Kamis, 19 Juni 2008

[daarut-tauhiid] Meruntuhkan Teori Evolusi, Harun Yahya Divonis Penjara

Assalamu'alaikum wr.wb.

fyi.. Semoga Allah selalu memberi kekuatan dan perlindungan untuk beliau..


*Meruntuhkan Teori Evolusi, Harun Yahya Divonis Penjara *

Senin, 26 Mei 2008

*Untuk kesekian kalinya, Adnan Oktar alias Harun Yahya dipenjarakan. Inilah
penindasan para ilmuwan yang berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori
evolusi*

*Hidayatullah.com*--Penindasan terhadap para ilmuwan dan intelektual yang
berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi Darwin, dan berbagai sisi
gelap teori itu tidak hanya berlaku di Amerika Serikat. Untuk kesekian
kalinya, Adnan Oktar, dengan nama pena Harun Yahya, diganjar pengadilan
Turki 3 tahun penjara, lantaran mengemukakan kebenaran bahwa teori evolusi
Darwin tidaklah ilmiah.

Sebelum ini, Harun Yahya sudah dipenjara beberapa kali. Ia pernah dikurung
di rumah sakit jiwa bersama para pasien penyakit jiwa berbahaya. Di tempat
itu, beliau dicoba untuk dibunuh beberapa kali.

Meski demikian, Harun Yahya tetap tidak bergeming membongkar kepalsuan teori
evolusi, beserta gerakan ideologis yang mendukungnya, termasuk Freemasonry.

*Pembunuhan Karakter*

Sebagaimana diketahui, ilmuwan Muslim yang karyanya sudah merambah dunia itu
beberapa tahun terakhir ini mengagetkan dunia. Buku besar Harun Yahya
berjudul Atlas Penciptaan muncul di Eropa, dan mengagetkan pihak berwenang
di negara-negara seperti Perancis, Denmark, Austria, dan Italia.

Tidak mampu menanggapi balik secara ilmiah dan intelektual, organisasi dunia
setinggi Dewan Eropa mengeluarkan resolusi yang melarang buku Atlas
Penciptaan dan pemikiran kritis semacamnya atas teori evolusi diajarkan di
sekolah-sekolah Eropa.

Lebih dari itu, tindakan penyusupan agen rahasia Freemasonry pun dilakukan
demi membungkam kegiatan Harun Yahya.

Bisa ditebak, media massa pro evolusi memanfaatkan peristiwa ini untuk
melakukan pembunuhan karakter Harun Yahya untuk kesekian kalinya dengan
berbagai tuduhan negatif, tak terkecuali situs rujukan seperti wikipedia.

Menjawab putusan pengadilan ini, Harun Yahya menyampaikan pernyataan penting
dalam sebuah konferensi pers.

"Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah. Saya
belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh tipu daya
semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang sepatutnya.

Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan pengadilan. Ada
suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah ditakdirkan dalam
pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu dilahirkan. Mereka
mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika saatnya tiba. Mereka
mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang ada dalam takdir mereka. Tak
seorang pun dapat menentukan untuk dirinya sendiri, tidak pula membuat
pernyataan apa pun sekehendaknya sendiri. Setiap orang membuat pernyataan
yang telah ditetapkan dalam takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara
sedemikian itu? Sebab kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi, "
ujarnya.

Harun Yahya menyebut pemenjaraan dirinya diibaratkan kasus Nabi Yusuf AS.
"Insya Allah, kami juga berada pada jalan Nabi Yusuf AS. Kami berada pada
jalan para nabi yang dirahmati. Kami menetapi sunnah mereka yang agung.
Insya Allah kami melakukan apa yang mendatangkan kebaikan. Orang mukmin
berada di jalan para nabi, dan di dalam Al-Quran," katanya dikutip
www.harunyahya.com. [as/cha/berbagai sumber/www.hidayatullah.com ]

Source :
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6906&Itemid=1

*Harun Yahya: Kami Menerima Ancaman yang Datang dari Para Freemason *

Senin, 26 Mei 2008

*Keputusan pengadilan untuk menjebloskan Harun Yahya tak lepas dari
keterkaitan Freemansory internasional. Inilah pengakuan beliau*

*Hidayatullah.com*—Perjuangan gencar Adnan Oktar atau lebih dikenal Harun
Yahya dalam membongkar kekeliruan ilmiah teori Evolusi membuat ia kembali di
penjara. Memski demikian, ilmuwan Turki yang karyanya banyak menggoncang
dunia itu tetap menerima dengan lapang. Di bawah ini ia memberikan
pernyataan menjawab keputusan pengadilan beberapa hari lalu.

*"Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah. Saya
belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh tipu daya
semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang sepatutnya.*

* *

*Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan pengadilan.
Ada suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah ditakdirkan dalam
pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu dilahirkan. Mereka
mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika saatnya tiba. Mereka
mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang ada dalam takdir mereka. Tak
seorang pun dapat menentukan untuk dirinya sendiri, tidak pula membuat
pernyataan apa pun sekehendaknya sendiri. Setiap orang membuat pernyataan
yang telah ditetapkan dalam takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara
sedemikian itu? Sebab kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi.*

* *

*Sebagaimana dengan Nabi Yusuf AS. Ia adalah hamba yang dicintai Allah.
Meskipun demikian Allah menakdirkannya dijebloskan ke dalam penjara bawah
tanah selama tujuh tahun. Insya Allah, kami juga berada pada jalan Nabi
Yusuf AS. Kami berada pada jalan para nabi yang dirahmati. Kami menetapi
sunnah mereka yang agung. Insya Allah kami melakukan apa yang mendatangkan
kebaikan. Orang mukmin berada di jalan para nabi, dan di dalam Al-Quran,
Allah berfirman bahwa Dia menghendaki kita mengambil mereka sebagai teladan.
Dia memerintahkan kita agar menaati mereka dan menyerupai mereka. Dan
kehidupan kita mungkin memiliki sisi yang mirip dengan sisi kehidupan
mereka. Ayat-ayat Al-Quran berlaku bagi seluruh Muslim. *

* *

*Dalam pengertian tersebut, ayat-ayat itu berlaku pula bagi saya dan
sahabat-sahabat saya. Dalam ayat ke-35 Surat Yusuf, misalnya, Dia berfirman:
"Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran
Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai waktu tertentu." *

* *

*Ayat ini menyiratkan pengertian bahwa ada kebimbangan apakah akan
memenjarakannya atau tidak, tapi pilihan pertama pada akhirnya mengemuka.
Sungguh terdapat sebuah kemiripan di sini. Allah berfirman perihal Yusuf AS
bahwa ia dikenai hukuman sedikitnya tiga tahun penjara. Al-Quran merujuk
pada beberapa tahun. Ini berarti sekurang-kurangnya tiga, masa antara tiga
dan sembilan. Ini adalah sebuah isyarat. Al-Quran berlaku sepanjang zaman,
untuk seluruh manusia dan seluruh peristiwa, dan inilah salah satu keajaiban
Al-Quran.*

* *

*Tak seorang pun dapat melukai saya di mana pun dengan cara bagaimana pun;
kecuali hanya hal-hal yang Pencipta saya, Allah Yang Mahakuasa, menghendaki
benar-benar terjadi demikian. Saya akan hidup sesuai takdir saya. Apa pun
yang ada dalam takdir saya, itulah yang akan terjadi. Saatnya akan datang
ketika ruh saya diambil. Ketika saat itu datang, Dia akan mengambil ruh
saya. Tapi di luar itu, tidak seorang pun mampu menyakiti saya sehelai
rambut pun pada kepala saya. Tidak sesuatu pun akan terjadi pada saya. Apa
pun yang ada dalam takdir saya, hal itu akan terjadi ketika saatnya tiba, di
waktu yang telah ditetapkan.*

* *

*Pada peristiwa-peristiwa yang terkini, sedikit tekanan yang terkini, kami
menerima kabar bahwa seseorang yang tak pernah kami duga, yang kami yakini
sebagai seorang yang teguh, taat beragama, ternyata adalah seorang
Freemason. Kami sangat terkejut. Kami dulunya benar-benar yakin bahwa ia
orang yang shaleh, beraliran kanan, dan kami menaruh kepercayaan kepadanya
sebagaimana mestinya. Akan tetapi ia terbukti seorang Freemason kelas atas.*

* *

*Ada delapan surat [dari Freemasonry luar negeri], yang dikirim ke sini, ke
markas [Freemasonry Turki]. Surat-surat itu membicarakan tentang kami, dan
tentang saya secara pribadi, dengan merujuk langsung ke buku saya, Atlas
Penciptaan. Mereka merujuk kepada kemampuan saya melakukan kegiatan tanpa
kesulitan. Mereka menanyakan bagaimana ini dapat terjadi, bagaimana saya
dapat bebas melakukan kegiatan seperti itu. *

* *

*Mereka mengatakan [buku Atlas Penciptaan] telah menimbulkan dampak dahsyat,
seperti bom atom. Itulah yang mendasari adanya tekanan terhadap kami di
tahun-tahun belakangan. Kami bahkan berpendapat bahwa tekanan itu dilakukan
terhadap pemerintah untuk menekan kami. Saya dapat memahami mengapa tamatnya
Darwinisme telah membuat mereka sangat terganggu, sebab hal ini telah
benar-benar meruntuhkan keseluruhan sistem mereka. Filsafat-filsafat, cara
pandang dan ideologi-ideologi mereka telah terhancurkan. Dan mereka tidak
mampu menemukan jawaban atas hal ini. Segala yang dapat mereka lakukan
adalah melakukan tekanan.*

* *

*Kami menerima sebuah ancaman baru berkenaan dengan buku terkini saya
[tentang Freemasonry] hanya kemarin, ditujukan kepada saya sendiri, agar
buku tersebut tidak beredar; ancaman itu datang dari para Freemason, yang
menelpon rekan saya. Mereka menyampaikan pesan bahwa kami akan mendapatkan
masalah besar jika buku tersebut beredar. Namun meskipun demikian saya akan
memunculkan buku itu, insya Allah. Saya telah diancam sebelumnya, ketika
saya di rumah sakit jiwa. Saya diberitahu agar meninggalkan kegiatan saya.
Di kala itu selain menawarkan kepada saya uang, mereka juga berkata bahwa
mereka akan "membebaskan kesulitan" yang saya alami ini, dan mereka mengatur
pengacara saya menyampaikan pesan itu kepada saya. Mereka menawari saya
sejumlah besar uang jika saya menghentikan karya saya, dan tidak meneruskan
menulis buku, menghentikan buku saya mengenai Freemasonry, dan bahwa siksaan
mengerikan yang tengah saya alami akan diakhiri. Tapi saya menolak tawaran
tersebut.*

* *

*Izinkan saya menyatakan sekali lagi bahwa saya tidak memiliki keluhan
terhadap pengadilan. Saya tidak menaruh dendam atau tuduhan balik terhadap
siapa pun. Allah-lah yang menyebabkan pengadilan menandatangani putusan
hakim itu. Hanya satu hal di pengadilan yang mengherankan saya dan membuat
saya terdiam sejenak untuk berpikir, yakni bahwa kami memiliki tiga sahabat
perempuan. Sebagaimana sahabat-sahabat saya lainnya, mereka sama sekali
tidak terlibat dengan tuduhan tersebut. Namun masing-masing mereka dihukum
tiga tahun penjara. Mereka ini adalah para pemudi belia yang berpendidikan
baik. Hal itu sungguh mengherankan saya. Tapi sekali lagi saya tetap
menghormati pengadilan, dan ada sesuatu kebaikan dalam segala hal." [as/
harunyahya.com/cha/www.hidayatullah.com]*

Source :
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6905&Itemid=1

*Pengajaran Seimbang Teori Evolusi Diperjuangkan di AS *

Senin, 26 Mei 2008

*Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat mulai cemas.
"Dogma suci" evolusi semakin dibeberkan dan terus digoyang*

Hidayatullah.com--Evolusionis Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain
patut cemas. Pasalnya, kejahatan diktatorisme mereka yang selama ini
mengangkangi dunia ilmu pengetahuan dan menindas mereka yang berani
mempertanyakan "dogma suci" evolusi semakin dibeberkan dan digoyang.

Film dokumenter fakta nyata "Expelled: No Intelligence Allowed" sudah sejak
18 April 2008 lalu diputar di sekitar 1000 gedung bioskop di seantero AS dan
mendapat sambutan luar biasa. Film yang bersitus di
www.expelledthemovie.comtersebut mengungkap fakta masa kini tentang
derita korban-korban kebiadaban
penindasan evolusionis itu.

Dampaknya, kini masyarakat luas AS menjadi tersadarkan, bahwa ada sesuatu
yang salah di negeri mereka: kebebasan akademis yang dijunjung tinggi di AS
diinjak-injak oleh para ilmuwan evolusionis. Di sisi lain, media massa,
lembaga dan para ilmuwan Darwinis termasuk yang paling lantang mencemooh dan
memburuk-burukkan film tersebut. Namun cercaan ini menjadi bukti tersendiri
bahwa aib evolusionis yang diungkap film tersebut adalah benar.

*Lantang bersuara*

Evolusionis dogmatis ini memecat dan mencemooh rekan sesama ilmuwan yang
berani mengritik dan mempertanyakan keabsahan teori evolusi, atau
berpandangan selain teori evolusi. Sebagian korban-korban penindasan ini
bungkam, sebagian lagi menyembunyikan pandangannya yang menolak teori
evolusi agar tidak mengalami nasib tragis sebagaimana dialami rekan-rekannya
yang lain yang dikeluarkan dari jabatan akademisnya. Namun sebagian lagi,
seperti Dr. Guillermo Gonzalez dan Dr. Richard Sternberg, lantang bersuara
dan pantang menyerah menghadapi kedzaliman evolusionis itu.

Dr. Sternberg adalah pakar biologi evolusi yang menekuni kaitan antara gen
dan homologi morfologi, serta seluk beluk informasi genomik. Di situs
resminya, www.rsternberg.net, ia menuturkan panjang lebar kekejaman akademis
yang dialaminya di Smithsonian Institution. Penindasan ini dideritanya
setelah ia meloloskan penerbitan tulisan ilmiah yang mendukung perancangan
cerdas di jurnal biologi yang dieditnya.

Kisah pilu serupa menimpa Dr. Guillermo Gonzalez, profesor astronomi di Iowa
State University (ISU), AS. Di situs www.freegonzalez.com ia memaparkan
pemecatan yang ia alamai di tempat penelitiannya.

Dengan 68 tulisan ilmiah di akhir masa kontrak akademisnya, Dr. Gonzalez
sebenarnya telah melampaui batas jenjang "luar biasa" di departemennya dalam
hal penelitian dengan prestasi 350% lebih tinggi dari yang ditargetkan.
Berdasarkan prestasi gemilang ini, salah seorang ilmuwan terkemuka yang
menilai pengajuan perpanjangan kontrak Dr. Gonzalez mendukung perpanjangan
kontrak yang diajukannya.

Pada tahun 2004, Dr. Guillermo Gonzalez menulis buku berjudul The Privileged
Planet (Planet Yang Diistimewakan), yang kemudian diangkat menjadi film,
www.privilegedplanet.com. Buku dan film tersebut mengemukakan bukti dari
ilmu astronomi dan fisika bahwa alam semesta dirancang sengaja bagi
kehidupan dan penemuan ilmiah.

Dr. Gonzalez mendapatkan penghargaan penting berupa dana dari the Templeton
Foundation untuk menulis bukunya The Privileged Planet sebagai bagian dari
kewajiban resminya di Iowa State University (ISU). Namun rekan-rekannya di
ISU menolak memperpanjang kerjanya, karena mereka tidak menghendaki
pendukung perancangan cerdas seperti Dr. Gonzalez ada di departemen mereka.
Akhirnya, Presiden ISU Gregory Geoffrey dan kemudian lembaga Board of
Regents of the State of Iowa di bulan Februari 2008 menolak tuntutan
perpanjangan kontrak kerjanya.

*Ideologi evolusi*

Perancangan cerdas memiliki pandangan bahwa kesempurnaan alam kehidupan ini
merupakan bukti keberadaan perancangan sengaja yang memunculkan makhluk
hidup, bertolak belakang dengan teori evolusi yang menolak gagasan itu.
Teori evolusi menihilkan adanya perancangan sengaja di alam sebagaimana
perkataan Charles Darwin sendiri:

"There seems to be no more design in the variability of organic beings, and
in the action of natural selection, than in the course which the winds
blow."

"Tampaknya tidak ada perancangan pada keberagaman makhluk hidup, dan pada
tindakan seleksi alam, selain dari proses yang digerakkan oleh tiupan
angin." (Francis Darwin (editor), The Life and Letters of Charles Darwin
(New York: D. Appleton, 1887), Volume I, hal. 278-285; Volume II, hal.
105-106.)

Evolusionis terkemuka, Stephen Jay Gould menegaskan hal serupa mengenai
pemikiran Darwin ini dalam perkataannya:

"Darwin developed an evolutionary theory based on chance variation and
natural selection imposed by an external environment: a rigidly
materialistic (and basically atheistic) version of evolution."

"Darwin membangun sebuah teori evolusi berdasarkan variasi kebetulan dan
seleksi alam yang dikenakan oleh lingkungan luar: sebuah versi materialis
kaku (dan pada dasarnya ateis) dari evolusi," (- Stephen Jay Gould, Ever
Since Darwin: Reflections in Natural History 33 (W.W. Norton 1977).)

Singkatnya, jika teori evolusi adalah teori ilmiah, maka teori evolusi dapat
leluasa dipertanyakan dan dikritik ilmiah, sebagaimana teori-teori ilmiah
lainnya. Namun kenyataannya tidak demikian. Teori evolusi adalah sebentuk
ideologi materialis dan ateis, yang perlu dipertahankan dengan cara
ideologis pula seperti penindasan kebebasan ilmiah, pemecatan, pembungkaman,
pencemoohan, pelarangan penjelasan tandingan teori evolusi dan segala
tindakan non intelektual dan non ilmiah lainnya.

*Tidak pernah terbukti*

Tidak sekedar itu, teori evolusi Darwin, salah satu versi teori evolusi yang
dominan saat ini, memang tidak pernah dibuktikan secara langsung. Dalam
perkataan pakar biologi AS, Jonathan Wells, hingga sekarang tidak pernah ada
terbitan ilmiah yang membenarkan dengan bukti langsung akan adanya proses
pembentukan spesies ala Darwin.

Dengan kata lain, teori evolusi Darwin didasarkan pada ketiadaan bukti
langsung. Darwin membeberkan bahasan panjang dalam bukunya The Origin of
Species by Means of Natural Selection". Tapi, Darwin tidak memiliki bukti
langsung apa pun yang mendasari hipotesis yang tercermin pada judul bukunya
itu. Tidak pula pengikutnya di masa kini dapat menunjukkan bukti langsung
itu.

*Memperjuangkan kebebasan*

"Kami, warga Negara Amerika yang bertanda tangan di bawah ini, mendorong
diterapkannya kebijakan oleh lembaga-lembaga akademis milik negara kami yang
menjamin kebebasan akademis guru dan murid untuk membahas kekuatan dan
kelemahan evolusi Darwin. Guru sepatutnya dilindungi dari tindakan dipecat,
diganggu, diancam, atau didiskriminasi akibat mengajarkan secara berimbang
kekuatan dan kelemahan ilmiah teori Darwin. Siswa sepatutnya dilindungi dari
tindakan diganggu, diancam, atau didiskriminasi akibat mengemukakan
pandangan mereka mengenai kekuatan dan kelemahan ilmiah teori Darwin dengan
cara yang semestinya."

Demikian bunyi petisi kebebasan akademis, www.academicfreedompetition.com,
yang sekarang sedang diperjuangan di AS. Petisi ini diperjuangkan seiring
dengan penyadaran warga negeri Paman Sam akan masalah serius tersebut lewat
film Expelled, www.expelledthemovie.com.

Hingga saat ini ada 5 negara bagian AS yang mempertimbangkan pemberlakuan
undang-undang mengenai kebebasan akademis ini, yang dirancang untuk
melindungi para staf pengajar di lembaga pendidikan untuk mengajar teori
evolusi secara berimbang, baik sisi kekuatan maupun kelemahannya. Kelima
negara bagian itu adalah: Missouri, Michigan, Louisiana, Florida dan
Alabama. Diharapkan dengan undang-undang ini para staf pengajar tersebut
akan terlindungi dari keganasan evolusionis yang menindas kebebasan ilmiah.

Untuk negara bagian Florida, pihak terkait gagal meloloskan rancangan
peraturan ini. Peraturan apa pun yang berurusan dengan pengajaran teori
evolusi akan berhadapan dengan "peperangan dahsyat" akibat kuatnya
kelompok-kelompok Darwinis AS dalam menekan penentu kebijakan masalah
pengesahan undang-undang.

Mengapa para Darwinis begitu takut dengan undang-undang yang menjamin
kebebasan para pengajar untuk mengajarkan secara seimbang pendapat pro dan
kontra evolusi? Jelas, teori evolusi memang tidak cocok untuk diajarkan
dalam lingkungan kebebasan akademis. Karena kebebasan akademis akan
mengganggu proses indoktrinasi searah ideologi evolusi, yang menolak
pengungkapan kelemahan evolusi. [wwn/www.hidayatullah.com]

Source :
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6902&Itemid=1


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website:

http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: