Sabtu, 03 Oktober 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2834

Messages In This Digest (13 Messages)

Messages

1.

Tiga jenis manusia dalam menghadapi Musibah

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Fri Oct 2, 2009 3:32 am (PDT)





Assalamualaikum Wr Wb

Bissmillahirrohmaanirrohiim

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati
Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya". QS. Al-Isra' (17) ayat
16.

"Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah
ada baginya orang-orang yang memberi peringatan". Asy-Syuara (26) : 208

"Tidak ada (penduduk) suatu
negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka; maka
apakah mereka akan beriman?".  QS.Al-Anbiya (21) ayat 6.

Dan
tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota
itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak
pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan
melakukan kelaliman. QS. Al-Qashash 28 ayat 59.

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di
sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang
supaya mereka kembali (bertobat). Al-Ahqaaf (46) ayat 27.

"Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya),
melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya)
dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab
(Lohmahfuz)". QS.Al-Isyra' (17) ayat 58.

Musibah berasal dari kata
ashaaba, yushiibu, mushiibatan yang berarti segala yang menimpa pada sesuatu
kaum baik berupa kesenangan maupun kesusahan, akan tetapi umumnya musibah
selalu identik dengan kesusahan, padahal, kesenangan yang dirasakan pada
hakikatnya juga musibah juga.

Dan dengan
musibah, Allah SWT hendak menguji, siapa yang paling baik amalnya.

''Sesungguhnya
kami telah jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, karena Kami
hendak memberi cobaan kepada mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik
amalnya.'' QS
Al-Kahfi (18) : 7

Dan didalam
Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa ada tiga golongan manusia dalam menghadapi
musibah.

"Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa
yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak
lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman". QS. Al-An'am (6) : 125"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Qs. Al-Baqarah (2) ayat 156.

Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalh sebagai hukuman dan azab
kepadanya, sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh.

Kedua,
orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa, Ia tidak pernah
menyerahkan apa - apa yang menimpanya kecuali kepada Allah SWT.

Ketiga,
orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya,
Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya bahwa dengan musibah itu
Allah SWT menghendaki kebaikan bagi dirinya.

Dan
Musibah yang ditimpakan kepada umat manusia ada dua macam. pertama,
musibah dunia dan yang kedua, musibh akhirat.

Musibah
dunia salah satunya ialah ketakutan, kelaparan, kematian, dan sebagainya
sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam surat Al-Baqarah  (2) ayat 155. ''Dan
pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, dan kelaparan, dan
kekurangan harta dan jiwa dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira bagi
orang-orang yang sabar.''

Adapun
musibah akhirat adalah orang yang tidak punya amal saleh dalam hidupnya,
sehingga jauh dari pahala. Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Orang yang terkena
musibah, bukanlah seperti yang kalian ketahui, tetapi orang yang terkena
musibah yaitu yang tidak memperoleh kebajikan (pahala) dalam hidupnya.''

Orang yang
terkena musibah berupa kesusahan di dunia, jika ia hadapi dengan kesabaran,
ikhtiar, dan tawakal kepada Allah SWT, hakikatnya ia tidak terkena musibah.
Justru yang ia dapatkan adalah pahala.

Sebaliknya,
musibah kesenangan selama hidupnya, jika ia tidak pandai mensyukurinya, maka
itulah musibah yang sesungguhnya. karena, bukan pahala yang ia peroleh,
melainkan dosa dan siksa.

Berkenaan
dengan hal tersebut, dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman, ''Demi keagungan
dan kemuliaan-Ku, Aku tiada mengeluarkan hamba-Ku yang Aku inginkan kebaikan
baginya dari kehidupan dunia, sehingga Aku tebus perbuatan-perbuatan dosanya
dengan penyakit pada tubuhnya, kerugian pada hartanya, kehilangan anaknya,
apabila masih ada dosa yang tersisa dijadikan ia merasa berat di saat sakaratul
maut, sehingga ia menjumpai Aku seperti bayi yang baru dilahirkan.''

Kesimpulan
musibah demi musibah yang kita hadapi selama ini, masih lebih baik apabila kita
mau bertobat, dan musibah demi musibah yang kita lihat , kita rasakan dan kita
alami, bila kita hadapi dengan sabar, ikhlas dan tetap istikomah serta taubat
sebenar benarnya taubat dan juga kembali kepada baik hukum Allah yang telah
Allah SWT gariskan dan telah Allah tetapkan dalam Al-Qur'an serta bimbingan
yang telah Nabi Muhammad SAW contohkan untuk kita semua sesuai yang tertera
dalam hadits yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, pastilah kita akan
mendapat pahala serta petunjuk dan Insya Allah kita semua selamat baik dunia
sampai akhirat, semoga....

Aamiin
Yarobbal Alamiin

Marilah
kita taubat sebenar benarnya taubat, agar musibah yang kita rasakan kita alami
dan kita dengar, Allah ganti dengan keberkahan dan keridhoan serta kebahagian
baik dunia sampai akhirat.

 

Innalillahi
Wa Innaa Ilaihi Rojiuun.

Wassalamualaikum
Wr Wb.

 

 

 

Mujiarto
Karuk

Sumber: berbagai Sumber

2a.

Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?

Posted by: "nurulhi23" nurulhi23@yahoo.com   nurulhi23

Fri Oct 2, 2009 3:33 am (PDT)




Numpang koment dikit ah...

Beberapa waktu (tahun) lalu di smart FM radio ada siaran berseri tentang dongeng-dongeng anak dunia.
Cerita2 yang dibawakan oleh Dewi Minangsari itu 'beda' dari cerita2 yang lain.

Tokoh2nya tetep para putri2 raja atau putri2 cantik gitu lah.
Tapi tidak ada kecenderungan bahwa putri2 itu manja, bodoh lugu apalagi tolol.

Misalnya (agak lupa2 ingat) ada cerita mengenai putri dan pangeran biru.

Ceritanya kurang lebih adalah begini:
Si Putri dinikahi oleh Pangeran Biru dan mendapatkan segala kemewahan di istana akan tetapi tidak boleh mendekati sebuah kamar khusus (kamar terlarang).
Suatu hari saat ditinggal Sang Pangeran Si putri mengekplore kamar2 dalam istana dan menemukan berbagai bentuk pesona kemewahan. Kemudian ia merasa penasaran dengan kamar terlarang dan ia membukanya.

Cerita tidak berakhir dengan kesengsaraan si-Putri (karena melanggar aturan pangeran, seperti akhir cerita2 lain yang bisa kita tebak dimana anak yang tidak patuh terhadap aturan akan mendapat petaka).

Dalam cerita ini justru si_Putri kemudian menjadi tahu siapa jati diri si Pangeran sebenarnya (yaitu seorang pembunuh yang menyimpan mayat2 hasil bunuhannya di kamar larangan tersebut. Si Putri kemudian menghubungi kakak2nya dan ia pun selamat dari Si Pangeran Biru.

Mungkin cerita ini mengajarkan anak untuk tidak patuh secara buta, untuk berani menyalurkan keingintahuan.

Eh kok mlah jadi pendonegeng.

Salam,

Nurl

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Rini" <rinurbad@...> wrote:
>
> Itulah pertanyaan yang melintas di benak saya ketika menyimak dongeng Cinderella untuk kesekian kalinya. Sewaktu kecil dan mendengarkan dengan hiasan lagu-lagu riang di kaset, rasanya cerita itu baik-baik saja. Namun perlahan, sisi-sisi non simetrisnya mulai nampak.
>
> Saya teringat lagi pertanyaan di atas kala menonton film Ella Enchanted yang, dugaan saya, kurang lebih mengambil 'jiwa' kisah Cinderella. Bermunculanlah keheranan yang lain. Mengapa pangeran [kecuali dalam versi film ini, yang memang sudah berjumpa Ella sebelumnya] hanya tertarik kepada Cinderella seorang? Tidak adakah tamu wanita lain yang lebih cantik atau minimal sama cantiknya? Bila tidak ada, seperti apakah paras yang cantik tanpa tandingan itu? Bayangkan jika anak, adik, dan keponakan kita menanyakannya. Bagaimana jawaban kita?
>
> Beberapa tahun yang silam, saya membaca salah satu cerpen dalam Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Penulis memodifikasi dongeng tersebut dari sudut pandang sang kakak tiri. Persisnya saya lupa [dan cukup menyeramkan sebagaimana sampul dan judulnya], tetapi membuat saya merenung bahwa konsep karakter yang jelita rupawan geulis kawanti-wanti [seperti kata orang Sunda] namun bernasib tak putus dirundung malang sudah tidak masuk akal lagi. Malangnya, ini disampaikan kepada anak-anak. Mengapa menikah dengan pangeran begitu penting? Mengapa pangeran selalu berwajah ganteng? Tidak adakah yang lebih tampan dan tidak perlu melalui sayembara segala untuk mendekatinya?
>
> Dalam versi parodinya di komik Crayon Shinchan, mendiang Yoshito Usui menggambarkan Cinderella lugu tapi menyebalkan. Ibu peri harus mengambil alih tugasnya membersihkan kamar mandi sedangkan ia berpesta dansa. Tidakkah ini mengajak pikiran kita 'berjalan-jalan', katakanlah..mengapa kedua kakak tiri Cinderella dilukiskan sedemikian buruk rupa sehingga menciptakan kecemburuan? Bukan hanya dalam dongeng ini, masih banyak kisah lain yang menghadirkan si bungsu sebagai yang terbaik. Si sulung dan tengah selalu tamak. Jahat. Kena hukuman. Oi, pedihnya.. Untuk kepentingan cerita sendiri, sudah 'berbahaya' karena pembaca mudah menerka. Raja punya tiga anak, pastilah yang dua pemalas atau pembangkang sedangkan si bungsu berhati emas. Bayangkan pengaruhnya terhadap cara pandang seorang anak kepada kakak dan adiknya karena merasa mendapat pembenaran.
>
> Memang dongeng 'hanya' percontohan, dalam paparan ini. Karena tidak diketahui jelas pencetus awalnya, sebagian besar unsurnya sukar dipertanggungjawabkan. Tetapi ide-ide janggal tadi perlu dicegah agar tidak menyebar luas dan menimbulkan cara berpikir yang keliru. Satu di antaranya, menurut saya, pembaca kanak-kanak belum patut diperkenalkan pada kisah yang berbau pernikahan dan cinta. Tugas orang tua adalah mendampingi dan menerangkannya, namun ini jelas tidak mudah. Pendek kata, kebanyakan hikayat, dongeng dan legenda lebih layak ditujukan bagi konsumsi remaja dan dewasa.
>
> Fabel pun tidak luput dari kemelesetan itu. Kisah si kancil [kadang-kadang juga kelinci] telah sangat familier di masyarakat baca Indonesia. Bukan satu-dua kali kancil mengakali pak tani, juga hewan lainnya. Bukan tanpa alasan dalam lagu dikatakan, "Si kancil anak nakal..suka mencuri ketimun.." alih-alih "Si kancil anak cerdik, pandai mencari ketimun.." Mayoritas ulahnya dapat membuat kita berkerut kening sebab licik dan cerdik sungguh dua hal yang jauh berbeda. Maka patut diacungi jempol, penceritaan ulang yang dilakukan Wikan Satriati dalam kumcer anak-anak Melangkah dengan Bismillah sehingga satwa badung lagi menyusahkan ini menyesal.
>
> Sebenarnya fiksi tidak luput dari keharusan mempertimbangkan logika. Urusan sisipan pesan moral, tentu saja sebaiknya tersirat dan tidak menggurui, bukan milik cerita anak-anak saja tetapi bila dikhususkan konsumen anak maka urgensinya menjadi lebih besar.
>
> *Sekadar renungan dan kesimpulan seorang pembaca buku, mudah-mudahan ada manfaatnya
>
> Peace,
> Rinurbad
>

2b.

Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?

Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Fri Oct 2, 2009 3:36 pm (PDT)



wah dongengnya semi thriller ya. judulnya bisa diganti jadi "the corpse collector" :).
mayatnya dikumpulin buat apa mbak? (masih penasaran dgn dongengnya, hayah).

salam,

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "nurulhi23" <nurulhi23@...> wrote:
>
>
> Numpang koment dikit ah...
>
> Beberapa waktu (tahun) lalu di smart FM radio ada siaran berseri tentang dongeng-dongeng anak dunia.
> Cerita2 yang dibawakan oleh Dewi Minangsari itu 'beda' dari cerita2 yang lain.
>
> Tokoh2nya tetep para putri2 raja atau putri2 cantik gitu lah.
> Tapi tidak ada kecenderungan bahwa putri2 itu manja, bodoh lugu apalagi tolol.
>
> Misalnya (agak lupa2 ingat) ada cerita mengenai putri dan pangeran biru.
>
> Ceritanya kurang lebih adalah begini:
> Si Putri dinikahi oleh Pangeran Biru dan mendapatkan segala kemewahan di istana akan tetapi tidak boleh mendekati sebuah kamar khusus (kamar terlarang).
> Suatu hari saat ditinggal Sang Pangeran Si putri mengekplore kamar2 dalam istana dan menemukan berbagai bentuk pesona kemewahan. Kemudian ia merasa penasaran dengan kamar terlarang dan ia membukanya.
>
> Cerita tidak berakhir dengan kesengsaraan si-Putri (karena melanggar aturan pangeran, seperti akhir cerita2 lain yang bisa kita tebak dimana anak yang tidak patuh terhadap aturan akan mendapat petaka).
>
> Dalam cerita ini justru si_Putri kemudian menjadi tahu siapa jati diri si Pangeran sebenarnya (yaitu seorang pembunuh yang menyimpan mayat2 hasil bunuhannya di kamar larangan tersebut. Si Putri kemudian menghubungi kakak2nya dan ia pun selamat dari Si Pangeran Biru.
>
> Mungkin cerita ini mengajarkan anak untuk tidak patuh secara buta, untuk berani menyalurkan keingintahuan.
>
> Eh kok mlah jadi pendonegeng.
>
> Salam,
>
> Nurl
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Rini" <rinurbad@> wrote:
> >
> > Itulah pertanyaan yang melintas di benak saya ketika menyimak dongeng Cinderella untuk kesekian kalinya. Sewaktu kecil dan mendengarkan dengan hiasan lagu-lagu riang di kaset, rasanya cerita itu baik-baik saja. Namun perlahan, sisi-sisi non simetrisnya mulai nampak.
> >
> > Saya teringat lagi pertanyaan di atas kala menonton film Ella Enchanted yang, dugaan saya, kurang lebih mengambil 'jiwa' kisah Cinderella. Bermunculanlah keheranan yang lain. Mengapa pangeran [kecuali dalam versi film ini, yang memang sudah berjumpa Ella sebelumnya] hanya tertarik kepada Cinderella seorang? Tidak adakah tamu wanita lain yang lebih cantik atau minimal sama cantiknya? Bila tidak ada, seperti apakah paras yang cantik tanpa tandingan itu? Bayangkan jika anak, adik, dan keponakan kita menanyakannya. Bagaimana jawaban kita?
> >
> > Beberapa tahun yang silam, saya membaca salah satu cerpen dalam Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Penulis memodifikasi dongeng tersebut dari sudut pandang sang kakak tiri. Persisnya saya lupa [dan cukup menyeramkan sebagaimana sampul dan judulnya], tetapi membuat saya merenung bahwa konsep karakter yang jelita rupawan geulis kawanti-wanti [seperti kata orang Sunda] namun bernasib tak putus dirundung malang sudah tidak masuk akal lagi. Malangnya, ini disampaikan kepada anak-anak. Mengapa menikah dengan pangeran begitu penting? Mengapa pangeran selalu berwajah ganteng? Tidak adakah yang lebih tampan dan tidak perlu melalui sayembara segala untuk mendekatinya?
> >
> > Dalam versi parodinya di komik Crayon Shinchan, mendiang Yoshito Usui menggambarkan Cinderella lugu tapi menyebalkan. Ibu peri harus mengambil alih tugasnya membersihkan kamar mandi sedangkan ia berpesta dansa. Tidakkah ini mengajak pikiran kita 'berjalan-jalan', katakanlah..mengapa kedua kakak tiri Cinderella dilukiskan sedemikian buruk rupa sehingga menciptakan kecemburuan? Bukan hanya dalam dongeng ini, masih banyak kisah lain yang menghadirkan si bungsu sebagai yang terbaik. Si sulung dan tengah selalu tamak. Jahat. Kena hukuman. Oi, pedihnya.. Untuk kepentingan cerita sendiri, sudah 'berbahaya' karena pembaca mudah menerka. Raja punya tiga anak, pastilah yang dua pemalas atau pembangkang sedangkan si bungsu berhati emas. Bayangkan pengaruhnya terhadap cara pandang seorang anak kepada kakak dan adiknya karena merasa mendapat pembenaran.
> >
> > Memang dongeng 'hanya' percontohan, dalam paparan ini. Karena tidak diketahui jelas pencetus awalnya, sebagian besar unsurnya sukar dipertanggungjawabkan. Tetapi ide-ide janggal tadi perlu dicegah agar tidak menyebar luas dan menimbulkan cara berpikir yang keliru. Satu di antaranya, menurut saya, pembaca kanak-kanak belum patut diperkenalkan pada kisah yang berbau pernikahan dan cinta. Tugas orang tua adalah mendampingi dan menerangkannya, namun ini jelas tidak mudah. Pendek kata, kebanyakan hikayat, dongeng dan legenda lebih layak ditujukan bagi konsumsi remaja dan dewasa.
> >
> > Fabel pun tidak luput dari kemelesetan itu. Kisah si kancil [kadang-kadang juga kelinci] telah sangat familier di masyarakat baca Indonesia. Bukan satu-dua kali kancil mengakali pak tani, juga hewan lainnya. Bukan tanpa alasan dalam lagu dikatakan, "Si kancil anak nakal..suka mencuri ketimun.." alih-alih "Si kancil anak cerdik, pandai mencari ketimun.." Mayoritas ulahnya dapat membuat kita berkerut kening sebab licik dan cerdik sungguh dua hal yang jauh berbeda. Maka patut diacungi jempol, penceritaan ulang yang dilakukan Wikan Satriati dalam kumcer anak-anak Melangkah dengan Bismillah sehingga satwa badung lagi menyusahkan ini menyesal.
> >
> > Sebenarnya fiksi tidak luput dari keharusan mempertimbangkan logika. Urusan sisipan pesan moral, tentu saja sebaiknya tersirat dan tidak menggurui, bukan milik cerita anak-anak saja tetapi bila dikhususkan konsumen anak maka urgensinya menjadi lebih besar.
> >
> > *Sekadar renungan dan kesimpulan seorang pembaca buku, mudah-mudahan ada manfaatnya
> >
> > Peace,
> > Rinurbad
> >
>

3a.

Re: Please UNREG saya dari mailing list ini

Posted by: "batikmania" batikmania@yahoo.com   batikmania

Fri Oct 2, 2009 3:35 am (PDT)



Di tulisan saya tentang SK yang lalu, saya bilang nggak akan mau keluar dari sekolah kehidupan. Sayang ya, meninggalkan komunitas yang bersahabat ini. Tapi apapun alasan mbak (atau Mas?) Eka, semoga menemukan sekolah lain yang lebih akomodatif. Sukses selalu ya.

Diah Utami

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, iyen sahara <sahara_85pav@...> wrote:
>
> Dear Moderator,
>  
> Saya minta tolong untuk UNREG dari mailing list ini. Maaf alasan tidak perlu saya beritahukan karena satu dan lain hal yg bersifat pribadi.
>  
> Terima kasih.
>  
> Eka
>

4a.

Re: Upaya Editor Menghindari Frustrasi

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Fri Oct 2, 2009 11:13 am (PDT)



Jadi ingat pengalamanku pas mengedit naskah terjemahan, Mas. Memang kalau penerjemahnya yang tipe 'apa adanya' dia nggak bakalan peduli apakah hasil terjemahannya sudah 'berasa' bahasa Indonesia. Apalagi jika kosakatanya tak kaya. Apa adanya yang kadang jadi tak 'menggigit' jika diaplikasikan dalam tulisan terutama fiksi yang menuntut permainan diksi yang tepat dan cantik. :)

salam kenal,
Indar
editor lepas, penulis novel Lintang Gumebyar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Anwar Holid <wartax@...> wrote:
>
>
> Upaya Editor Menghindari Frustrasi
> ---Anwar Holid
>
>
> Hampir dua bulan ini aku menangani dua naskah yang mirip. Secara prinsip, terjemahan naskah itu sudah benar. Setidaknya itulah klaim penerbit. Penerjemah naskah itu orang terkemuka dan ahli di bidangnya. Jadi secara keilmuan dia bisa diandalkan dan wawasannya mumpuni. Untuk sementara, aku sulit membantah klaim itu dan percaya omongan penerbit.
>

4b.

Re: Upaya Editor Menghindari Frustrasi

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Fri Oct 2, 2009 5:09 pm (PDT)



Terima kasih atas sharingnya, Mas Anwar.
Semoga saya selalu ingat untuk menyiangi terjemahan secermat mungkin dan menghindarkan para editor dari kesalahan yang membuat mereka darah tinggi.
Juga tak henti berdoa agar memperoleh mitra editor yang berkenan memberikan feedback secara japri. Yang membangun, tentunya.

Salam,
Rinurbad

5a.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM-Mbak S

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Fri Oct 2, 2009 11:17 am (PDT)



Walah, Mbak Siu ini ada-ada aja. Justru Mbak Siu ini yang sengaja menghindari doorprice reuni berupa buku itu. Belum rejeki kalee... Atau memang lebih suka beli sendiri? :)

Btw, meski terlambat sehari--gara2 koneksi tak mau kompromi--, mau ngucapin met ultah ya. Semoga sisa usianya semakin bertambah berkah dan huebaddd! Amin.

salam,
Indar bekas teman seranjang. :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Siwi LH <siuhik@...> wrote:
>
> wah... mestinya kemaren waktu reuni saya harus sempat-sempatin dateng ya? daripada entar-entar saya kebingungan nyari tanda tangan mbak Indar?...hehehe piss...
>
> Btw, semoga Lintang akan senantiasa menambah gumebyarnya hidup Mbak Indar sekeluarga, selamat ya?...kalo udah jadi artis jangan lupa dengan Bamara ya?
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>
> ________________________________
> From: INDARWATI <patisayang@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, October 1, 2009 12:05:33 PM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM
>
>
> Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang. Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah penggalan kisahnya, on air di:
>
> Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
> Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
> Pukul : 15.00-16.00 WIB
>
> Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku untuk 5 pemenang.
>
> Salam hangat,
> Indarpati
> Penulis novel Lintang Gumebyar
>

6.

Satu hari berbaju batik...

Posted by: "ammy ramdhania" ammy_ram@yahoo.co.id   ammy_ram

Fri Oct 2, 2009 3:38 pm (PDT)



Tanggal 2 oktober hari Jumat ditetapkan sebagai hari batik...
.
Untuk memeriahkannya Sekolah Interaktif Gemilang Mutafannin menganjurkan anak-anak didiknya memakai baju batik pada hari itu.wah ide yang bagus
Sekolah anak sulungku memang punya seragam batik khusus yang digunakan pada setiap hari Jumat, jadi tak ada masalah.
Abinya anak-anak memang punya kebiasaan baik untuk berbatik pada hari Jumat, karena ada kegiatan Jumatan, supaya nampak rapi dan bersih saat memenuhi undangan Allah.
Si kecil bangga memakai baju batik kiriman tantenya di Yogyakarta, dipadukan dengan kaos putih dan celana panjang legging. Lucu sekali...
Yang bermsalah, anakku yang kedua. Dia tak suka dengan model baju batik kiriman tantenya. terlalu girly katanya. Dicobanya baju batik milik Ummi, juga tak cocok. terlalu ngummy...ah aeh sekali.
samapi diambil keputusan...aku ga ikut berbatik ria...
Haa...Ummi ada ide.
Kaos Noss coklat dengan gambar rambu-rambu aneh dipadukan dengan...celana kostum angklung kakak waktu di sd dulu. Motifnya batik kentang garutan. Keren lah... dipadu dengan sepatu diatas mata kaki, tak terlalu nampak mau tidur siang lah...
Aku sendiri, tentu saja ikut berbatik ria dengan memadukan blus trendi merah marun dengan rok lilit coklat muda motif keren, ga terlalu nampak kuno, cukup trendi...
Berangkatlah ke sekolah...
Sepanjang jalan, si kecil terus berkomentar kenapa tak ditemuinya orang-orang berbatik kecuali ibu-ibu yang berdaster tengah mensuapi adik kecil di tepi jalan.
Tiba di sekolah, semua guru-guru sudah berbatik ria...rapi sekali.
Dan anak-anak SIGM, 99% memakai baju batik. Bersih, rapi dan tampak berkualitas. wajah-wajah sumringah dan ceria tetapterpancar dari wajah mereka. Cerdas, bersemangat dan kreatif.
Betapa kebanggaan mereka terpancar dari raut wajahnya. Entah karena senang diberi kesempatan memakai baju lebaran...atau karena memang senang telah mengikuti anjuran dari gurunya.Namun mereka merasa berbeda pada hari ini.

Dan siang hari, biarpun panas mentari menerpa, anak-anak Gemilang tetap bermain bola dengan kostum batinya. Keringat membasahi sekujur tubuhnya...
Tapi tetap gaya...
Kan pakai baju batik....

AMMY
Suka dengan segala hal-hal yang baru dan menarik....

Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
7a.

(Puisi) Hanya Silih Berganti

Posted by: "c_al_iyan" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Fri Oct 2, 2009 6:32 pm (PDT)



Aku bercerita tentang matahari hari ini
tetapi ia marah dan pelan-pelan memberiku gelap

Kini dalam gelap kulihat pelan-pelan seberkas sinar terang
kutanya, "siapakah itu?"
jawabnya, "Bulan"

Kuberanikan bertanya padanya:"Bolehkah kauceritakan padaku tentang dirimu, Bulan?"
Dalam gelap Bulan memberkas sinarnya
Hingga ia berikan terang kembali

untuk kemudian
Bertemu kembali dengan Matahari
Bahkan lebih terang dari sebelumnya
cerah dan tersenyum hangat padaku

Aku tahu kini, "Semuanya tak marah lagi, hanya silih berganti"
hingga dipertemukan kembali

- Rawadas, 23.48 -03 Oktober 2009- Menjelang Pagi -
- call.iyan -

7b.

Re: (Puisi) Hanya Silih Berganti

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sat Oct 3, 2009 1:19 am (PDT)



mantabbbbbb.....
keren abies....!!!

2009/10/3 c_al_iyan <yayan_unj@yahoo.com>

>
>
> Aku bercerita tentang matahari hari ini
> tetapi ia marah dan pelan-pelan memberiku gelap
>
> Kini dalam gelap kulihat pelan-pelan seberkas sinar terang
> kutanya, "siapakah itu?"
> jawabnya, "Bulan"
>
> Kuberanikan bertanya padanya:"Bolehkah kauceritakan padaku tentang dirimu,
> Bulan?"
> Dalam gelap Bulan memberkas sinarnya
> Hingga ia berikan terang kembali
>
> untuk kemudian
> Bertemu kembali dengan Matahari
> Bahkan lebih terang dari sebelumnya
> cerah dan tersenyum hangat padaku
>
> Aku tahu kini, "Semuanya tak marah lagi, hanya silih berganti"
> hingga dipertemukan kembali
>
> - Rawadas, 23.48 -03 Oktober 2009- Menjelang Pagi -
> - call.iyan -
>
>
>

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
8.

(Sajak) Syair Untuk Negeri Yang Berduka

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sat Oct 3, 2009 1:19 am (PDT)



*Syair Untuk Negeri Yang Berduka*

*Fiyan Arjun*

*Belum habis kecupanku bersandar*

*di dinding gadang*

*Kini sudah terukir petuah menyayat-nyayat*

*di bilik hati anak-cucucucuku*

*Belum habis bibir ini kering terucap*

*Kini sudah terdengar genderang luka*

*di selaput telingaku*

*Tersiar kabar negeriku*

*yang sedang luluh lantak*
*Tak berdaya!*
**
*Ulujami-Pesanggrahan, 12 Syawal 1340 H*

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
9.

(Sajak) Pesan Untuk Sahabat : Buyung

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sat Oct 3, 2009 1:19 am (PDT)



*Pesan Untuk Sahabat*

*: Buyung*

Belum habis kuketik pesan singkat

di layar *Blackberry *hitamku

Sebuah pesan singkat

tibatiba mendahului naluriku

Singkat tapi penuh luka

Cepat tapi penuh rahasia

Terbaca tapi penuh tanya?

: *Pulanglah buyung ke nagarimu?*

* Bundo tak tahan kuasa!*

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
10.

(Catcil) Lebarannya Orang Kebayoran

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Sat Oct 3, 2009 1:20 am (PDT)





                                  Lebarannya Orang Kebayoran
                                            
                                                     -Fy-
 
 
        (http://www.eramuslim.com/oase-iman/lebarannya-orang-kebayoran.htm)
 
 
 
"Jangan lupa nanti kalau Lebaran bawa bawaan buat, Nyak!"
 
 

Begitu pesan suara dari balik ponsel dengan lantang kepada orang yang berada dari balik seberang jalan. Suara itu tak lain keluar dari parau suara Ibu saya kepada menantunya ketika menantunya itu menanyakan kabar mertuanya. Tak lain Ibu saya itu.
 
 
^^^
 
 
 
Ini adalah Lebaran tahun kedua bagi kakak ipar perempuan saya sekaligus istri dari kakak laki-laki saya—yang sudah 'resmi' bergabung di keluarga besar saya. Hingga Lebaran tahun kali ini begitu lain dan beda saya rasakan. Terlebih ketika kakak ipar perempuan saya itu memiliki anak laki-laki satu-satunya berusia dua tahun dari kakak laki-laki saya itu. Hingga benar-benar Lebaran kali ini saya rasakan amat ramai bahkan seru! Saking serunya kadang kala saya kewalahan juga ketika anak laki-lakinya itu sudah ikut serta bertandang ke rumah saya lebih tepatnya rumah orangtua saya. Pastinya akan disulapnya rumah saya menjadi kapal pecah.
 
 
 
 

Itu baru anak laki-laki dari kakak laki-laki saya belum ditambah dengan anak dari kakak ketiga perempuan saya yang memiliki tiga orang putra pula plus ditambah satu dan tiga putra-putri kakak pertama dan kedua perempuan saya klop jadinya! Klop membayangkan rumah saya saat itu pasti seperti tempat penitipan anak saja—dan nantinya tidak berapa lama kemudian akan disulap seperti kapal pecah! Betapa ramainya rumah saya saat Lebaran tiba jika dihadiri oleh mereka notabene keponakan-keponakan saya itu. Maklum saya keluarga besar. I luv full my big family.
 
 
 
^^^
 
 
 
Seperti yang sudah-sudah Lebaran bagi saya adalah bukan hanya sekedar ritual ajang saling berhalal bihalal saja, saling berlaku bermaaf-maafan tetapi bagi saya adalah reuninya untuk keluarga yang sudah lama tak berkumpul bersama. Jadi bagi saya Lebaran selalu saya identikan dengan reuni. Entah itu reuni keluarga besar yang sudah jarang bertemu. Atau, juga bisa saya katakan reuni kawan-kawan saya khususnya yang sudah tidak lama tak bersua. Apalagi bagi saya yang tidak mudik. Kampung saya ada di sini!
 
 
 

Namun bagi saya apalah artinya ajang reuni apalagi sangat erat kaitannya dengan Lebaran bila tidak ada penganan atau kuliner sebagai teman pelengkap di hari raya Lebaran. Apalagi hal ini menyangkut untuk menghormati tamu jika bertandang. Sudah barang tentu hal itu sudah menjadi kewajiban sohibul bait untuk menyediakannya. Bukankah menghormati tamu itu diwajibkan? Tentu hal ini tidak boleh dilupakan begitu saja.
 
 
 

Memang penganan atau kuliner yang setiap kali disajikan pada saat Lebaran tiba tidaklah ada hal yang baru apalagi yang istimewa ketika saat kedatangan atau bertandang, berhalal bihalal ke rumah tetangga dekat maupun kerabat. Terlebih penganan atau kuliner yang disajikan selalu saja klise. Itu-itu saja. Tak lain yang disajikan itu berupa nastar, putri salju, kue keju, kue satu, biji ketapang, kacang goreng mede maupun kacang goreng bawang. Tidak lupa ketupat-opor sampai rendang pun selalu tersaji dengan manja di ruang tamu. Ya, walau klise tapi tetap saja maknyusss! Apalagi kalau perut sedang berkukuruyuk dan dapat makan gratis di rumah tetangga dekat atau kerabat dengan alasan halal bihalal, bersilaturahmi. Padahal numpang makan gratis! Hmm…, indahnya bila Lebaran tiba.
 
 
 

Tapi bagi saya yang Perjaka. Peranakan Jakarta. Alias Betawi tulen biasanya penganan yang tersajikan adalah penganan-penganan tempo doeloe. Namun karena semakin maju dan pesatnya perkembangan kuliner di nusantara penganan semacam ini saat-saat Lebaran jadi tergeser. Biasanya penganan sekelas kembang goyang, akar kelapa, wajik ketan, renginang, kue tambang, kue kipas sampai dodol Betawi harus tersaji saat Lebaran tiba.
 
 
 

"Kalau Lebaran tiba biasanya yang ada di meja waktu dulu makanan khas Betawi bukan kayak sekarang ini harus beli dulu di pasar."
 
 
 

Begitulah yang sering diceritakan oleh Ibu saya jika Lebaran tiba tempo doeloe. Namun Lebaran kali ini saya rasakan sangatlah berbeda terlebih ketika ada 'orang baru' yakni kakak ipar perempuan saya yang berasal dari Kebayoran. Tepatnya Kebayoran Lama. Jika ia bertandang untuk silaturahmi, halal bihalal ke rumah pasti ia akan selalu membawa buah tangan berupa khas penganan orang Kebayoran. Entah, apakah hal ini sudah tradisi atau hanya untuk menyemarakan Lebaran saja? Bagi saya itu bukanlah hal yang utama. Yang utama adalah buah tangannya, eh salah silaturahminya. Kalau pun kakak ipar perempuan saya membawa buah tangan toh mungkin itu sebagai bentuk untuk berbagi kepada mertuanya. Tak lain ibu saya itu. Duh, sebegitu mengharukannya….
 
 
 
 
^^^
 
 
 
"Di rumah emang biasa kok bikin uli-tapai kalau Lebaran. Ini juga bawa karena memang sudah dibuat khusus untuk, Nyak. Tapi sayang Nyak bikin dodolnya nggak keburu," ujar kakak ipar perempuan saya saat tiba di rumah usai bermaaf-maafan sambil menyerahkan buah tangan yang berwadahkan baki.
 
 
 

Dan ternyata buah tangan yang dibawa kakak ipar perempuan saya itu adalah penganan yang terbuat dari ketan. Uli dan kawan cs-nya tapai ketan hitam—yang terlebih dahulu diragikan. Dipermentasikan dahulu. Sedangkan penganan uli itu sendiri terbuat dari ketan yang sudah ditanak dahulu lalu dihaluskan tumbuk pakai alu hingga halus menjadi uli. Itulah khas penganan yang dihantarkan oleh kakak ipar perempuan saya yang berasal dari Kebayoran itu.
 
 
 

Padahal bukan itu saja tapi masih banyak lagi. Walau penganan kampung tapi bagi saya sangat leukerr… Toh, saya juga melihatnya bukan dari hantaran kakak ipar perempuan saya itu melainkan hubungan antar dua keluarga yang begitu bersahaja dan legowo. Hubungan antara menantu dan mertua yang begitu akrab ketika Lebaran tiba maupun di hari-hari lainya. Hmm, lagi-lagi saya yang memperhatikan orangtua (Ibu) saya dengan menantunya itu saya jadi terharu. Hingga dalam hati saya berkata," kapan ya saya mendapatkan jodoh seperti kakak ipar perempuan saya itu? Akrab dan begitu erat kepada Ibu saya itu…? Entahlah.
 
 
 

Bagi saya walau hanya uli dan tapai ketan hitam saja sebagai buah tangan Lebaran bagi saya tak mengapa. Lagi pula buah tangan itu juga sebagai peneman serta meramaikan penganan yang seperti biasa disediakan setiap Lebaran tiba. Seperti halnya hubungan erat menantu dan mertua saat itu walau pun mereka sangat berbeda dari lintas usia dan beda zaman tetapi mereka saling menghargai dan meramaikan hari raya Lebaran bersama-sama. Apalagi mereka berdua adalah seorang ibu dari anak-anak yang mereka lahirkan. Ibu saya melahirkan saya dan kakak ipar perempuan saya melahirkan anaknya sekaligus keponakan saya juga. Hmm…, indahnya Lebaran tiba bersama-sama.(fy)
 
 
 

Ulujami—Pesanggrahan, 10 Syawal 1430 H
Tulisan ini saya persembahkan untuk para kaum menantu juga para istri-istri di nusantara. Cintailah mertuamu serta cucu-cucunya.

Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Weight Management Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Ask questions,

share experiences

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: