Kamis, 22 Oktober 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2853

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (15 Messages)

Messages

1.

[ruang film] The Divine Weapon - An Epic Korean Movie

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Wed Oct 21, 2009 3:05 am (PDT)



http://mutiaracinta.multiply.com/reviews/item/7/The_Divine_Weapon_-_An_Epic_Korean_Movie

Title : The Divine Weapon
Cast : Jung Jae Young, Ahn Sung Ki, Huh Joon Ho, Han Eun Jung
Genre : Action, adventure, drama, historical war
Director : Kim Yoo Jin
Release in South Korea: 2008/09/04

*The Divine Weapon - Souvenirs from Korean Movie Show (Blitzmegaplex Pacific
Place, Jakarta - Oct 18, 2009)*

1448, the 30th year of Sejong's reign. The Ming dynasty's meddling into
Joseon's domestic affairs goes to extremes and Sejong secretly plans to
develop Singijeon, a rocket weapon upgraded from Goryeo's firearms
technology.

The Ming finds out and quickly dispatches assassins to attack the research
lab, but Choi hae San, the man in charge of the project, destroy himself
along with the research materials to protect the weapon's secret. His
daughter, Hong Li (Han Eun Jung) barely escapes but loses the Chong Tong
records (Singijeon's blueprints) to the Ming assassins.

As the Ming's diplomatic pressure increases on Jongseon for making the
Singijeon, Sejong commands Chang Gang, the chief royal guard warrior, to
take the only person with the potential to complete the Singijeon, Hong Li,
safely to Sul Ju (Jung Jae Young), a peddler.

The son of the top engineer of Hwa Tong Do Gam (weapon's factory) at the end
of Goryeo dynasty, Sul Ju is an exceedingly intelligent man with the top
martial art skills in Joseon.

He rejects Joseon as a descendant of Goryeo migrants and lives as the head
of a merchant gang. He refuses Chang Gang's command to help construct the
Singijeon, but in order to save his gang from a fight with rivals, he is
forced to join Hong Li in seeing the Singijeon completed.

Notes from me: as a great battles occurred that day, Joseon's top secret
laid dormant for over 560 years, and three hundred years later, Europe
adopted the technical weapon to build up guns with gunpowder.
This is such a great epic movie that's worth seeing ^^*

Jakarta, Oct 21, 2009 at 5 p.m.

*******************

http://www.hancinema.net/korean_movie_The_Divine_Weapon.php
2.

Lowongan Kerja (Pasti diterima)

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Wed Oct 21, 2009 5:27 am (PDT)



Assalamu'alaikum wr.wb

Shahabat Sukses… semoga hari ini menjadilah sanang bahagia nan indah bagi
kehidupan dan sejarah riwayat anda juga saya, dibandingkan kemarin.
Mudah-mudahan limpahan Cinta dan kasih Sayang Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim
untuk kita semua.

Sungguh ada perasaan tidak sabar, ingin saya sampaikan berita gembira bagi
anda yang sedang menantikannya. Harapan saya, info yang akan sedang saya
beritahukan ini, menjadi jawaban atas doa-doa yang anda panjatkan.

Barusan setelah shalat maqrib. Tiba-tiba saya dapat kabar, bahwa telah
dibuka lowongan kerja dan pasti alias dijamin penerimaannya. Barangkali
selama ini anda telah mencoba melamar diberbagai tempat, namun ditolak atau
belum dipanggil. Tapi lowongan ini langsung diterima. Sekali lagi saya
sampaikan, *pasti dan dijamin*. Saya tau anda mungkin juga sudah mulai tidak
sabar untuk mendengarnya sekarang. Baiklah, ini dia informasinya…

*Posisi dan Jabatan*

Diterima semua posisi,office boy, satpam, staff, manager, direktur utama
owner (pemilik), Freelance, Boss for your self, advisor dan sebagai *
pengangguran*. (Apapun)
*"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka " QS 13:11*

*Syarat Utama : Masih Hidup*

Pendidikan : tidak sekolah , SD, SMP, SMA, S1,S2, dan S3

Sertifikasi : Tidak/ada , dalam dan luar negeri

Gender : Laki & Wanita

Umur : usia 1 hari sampai sebelum meninggal

Pengalaman : Punya, tidak punya dan menciptakan

Skill : ada atau tidak

*"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (At Tiin
:5)*

* *

*Gaji *

Anda sendiri yang menentukan, *0* (Tak mau digaji)– *1M* bahkan sampai tak
terhingga . Mau dibayar permenit, jam, harian, bulanan atau tahunan.

*"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." *

*(QS. Huud : 6)*

*Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar
baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga" *

*(QS Ath Thalaq 2-3).*

* *

*Kantor / Tempat kerja*

Didunia dan alam semesta

*"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung"
[QS 62: 10]*

* *

*Lamaran dikirim ke;*

Nama : Tuliskan *Nama Anda*

Alamat : Alamat *tempat tinggal anda*

No HP / Telf : *No telf Anda* yang bisa dihubungi

Selambat-lambatnya ketika sangkakala ditiupkan.

*"Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan" (Q. S. Maryam
19:39)*

* *

Mohon disebarkan untuk saudara dan teman anda yang membutuhkannya.

*Note ; Cantumkan Posisi dan Jabatan pada Kanan atas amplop.*

--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
3a.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Novi Khansa" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Wed Oct 21, 2009 5:34 am (PDT)



Kapan nikah?
Kapan punya anak?
Kapan punya anak ke-2?
Kapaaaaan?

*Ini iklan apa, ya? :D

Pertanyaan-pertanyaan yang katanya bermaksud perhatian, tiba-tiba melenceng ke penghakiman... "Kenapa, sih ga nikah-nikah? Pilih-pilih, ya?" dan berjuta pertanyaan lain yang ga akan berhenti...

Dudurududu, itu tuh pertanyaan yang ditanyain ke aku waktu mudik kemarin... :D

Kalau abangku dan istrinya lain lagi, mereka udah nikah hampir setahun, pertanyaanya, "Gimana udah isi?" Fuuuuuuuh... Alhamdulillah, saat ditanya emang udah "isi". Walau tetep sih, pertanyaan itu cukup membosankan :D secara mereka udah nikah nyaris setahun. Apalagi, yang udah bertahun-tahun dan sudah berusaha.

Lain lagi, mbakku... waktu punya anak ke-4, malah heboh, hehehe... Ya ampuuun, kok anaknya masih kecil-kecil, punya anak lagi. Gubraks...

Alhamdulillah, punya orangtua yang ga menuntut, jadinya orang mau ngomong apa, sok lah... masak mau ditulis dijidat "UDAH USAHA" :D atau "DILARANG NANYA" :D

Yup, ga akan berhenti sampai kapan pun pertanyaan-pertanyaan semacam itu...

TFS again :)

salam

Novi

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@...> wrote:
>
> Sebuat tulisan indah yang dibuat oleh seorang teman. sayang dia belum jadi
> anggota milist ini. maka saya forwadkan saja :)
> ==========================================================================================
>
> Pertanyaan by Lutfiah alhabsy
>
>
> Hemmm.. pukul enam pagi!! yach, pagi yang menyenangkan…
>
> Sesaat ku mulai mengawali hari dengan membolak-balikkan majalah yang
> kebetulan baru ku beli sehari sebelumnya. Ditengah keasyikan nge'baca.. eh,
> ku dengar dering telpon berbunyi.. "sapa ya pagi2 gini dah telpon?" gumamku
> sembari mengangkat ganggang telepon dan terdengar suara yg cukup ku hafal
> diseberang sana.
>
> Yach, salah seorang teman akrabku saat duduk dibangku sekolah. Rupanya, dia
> tengah gundah n marah-marah pada salah satu temannya.. "Masa' lutfi, si A
> bilang ko' kamu ndak merried-merried, kan usia kamu ndak muda lagi.. kapan
> mau punya' anaknya.. kamu liat tmen2-mu udah pada punya' anak…?!!" dan
> serentetan cerita yang bikin panas telinganya…
>
> Eh, ndak mau kalah, sodara dia yang tahu permasalahan itu'pun ngebela'in
> temenku… "Eh, jangan dikira ya… meski belum merried, dia ndak ambil pusing,
> dia udah kerja, gaji'nya besar, mau beli apa aja' bisa… ndak kaya' kamu..
> wis merried tapi masi' numpang orang tua.. wisss gak maeeenn!!!"
> heemmmmmm...
>
> Kala itu, ku biarkan dia puas dengan bercerita terlebih dahulu. Aku-pun
> memakluminya, karna ku juga memahami kondisinya… bukankah kita sama2 belom
> merried?? Hehe… jadi sangat wajar jika hal semacam itu sedikit mengganggu
> pikiran…
>
> Setelah puas mengungkapkan kekesalannya, ku coba memberikan satu wacana baru
> agar dia bisa tegar kembali… ku katakan, satu hal yang selalu ku pegang
> sebagai penguat hatiku adalah bahwa Alloh, menciptakan makhluk-Nya tidak
> dengan sia-sia. Alloh Maha Mengetahui dan Maha Memahami hal yang terbaik
> bagi makhluk-Nya…
>
> Apalagi kita sbg makhluk ciptaan Alloh yang berwujud manusia, diberi
> kelengkapan akal pikiran, so.. mesti kita optimalkan kegunaannya. Tak lain
> untuk saling memberi manfaat bagi lingkungan disekitar kita. Taruhlah kita
> tak bisa berbuat banyak, minimal kita bisa berbuat yang jauh lebih berarti
> bagi keluarga kita, orang tua, sodara dan lingkungan sekitar.
>
> Selanjutnya, "Aku ingin hidup menurut cara pandang Alloh, bukan manusia"
> artinya apa?? Kalau kita hidup dengan cara pandang manusia, selagi kita
> hidup, percaya ato tidak, pertanyaan mereka tidak akan pernah ada
> habisnya…!!!
>
> Mau bukti??
> Coba kita mengingat, tatkala kita masih duduk dibangku SMA, orang akan
> bertanya… ntar kuliah dimana?? Maka bersikap bangga-lah seorang yg diterima
> diperguruan tinggi negri untuk menjawab pertanyaan itu…
>
> Selesai kuliah-pun ditanya' kembali… "Apa udah kerja?? Dimana?? Berapa
> gaji'nya ya..??" maka kembali, merasa amanlah yang ditanya jika dia udah
> gawe ditempat yang keren dengan gaji n fasilitas kantor yang memadai…. Apa
> cukup sampai disini pertanyaan mreka..??? Ternyata TIDAK!!
>
> Kembali ada yang nanya', "eh, kapan menikah?? Khan udah kerja?? Apa udah
> punya' calon ato belum??... sekali lagi kembali jadi happy jika yang ditanya
> kebetulan udah punya' pasangan, tapi, itu ndak cukup… ada yg nanya'
> kembali.. "lho calonnya cakep ndak ya?? kaya ato dari kluarga biasa?? Trus
> habis menikah mau tinggal dimana?? Ikut orang tua apa punya rumah
> sendiri..??
>
> Sekali lagi, pertanyaan itu masih sangat panjang!!
>
> "Apa mreka udah punya anak?? Berapa??... kembali akan ada jawaban yang
> menggembirakan hati jika yang ditanya udah memiliki buah hati. Tapi
> bagaimana jika yg ditanya belum memilikinya?? Yappp.. pasti mreka gundah
> gulana mikirin tuh pertanyaan… Trus, apa cukup sampai disini..?? Ternyata
> tidak!! Sekali lagi tidak!!
>
> Akan ada banyak pertanyaan dari orang-orang yang tidak memahami hakekat
> hidup sebenarnya… Bahwa ada kuasa Alloh, yang menentukan jalan hidup
> masing-masing hamba-Nya…. Meski kita selaku hamba-Nya, tetap diharuskan tuk
> berusaha dan berdo'a.. namun, tetap segala urusan adalah Alloh yang Maha
> Menggenggam-Nya…
>
> Jika boleh ku berkata, ku kasihan terhadap orang-orang yg seperti itu, dan
> cukuplah ku mendo'akan semoga Alloh memberi rahmat berupa petunjuk
> disebabkan ketidak-tahuan mereka… Lhoo, knapa ku bisa bicara demikian??
> Tentu ada alasannya… coba kita mulai perhatikan kembali…
>
> Jika direnungkan, pada dasarnya untuk apa kita hidup?? Untuk siapa kita
> hidup?? Pada akhirnya toh kita hidup sendiri.. seorang anak, jika ia
> beranjak dewasa, pun akan membina sbuah kluarga dengan pasangannya..
> sementara kita makin tua…
>
> Apa yang hendak kita miliki?? Mampu-kah kita terus menerus meminta anak
> untuk tetap berada disamping kita?? Mampukah kita untuk selalu menikmati
> harta yang kita punya?? Jawabannya tentu tidak!! Karna pada hakekatnya itu
> semua bukan milik kita. Jangan pernah lupa, kita hanya dititipi oleh Sang
> Maha Kaya yakni Alloh SWT.
>
> Bukankah Alloh sudah menyatakan dengan jelas bahwa "Harta dan anak hanyalah
> perhiasan dunia, dan amal perbuatan sholeh itu adalah lebih baik disisi
> Tuhan-mu." (Qs.Al Kahfi: 40).
>
> Syukur Alhamdulillah, ku bisa mulai belajar bahwa segala sesuatunya itu
> hanya milik Alloh, segala hal apa-pun yang ku dapat, tentu akan ku syukuri
> sbgai satu nikmat Alloh, tanpa harus menggenggam erat, karna pada hakekatnya
> itu semua bukanlah milik-ku…
>
> Sedikit ku hibur sobat yang tengah gundah diseberang sana..
> "Sudahlaaah… gak usah dipikirin serius.. ntar kamu-nya yang rugi sendiri,
> yang penting sekarang kamu harus nunjukkan pada mreka, meski kamu blom
> married, kamu tetep fight!! Jadi, mreka akan memandang bahwa kamu sosok yang
> punya' nilai plus…, kalo' kamu terpuruk maka mreka akan tertawa.. selagi
> kamu punya kesempatan, apresiasikan lewat karya yang bisa kamu lakukan, dan
> tentunya sebisa mungkin kamu berikan yang terbaik tuk org-org disekitar-mu,
> buat mereka kagum dan berpikir bahwa kamu bener2 sosok wanita yang luar
> biasa…!!! Okey!!"
>
> Yach, akhirnya ku dengar kembali suara diseberang sana yang tengah menyimak
> ku sedari tadi, seraya berucap "lutfi, makasih ya… aku udah agak tenang
> sekarang setelah ngobrol ama kamu…. Terus terang aku tadi udah emosi, abis
> kesssel dengerin dia ngomong se'enaknya sendiri… nanti aku kerumah-mu aja'
> ya… kita bisa bicara panjang lebar, so'ale aku mau berangkat kerja.."
> demikian sapa-nya mengakhiri perbincangan pagi itu. "oh iya, silahkan maen
> ke rumah, mesti'nya banyak yang mau ku cerita'in.. tapi, ntar aja' ya pas
> ktemuan.."ucapku sambil memberi tanda setuju buat kami tuk bertemu satu
> pekan ke depan…
>
> Sejenak ku letakkan ganggang telepon.. kembali ku termenung sambil menatap
> langit-langit kamarku… ku hela nafas cukup panjang… sembari tersenyum ku
> berucap dalam hati,
>
> "Wahai Alloh, Engkau ada disini pagi ini… Yang tengah menyaksikan kami..
> Engkau adalah Dzat Yang Maha Mengetahui hal terbaik untuk hamba-Mu… jadikan
> kesabaran sebagai satu perisai dalam jiwa kami tuk lanjutkan perjalanan
> hidup ini, tidak mudah wahai Alloh… tapi aku yakin, Engkau telah
> mempersiapkan sesuatu yang indah yang akan kami miliki sebab kesabaran ini…
>
> Janji-Mu adalah benar wahai Alloh… hamba begitu kecil hingga tak kuasai
> makna dari segala bentuk pemberian-Mu… Ampuni kami wahai Alloh, jika apa
> yang telah Engkau anugerahkan pada kami belum semuanya dapat kami syukuri..
> Sungguh Engkau Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengampun…"
>

3b.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Wed Oct 21, 2009 3:42 pm (PDT)



Dear Ugik, terima kasih sudah berbagi.
Baru saja semalam ada yang mengusik dengan pertanyaan itu..untung tanduk sedang disimpan, hahaha..
Ditanya, "Hayo, bikin program." Program penyuluhan? Aku menjawab, "Program sudah diinstall, tapi demo version. Serial number belum ketemu."

Makasih ya, Gik..

Peace,
Rinurbad

3c.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Sugeanti Madyoningrum" ugikmadyo@gmail.com   sinkzuee

Wed Oct 21, 2009 5:48 pm (PDT)



Dear Novi & Teh Rini,

terima aksih kembali :)

Kadangkala cuek itu perlu demi kesehatan jiwa dan juga bisa menjaga
kestabilan dan keamanan raga hehehe.
Tugas manusia kan menjalani takdirnya dengan senyum dan syukur.
Halah... ngomong apa to pagi2...
Apapun yg terjadi, bahagiakan diri kita sendiri.
Toh tidak semua orang bisa membahagiakan diri kita hehehe

Spesial to Nopi:
Jangan pernah ijinkan orang lain membuat kamu marah atau sedih.

Salam
Ugik
3d.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com   and_pci

Wed Oct 21, 2009 8:37 pm (PDT)



Mbak Ugik, jawabanku "suatu saat ketika Allah SWT berkehendak".. :)

2009/10/22 Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@gmail.com>

>
>
> Dear Novi & Teh Rini,
>
> terima aksih kembali :)
>
> Kadangkala cuek itu perlu demi kesehatan jiwa dan juga bisa menjaga
> kestabilan dan keamanan raga hehehe.
> Tugas manusia kan menjalani takdirnya dengan senyum dan syukur.
> Halah... ngomong apa to pagi2...
> Apapun yg terjadi, bahagiakan diri kita sendiri.
> Toh tidak semua orang bisa membahagiakan diri kita hehehe
>
> Spesial to Nopi:
> Jangan pernah ijinkan orang lain membuat kamu marah atau sedih.
>
> Salam
> Ugik
>
>
3e.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 22, 2009 12:51 am (PDT)



kemaren pas baca postingannya malah nggak tergerak komen tapi justru saat baca postingan Ugik mengomentari komentar jadi tersentuh *tsahhh...cie..cie...* akhirnya membuatku mengomentari komentar dari komentar, hayo bingung khannnn?...

Kadangkala cuek itu perlu demi kesehatan jiwa dan juga bisa menjaga kestabilan dan keamanan raga hehehe.
Tugas manusia kan menjalani takdirnya dengan senyum dan syukur.
Halah... ngomong apa to pagi2...
Apapun yg terjadi, bahagiakan diri kita sendiri.
Toh tidak semua orang bisa membahagiakan diri kita hehehe
*Kaloginikayakbukanugikygkutemuisaathalbilkemarenhihihi*

Asli tersentuh dengan komentarmu Gik, terutama yang dibold...Setujuuuuuuu....
Hidup Bahagia....

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 22, 2009 7:48:38 AM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Pertanyaan

Dear Novi & Teh Rini,

3f.

Re: [Catcil] Pertanyaan

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Thu Oct 22, 2009 1:17 am (PDT)



iklan keluarga berencana :D
hihi

Pada 21 Oktober 2009 19:34, Novi Khansa <novi_ningsih@yahoo.com> menulis:

>
>
> Kapan nikah?
> Kapan punya anak?
> Kapan punya anak ke-2?
> Kapaaaaan?
>
> *Ini iklan apa, ya? :D
>
> Pertanyaan-pertanyaan yang katanya bermaksud perhatian, tiba-tiba melenceng
> ke penghakiman... "Kenapa, sih ga nikah-nikah? Pilih-pilih, ya?" dan berjuta
> pertanyaan lain yang ga akan berhenti...
>
> Dudurududu, itu tuh pertanyaan yang ditanyain ke aku waktu mudik kemarin...
> :D
>
> Kalau abangku dan istrinya lain lagi, mereka udah nikah hampir setahun,
> pertanyaanya, "Gimana udah isi?" Fuuuuuuuh... Alhamdulillah, saat ditanya
> emang udah "isi". Walau tetep sih, pertanyaan itu cukup membosankan :D
> secara mereka udah nikah nyaris setahun. Apalagi, yang udah bertahun-tahun
> dan sudah berusaha.
>
> Lain lagi, mbakku... waktu punya anak ke-4, malah heboh, hehehe... Ya
> ampuuun, kok anaknya masih kecil-kecil, punya anak lagi. Gubraks...
>
> Alhamdulillah, punya orangtua yang ga menuntut, jadinya orang mau ngomong
> apa, sok lah... masak mau ditulis dijidat "UDAH USAHA" :D atau "DILARANG
> NANYA" :D
>
> Yup, ga akan berhenti sampai kapan pun pertanyaan-pertanyaan semacam itu...
>
>
> TFS again :)
>
> salam
>
> Novi
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Sugeanti Madyoningrum <ugikmadyo@...> wrote:
> >
> > Sebuat tulisan indah yang dibuat oleh seorang teman. sayang dia belum
> jadi
> > anggota milist ini. maka saya forwadkan saja :)
> >
> ==========================================================================================
> >
> > Pertanyaan by Lutfiah alhabsy
> >
> >
> > Hemmm.. pukul enam pagi!! yach, pagi yang menyenangkan…
> >
> > Sesaat ku mulai mengawali hari dengan membolak-balikkan majalah yang
> > kebetulan baru ku beli sehari sebelumnya. Ditengah keasyikan nge'baca..
> eh,
> > ku dengar dering telpon berbunyi.. "sapa ya pagi2 gini dah telpon?"
> gumamku
> > sembari mengangkat ganggang telepon dan terdengar suara yg cukup ku hafal
> > diseberang sana.
> >
> > Yach, salah seorang teman akrabku saat duduk dibangku sekolah. Rupanya,
> dia
> > tengah gundah n marah-marah pada salah satu temannya.. "Masa' lutfi, si A
> > bilang ko' kamu ndak merried-merried, kan usia kamu ndak muda lagi..
> kapan
> > mau punya' anaknya.. kamu liat tmen2-mu udah pada punya' anak…?!!" dan
> > serentetan cerita yang bikin panas telinganya…
> >
> > Eh, ndak mau kalah, sodara dia yang tahu permasalahan itu'pun ngebela'in
> > temenku… "Eh, jangan dikira ya… meski belum merried, dia ndak ambil
> pusing,
> > dia udah kerja, gaji'nya besar, mau beli apa aja' bisa… ndak kaya' kamu..
> > wis merried tapi masi' numpang orang tua.. wisss gak maeeenn!!!"
> > heemmmmmm...
> >
> > Kala itu, ku biarkan dia puas dengan bercerita terlebih dahulu. Aku-pun
> > memakluminya, karna ku juga memahami kondisinya… bukankah kita sama2
> belom
> > merried?? Hehe… jadi sangat wajar jika hal semacam itu sedikit mengganggu
> > pikiran…
> >
> > Setelah puas mengungkapkan kekesalannya, ku coba memberikan satu wacana
> baru
> > agar dia bisa tegar kembali… ku katakan, satu hal yang selalu ku pegang
> > sebagai penguat hatiku adalah bahwa Alloh, menciptakan makhluk-Nya tidak
> > dengan sia-sia. Alloh Maha Mengetahui dan Maha Memahami hal yang terbaik
> > bagi makhluk-Nya…
> >
> > Apalagi kita sbg makhluk ciptaan Alloh yang berwujud manusia, diberi
> > kelengkapan akal pikiran, so.. mesti kita optimalkan kegunaannya. Tak
> lain
> > untuk saling memberi manfaat bagi lingkungan disekitar kita. Taruhlah
> kita
> > tak bisa berbuat banyak, minimal kita bisa berbuat yang jauh lebih
> berarti
> > bagi keluarga kita, orang tua, sodara dan lingkungan sekitar.
> >
> > Selanjutnya, "Aku ingin hidup menurut cara pandang Alloh, bukan manusia"
> > artinya apa?? Kalau kita hidup dengan cara pandang manusia, selagi kita
> > hidup, percaya ato tidak, pertanyaan mereka tidak akan pernah ada
> > habisnya…!!!
> >
> > Mau bukti??
> > Coba kita mengingat, tatkala kita masih duduk dibangku SMA, orang akan
> > bertanya… ntar kuliah dimana?? Maka bersikap bangga-lah seorang yg
> diterima
> > diperguruan tinggi negri untuk menjawab pertanyaan itu…
> >
> > Selesai kuliah-pun ditanya' kembali… "Apa udah kerja?? Dimana?? Berapa
> > gaji'nya ya..??" maka kembali, merasa amanlah yang ditanya jika dia udah
> > gawe ditempat yang keren dengan gaji n fasilitas kantor yang memadai….
> Apa
> > cukup sampai disini pertanyaan mreka..??? Ternyata TIDAK!!
> >
> > Kembali ada yang nanya', "eh, kapan menikah?? Khan udah kerja?? Apa udah
> > punya' calon ato belum??... sekali lagi kembali jadi happy jika yang
> ditanya
> > kebetulan udah punya' pasangan, tapi, itu ndak cukup… ada yg nanya'
> > kembali.. "lho calonnya cakep ndak ya?? kaya ato dari kluarga biasa??
> Trus
> > habis menikah mau tinggal dimana?? Ikut orang tua apa punya rumah
> > sendiri..??
> >
> > Sekali lagi, pertanyaan itu masih sangat panjang!!
> >
> > "Apa mreka udah punya anak?? Berapa??... kembali akan ada jawaban yang
> > menggembirakan hati jika yang ditanya udah memiliki buah hati. Tapi
> > bagaimana jika yg ditanya belum memilikinya?? Yappp.. pasti mreka gundah
> > gulana mikirin tuh pertanyaan… Trus, apa cukup sampai disini..?? Ternyata
> > tidak!! Sekali lagi tidak!!
> >
> > Akan ada banyak pertanyaan dari orang-orang yang tidak memahami hakekat
> > hidup sebenarnya… Bahwa ada kuasa Alloh, yang menentukan jalan hidup
> > masing-masing hamba-Nya…. Meski kita selaku hamba-Nya, tetap diharuskan
> tuk
> > berusaha dan berdo'a.. namun, tetap segala urusan adalah Alloh yang Maha
> > Menggenggam-Nya…
> >
> > Jika boleh ku berkata, ku kasihan terhadap orang-orang yg seperti itu,
> dan
> > cukuplah ku mendo'akan semoga Alloh memberi rahmat berupa petunjuk
> > disebabkan ketidak-tahuan mereka… Lhoo, knapa ku bisa bicara demikian??
> > Tentu ada alasannya… coba kita mulai perhatikan kembali…
> >
> > Jika direnungkan, pada dasarnya untuk apa kita hidup?? Untuk siapa kita
> > hidup?? Pada akhirnya toh kita hidup sendiri.. seorang anak, jika ia
> > beranjak dewasa, pun akan membina sbuah kluarga dengan pasangannya..
> > sementara kita makin tua…
> >
> > Apa yang hendak kita miliki?? Mampu-kah kita terus menerus meminta anak
> > untuk tetap berada disamping kita?? Mampukah kita untuk selalu menikmati
> > harta yang kita punya?? Jawabannya tentu tidak!! Karna pada hakekatnya
> itu
> > semua bukan milik kita. Jangan pernah lupa, kita hanya dititipi oleh Sang
> > Maha Kaya yakni Alloh SWT.
> >
> > Bukankah Alloh sudah menyatakan dengan jelas bahwa "Harta dan anak
> hanyalah
> > perhiasan dunia, dan amal perbuatan sholeh itu adalah lebih baik disisi
> > Tuhan-mu." (Qs.Al Kahfi: 40).
> >
> > Syukur Alhamdulillah, ku bisa mulai belajar bahwa segala sesuatunya itu
> > hanya milik Alloh, segala hal apa-pun yang ku dapat, tentu akan ku
> syukuri
> > sbgai satu nikmat Alloh, tanpa harus menggenggam erat, karna pada
> hakekatnya
> > itu semua bukanlah milik-ku…
> >
> > Sedikit ku hibur sobat yang tengah gundah diseberang sana..
> > "Sudahlaaah… gak usah dipikirin serius.. ntar kamu-nya yang rugi sendiri,
> > yang penting sekarang kamu harus nunjukkan pada mreka, meski kamu blom
> > married, kamu tetep fight!! Jadi, mreka akan memandang bahwa kamu sosok
> yang
> > punya' nilai plus…, kalo' kamu terpuruk maka mreka akan tertawa.. selagi
> > kamu punya kesempatan, apresiasikan lewat karya yang bisa kamu lakukan,
> dan
> > tentunya sebisa mungkin kamu berikan yang terbaik tuk org-org
> disekitar-mu,
> > buat mereka kagum dan berpikir bahwa kamu bener2 sosok wanita yang luar
> > biasa…!!! Okey!!"
> >
> > Yach, akhirnya ku dengar kembali suara diseberang sana yang tengah
> menyimak
> > ku sedari tadi, seraya berucap "lutfi, makasih ya… aku udah agak tenang
> > sekarang setelah ngobrol ama kamu…. Terus terang aku tadi udah emosi,
> abis
> > kesssel dengerin dia ngomong se'enaknya sendiri… nanti aku kerumah-mu
> aja'
> > ya… kita bisa bicara panjang lebar, so'ale aku mau berangkat kerja.."
> > demikian sapa-nya mengakhiri perbincangan pagi itu. "oh iya, silahkan
> maen
> > ke rumah, mesti'nya banyak yang mau ku cerita'in.. tapi, ntar aja' ya pas
> > ktemuan.."ucapku sambil memberi tanda setuju buat kami tuk bertemu satu
> > pekan ke depan…
> >
> > Sejenak ku letakkan ganggang telepon.. kembali ku termenung sambil
> menatap
> > langit-langit kamarku… ku hela nafas cukup panjang… sembari tersenyum ku
> > berucap dalam hati,
> >
> > "Wahai Alloh, Engkau ada disini pagi ini… Yang tengah menyaksikan kami..
> > Engkau adalah Dzat Yang Maha Mengetahui hal terbaik untuk hamba-Mu…
> jadikan
> > kesabaran sebagai satu perisai dalam jiwa kami tuk lanjutkan perjalanan
> > hidup ini, tidak mudah wahai Alloh… tapi aku yakin, Engkau telah
> > mempersiapkan sesuatu yang indah yang akan kami miliki sebab kesabaran
> ini…
> >
> > Janji-Mu adalah benar wahai Alloh… hamba begitu kecil hingga tak kuasai
> > makna dari segala bentuk pemberian-Mu… Ampuni kami wahai Alloh, jika apa
> > yang telah Engkau anugerahkan pada kami belum semuanya dapat kami
> syukuri..
> > Sungguh Engkau Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengampun…"
> >
>
>
>
4.

[Catcil] Pengumuman 10 Kisah Karir Terinspiratif

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Wed Oct 21, 2009 4:26 pm (PDT)



Barangkali ada pemenangnya di milis ini.

Sumber:
http://konsultankarir.com/2009/10/20/saya-dan-karir/anda-lah-inspirator-karir-pengumuman-10-kisah-karir-terinspiratif/

Anda-lah Inspirator Karir! Pengumuman 10 Kisah Karir Terinspiratif

Karir adalah sebuah perjalanan penuh warna seperti pelangi yang bersemburat di langit diri setiap orang yang menjalani. Keistimewaan ini juga yang mendorong Konsultankarir.com (KK) menggelar lomba penulisan cerita karir inspiratif di bulan Agustus - Oktober 2009.

Mereka yang bersedia berbagi cerita bukanlah petarung yang telah usai, mencapai impian karir, menempati posisi yang diidamkan. Mereka adalah pelaku kehidupan yang dengan lapang membuka diri, meluangkan waktu, dan membagi kisah dan passion mereka seputar karir. Mereka telah menjadi `inspirator' bagi para `pejuang' karir lainnya.

Semangat ini yang ingin kami bagikan pada Anda. Bahwa Anda tidak sendiri ketika merasa keliru memilih karir, belum nyaman dengan pilihan karir, bingung tentang masa depan karir Anda, dsb.

Proses Seleksi

Tiga kriteria seleksi yi: tema-inspiratif (60%) ; cara penulisan (20%); kreativitas-keunikan (20%), menjadi panduan juri untuk menjaring tiga pemenang utama (secara ranking) dan tujuh pemenang pendamping (tanpa rangking). Penekanan terbesar pada tema bertujuan untuk mengakomodir mereka yang belum terbiasa bercerita secara tulis, mengingat tidak semua orang terampil secara linguistik. Selain penekanan bahwa ini bukan lomba untuk penulis saja.

Berbagi semangat, inspirasi dan harapan adalah api utama yang berusaha kami hadirkan bagi dinamika karir di Indonesia.

Proses seleksi mulai berlangsung sejak awal naskah mengalir ke masing-masing tim juri KK. Perdebatan mulai terjadi jauh sebelum tim juri duduk satu meja untuk terakhir kalinya dan mengetuk palu pemenang. Pada pertemuan terakhir, tiga kriteria dengan penekanan pada Tema Inspiratif ternyata tidak begitu saja menghasilkan satu kata sepakat.

Tim juri yang terdiri dari empat konsultan senior memiliki `jago' masing-masing. Tiap juri memberikan penilaian mandiri secara kuantitatif di tiap kriteria. Penilaian pun berlanjut dari nilai statistik ke kualitatif. Tiap juri memaparkan keunggulan tiap calon. Setelah menyisihkan 5 calon pemenang utama dari 10 pemenang, kembali `pertarungan seru' berlangsung di meja juri.

Inti dari apresiasi juri adalah mereka yang berani terus belajar, berani menerima kondisi diri, menerima kekeliruan, berani berputar haluan setelah `mapan' di satu tempat, mampu melihat `kekacauan' dengan unik, menganalisa dari banyak sisi dan menyajikannya dengan menggugah.

Inilah para pemenangnya….

Pemenang Utama:
Aku ke Kanan, Bukan ke Kiri (Yenni S. Nuria)
Perpustakaan, Jantung Pendidikan, Jantung Kehidupan (Sylvia L.Namira)
Pengalaman Pahit Mereka adalah Semangatku (Iva Kasuma)

Pemenang Pendamping (penulisan tidak berdasarkan urutan):
Meniti Sebatang Bambu (Winda Mustari)*
Bersiap Menghadapi PHK (Kahar S.Cahyono)
Kepuasan Batin & Ketenangan dalam Berkarir (Vriana Indriasari)
Antara Karir & Cita-cita (Nunik Utami)
Dari Memaki-maki Penulis, Ditolak ingá Keterima (Akhirnyaaa) (Nurul Hikmah)
Dari Penjahit ke Penulis (Sri Ratna Hadi)
Hati Punya Suara (Lufiana Harnany)

* kisah favorit juri.

SELAMAT KEPADA PARA PEMENANG!
Pemenang utama mendapatkan Sertifikat, Handphone, Paket Buku Mizan & voucher buku dari Mizan
Pemenang pendamping mendapatkan Sertifikat, Bingkisan menarik dari Konsultankarir.com & Paket Buku Mizan

Bagi Para Pemenang, Mohon untuk segera melengkapi Data Diri (Foto terbaru & Alamat lengkap untuk penayangan di website & pengiriman hadiah bagi yang di luar Jabodetabek)

Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berbagi kisah karir Anda. Untuk peserta di luar 10 pemenang yang dinilai layak tampil akan mendapatkan honor penulisan seperti pengiriman artikel.

Mari teruslah membangun karir Anda untuk mengembangkan potensi diri dan berbagi pada sesama.

5a.

Re: [Ruang Film] The Bucket List

Posted by: "sya sya" sya4215@yahoo.com   sya4215

Wed Oct 21, 2009 8:06 pm (PDT)





thks ya mba...
the proposal udah nonton blom? ditunggu ulasannya ya

________________________________
From: Rini <rinurbad@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wed, October 21, 2009 3:43:14 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Film] The B

5b.

Re: [Ruang Film] The Bucket List

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Wed Oct 21, 2009 8:17 pm (PDT)



Sama-sama, Sya.
Belum, biasa nunggu 'sesuatu' soalnya aku kan nggak suka ke bioskop:)
InsyaAllah kalau sudah, aku posting ya reviewnya.
Makasih udah baca.

Peace,
Rinurbad

6a.

[Ruang Baca] Ketika Daun Bercerita

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Wed Oct 21, 2009 8:54 pm (PDT)



Penulis: Maradilla Syachridar
Penerbit: Bukune
Tebal: xvi + 184 halaman
Cetakan: I, Juli 2008
Beli di: BBC, Palasari
Harga: sekitar 28 ribu (sebelum diskon 25%)

Novel bergenre populer, terutama yang ditujukan kepada kaum remaja, tidak berarti membatasi sudut-sudut imajinasi penulisnya untuk menempatkan fantasi dalam penceritaan. Itulah yang dilakukan Maradilla Syachridar pada karyanya, Ketika Daun Bercerita. Ia menggunakan sepasang pohon, Baba dan Kimi, selaku karakter utama. Nama tersebut diberikan oleh seorang anak yang senang bermain-main di sekitarnya.

Dari hari ke hari, Baba dan Kimi menjadi saksi aneka peristiwa. Sepasang kekasih yang terpaksa bertemu secara diam-diam, anak-anak yang bermain bola dan mencoba-coba merokok, pembantu rumah tangga yang mengeluhkan perlakuan kasar majikannya, dan masih banyak lagi. Walaupun tidak dapat menyampaikan komentar dengan `bahasa pohon', Baba dan Kimi terus bercakap-cakap mengemukakan keprihatinan mereka. Perhatian masing-masing kepada si Anak Tampan, si Komandan, kecurigaan pada pemuda yang tidak jujur, kepedihan karena salah satu pengunjung tetap mereka mengalami musibah besar. Kisah bergulir alami sebab sebagai pohon, mereka dapat merasakan nyeri ketika dilukai manusia.

Apa istimewanya pohon yang menjadi penonton keseharian manusia? Di sinilah kecerdikan penulis terlihat. Satu karakter dengan karakter lainnya bukanlah titik terpisah, namun membangun cerita yang utuh dan dapat dimengerti sepenuhnya kemudian. Walaupun pembaca harus menyeberangi waktu tanpa terlalu berjerih payah, menghasilkan cerita yang cair sekaligus logis membutuhkan kemampuan tersendiri. Di samping itu, pembaca yang terbiasa mengamati fiksi-fiksi `alternatif' [baca: bukan genre humor] terbitan Agromedia Group akan mengenali suatu ciri khasnya ketika menyimak novel ini.

Mengingat kisah bergulir dari dua batang pohon, tidak mengherankan jika isu lingkungan hidup ikut disisipkan dalam dialog. Sayangnya, bagian tersebut kurang mulus dan terlalu verbal. Namun Ketika Daun Bercerita, yang akan lebih cocok dijuduli Ketika Pohon Bercerita, adalah buah karya penulis muda yang patut diresapi untuk memperoleh hawa segar dari tema remaja yang nyaris seragam. Tak kalah menarik, foto profil penulisnya yang artistik.

7.

[Ruang Baca] Halo, Aku dalam Novel

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Wed Oct 21, 2009 9:00 pm (PDT)



Penulis: Nuril Basri
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 302 halaman
Cetakan: I, 2009
Beli di: BBC, Palasari
Harga: sekitar 30 ribu (sebelum diskon 25%)

'Makanan di sini rasanya seperti kardus. Tidak ada rasanya. Orang-orangnya aneh. Mereka tersenyum meski tidak kenal.......Aku ke sini hanya agar orang tuaku senang. Pulang dari sini, utangku impas. Aku tidak mau lagi mengikuti kemauan mereka' (hal. 3).

Pram tidak menikmati keberadaannya di Amerika. Ia menjalankan keterpaksaan, seperti yang diutarakannya "..sekadar memenuhi kewajiban sebagai anak orang kaya sialan' (hal.4). Maka dipilihnya kota yang paling tidak populer, bahkan sepi, agar ia dapat berkonsentrasi menggoreskan cerita setiap hari. Menjadi penulis adalah impian terpenting Pram.

Surat-surat elektronik dari tanah air, antara lain kekasihnya, dibalasnya dengan sinis. Ketenangan yang diharapkan dapat direguk ternyata nyaris semu, sebab Pram dikelilingi teman-teman sesama pendatang dari Indonesia yang menaruh kepedulian kepadanya. Bagi pemuda tersebut, perhatian mereka malah mengganggu privasinya. Ia menilai bodoh keputusan pihak kampus untuk menempatkan para mahasiswa dari negara asal yang sama demi ketentraman suasana belajar.

Dengan laptopnya, Pram membangun dunia kecil sendirian. Ia menulis cerita dan menciptakan karakter utama bernama Halo, seorang gadis. Seterusnya, pembaca digiring menapaki lembar demi lembar perjalanan Halo yang ditingkahi kegelisahan pengarangnya. Kadang-kadang ia merasa sangat tidak percaya diri, lain kali menghadapi dilema untuk melanjutkan plot, hingga suatu ketika para karakter dalam fiksinya itu menjelma dan mengutarakan protes-protes. Pram tidak lagi dapat membedakan kenyataan dan dunia khayal yang direkanya sendiri.

Sedari permulaan, karakter Pram mewujud sebagai sosok yang teramat tidak biasa. Ia berbicara seenaknya dalam ruang kuliah, terlebih suasana belajar-mengajar memperkenankan siapa saja melontarkan pendapat sebebas mungkin. Kendati cenderung menutup diri, Pram tidak dapat memungkiri bahwa ia merasa cocok dengan seorang temannya yang bernama Mike. Lelaki yang terbilang tenang, tidak menghakiminya begini dan begitu, juga tidak banyak mengajukan pertanyaan sebagaimana rata-rata orang yang ia kenal. Pram memang terbiasa berlaku sarkastik, tanpa menghiraukan pendapat orang lain mengenai dirinya. Karena tidak ingin kegiatan menulisnya diintip, jika teman-temannya bertanya apa yang membuatnya begitu sibuk, Pram dengan enteng menjawab bahwa ia tengah melihat-lihat situs porno. Ia pun tutup telinga dari komentar miring seseorang bahwa dirinya menyukai sesama jenis karena hanya akrab dengan Mike.

Suatu kelumrahan tatkala seorang penulis menyatu jiwa dan raga dengan karyanya, yang kerap kali bagaikan bayi kesayangan dan harus dilindungi sebisa mungkin. Demikian pula Pram, dilanda keresahan ketika mulai tidak menyukai salah satu karakter dalam fiksinya, namun merasa dikejar-kejar oleh sosok tidak nyata sementara yang lain tidak menyadari keberadaan mereka.

Halo, Aku dalam Novel sangat lain dengan fiksi berlatar kehidupan kampus lainnya karena disuguhkan dengan bahasa yang jauh dari ketidakbakuan dan kosakata gaul yang membuat dahi berlipat dua belas. Nuril Basri sukses meniupkan aroma dark yang pekat dalam buah penanya, menyeret pembaca untuk turut lintang-pukang dalam pusaran dilema Pram, menyeruaknya pemikiran-pemikiran tentang kematian dan mimpi buruk yang sarat bubuhan psikologis. Cerita yang membuat kita merenung tentang pribadi introvert yang mungkin ada dalam sisi-sisi diri sendiri, atau lebih memahami mereka yang menikmati menjadi seperti itu. Resapi debaran jantung dan suasana depresi Pram ketika membalik halaman, sebab novel ini sulit diletakkan sebelum tuntas.
Nuril Basri memang penulis yang relatif baru dan usianya masih muda. Namun karyanya spesial dan lebih dari patut untuk ditelisik secara mendalam.

8a.

Re: [Kelana Lebaran] Ikutaaaan, nyoook

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Wed Oct 21, 2009 10:57 pm (PDT)



Bunda Rose, ditunggu yah pengalaman serunya setelah kembali ke tanah air...
^^*
Apakah Bunbun masih ada di sini skrg? Afwan nih belum sempat ketemuan ^^*

salam
Lia

2009/9/18 rose <roses_fn@yahoo.com>

>
>
>
> Dear SKers,
>
> Kangen enggak ngelongok rumah lama tercinta ;D
>
> Mau ikutan deh -rasanya- bentar lagi saya mudik ke Jakarta/Bekasi.
> Mungkin bisa saya meramu cerita mudik di kampung halaman negeri
> tercinta....
>
> Apalagi kalau SK bikin halal bihalal, undang saya dong!! Kang Dhani,
> Nie Robie, Lia, Susan, Shanti, Ugik, pokoke semua... Upd...nama mah
> nyebut atu-atu lupa deh :)
>
> Salam,
>
> Rose- Yukuhashi
>
> .................................
>
>
>
9.

(Catcil) SURAT UNTUK BAPAK PRESIDEN.

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 22, 2009 12:57 am (PDT)



Saya hanya meneruskan aja, karena tulisan ini cukup mengharukan...

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

Surat Terbuka untuk Bapak Presiden (Sebuah Cerpen) Assalamualaikum Wr. Wb.
Yth Bapak Presiden Republik Indonesia
Saya adalah seorang bocah laki-laki berumur 10 th, saya mempunyai kakak perempuan berusia 12 th dan adik berusia 5 th.
Kini kami bertiga telah yatim piatu dan sekarang sudah tidak bersekolah lagi, keadaan yang memaksa kami untuk hidup dijalanan, saya berdagang koran, kakak dan adik saya menjadi pengemis dan pengamen jalanan.
Bermula dari Lumpur itu
Dahulu sebelum bencana itu datang, keluarga kami masih mempunyai kehidupan normal, meski kami hanya hidup dalam rumah kecil dengan sedikit perabotan seadanya. Ayah seorang anak tunggal bekerja sebagai buruh, kemudian berhenti dan berwiraswasta membuka warung kelontong didepan rumah, sedangkan Ibu bekerja sebagai TKW di Timur tengah dan selalu mengirimkan uang tiap bulan kepada keluarga kami.
Kematian Ibu
Enam bulan sebelum lumpur itu menghancurkan rumah kami, musibah terjadi menimpa ibu, Ia hampir diperkosa majikannya tetapi berhasil kabur keluar rumah setelah menusuk majikan nya itu dengan sebuah pisau buah. Tetapi keluarga majikan malah memfitnah ibu dengan fitnah keji, ibu dituduh merayu dan membunuh majikan. Ketika Ibu ditangkap dan didakwa dengan hukuman gantung, Ibu sangat syok, tiada yang membelanya karena semua bukti direkayasa.
Pemerintah dalam hal ini KBRI tidak bisa memberikan pertolongan apa-apa, kecuali hanya sekedar simpati. Disana ibu berjuang sendiri, tidak ada yang perduli dengan dirinya yang hanya sebagai korban, dan pertolongan pemerintah sebagai tempat terakhir seakan-akan seperti pungguk merindukan bulan. Para petinggi itu seakan tidak peduli akan nasib ibu, tidak ada usaha untuk membuktikan bahwa ibu difitnah oleh majikannya. Dalam masa penahanannya, ibu mengirim surat-suratnya kepada kami, surat-surat yang membuat kami menangis setiap hari, membuat bapak selalu pingsan dan membuat si bungsu dan kakak perempuanku merintih setiap malam.
Hanya aku sebagai anak lelaki yang paling besar yang berusaha tabah dan menyabarkan keluargaku. Hari-hari ceria berubah menjadi kelam, canda tawa kami seketika menghilang dalam gelapnya episode yang akan kami lalui nanti. Sampai suatu ketika dalam surat terakhirnya, ibu menyuruh bapak untuk tabah dan kuat untuk melanjutkan kehidupan keluarga kami, ia memilih jalan yang terhormat ketimbang mati dalam kondisi difitnah. Dua hari setelah itu, kami mendengar ibu tewas bunuh diri didalam penjara. Ternyata jalan terhormat itu yang dimaksud ibu dalam surat terakhirnya adalah gantung diri.
Setelah kematian Ibu, kehidupan berjalan normal kembali dan bapak melaksanakan janjinya, ia tidak terlihat cengeng, bahkan lebih tegar, terbukti dengan niatnya berwiraswasta dengan membuka warung kelontong yang cukup ramai, bahkan bapak nekad meminjam uang untuk menambah modal usahanya. Ia katakan kepadaku kalau ingin besar harus berani mengambil resiko besar pula.
Bencana itu
Roda kehidupan berjalan bagai pedati menarik jerami, ia berputar kadang diatas dan kadang dibawah.
Belum lama kami berhasil tersenyum kembali sejak kematian ibu, bencana yang lebih besar datang, kampung halaman kami terendam lumpur yang berasal dari pipa pengeboran perusahaan swasta.Lumpur itu melululantahkan rumah-rumah kami dan terpaksa kami menjadi pengungsi dikampung halaman sendiri.
Rumah kami, sekolah kami, surau kami kini hilang ditelan bumi, memang katanya ada penggantian dari perusahaan itu, tapi ternyata penggantian itu hanya berlaku untuk rumah-rumah yang terdaftar di lembaga penanggulangan lumpur milik pemerintah dengan mengajukan surat-surat tanah, sedang rumah kami, rumah kecil warisan dari kakek kami, yang hanya terletak diujung jalan tidak pernah dihitung oleh mereka. Kami berusaha melaporkan kepada Pak RT, tetapi Pak RT sendiri kami tak tahu dimana rimbanya, beliau sudah pergi entah kemana karena rumahnya pun telah hilang.
Ayah kami yang lugu tak tahu harus meminta tolong kepada siapa, dan ia bingung harus melakukan apa, bahkan ia sering berteriak-teriak seperti orang gila karena tak sanggup menahan beban derita yang berkepanjangan karena ganti rugi tak jua dibayar-bayar. Sampai pada suatu ketika, ia menyuruh kami untuk ke Jakarta meneruskan sisa-sisa hidup kami untuk menumpang kepada seorang kerabat ibu disana. Dibekali secarik kertas alamat dan sedikit uang kami bertiga pergi ke jakarta menumpang bus malam diantar tetangga kami.
Sesampai di Jakarta, kami tak tahu harus kemana, kami pun tidak mengerti mengapa ayah menyuruh kami pergi ke kota besar ini, selain ia hanya bilang bahwa kita lebih baik tinggal bersama kerabat ibu yang tinggal disini. Ayah akan berjuang mendapatkan haknya untuk menuntut penggantian uang gantirugi atas rumah kami, begitu katanya sambil tertawa terbahak-bahak sambil menangis. Terakhir, kata tetangga kami ayah kami harus meninggal karena gantung diri sebab tak kuat lagi untuk menahan berat hidup.
Di jakarta, kami luntang-lantung tak tahu harus kemana, sampai akhirnya kami dirazia oleh satpol PP karena disangka kami pengemis dan gelandangan. Dan memang saat itu, tanpa sadar bahwa kami memang telah menjadi gelandangan. Kami tak punya siapa-siapa di kota besar ini, rumah tempat tinggal kami dipaksa untuk hilang dari muka bumi, sekolah kami dan masa depan kami dirampas dengan paksa oleh orang-orang itu yang entah siapa mereka dan apa kesalahan kami. Yang kami tahu kami dan teman-teman kami tercerai berai oleh bencana itu, bencana yang oleh Bapak Presiden dibilang sebagai “Musibah” sedang bagi kami tetaplah sebagai bencana.
Selepas dari pemeriksaan satpol PP, kami ditolong oleh seorang tua penjual koran yang juga tertangkap oleh petugas itu. Ia membawa kami untuk tinggal digubuknya yang sempit seraya berjanji untuk mencari alamat kerabat ibu kami. Digubuk yang terletak disamping rel itu, kami meneruskan sisa-sisa nafas kami, kami tinggalkan masa kanak-kanak kami dengan berjuang untuk bertahan hidup. Saat anak-anak yang lain bercengkerama dengan teman sekolahnya, adik kami yang seharusnya duduk dibangku TK, terpaksa berlari-lari dijalanan untuk mengemis dari satu kendaraan ke kendaraan lain tak peduli kaki mungilnya menghitam dan rambut kritingnya memerah karena sengatan matahari.
Setiap ada kendaraan yg lewat dan berhenti, tangan kecilnya tak lupa untuk menengadah berharap ada pengendara yang berbaik hati memberikan sedekahnya. Sedangkan aku, berdiri dan berlari-lari diperempatan jalan sambil meneriakan koran yang aku jajakan sejak subuh tadi, semoga ada pembeli yang mau membaca koranku pagi ini. Dan kakakku, karena ia memiliki suara merdu, ia menjadi pengamen jalanan dengan sebuah kericikan ditangan. Ia yang seharusnya duduk di bangku SMP dengan kecerdasan yang dimilikinya, seharusnya bisa merenda masa depan yang lebih baik. Semua pekerjaan itu kami lakukan dengan terpaksa, dari pagi hingga malam demi menyambung hari esok, demi menggapai impian-impian anak-anak kecil seperti kami.
Bapak Presiden yang saya hormati.
Karena seringnya membaca koran, kini aku menjadi tahu tentang siapa dirimu, dan apa saja yang bisa engkau lakukan dengan kekuatan hebat yang engkau miliki. Karena sering membaca koran itu juga aku bisa menulis surat ini untuk mu, Ternyata engkaulah orang yang selama ini aku cari-cari. Engkaulah orang yang bisa merubah nasib kami dengan sekali perintah saja, orang yang memiliki kesanggupan untuk merubah dunia ditangannya.
Orang yang bisa merubah nasib Ibuku jika saat itu ia mau tahu dan membantu dengan bantuan hukum, orang yang bisa mengembalikan rumah kami yang hilang terendam lumpur, orang yang bisa menyembuhkan sakit gila ayahku, orang yang bisa menyekolahkan si bungsu adikku, juga aku dan kakakku, orang yang bisa menampung anak-anak seperti kami dalam rumah yg nyaman, orang yang bisa membuat cerah masa depan kami dan ribuan anak-anak jalanan lainnya yang terjebak dalam kondisi ini bukan karena inilah nasib mereka, tetapi karena dipaksa oleh orang dewasa yang tidak berprikemanusiaan.
Bapak Presiden, yang aku kagumi,
Pagi ini setelah melihat berita engkau dilantik, aku ingin engkau menggunakan kekuatan hebatmu untuk membantu kami menemukan kembali kebahagiaan kami yang hilang. Mengembalikan keceriaan sibungsu, memuluskan kembali jari-jari tangannya yang terbakar aspal dan memutihkan kembali mukanya yang tertutup debu jalanan. Juga mengembalikan tawa riang kakak kami yang menghilang sejak ayah sakit jiwa dan menyegarkan kembali wajahnya yang cantik dengan untaian senyumnya seperti beberapa tahun lalu. Juga membantuku mewujudkan cita-cita Ibu dan harapan ayah pada diriku untuk menjadi orang yang berguna bagi sesama. Engkau Juga adalah orang yang bisa melindungi anak-anak seperti kami yang terpaksa mencari nafkah dijalanan, dari jeratan undang-undang ketertiban milik pemda yang senantiasa bisa menjerat kami kedalam penjara.
Bapak Presiden yang aku hormati,
Jika engkau tidak bisa menggunakan kekuatan hebatmu untuk kami, tidak mengapa, aku tidak akan marah, begitu juga adik dan kakak ku. Kami terbiasa tidak meminta kepada orang lain, kami terbiasa tidak menggantungkan hidup kepada manusia lain. Keluarga kami terbiasa hidup keras dan tidak lemah. Satu-satunya tempat bergantung kami hanyalah Allah, Tuhan pemilik dunia ini, itulah yang sering almarhum ibu sampaikan kepada kami, untuk menghibur diri kami saat kami jauh darinya.
Jika engkau sulit untuk mewujudkan harapan kami, juga harapan ribuan anak jalanan lainnya, juga harapan jutaan kaum yang senasib dengan kami, kami hanya meminta kepada engkau untuk mengaminkan doa kami saja, semoga kami bisa menggantikan posisi engkau ketika kami dewasa nanti. Karena kami ingin menolong orang yang bernasib seperti ibu kami, kami ingin menolong orang yang senasib dengan keluarga kami, juga keluarga-keluarga lainnya yang kurang beruntung hidup dinegeri ini.
Sampaikan salam kami untuk para pembantu engkau, agar beliau juga mengamini doa kami, agar kami dapat menggantikan posisi mereka kelak jika kami besar. Agar Si bungsu kelak akan tercapai cita-citanya menjadi orang yg menyayangi orang lain dengan sepenuh hati seperti sayangnya pak tua penjual koran itu kepada kami, setiap pagi ketika hidup mulai bergulir kembali.
Bapak Presiden yang kami hormati, semoga engkau membaca surat kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Dari anak negeri yg terhempas di jalanan karena nasib yang kurang beruntung.
20 Oktober 2009, Tengah malam bertepatan dengan pelantikan Presiden/Wakil Presiden RI periode 2009-2014
Rojali.
Sumber : http://rojalidahlan.blogspot.com/2009/10/surat-terbuka-untuk-bapak-presiden.htm
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Dog Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about dogs.

Yahoo! Groups

Mom Power

Kids, family & home

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

1 komentar: