Kamis, 01 Oktober 2009

[FISIKA] Digest Number 2864

Messages In This Digest (6 Messages)

Messages

1a.

Selamat untuk Mas Haryo (anti-Top quark)

Posted by: "Satria Zulkarnaen" izoel13@yahoo.com   izoel13

Wed Sep 30, 2009 7:02 pm (PDT)



Selamat untuk Mas Haryo untuk anti-Top quark nya.

Hari ini baca Research Highlights di Nature tentang pengukuran massa Top quark (http://www.nature.com/nature/journal/v461/n7264/full/461572c.html. Dan setelah dirunut ke paper aslinya (http://scitation.aip.org/getabs/servlet/GetabsServlet?prog=normal&id=PRLTAO000103000013132001000001&idtype=cvips&gifs=yes) , ternyata seperti yang diduga ada nama Mas Haryo di situ.

Akhirnya, bisa tahu juga value massa anti-Top quark nya. Mungkin Mas Haryo bisa sharing di sini kepada yang lain tentang pentingnya riset ini dan bagaimana akhirnya massa anti-Top quark bisa ditentukan. Buat saya pribadi sih ini menarik, berhubung pernah berkaitan dengan Top quark juga. Tapi pertanyaan juga muncul, dari pengetahuan tentang dua massa itu (Top dan anti-Top), mungkin bisa diestimasi bagaimana bentuk boundstate dari Top dan anti-Top sebagai Toponium, jika memang ada. Pertanyaannya, mungkin atau tidak adanya boundstates itu?

Juga, biar tambah menarik dan menjadi contoh bagi yang lain tentang bagaimana kolaborasi itu penting dalam Fisika, kalau bisa Mas Haryo juga cerita mengapa papernya banyak banget co-authornya.

Anyway, congratulation

>>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
-----------------------
Satria Zulkarnaen Bisri
PhD scientist
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab.imr.tohoku.ac.jp/~satria/index.html

2a.

Re: Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Sep 30, 2009 8:52 pm (PDT)



Informasi tentang gempa terkini disajikan BMKG 5 menit pasca kejadian dalam bentuk singkat. Jikalau mau lebih lengkap sedikit, tinggal tunggu saja dari USGS NEIC (National Earthquake Information Center), yang selain menyajikan informasi magnitude (mulai dari moment magnitude, body-wave magnitude hingga surface magnitude), posisi episentrum dan kedalaman hiposentrum serta jarak episenter dengan kota-kota penting yang berdekatan, juga menyajikan prediksi intensitas getaran dalam skala MMI pada berbagai jarak dan dampak gempa terhadap populasi (dalam bentuk PAGER). Dan jika gempanya cukup kuat (seperti 7,6 Mw di Padang ini) serta berdampak besar ke populasi, Prof. Chen Ji dari Caltech dengan senang hati akan berbagi finite fault model 1-dimensinya. Semuanya disajikan secara gratis..tiss dan sudah cukup untuk segera bertindak sehingga tidak kehilangan golden period dalam penanganan korban gempa. Nah kurang apalagi ?

Sebagai tambahan, gempa Padang ini secara energetika 63 kali lipat lebih kuat ketimbang Gempa Yogya 2006 dan jika disetarakan gempa Padang ini melepaskan energi sebesar 3,78 megaton TNT atau setara dengan 190 butir bom Hiroshima yang diledakkan secara bersama-sama. Gempa disebabkan oleh patahnya segmen batuan seluas 50 x 25 km persegi yang menjadi bagian lempeng Australia pada kedalaman 80 km. Pematahan kemudian diikuti dengan pergerakan segmen sejauh (rata-rata) 8,5 meter. Seluruh proses ini terjadi dalam 3 menit dan itulah yang dirasakan sebagai getaran gempa. Setelah proses ini usai kemudian diikuti konsolidasi segmen tersebut sehingga muncullah gempa-gempa susulan.

Beruntung bahwa segmen batuan yang terpatahkan hanyalah yang ada di lempeng Australia saja, bukan dibatas kontak (interface) antara lempeng Australia dan Eurasia dalam zona subduksi. Jika gempa Padang terjadi di zona subduksi, ia akan mengakibatkan terjadinya dislokasi dasar laut hingga naik setinggi 6 meter dari semula dan olakan ini akan mengakibatkan terbentuknya tsunami yang mematikan, yang membawa energi 2 kiloton TNT dan menyapu pantai Padang dengan gelombang berketinggian 1,5 meter. Namun dibalik keberuntungan itu, masih terselip satu potensi ancaman yang mengkhawatirkan : berarti interface lempeng Australia dan Eurasia tidak banyak terpengaruh dan ini berarti monster gempa megathrust dengan magnitude ~ 9 skala Richter yang tertimbun di bawah segmen Kepulauan Mentawai masih ada dan belum terbangunkan.

Duka kita untuk Padang....

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com>
To: Forum HAGI <forum@hagi.or.id>; Forum Pembaca Kompas <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; geologiugm@googlegroups.com; Peduli Bencana <pedulibencana@yahoogroups.com>; kampung-ugm@yahoogroups.com; hulasko@googlegroups.com; katy@yahoogroups.com; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegroups.com>
Sent: Wednesday, September 30, 2009 11:50:14 PM
Subject: [peduli-bencana.or.id] Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !

Perlunya
ilmu dan pengetahuan dalam menghadapi dan mengantisi korban bencana.
Jangan sampai hanya mie instant saja sebagai bahan makanan batuan dalam
satu-dua bulan kedepan.
Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !
Source: rovicky.wordpress. com

"Tidak
ada laporan kerusakan". Lah gimana mau laporan wong listrik,telepon dan
semua komunikasi semua rusak, lumpuh. Kerusakan dan kesiagaan bantuan
bisa diprediksi dari besarnya MMI. kita harusnya sdh tahu dg MMI hingga
skala VII. doh !
Ini sungguh memprihatinkan sekali. Laporan ini sudah bisa dipastikan
tidak akan datang karena dari skala MMI yang dipreduksi sudah mencapai
MMI VII. Artinya kerusaan sangat parah. Dalam dua tiga jam awal, tidak
ada laporan dari Padang. Hanya Riau (pekanbaru saja). Ya tentusaja,
Riau aman-aman saja. Ini disebabkan goyangannya tidak menutup
komunikasi.
Bagaimana kita tahu kerusakan akan sangat besar ?

Gempa relatif kecil, episenter dalam
Gempa
yang relatif kecil dan hiposenternya sangat dalam tidak perlu
dikhawatirkan. Gempa-gempa sangat dalam ini hanya diperlukan dalam
dunia ilmiah sebagai salah satu data penelitian tektonik. Di permukaan
kita hanya terasa goyangan kecil. Dalam skala MMI sangat rendah
sehingga kerusakan tidak berarti.

Gempa besar dalam
Apabila
hiposenter gempa sangat dalam tetapi besarnya energi dan besaran
magnitudenya besar, maka gempa ini akan menjalar sangat jauuh dan akan
merusak permukaan yang berdekatan dengan episenter.

Gempa kecil dangkal
Gempa
yang dangkal berposisi di laut walaupun relatif kecil masih berpotensi
merusak melalui tsunami. Energi gempa ini akan dipakai untuk mengangkat
dasar lautan (dislokasi) sehingga mampu menimbulkan tsunami yang juga
merusak.
Gempa Padang
Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 Km tetapi kekuatannya
7.6Mw (sangat kuat). Sehinggamenyebabkan skala goyangan di permukaan
sebesar hingga MMI Skala VI-VII yang sangat merusak bangunan. Kekuaran
ini mirip dengan kekuatan gempa Jogja yang beruba gempa dangkal
walaupun relatif lebih lemah.

Intensitas goyangan di permukaan hingga MMI skala VI-VII di sekitar episenter.
Bandingkan dengan ketiga gempa-gempa lain yang terjadi sebelumnya dibawah ini :

Perbandingan tiga gempa sebelumnya.
Gambar
di atas ini memperlihatkan peta-peta yang membandingkan bagaimana
getaran-getaran gempa ini menyebar di daratan. Gempa Bengkulu
sebenarnya menyebar tetapi karena ini menggambarkan daratan maka
getaran di pusat gempa (episenter) tidak digambarkan. Terlihat gempa
Padang dan gempa Bengkulu memiliki kedalaman 30 Km. Sedangkan gempa
Jogja hanya pada kedalaman 17.1 Km, sangat dangkal sekali. Energi gempa
di Jogja ini terlihat terpusat. Lihat skala pembanding masing-masing peta ini tidaklah sama. Sehingga sangat terlihat bahwa
getaran gempa jogja sangat terpusat pada tempat yang sangat sempit. Hal
ini juga merupakan hal yang unik bagi ahli gempa seperti kata Pak Irwan
yang menunjukkan bahwa lamanya gempa jogja yang hanya M6.3 ini dapat
terekam hingga hampir 1 menit goyangannya, padahal biasanya gempa
sebesar itu hanya terasa selama 20-30 detik saja.
Jadi kita harus sudah mulai bisa memprediksi seberapa besar
kerusakannya hanya dengan melihat lokasi gempa, besarnya gempa dan
kedalaman gempa.
Salam prihatin dan tetap WASPADA !
--
Renungan gempa di bulan ramadhan -> http://bit.ly/uILyN

2b.

Re: Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !

Posted by: "Sulistyo As" devansas@gmail.com

Thu Oct 1, 2009 12:46 am (PDT)



Padang ini melepaskan energi sebesar 3,78 megaton TNT atau setara
dengan 190 butir bom Hiroshima yang diledakkan secara bersama-sama. ah
yg bener, sudah dilakukan penelitian belum ?

Pada tanggal 01/10/09, Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com> menulis:
> Informasi tentang gempa terkini disajikan BMKG 5 menit pasca kejadian dalam
> bentuk singkat. Jikalau mau lebih lengkap sedikit, tinggal tunggu saja dari
> USGS NEIC (National Earthquake Information Center), yang selain menyajikan
> informasi magnitude (mulai dari moment magnitude, body-wave magnitude hingga
> surface magnitude), posisi episentrum dan kedalaman hiposentrum serta jarak
> episenter dengan kota-kota penting yang berdekatan, juga menyajikan prediksi
> intensitas getaran dalam skala MMI pada berbagai jarak dan dampak gempa
> terhadap populasi (dalam bentuk PAGER). Dan jika gempanya cukup kuat
> (seperti 7,6 Mw di Padang ini) serta berdampak besar ke populasi, Prof. Chen
> Ji dari Caltech dengan senang hati akan berbagi finite fault model
> 1-dimensinya. Semuanya disajikan secara gratis..tiss dan sudah cukup untuk
> segera bertindak sehingga tidak kehilangan golden period dalam penanganan
> korban gempa. Nah kurang apalagi ?
>
> Sebagai tambahan, gempa Padang ini secara energetika 63 kali lipat lebih
> kuat ketimbang Gempa Yogya 2006 dan jika disetarakan gempa Padang ini
> melepaskan energi sebesar 3,78 megaton TNT atau setara dengan 190 butir bom
> Hiroshima yang diledakkan secara bersama-sama. Gempa disebabkan oleh
> patahnya segmen batuan seluas 50 x 25 km persegi yang menjadi bagian lempeng
> Australia pada kedalaman 80 km. Pematahan kemudian diikuti dengan pergerakan
> segmen sejauh (rata-rata) 8,5 meter. Seluruh proses ini terjadi dalam 3
> menit dan itulah yang dirasakan sebagai getaran gempa. Setelah proses ini
> usai kemudian diikuti konsolidasi segmen tersebut sehingga muncullah
> gempa-gempa susulan.
>
> Beruntung bahwa segmen batuan yang terpatahkan hanyalah yang ada di lempeng
> Australia saja, bukan dibatas kontak (interface) antara lempeng Australia
> dan Eurasia dalam zona subduksi. Jika gempa Padang terjadi di zona subduksi,
> ia akan mengakibatkan terjadinya dislokasi dasar laut hingga naik setinggi 6
> meter dari semula dan olakan ini akan mengakibatkan terbentuknya tsunami
> yang mematikan, yang membawa energi 2 kiloton TNT dan menyapu pantai Padang
> dengan gelombang berketinggian 1,5 meter. Namun dibalik keberuntungan itu,
> masih terselip satu potensi ancaman yang mengkhawatirkan : berarti interface
> lempeng Australia dan Eurasia tidak banyak terpengaruh dan ini berarti
> monster gempa megathrust dengan magnitude ~ 9 skala Richter yang tertimbun
> di bawah segmen Kepulauan Mentawai masih ada dan belum terbangunkan.
>
> Duka kita untuk Padang....
>
> Salam,
>
>
> Ma'rufin
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com>
> To: Forum HAGI <forum@hagi.or.id>; Forum Pembaca Kompas
> <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; IAGI <iagi-net@iagi.or.id>;
> geologiugm@googlegroups.com; Peduli Bencana <pedulibencana@yahoogroups.com>;
> kampung-ugm@yahoogroups.com; hulasko@googlegroups.com; katy@yahoogroups.com;
> Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegroups.com>
> Sent: Wednesday, September 30, 2009 11:50:14 PM
> Subject: [peduli-bencana.or.id] Gempa Padang 30 September 2009, Jangan
> tunggu laporan !
>
>
> Perlunya
> ilmu dan pengetahuan dalam menghadapi dan mengantisi korban bencana.
> Jangan sampai hanya mie instant saja sebagai bahan makanan batuan dalam
> satu-dua bulan kedepan.
> Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !
> Source: rovicky.wordpress. com
>
> "Tidak
> ada laporan kerusakan". Lah gimana mau laporan wong listrik,telepon dan
> semua komunikasi semua rusak, lumpuh. Kerusakan dan kesiagaan bantuan
> bisa diprediksi dari besarnya MMI. kita harusnya sdh tahu dg MMI hingga
> skala VII. doh !
> Ini sungguh memprihatinkan sekali. Laporan ini sudah bisa dipastikan
> tidak akan datang karena dari skala MMI yang dipreduksi sudah mencapai
> MMI VII. Artinya kerusaan sangat parah. Dalam dua tiga jam awal, tidak
> ada laporan dari Padang. Hanya Riau (pekanbaru saja). Ya tentusaja,
> Riau aman-aman saja. Ini disebabkan goyangannya tidak menutup
> komunikasi.
> Bagaimana kita tahu kerusakan akan sangat besar ?
>
>
> Gempa relatif kecil, episenter dalam
> Gempa
> yang relatif kecil dan hiposenternya sangat dalam tidak perlu
> dikhawatirkan. Gempa-gempa sangat dalam ini hanya diperlukan dalam
> dunia ilmiah sebagai salah satu data penelitian tektonik. Di permukaan
> kita hanya terasa goyangan kecil. Dalam skala MMI sangat rendah
> sehingga kerusakan tidak berarti.
>
>
> Gempa besar dalam
> Apabila
> hiposenter gempa sangat dalam tetapi besarnya energi dan besaran
> magnitudenya besar, maka gempa ini akan menjalar sangat jauuh dan akan
> merusak permukaan yang berdekatan dengan episenter.
>
>
> Gempa kecil dangkal
> Gempa
> yang dangkal berposisi di laut walaupun relatif kecil masih berpotensi
> merusak melalui tsunami. Energi gempa ini akan dipakai untuk mengangkat
> dasar lautan (dislokasi) sehingga mampu menimbulkan tsunami yang juga
> merusak.
> Gempa Padang
> Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 Km tetapi kekuatannya
> 7.6Mw (sangat kuat). Sehinggamenyebabkan skala goyangan di permukaan
> sebesar hingga MMI Skala VI-VII yang sangat merusak bangunan. Kekuaran
> ini mirip dengan kekuatan gempa Jogja yang beruba gempa dangkal
> walaupun relatif lebih lemah.
>
>
> Intensitas goyangan di permukaan hingga MMI skala VI-VII di sekitar
> episenter.
> Bandingkan dengan ketiga gempa-gempa lain yang terjadi sebelumnya dibawah
> ini :
>
>
> Perbandingan tiga gempa sebelumnya.
> Gambar
> di atas ini memperlihatkan peta-peta yang membandingkan bagaimana
> getaran-getaran gempa ini menyebar di daratan. Gempa Bengkulu
> sebenarnya menyebar tetapi karena ini menggambarkan daratan maka
> getaran di pusat gempa (episenter) tidak digambarkan. Terlihat gempa
> Padang dan gempa Bengkulu memiliki kedalaman 30 Km. Sedangkan gempa
> Jogja hanya pada kedalaman 17.1 Km, sangat dangkal sekali. Energi gempa
> di Jogja ini terlihat terpusat. Lihat skala pembanding masing-masing peta
> ini tidaklah sama. Sehingga sangat terlihat bahwa
> getaran gempa jogja sangat terpusat pada tempat yang sangat sempit. Hal
> ini juga merupakan hal yang unik bagi ahli gempa seperti kata Pak Irwan
> yang menunjukkan bahwa lamanya gempa jogja yang hanya M6.3 ini dapat
> terekam hingga hampir 1 menit goyangannya, padahal biasanya gempa
> sebesar itu hanya terasa selama 20-30 detik saja.
> Jadi kita harus sudah mulai bisa memprediksi seberapa besar
> kerusakannya hanya dengan melihat lokasi gempa, besarnya gempa dan
> kedalaman gempa.
> Salam prihatin dan tetap WASPADA !
> --
> Renungan gempa di bulan ramadhan -> http://bit.ly/uILyN
>
>
>
>
>
>

2c.

Re: Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu  laporan !

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Thu Oct 1, 2009 4:17 am (PDT)



Ada persamaan yang menghubungkan magnitude gempa dengan energi yang dilepaskannya, yang telah disarankan oleh Charles F Richter sejak dekade 1930-an. Secara umum bentuk persamaannya :

log E = a M + b

Dengan E = energi gempa, M = magnitude gempa serta a dan b konstanta. Pada 1977, Hiroo Kanamori memperkenalkan besaran moment magnitude (Mw) untuk menggantikan besaran local magnitude (Ml) dari Richter, mengingat besaran dari Richter ternyata hanya bisa diterapkan dengan baik di California selatan saja dan memiliki sifat saturasi (kejenuhan) terutama untuk memerikan gempa-gempa kuat/besar.

Moment magnitude lebih sesuai untuk deskripsi gempa karena ia menunjukkan momen gempa dan momen gempa berbanding lurus dengan luasan patahan dan pergeseran sumber gempa. Dari bentuk dasar persamaan di atas, maka menurut Kanamori :

Mo = u A d

log Mo = 1,5 Mw + 16,1

E = Mo/20000

Dengan Mo = momen seismik, u = rigiditas batuan (berharga rata-rata 300 Gigadyne per cm persegi), A = luas patahan (dalam cm persegi), d = total pergeseran patahan (dalam cm) dan E = energi gempa (dalam erg).

Rumus di atas rumus empirik, didapatkan dari hasil kompilasi jutaan data kegempaan sejak 1930-an sampe 1970-an dan sejauh ini diakui yang paling sesuai. Silahkan dihitung berapa besar energi gempa Padang dengan cara tersebut, dengan diketahui Mw = 7,6. Lantas konversikan ke satuan kiloton TNT dengan patokan 1 kiloton = 4,184 TeraJoule dan konversikan kiloton ke magton dengan patokan 1 megaton = 1.000 kiloton

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Sulistyo As <devansas@gmail.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 1, 2009 1:30:39 PM
Subject: Re: [FISIKA] Re: Gempa Padang 30 September 2009, Jangan tunggu laporan !

Padang ini melepaskan energi sebesar 3,78 megaton TNT atau setara
dengan 190 butir bom Hiroshima yang diledakkan secara bersama-sama. ah
yg bener, sudah dilakukan penelitian belum ?

3.

Bantuan untuk korban gempa di Sumbar

Posted by: "Nirijna Kuhen" nirijna@yahoo.com   obamabinsaden

Wed Sep 30, 2009 11:06 pm (PDT)



SurauNet menerima & menyalurkan bantuan untuk korban gempa di
Sumatera Barat ke BCA no 084 037 5811 & BNI no 013 769 0351.

Koordinator Tim Relawan SurauNet: Okmas Suryadi, Muhammad Riza, Suhendra, Ali Cestar.

http://www.surau.net

4.

Re: Gempa Sumatra - Setelah Padang kini Jambi/Bengkulu

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Sep 30, 2009 11:07 pm (PDT)



Yah gempanya kemungkinan besar akibat pergeseran salah satu segmen dalam sesar besar Sumatra (sesar Semangko), patahan besar yang sangat panjang (1.600 km) yang membentang dari Selat Sunda hingga ke Laut Andaman dan menyusun Pegunungan Bukit Barisan di daratan Pulau Sumatra. Tesisnya pak Danny Hilman Natawidjaja menyebut banyak segmen dalam patahan besar ini yang sudah 'matang' karena sudah lama sekali ndak bergeser dalam kurun waktu 1 abad terakhir. Dan tiap segmen punya kemampuan membangkitkan gempa dengan magnitude 6 - 7 skala Richter.

USGS PAGER menyebut intensitas di episentrum mencapai 8 MMI dan masih terasa 7 MMI di sekitar episentrum. Pusat pemukiman terdekat, yakni kota Sungai Penuh (populasi 95.000 jiwa berdasarkan data Landscan 2005) menderita guncangan 6 MMI dan sangat mungkin ada korban di sini. Dan intensitas guncangan melebihi 6 MMI berpotensi menimbulkan tanah longsor.

Duka kita untuk Padang, Jambi dan Bengkulu....

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com>
To: geosaintist-kl@googlegroups.com; geologiugm@googlegroups.com; IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or.id>; Forum Pembaca Kompas <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>; Peduli Bencana <pedulibencana@yahoogroups.com>; org mg <muhammadiyah_society@yahoogroups.com>; Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 1, 2009 9:49:36 AM
Subject: [peduli-bencana.or.id] Gempa Sumatra - Setelah Padang kini Jambi/Bengkulu

Belum lagi duka dan perncarian korban di Padang, kini gempa merembet ke Sesar Semangko.
Sangat memprihatinkan. Gempa kali ini hanya kedalaman 24 KM. Sangat mungkin akibat pergerakan sesar Semangko. Sangat mungkin gempa ini terpicu oleh getaran sebelumnya.
Dua gempa berturut-turut. 30 Sept dan 1 Okt 2009
Kalau melihat skala MMInya cukup mengkhawatirkan.
Siagakan semua !!!
Skala MMI juga mencapai skala VII. Kerusakan mungkin juga akan sangat memprihatinkan.



Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Passionate about cars?

Check out the Auto Enthusiast Zone.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: