yang Emilia mau kenalkan
sama Kak Alvin," ujar Emilia ketika semua sudah berkumpul di ruang meja makan.

 

"Uhhh...ini sih kakak sudah
kenal."

 

"Tapikan sekarang Emilia sudah
tahu kok. Kak Alvin sama Kak Bandi mengerjai aku di kampus agar aku tidak
cengeng dan manja lagi kan. Malah Emilia yang ingin ucapin terima kasih sama
Kak Alvin dan Kak Bandi dan juga Sinta. Karena kalian semualah sekarang aku bisa
membuka mata hati yang dahulu terkunci. Terima kasih ya kakak-kakakku yang baik
dan juga tentunya kamu Sinta. Kamu sudah mau datang ke rumahku."

 

"Nah, sekarang Kak Alvin jangan
panggil aku anak kecil lagi ya. Kan sekarang Emilia punya kawan bernama Sinta yang
sudah membuat Emilia mau belajar mandiri. Iyakan, Sin?"

 

"Iyyyy... iya sih tapi itu
tergantung dari Kak Alvin maunya bagaimana. Benarkan Kak Alvin?"

 

"Ya, bagaimana ya...Tapi biar
bagaimana pun Emilia tetap adik Kak Alvin begitu juga Sinta."

 

"Tuh kan akhirnya Kak Alvin mau
juga menganggap Emilia adik. Tapi janji ya jangan panggil Emilia anak kecil
lagi."

 

"Oke, bos!"

 

Suasana semakin larut. Kak Alvin,
Cowok bernama Bandi dan Emilia semua pun mengakui kesalahan dan kekeliruan
mereka masing-masing kepada orang-orang terdekat. Begitu juga Sinta,  ia tak menyangka bahwa Emilia mau berkawan
kepadanya.(fy)

 

 

Ulujami—Jakarta, 28-29 Oktober
2009

 

Teruntuk kawan-kawan gue di BSI Pondok Aren G3 di
kelas malam. Jangan terlalu banyak ngacangin dosen sama kawan sendiri  ya! Oke, bro! Gudlak. Tetap masih ditemani Baik-baik
Sayang-nya Wali band.Keren abis dan sendu apalagi pas patah hati. Mantabbbbb!
(Curhat colongan nih...hahaha)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
5a.

Kerusakan Dunia Akibat Perbuatan Tangan Tangan Manusia

Posted by: "Farid Jaya" ujixs_182@yahoo.co.id   ujixs_182

Fri Oct 30, 2009 6:54 pm (PDT)



Assalamu'alaikum...

Manusia adalah rahmatan lil alamin yang tugasnya mengatur bumi,siapapun orangnya,siapapun status sosialnya...hanya saj di dunia ini adil ad yang baik dan ada yang buruk...maka dari kesalahan/ulah manusia/perbuatannya wajib kita perbaiki...fitrah manusia itu selalu baik gunakan akal,pikiran jangan lupa pada Qur'an dan Hadits,sehingga polah kita ilmiah dan maju,demi memperbaiki...semoga Allah selalu memberikan jalan pada hamba2 nya yang berbuat kebajikan...ingat Allah tak pernah tidur...

Wassaamu'alaikum...

6a.

Perceraian di Mata Saya

Posted by: "Farid Jaya" ujixs_182@yahoo.co.id   ujixs_182

Fri Oct 30, 2009 6:55 pm (PDT)



Assalamu'alaikum...

Perceraian di indonesia sekan-akan menjadi adat dan budaya,entah kasusnya selingkuh (orang ke 3),atau tidak di beri nahkah lahir dan batin...semuanya saya menolak,kecuali perceraian akan membuat kehidupan di antara mereka lebih baik?bagaiman dengan pernikahan yag sudah mempunyai anak? sedikit saya bercerita ini kisah nyata: ketika saya sekolah di jombang,kawan saya awalnya baik2 saja,apalagi orang tua yang dia sayangi lebih sayang anaknya,tapi apa???ternyata di balik itu semua orang tua mereka bertengkar dan akhirnya berpisah di pengadilan agama,kawan say setres berat...dia mulai sering bolos sekolah,sering pulang malam...mabuk2an,konsumsi obat2an...akhirnya dia kembali ke surabaya...ternyata membuat hidupnya tambah tidak terarah...daia sering pulang pada subuh hari aktu malamnya, dia buat bersenang-sengan dengan minum dan perempuan,dia setres memikirkan orang tuanya,hasilnya...dia kawin mudahpadahal dia masih umur 17 dibawah umur saya 18,sejak pernikahan yang (kecelakaan)setelah 3 bulan ayahnya meninggal dunia,dia merasa seakan-akan tidak punya siapa2 lagi,ibunya sudah menikah lagi,dan ibu tirinya sudah tidak peduli..inilah salah stu dampaknya..perceraian...saya berpesan pada pemuda "jika kalian menikah,menikah lah yang baik,ikut anjuran Rosululloh,jangan bercerai" pesan saya bagi yang sudah berumah tangga "binalah keluarga mu secara baik,sesuai anjuran Rosululloh,jangan lah kau menceraikan istri/suami mu tanpa alasan yang jelas...

Wassalamu'alaikum...
AHMAD FAUZI RIDHWN
085749087091

7a.

mimpi dan cita-cita :)

Posted by: "Farid Jaya" ujixs_182@yahoo.co.id   ujixs_182

Fri Oct 30, 2009 6:56 pm (PDT)



Assalamu'alaikum...
salam kenal,Ahmad Fauzi SK surabaya

Mimpi dan cita2 membuat kita semangat,tapi jangan cuman mimpi,harus berusaha...dan jangan terlalu banyak bermimpi, jika tanpa usaha,ingat...Allah tidak akan mengubah keadaan kaumnya kecuali yang merubah adalah dirnya sendiri...

Wassalamu'alaikum...

8a.

(re)Detik-detik terakhir Rasululloh.SAW, menghadapi sakaratul maut

Posted by: "Farid Jaya" ujixs_182@yahoo.co.id   ujixs_182

Fri Oct 30, 2009 6:57 pm (PDT)



Assalamu'alaikum...

Maka dari itu kita harus bersiap-siap untuk mati...semua orang akan kembali kepada-Nya...jangan lah sombong seperti fir'aun yang mengaku dirinya akan hidup lama,tidak pernah sakit...intinya mari kita persiapkan dengan matang bekal di dunia dan di akhirat kelak,siapa tau kita mati setelah ini,1 jam lagi,atau nanti...ibadah...

Wassalamu'alaikum...

9.

Guru Luar Biasa dan Hoegeng di Kick Andy

Posted by: "bentang Pustaka" pustakabentang@yahoo.com   pustakabentang

Fri Oct 30, 2009 6:59 pm (PDT)



Guru Luar Biasa dan Hoegeng di Kick Andy
Kisah perjuangan seorang guru SLB yang berhasil membuat anak-anak didiknya menjadi anak-anak yang luar biasa akan diulas dalam Kick Andy episode Atas Nama Kepedulian. Saksikan penuturan Ciptono Jayin si Guru Luar Biasa tentang perjuangannya...

Malam ini, 30 Oktober 2009
Pukul 21.30 WIB
Di Metro TV

Tayang ulang Minggu, 1 November 2009
Pukul 13.30-15.00 WIB

Dalam episode ini tampil pula Ibu Roeslani. Beliau adalah istri almarhum Hoegeng, seorang aparat kepolisian yang sangat tegas dan jujur dalam menjalankan tugasnya. Hoegeng tidak hanya menentang penyelewengan kekuasaan & korupsi saat masih bertugas sebagai aparat kepolisian, juga ketika dia memasuki masa pensiun. Sikap & tindakannya tersebut membuat penguasa pada masa itu merasa gerah sekaligus geram.

Kisah mengharukan Ciptono Jayin & Hoegeng ini telah diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Dapatkan segera buku GURU LUAR BIASA dan HOEGENG di toko-toko buku terdekat.

http://kickandy.com/theshow/?ar_id=MTcxNA==#

PT BENTANG PUSTAKA Jl. Pandega Padma No. 19 Yogyakarta 55284 Indonesia Phone 62-274-517373 Fax 62-274-541441 www.mizan.com www.klub-sastra-bentang.blogspot.com www.cpublishing.blogspot.com

10.

Menulis Produktif, Mengapa Tidak Bisa?

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Fri Oct 30, 2009 7:00 pm (PDT)



Kendati tidak banyak dan sering, beberapa orang suka bertanya kepada
saya bagaimana cara menulis yang baik. Dari sekian orang, di antaranya
bertanya bagaimana caranya agar dia bisa menulis terus. Sementara bagi
para pemula, yang ditanya pasti selalu klasik, yaitu bagaimana caranya
memulai menulis. Ingin sekali saya mengurai semuanya agar sobat baraya
bisa terpuaskan karena semua pertanyaan tersebut telah mendapatkan
jawaban. Namun, agar solusi yang saya berikan ini tersistematis,
alangkah baiknya kali ini saya hanya mengurai masalah bagaimana caranya
agar sobat baraya bisa menulis secara produktif. Kebetulan, tema ini
secara tidak sengaja saya dapatkan dari situs writing forward, sebuah situs yang oleh Writers Digest dinobatkan sebagai 101 Best Websites for Writers 2009. Penulisnya tak lain adalah Melissa Donovan, seorang copywriter freelance yang lumayan cantik.

Sebenarnya cukup mudah untuk menjadi penulis yang produktif, sama mudahnya dengan sobat baraya yang suka meng-update status di facebook setiap saat, yaitu tidak diperlukan lagi adanya PC atau laptop yang cenderung memberatkan. Cukup sudah beberapa gadget
murah yang tampilannya rata-rata mengikuti model BB yang lagi naik
daun. Perangkat-perangkat ini, disadari atau tidak, juga bermanfaat
untuk sobat baraya yang hobi menulis atau ingin menjadi penulis. Jika
tidak percaya, silakan saja baca lanjutannya.

Menulislah setiap pagi setelah bangun tidur, setelah ke kamar
mandi, atau setelah shalat Subuh: setiap hari! Sesuatu yang dilakukan
setiap hari tentu akan membuat sobat baraya menjadi terbiasa dan bahkan
bisa menjadi seorang ahli. Saat pertama kali menjadi seorang layouter, saya tidak bisa mengoperasikan Adobe InDesign sehingga menuntut saya untuk mempelajarinya setiap hari. Percaya atau tidak, sekarang saya adalah seorang layouter
profesional yang sering diminta oleh beberapa penerbit. Begitupun
dengan menulis, jika sobat baraya bisa menulis setiap hari, percayalah
bahwa suatu saat nanti sobat baraya akan menjadi penulis profesional.
Lalu, mengapa harus pagi? Mayoritas orang percaya bahwa aktivitas yang
dilakukan pada pagi hari sangat istimewa dimana otak kita masih berada
pada stadium yang menyegarkan. Banyak ide yang beterbangan di kepala dan mudah untuk dituangkan dalam bentuk tulisan.Buat time schedule atau agenda menulis dan taatilah. Bagi
yang belum terbiasa membuat agenda, cobalah untuk membuatnya. Sobat
baraya bisa membuatnya di papan tulis, whiteboard, styrofoam,
atau bahkan di buku kecil. Buat agenda harian, dua harian, sampai
mingguan atau bahkan bulanan. Tulis saja di sana "Menulis tiap hari 2
jam: Satu jam setelah bangun pagi dan satu jam sebelum tidur" atau
"Menulis pukul 05.00 - 06.00, pukul 12.00 - 13.00, pukul 17.00 - 18.00,
pukul 22.00 - 23.00." Yang terpenting adalah kesanggupan sobat baraya
mau rutin untuk menulis. Paling mudah, mulailah dari yang intensitasnya
terendah, asal jangan terlalu rendah karena dikhawatirkan malah
kemalasan yang akan menguasai sobat baraya. Saya sendiri mengagendakan
menulis blog ini dua hari sekali. Jika ternyata targetan tidak
tercapai, itu soal lain.Beristirahatlah jika tidak memungkinkan untuk terus menulis. Saya
paling ingat dengan hadits Nabi kurang lebih seperti ini, "Aku berpuasa
dan juga berbuka, aku shalat malam dan juga tidur, serta aku pun
menikah. Barangsiapa yang tidak mengikuti sunnahku maka dia bukan dari
golonganku." Intinya adalah, semua orang dituntut untuk beraktivitas,
sebanyak apa pun. Mau bermain, sekolah, kuliah, bekerja, atau
berolahraga pun terserah. Akan tetapi, ingatlah juga bahwa jasmani dan
rohani kita juga harus diperhatikan untuk beristirahat. Mesin pun
jangan harus di-geber terus. Beristirahatlah. Jangan lupa
untuk makan, minum, jalan-jalan, bercengkerama dengan sahabat atau
keluarga, shalat, membaca Al-Quran, dan lain-lain.Apakah harus menulis di komputer? Ya, ini memang sudah zaman
modern. Sudah era komputer, bahkan sudah era internet. Berbeda dengan
dahulu saat saya belajar menulis. Komputer sudah ada, tapi masih harus
menggunakan program non-windows yang lumayan "njelimet".
Kembalilah ke sesuatu yang sederhana: menulis di kertas, di buku kecil!
Sambil beraktivitas, sobat baraya bisa menulis. Ini kan zaman canggih!
Manfaatkan gadget yang sering dibawa untuk menulis: ponsel,
ipod, atau apapun namanya. Jika tidak bisa menulis, rekam saja! Tidak
ada yang sulit di zaman yang serba canggih ini. Menulislah seperti angin
atau seperti air yang mengalir ke mana-mana. Jika harus diam, jadilah
telaga yang jernih dan membuat banyak orang terpesona akan keindahannya.Sesuatu yang indah sering menuntut pengorbanan. Bagi sebagian
orang, kata "pengorbanan" bagaikan wabah penyakit yang harus dihindari.
Padahal, pengorbanan tidaklah harus dibayangkan seperti maju ke medan
perang alias nantinya dikhawatirkan pulang tinggal membawa nama. Jika
sobat baraya hobi menonton TV, kurangilah waktunya untuk menulis. Jika
sobat baraya hanya bisa menulis pada malam hari, saat anak-anak sudah
tertidur dan badan juga sudah amat letihnya, paksakan diri untuk
menulis dengan mengurangi jam tidur. Menulislah dengan ikhlas.
Jika kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda maka pengorbanan adalah
awal dari keberhasilan. Bakat hanyalah satu persen saja, sedangkan
sisanya yang 99% adalah kerja keras.Matikan internet! Itu saja….[]
Bang Aswi - Pekerja Buku
Sumber : [http://bangaswi.com/]

11.

[ Catcil ] Sentuhan Pagi Ini

Posted by: "anty th" anty_th@yahoo.com   anty_th

Fri Oct 30, 2009 7:40 pm (PDT)



* Bayi Mungil *

Hampir pukul 3 dini hari ketika HP ku berdering.
"Kak, ada pasien yang sudah melahirkan. Tapi plasenta nya rapuh dan lengket. memang Usia ibunya sudah 40 tahun dan kehamilan nya post date.Fitri rujuk ke rumah sakit ya", ujar suara Bidan Fitri.

"Iya Fit, segera ya. Anaknya gimana?", ujarku. Kantukku terkalahkan oleh berita yang kuterima dini hari yang sejuk itu.

"Alhamdulillah kak, anaknya baik. Tangisnya keras kak. Walau kulitnya agak keriput"

"Segera konsul ke dokter anak. Jangan sampai terjadi apa – apa. Kalau perlu bayi nya segera di rujuk juga"

Aku benar – benar tidak menginginkan ibu dan bayi mengalami hal yang tidak diinginkan.
Ya Allah selamatkanlah mereka, bisikku dalam hati.

Pukul 4 dini hari aku menelepon kantor. Alhamdulillah Bidan Fitri baru pulang dari Rumah sakit rujukan dan aku lega ketika mendapatkan kabar bu naimah sudah mendapatkan perawatan yang baik.

"dr. Mira langsung datang kak".

Dr.Mira , sang dokter Obgyn yang sering aku panggil Jeng itu memang tak pernah menampik jika kami mengirimkan pasien walau beliau tau bahwa dana yang akan beliau terima jauh lebih rendah di bandingkan dengan pasien umum. Alhamdulillah semuanya lancar.

Aku kembali bertanya tentang bayi. Dan Alhamdulillah bayi mungil itu sudah jauh lebih baik kondisinya.

Pagi ini aku langsung masuk ke ruang perawatan di temani oleh Bidan Poppy untuk menjenguk si bayi. Tampak damai sekali sang putri kecil ini.

"Sudah minum dia bu", terang bidan Poppy

Kupandangi wajah mungil yang menggemaskan ini. Aku langsung jatuh cinta. Duhaiiiiiii

Perasaan sedih menggelayut ketika mengingat dia harus terpisah dari ibunya dan tak ada seorangpun keluarganya yang menemaninya.

Kotak kaca tempat penghangat tubuh mungilnya yang biasa di sebut dengan incubator itu ku buka. Kusentuh lembut pipi nya. Ingin aku menciumnya namun aku takut mengganggu tidurnya yang lelap.

" Apa pekerjaan ayahnya?" tanyaku karena aku belum melihat statusnya.

" Tukang beca bu", jawab bidan poppy.

Air mataku makin menggantung. Smoga putri kecil ini memiliki masa depan yang cerah, pintaku dalam hati.
Ketika melihatnya entah mengapa ada bisikan di hatiku.

"Nak, jika terjadi hal buruk dengan ibu mu, aku akan mengambilmu untuk menjadi anakku. Mungkin kamu akan menjadi pelabuhan kasih sayangku"

Lintasan pikiran yang aneh menurutku. Karena aku punya 19 ponakan dan 3 `cucu" yang bisa menjadi tempat curahan perhatian dan kasih sayangku.
Entah mengapa pikiran itu melintas

Namun yang pasti, aku ingin Bu naimah segera sehat dan bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Ke 4 anak beliau pasti sangat membutuhkan kehadiran beliau.

Smoga dekapan ibumu segera bisa kau dapatkan bayi mungil…

Aku berdoa untukmu dan keluargamu putri cantik

Medan, 31 Oktober 2009
Anty thahir

12.

Lomba Kisah Kasih Ibu

Posted by: "Word Smart Center" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Sat Oct 31, 2009 1:10 am (PDT)



salam

semoga info ini bermanfaat

besar harapan kami disebarluaskan ke yg lain.

wass

===========

LOMBA KISAH KASIH IBU

word Smart Center dan Penerbit Mizan

Kasih ibu

kepada beta

tak terhingga

sepanjang masa

hanya memberi

tak harap kembali

bagai sang surya

menyinari dunia

* * *

"...dengan setinggi-tingginja
budi dan semulia-mulianja tenaga mendjalankan kewadjiban
"keperempuanannja" mendidik putera-puteranja, dengan keinsjafan dan
keridlaan-niat jang tertentu, sebenarnja mendidik putera-puteranja
natie:--Hendaklah mereka terutama terhadap pada kewajiban
keperempuannja mendidik anak-anaknja, dengan insjaf seinsjaf-insjafnja,
bahwa selamat-tjelakanja bangsa sebenar-benarnja adalah di dalam
genggaman mereka itu. Hendaklah mereka oleh karenanja, semuanya
bertabiat sebagai ibu jang besar...." (Kongres Kaum Ibu --"suluh
Indonesia Muda", 1928-- dalam buku Dibawah Bendera Revolusi, Ir.
Soekarno [1959])

* * *

Lebih dari 75 negara di belahan dunia, seperti Amerika, Kanada, Jerman,
Italia, Belanda, Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura,
Australia dan seterus, merayakan Hari Ibu atau Mother's Day pada hari
Minggu di pekan kedua bulan Mei untuk mengenang aktivis sosial Julia
Ward Howe (1870) mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan
perang saudara. Beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu
diperingati setiap bulan Maret untuk memuja Dewi Rhea, istri Dewa
Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani Kuno. Sedangkan di
Indonesia berdasarkan keputusan Kongres Perempuan Indonesia III pada
tahun 1938 dan dikukuh oleh Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Indonesia untuk mengenang semangat
dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.

Sebagai seorang anak, kita berkewajiban agar ibu kita selalu
berbahagia. Kita merayakan mereka, bukan karena sebagaimana termaktub
di atas. Bukan karena mereka berani mengangkat senjata seperti Cut Nya
Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai
Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Bukan karena mereka
bangkit memperjuangkan hak-hak perempuan seperti yang dilakukan oleh
Kowani (Kongres Wanita Indonesia). Bukan pula karena mereka menjadi
pemimpin bangsa sebagaimana dilakukan oleh Maria Ulfah yang menjadi
menteri wanita pertama kali tahun 1950.

Kita persembahkan Hari Ibu/Mother's Day karena selama sembilan bulan
kita bersemayam dalam rahim ibu kita; karena mereka berteriak dan
berdarah-darah saat melahirkan ke dunia ini; karena mereka selama dua
tahun memberi kita ASI penuh dengan kesulitan dan kurang tidur; karena
mereka mengantarkan kita ke masa balita penuh dengan rasa cemas; karena
mereka menyekolahkan kita dengan banting tulang dan rintihan do'a,
karena mereka membimbing kita akan mendapatkan pekerjaan; dan karena
tetap menyanyangi kita hingga akhir hayat.

Yang paling utama adalah, kita melakukannya, karena perintah Allah Swt:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia." (QS. Al-Israa[17]: 23) Dan tentu saja untuk
berbuat baik itu tidak harus menunggu tanggal 22 Desember setiap tahun
sekali, melainkan tiap hari, bahkan tiap detak jantung kita.

Dan salah satu cara kita berbuat baik terhadap mereka adalah
mengabadikan kasih sayang mereka itu dalam bentuk tulisan. Sebab,
dengan menuliskan perjuangan mereka membesarkan kita, kejujuran mereka
dalam menasehati kita, kedisiplinan dan keadilan mereka dalam membentuk
karakter kita, dan masih banyak prinsip-prinsip atau pun nilai-nilai
yang mereka berikan kepada kita, merupakan sebuah sarana agar mereka
menjadi buah tutur yang baik sebagaimana Nabi Ibarahim Alaihis salam
pinta: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke
dalam golongan orang-orang yang saleh dan jadikanlah aku buah tutur
yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." (QS. Asy-Syu'ara
[26]: 84)

Oleh sebab itu, WORD SMART CENTER sebagai komunitas dunia kepenulisan
dan perbukuan --bervisi Menuju Indonesia Mulia, Cerdas, Mandiri, dan
Kreatif-- bekerjasama dengan Penerbit Mizan menyelenggarakan acara
LOMBA KISAH KASIH IBU sebagai kado cinta kepada kaum ibu.

T E M A

Lomba ini bertemakan:

"Kasih Ibu Sepanjang Masa, Selalu Memberi Tak Harap Kembali"

K A T A G O R I   L O M B A

Katagori lomba adalah nonfiksi dalam bentuk esai, memoar, biografi singkat, atau tulisan seperti dalam buku Chicken Soup.

K R I T E R I A   C E R I T A  dan  I S I  T U L I S A N

1. Cerita harus berdasarkan kisah nyata (real story) atau berdasarkan
fakta dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, baik dialami oleh
penulis sendiri, atau orang lain;

2. Isi cerita tidak boleh melanggar SARA, bernuansa pornografi, atau bertentangan dengan prinsip dan nilai kebenaran;

3. Cerita atau isi tulisan harus memberikan motivasi, inspirasi, dan pelajaran berharga bagi para pembaca.

K R I T E R I A   N A S K A H

1. Berupa naskah tertulis dan disajikan secara sistimatis, sinkron, dan tuntas (tidak bersambung);

2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;

3. Naskah belum pernah diikutkan dalam lomba menulis, tidak sedang
diikutkan dalam lomba menulis lainnya, atau disertakan dalam pembuatan
buku antologi;

4. Naskah asli (karya sendiri) dan belum pernah diterbitkan dan atau dipublikasikan di media massa;

5. Naskah lomba minimal 5 halaman dan maksimal 15 halaman, ukuran
kertas A4, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12;

6. Menyertakan biodata singkat atau identitas lengkap (file terpisah
dari naskah lomba), meliputi: nama lengkap, TTL, pendidikan, alamat
lengkap, nomor telepon/HP, email, no. rekening, plus fotokopi/scan
(dengan resolusi secukupnya, tidak perlu terlalu tinggi/besar) kartu
identitas diri (KTP/Pasport/SIM/dsb).

7. Bersedia menerima sangsi hukum apabila naskah terbukti hasil plagiasi dan atau terjemahan.

P E N G I R I M A N    N A S K A H

- Naskah diterima panitia paling lambat tanggal 10 Desember 2009;

- Naskah diberikan dalam bentuk soft copy (file) yang dikirim ke e-mail
kisahkasihibu@yahoo.com dan dicckan ke wordsmartcenter@gmail.com;

- Semua naskah tidak dikembalikan dan menjadi hak milik panitia.

K R I T E R I A   P E S E R T A

1. Peserta lomba terdiri atas pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah
tangga, dan masyarakat umum WNI (tanpa batasan usia), baik berdomisili
di Indonesia maupun di luar negeri;

2. Setiap peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah, sebanyak-banyaknya tanpa batas;

3. Peserta bukan tim penilai/juri;

4. Panitia lomba boleh mengikuti lomba;

5. Peserta terdaftar sebagai member milis
wordsmartcenter@yahoogroups.com (bagi yang belum terdaftar silahkan
mendaftarkan diri ke alamat ini:
http://groups.yahoo.com/group/wordsmartcenter/, atau mengirim e-mail
kosong ke: wordsmartcenter-subcribe@yahoogroups.com atau
wordsmartcenter@yahoo.com)

P E N G U M U M A N    P E M E N A NG

- Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 22 Desember 2009
bertepatan dengan HARI IBU (Mother's Day) di milis
wordsmartcenter@yahoogroups.com.

- Pemenang akan dihubungi panitia lewat e-mail/SMS untuk menerima hadiah.

H A D I A H

- Juara pertama sebesar USD 200 (Dua ratus Dolar Amerika)

- Juara kedua sebesar USD 150 (Seratus Lima Puluh Dolar Amerika)

- Juara ketiga sebesar USD 100 (Seratus Dolar Amerika)

- 3 juara harapan mendapatkan paket hadiah buku senilai Rp. 200.000,- dari Penerbit Mizan. 

- 4 juara hiburan mendapatkan hadiah buku senilai Rp. 100.000,- dari Penerbit Mizan.

- Biaya pengiriman hadiah untuk juara I, II, dan III ditanggung oleh para pemenang.

H A K   C I P T A

- Hak cipta ada pada penulis naskah;

- Hak terbit ada pada Word Smart Center untuk satu kali penerbitan;

- Royalti akan dihibahkan untuk kegiatan dan program Word Smart Center;

- Setiapkali buku terbit para penulis akan mendapatkan 3 eksemplar dari penerbit.

Didukung oleh:

www.radioppidunia.com dan www.matadunia.com

Keterangan lebih lanjut hubungi:

Udo Yamin Majdi (+20108158391) atau Rashid Satari (+20100120381) atau kirim e-mail ke: kisahkasihibu@yahoo.com

13.

[Puisi] Empati Gempa Padang

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sat Oct 31, 2009 1:22 am (PDT)



*Membumi*

Senja datang bergoncang

Meliukliuk Gunung Tigo

Merebah

Kudung putih di sepasang kepala penuh cinta

400 hamba tak menyangka

dikawinkan bumi

atas kuasaNya

ah, tak sanggup lari kakikaki tertanam bumi

tak sanggup tangan menembus langitlangit yang merah

ujung masjid pun tak terlihat sudah

bumi seakan merekah

perut bumi hangat

walau nyawa jiwa terbenam dingin di belantara

tak tahu semalam mimpi apa

dan kini entah mereka di negeri mana

...antah berantah...

*Ranah Minang Menyuguhkan Pilihan*

#

sampaikan salamnya kepada langit malam

yang tak sempat ia kecup

jingga...

lalu kerongkongannya tersedak

tidur dalam buaian isak bumi

sesak di selasela kata yang belum terucap

kepada *amak, abak*

tentang citanya

jinga...

jadilah saksi

tentang langkahlangkahnya

ke surau

mengaji dan melinting mimpi

tentang hidup di akhirat nanti

senja berceritalah kepada jingga

liukan tanah di ranah minang

sungguh tak menghapus yang terkenang

alif, ba, ta

di mulutmulut suci

anakanak berpeci

yang mengalirkan airair suci di syurga nanti

#

semua terkenang

malammalam menjadi saksi

khamar dan bau judi

di warungwarung kopi

penuh daki

dan najis nafsu duniawi

matanya sembab

walau goncangan hebat

tak jua meluruhkan airmata yang beranakpinak

sebab dia telah tidur

dengan suara parau

dengan tenggorokan meradang

maaf yang terlambat

untuk *amak, abak*

tentang uang yang ia curi pagi tadi

untuk secuil kesenangan yang berwarna merah

hingga langkahlangkah kakinya berdarah

botolbotol yang katanya menjual damai

pil yang katanya menjual keindahan

sudah tak lagi menyapanya malam ini

malam adakah kau sepi?

tanpa hadirnya malam ini

* *

* Nia Robie'
*
14a.

Re: [catcil] Masih tentang mimpi dan cita-cita :)

Posted by: "galih@asmo.co.id" galih@asmo.co.id

Sat Oct 31, 2009 1:43 am (PDT)



Menarik sekali pengalaman dirimu itu Nov.
Aku juga selalu berusaha mencoba hal baru jika ada hal yang saat ini
dilakukan
dirasa kurang sreg. Seperti bermain puzzle saja, mencoba-coba mana yang
pas
dikehidupan ini untuk dijalani.

Salam,
Galih
Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

Group Charity

California Pet

Rescue: Furry

Friends Rescue

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: