Rabu, 22 Oktober 2008

[daarut-tauhiid] Panduan Cari Jodoh

Panduan Cari Jodoholeh Siti Aisyah Nurmi

----------------

Dewasa ini angka bujang dan gadis yang belum menikah di usia kepala tiga semakin meningkat.



Dalam
tulisan yang lalu sudah disinggung tentang ayat Allah SWT yang menjadi
janji baku dalam perjodohan. Sederhana saja, yaitu jika ingin
mendapatkan jodoh yang baik maka berusahalah menjadi pribadi yang baik.

Dalam kesempatan ini coba kita tinjau apakah ada usaha-usaha lain
yang dapat dilakukan seseorang untuk mencari jodoh secara aktif dengan
cara yang dapat dipertanggung jawabkan secara syariat Islam.

Dewasa ini angka bujang dan gadis yang belum menikah di usia kepala
tiga semakin meningkat. Banyak alasan, antara lain karena semakin
melonggarnya hubungan kekerabatan keluarga besar (extended family) yang
mengakibatkan profesi "mak comblang" menghilang, semakin tingginya
pendidikan anak gadis yang membuat para bujang enggan melamar, semakin
enggannya anak gadis dan bujang untuk segera menikah dengan alasan "mau
sekolah dulu" atau "mau cari kerja dulu", semakin enggannya anak muda
menerima perjodohan keluarga dan lain-lain.

Pada gilirannya hal-hal ini sebenarnya membentuk semacam bom waktu
diam-diam di kalangan keluarga yang memiliki anak gadis yang masih
sendirian. Memang, budaya negeri kita masih memegang erat tradisi harus
menikah bagi anggota keluarganya, agar tak diejek sebagai "tidak laku"
atau dianggap tidak memalukan keluarga. Budaya kita memang sedang
berubah, namun masih ada yang mempedulikan hal-hal semacam ini.

Bagi mereka para "singlers" (yang masih belum berpasangan) yang
ingin melihat kemungkinan mencari jodoh, mudah-mudahan tips-tips
berikut bermanfaat.

Pertama, fahami sifat takdir perjodohan,
sebagaimana di tulisan lalu. Juga fahami sifat takdir secara umum yaitu
: ditentukan oleh Allah baik siapa-nya, maupun kapannya. Apapun yang
kita usahakan, baik mengarahkan keinginan dan usaha ke orang tertentu
maupun menentukan waktu tertentu, akhirnya yang terlaksana adalah yang
sudah ditentukan Allah SWT. Namun, Alhamdulillah sebagai manusia kita
tak mengetahui yang ghaib kecuali yang diberitahu Allah. Dalam keadaan
ketidak tahuan tersebut, terbukalah ruang doa dan usaha yang cukup
luas. Dengan menyadari bahwa Pemilik segala urusan adalah Allah, maka
seluruh harapan kita memang sebaiknya dikerahkan kepadaNya semata.

Kedua, sebanyak mungkin mempelajari apa
saja yang menjadi tanggung jawab suami atau istri dalam sebuah
rumahtangga Islami, kemudian mencoba mengukur diri seberapa jauh diri
kita sudah sanggup memenuhi bagian kita. Jika anda wanita, maka apakah
sudah siap menjadi istri sholihah yang diharapkan seorang suami yang
sholeh? "Siap berusaha menjadi..."  bukan berarti sudah memastikan diri
sudah sholeh atau sholihah. Manusia tidak akan mencapai titik sempurna,
namun setiap usaha ke arah kebaikan akan disambut Allah dengan
kesanggupan. Yang penting sudah termotivasi sesuai dengan penmahaman
yang benar.

Ketiga, berbekal pengetahuan tentang
profil rumahtangga Islami, maka kemudian buatlah semacam perencanaan
atau gambaran kasar rumahtangga semacam apa yang anda inginkan bersama
pasangan hidup anda kelak. Tentu disesuaikan dengan faktor-faktor
budaya dan selera anda pada ruang-ruang yang dimungkinkan syariat
Islam. Gambaran kasar ini Insya Allah akan berguna pada saat sang calon
sudah ada. Perencanaan atau gambaran kasar ini adalah bahan diskusi
dengannya. Banyak orang ketika sudah punya calon pendamping (misal
pacar) kemudian mendiskusikan berbagai hal yang kurang penting,
misalnya rumah seperti apa yang akan dipilih, bagaimana desain kamar
tidur atau siapa nama anak nanti. Hendaknya diskusikanlah hal-hal
terpenting, seperti komitmen untuk menegakkan Islam dalam rumahtangga
dan bagaimana cara menyelesaikan konflik.

Keempat, maka mulailah "perburuan jodoh"
yang sebenarnya. Berburu? Ya, dengan cara yang benar. Berburulah di
waktu-waktu sepertiga malam yang akhir, di atas sajadah dengan segala
kerendahan hati, menghiba kepada sang Pemilik Urusan, yaitu Allah.
Dalam berdoa, sebutkanlah lengkap segala krietria yang anda inginkan
dan bagaimana gambaran rumahtangga yang anda harapkan. Akhirilah dengan
pernyataan: "Jika itu semua baik MenurutMu ya Allah, kabulkanlah segera
dan mudahkanlah. Namun jika kurang baik MenurutMu, tunjukilah padaku
yang lebih baik, dan siapkanlah diriku menerimanya, Amin."

Dengan memasang hati seperti ini, Insya Allah siapapun siap menerima
takdir dan Insya Allah menadapat yang terbaik, sebab Allah tidak pernah
menyia-nyiakan hambaNya.
Dalam langkah ke empat ini, ada beberapa kit yang perlu dicatat.
Dalam tahapan berburu melalui doa, hendaknya mempelajari
keadaan-keadaan apa saja yang termasuk saat-saat mustajab dalam berdoa.
Misalnya saat hujan baru mulai turun, saat sedang mengalami kesulitan,
saat sedang sakit, saat sedang ada jenazah, antara adzan dan iqamat
setiap waktu shalat wajib, saat tengah malam ketika tahajjud dlsb.
Khususkanlah membaca doa untuk berburu jodoh ini pada saat-saat
tersebut. Jika anda kebetulan sedang hajji, maka lebih banyak lagi
alternatif tempat dan saat mustajab sepanjang perjalanan mulia tersebut.

Ada
kisah, seorang yang akan berangkat haji diminta oleh tetangganya untuk
mendoakan agar anak gadis si tetangga itu segera mendapat jodoh. Sang
calon haji ini kemudian berangkat dan setiap ada kesempatan di manapun
membaca doa-doa titipan handai taulan, iapun serius melakukannya
setelah membaca doa-doanya sendiri.
Sepanjang perjalanan hajinya yang
30 hari iapun berkali-kali membaca doa tetangganya tersebut, termasuk
di depan Ka'bah dan di hari Arafah. Iapun pulang setelah meninggalkan
tanah air selama sebulan. Betapa terkejutnya ia ketika sampai di rumah
ia melihat bekas-bekas ada pesta kawinan di sekitar rumahnya, ternyata
tetangganya kemarin baru saja menikahkan anak gadis mereka tersebut. Ia
tidak diundang sebab, baru pulang keesokan harinya. Rupanya, proses
lamaran dan aqad sedemikian capat dan lancar hingga dalam jarak kurang
dari sebulan sudah selesai, padahal ketika minta didoakan sebelum
tetangganya berangkat, sang anak gadis dan orangtuanya sama sekali
belum punya bayangan siapa calonnya. Subhanallah, begitulah kekuatan doa. Wallahu a'lam 

sumber:eramuslim.com
--------------------------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: