Minggu, 18 Oktober 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2849

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (8 Messages)

Messages

1.

(Kolom) Bekerja Sebagai Mediapreneur

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Sat Oct 17, 2009 5:55 am (PDT)



*Bekerja Sebagai Mediapreneur*

:yons achmad

Saya baca Kompas edisi 13 Oktober 2009, ada berita menarik. Pekerjaan di
bidang media menjadi favorit para lulusan perguruan tinggi. Bidang media
menempati urutan pertama, menyusul bidang perbankan dan bidang industri
spesifik (mining dan manufactur). Entahlah atas dasar apa mereka menyukai
pekerjaan di bidang media, barangkali dunia ini memang menyenangkan ditambah
lagi gaji yang lumayan besar. Tapi yang pasti mereka tetap bekerja menjadi
karyawan alias bekerja untuk orang lain.

Alih-alih ikut kompetisi cari kerja di perusahaan media, sebenarnya ada yang
lebih menarik dari semua itu, yaitu menjadi mediapreneur, bekerja sebagai
wirausaha di bidang media, mendapatkan duit dan penghasilan lewat media.
Yah, saya hanya mengikuti saran para pebisnis kreatif yang selalu
memprovokasi untuk berpikir "Out of The Box". Istilah mediaprenuer ini
mungkin masih asing di telinga, saya coba ketik mediaprenuer dimesin
pencari google, hasilnya juga sedikit. Akhirnya, saya meraba-raba sendiri.
Dalam bayangan saya, bekerja sebagai mediapreneur konkritnya menjadi semacam
ini:

1. *Kolumnis media*

Pekerjaan ini, pelakunya mendapatkan uang dan penghasilan lewat media.
Mereka menjual ide kepada industri media baik media cetak (koran, majalah)
maupun media online (situs/blog). Saya menyebut kolumnis disini hanya untuk
mewakili saja mereka yang mendapatkang uang dari media. Mereka bisa mendapat
uang dari menulis artikel, cerpen, resensi buku dsb.

1. *Konsultan & Profesional Media*

* *

Konsultan media, pelakunya mendapatkan uang dari membantu mereka yang ingin
membuat media. Misalnya dalam skala besar, meraka yang sudah senior (mantan
petinggi yang pernah bekerja pada media besar) menjadi advisor (penasehat)
membantu pengembangan media baik skala nasional maupun lokal. Dalam skala
menengah bisa membantu institusi (lembaga) seperti perusahaan, kampus mapun
sekolah dengan membuat media internal perusahaan. Biasanya dengan model "One
Stop Service" mulai dari peliputan, penulisan, editing, desain dan lay-out
sampai cetak.

Ragam konsultasi lainnya, mereka juga mendapatkan finansial misalnya dari
training-training media, kepenulisan media dsb. Atau sebagai konsultan media
relations (hubungan media), menjadi mitra kerja perusahaan tertentu dalam
rangka berhubungan dengan media.

Lebih spesifik lagi, bisa menjadi profesional (praktisi) media, bisa bekerja
sebagai publisis, seorang yang ahli dalam bidang publikasi misalnya publisis
buku, film, maupun tokoh ternama (artis, politikus dll). Pekerjaan ini,
dalam masyarakat kebanyakan barangkali masih nampak asing, belum banyak yang
menyentuhnya. Nah, justru ini menjadi peluang besar bagi mereka yang ingin
bergelut cari nafkah lewat media. Atau bisa menjadi content web editor, yang
bertanggungjawab dalam mengurusi situs media tertentu. Layaknya sebagai
profesional, posisi tawar yang ada adalah sebagai mitra orang lain, bukan
sebagai buruh media.

* *

1. *Owner (pemilik) media*

Mambuat media, jangan terlalu muluk-muluk dulu membuat media besar. Kita
bisa mengawalinya dengan yang sederhana, media kecil terlebih dahulu. Saat
ini, saya tinggal di daerah Cibubur, disana banyak sekali saya temukan
media-media yang disebarkan secara gratis. Sebuah media iklan komunitas, Ada
Ad Info, Cibubur dot com, Cibubur Life Style dsb. Begitu juga agak kesana
sedikit, saya temui media semisal info Kramat Jati, Info Kalimalang dll.
Mereka menjadi media yang mendapatkan finansial dari iklan-iklan yang
ditampilkan pada media tersebut. Pemilik media tersebut menggandeng para
pengusaha yang berlokasi pada sentra-sentra bisnis di lingkungan tersebut.
Nah, kita bisa mengawalinya dengan membuat media semacam ini. Kita menjadi
pemilik media yang mendapatkan keuntungan dari produk media yang kita buat.

Terakhir, pada intinya, bekerja sebagai mediapreneur sekali lagi kita bukan
menjadi buruh media. Menjadi karyawan pemilik media tertentu. Tapi kita
mendapatkan keuntungan finansial dengan memanfaatkan media, mengajari orang
membuat media dan pernak-pernak yang bersangkutan dengan media, atau yang
lebih oke dan hebat lagi, kita menjadi pemilik media tertentu. Gambaran
diatas hanya sebagai pemantik saja, bisa jadi sangat banyak peluang
pekerjaan dari media lainya. Satu hal penting, kenapa kita tak mencobanya?

NB : Untuk konsultasi bidang media bisa kirim e-mail ke
redaksi@komunikata.net

--
==========
yons achmad
columnist & online publisist
blog:http://penakayu.blogspot.com
2.

(Bahasa) Cerpe: Mata Air Kekasih

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sat Oct 17, 2009 3:46 pm (PDT)



*Air Mata Kekasih*

*Fiyan Arjun*

* *

*Setelah mengucap selamat tinggal pada semua yang mungkin bernama
pertemuan, kita kemungkinan berpelukan.*

**

*Kau menyodorkan selembar potretmu, untuk apa?*

**

*"Senyumku abadi disitu!" teriakmu dari jendela kereta di peron orang-orang
bising bercakap*.*1)*

**

***

Kusaksikan dengan takzim dua insan berlainan jenis yang ada di hadapanku.
Mengikrarkan janji seiya-sekata dan sehidup semati di depan penghulu. Dan
itu membuat kelopak mataku seperti terkena rinai hujan sehari. Mengembun dan
berkaca-kaca. Terharu. *Duhai, betapa indahnya duduk bersanding berdua.
Andai….*

**

"Apakah saudara Nanda bersedia menjadi pendamping hidup saudari Dinda."

Dari pekeras suara membahanalah suara penghulu di atas langit-langit rumah
Tuhan. Lantang. Membuat para saksi yang menyaksikan dua insan bersanding
sambil mentasbihkan atas nama cintaNya menjadi terhipnotis.

"Ya, saya terima menjadi pendamping hidup saudari Dinda dan akan bertanggung
jawab serta menggaulinya dengan baik."

"*Barakallah*….."

Serempak ucap para saksi saat mendengar jawaban dari bibir mempelai lelaki.
Mereka berucap syukur saat ritual sakral sudah terjalankan dengan lancar.
Tetapi tidak dengan aku. Aku masih menyimpan seribu tanya pada perempuan
yang sedang tersenyum palsu kepada para undangan. Walau pun uluk salam dan
ucapan selamat mengalir ke dalam ruang kalbu perempuan itu. Lebih tepatnya
Dinda. Perempuan yang telah membuat orang yang sangat aku cintai lebih dari
hidupku kini lebih dahulu meninggalkan hidupnya karena tak tahan menanggung
malu. Dialah ibuku. Harta satu-satunya yang kumiliki. Karena Ayah perempuan
yang sedang bersanding di pelaminan itu telah melukai hidup Ibuku dan
hidupku.

Kutatap dengan sinis perempuan itu sekali lagi dari kejauhan para undangan.
Tiba-tiba sekam di tanganku makin merambat ke seluruh pori-poriku. Ada rasa
dendam memuncak dalam benakku. Ingin aku segera memalukan perempuan yang tak
memiliki belas kasihan terhadap Ibuku itu di hadapan para undangan. *Kudoakan
kau mendapatkan karma yang setimpal*, tiba-tiba bathinku bergumam mengamini
segala perlakuan perempuan itu saat aku teringat.

"Sudahlah kau jangan membuat perkara di sini. Biarlah yang sudah terjadi
anggap menjadi pelajaran buat kau," ujar Aditya memberitahukanku agar aku
meredam segala pitamku saat itu.

"Kau enak bicara! Tapi bagaimana dengan Ibuku yang kini sudah menyatu dengan
tanah apakah kau tak merasakan itu!" seruku kalap.

Aditya terkejut dengan ucapanku. Dan ia mundur beberapa langkah dari
hadapanku. Mungkin ia tahu dengan gejolak hatiku saat itu. Mundur beberapa
langkah mungkin jalan terbaik untuknya.

"Bukankah itu sudah terjadi tiga tahun yang lalu."

"Ya, memang sudah tiga tahun. Tetapi tiga tahun itu rasa lukaku masih
tertanam di sini. Kau memang tidak tahu ketika Ibuku belum menutup mata. Dia
bilang apa kepadaku," bukan cinta yang menyakiti tetapi manusianyalah yang
keliru menaruhkan segala-galanya atas nama cinta. Kalau kau tak ingin
cintamu tak tersakiti susul cintamu. Biarlah Ibu yang menanggung semua itu."

Kulihat lagi Aditya tampak seperti manekin. Mulutnya terkatup. Hatinya
membeku. Seperti mayat tetapi masih berjiwa. Tak bisa mengucap sepatah lagi.
Yang ada hanya kebisuan yang tampak.

"Ma'afkan aku, Kawan! Ini janjiku pada Ibuku. Dan itu harus aku tunaikan."

"Baiklah kalau kau maunya begitu."

Akhirnya kawanku itu mau mengerti dengan apa yang aku rasakan. Kini tinggal
aku melakukan aksiku untuk menemui perempuan itu.

Lima jam aku menunggu acara pelaminan itu usai. Ternyata itu membuat aku
makin tak terkendali. Akhirnya kuterobos juga penghalang-penghalangku disaat
para undangan sedang menikmati sajian yang terhampar luas. Sungguh begitu
memikat untuk dimasuki ke dalam perut. Tapi aku tak berselera. Kulihat Dinda
seorang diri sedang mematut wajah lelahnya di depan cermin karena seharian
harus menerima uluk salam dan selamat dari para undangan. Kuhampiri dirinya
lalu kuraih tangannya ke sebuah taman yang tidak ada seorang pun berada di
tempat itu. Hanya ada aku dan dirinya. Dan itu sengaja aku buat khusus untuk
aku berdua dengan dirinya. Aku tahu pasti para undangan menanyakan kemana
keberadaan mempelai perempuannya. Tapi aku tak peduli. Aku hanya ingin
mengeluarkan seribu pertanyaan yang belum aku utarakan kepada perempuan yang
sudah menjadi milik orang lain itu. Tak lain orang itu adalah sahabatku
pula. Nanda, kawan masa kuliahku dulu.

Kini tinggal aku berdua dengan Dinda di taman berhias gemintang dan
rembulan. Kucoba menatap bola matanya. Masih tetap sama. Tak pernah
menghadirkan diriku di bola matanya itu. Yang ada hanya kawanku Nanda.

"Apa karena Nanda lebih kaya dariku, ah! Lebih berkelas!"

"Atau, kau sudah tidak cinta kepadaku lagi. Sungguh kau tak punya rasa. Apa
kau tak tahu Ibuku tiada karena sikap Ayah kau dan diri kau hingga ia tak
kuat menanggung malu saat kabar berita bahwa kau dipersunting Nanda. Di mana
mata hati kau itu!"

Satu-persatu pertanyaanku telah pecah di hadapan Dinda. Namun tetap saja
dirinya tak bergeming. Masih memperkuat dirinya. Tak mengakui bahwa dirinya
bersalah.

"Kau boleh saja bicara seperti itu kepadaku. Tapi ingat aku tak seperti kau
katakan. Aku begini karena ketidakpastian kau. Apa kau tidak membaca suratku
yang aku sampaikan kepada Aditya."

"Tidak!"

Saat itu juga taman yang kuhias dengan cinta dan airmata langsung mengering.
Tandus. Tak menampakan keharuman melainkan aroma busuk yang menyengat di
bulu indera penciumanku. Aku benar-benar terkejut saat Dinda mengatakan hal
seperti itu. Aku tak percaya! Apakah benar Aditya seperti itu? Aku
terus-menerus diliputi kegelimangan tanda tanya kepada Aditya. Ternyata
kawanku itu telah mengoyak-ngoyak kepercayaanku.

"Kalau kau tak percaya tanyakan saja kepada Aditya apa yang aku sampaikan di
dalam surat itu adalah suara hatiku sesungguhnya. Aku sangat menunggu
kedatangan kau. Ma'afkan aku tak mau terlalu berlama-lama di sini. Aku pergi
dulu. Kau temuilah kawan kau itu."

Saat itu juga seluruh persendianku bagai mati separuh. Tak dapat aku gerakan
lagi. Seakan-akan aku ditakdirkan untuk tak berjalan dan tidak merusak acara
kesakralan Dinda bersama Nanda.

"Ma'afkan aku, Kawan! Aku bukan tak mau memberikan surat ini. Karena aku
juga dilema. Antara Ibu kau atau diri kau yang aku dahulukan. Dan ini
menyangkut amanah yang disampaikan oleh Ibu kau agar aku tak perlu
memberitahukan surat ini untuk kau. Ma'afkan aku, Kawan! Kuharap kau mau
mengerti." Tiba-tiba Aditya sudah berada di taman yang kini sudah luluh
lantak sejak Dinda meninggalkanku seorang diri. "Inilah surat yang diberikan
oleh Dinda saat kau merantau ke negeri orang dalam bilangan cukup lama. Tiga
tahun Dinda menunggu tetapi kau tak ada kabar maupun surat dari kau. Sekali
lagi kau mau menerima keadaan ini. Jangan kau salahkan Dinda apalagi Ayahnya
karena mereka korban dari waktu dan keadaan. Ingat itu, Kawan!" lanjut
Aditya lagi benar-benar membuatku terpaku.

Akhirnya kuterima juga surat selama tiga tahun itu yang di benamkan oleh
Aditya. Penuh derita. Penuh kedukaan. Dan penuh ketidakpastian. Kubaca surat
yang sudah tergenggam di tanganku dengan hati penuh luka mengoyak.

*Pernah kubangun sebuah rumah di batinku untukmu, di situ kubayangkan kau
tersenyum menyiram bunga di halaman cinta, memang pernah membuatku
menginginkan kau jadi bagian dari keseluruhan nasibku. Di luar dari
kesedihan ini tentunya.**2)*

**

* Tapi kini, kereta berderak menjauh, kau melambai, aku ngungun tertegun,
untuk apa? Kita mungkin seperti rel yang menggulirkan keretamu itu.
Beriringan berdampingan, tapi tak pernah bertemu dalam satu titik. Senyumku
abadi di situ. **3)*

* *

*Keterangan:*

* 1, 2, 3, dikutip dari puisi Aslan A. Abidin berjudul "Kuantar Kau Sampai
Stasiun Senen" dari buku kumpulan Angkatan 2000 Dalam Sastra
Indonesia-Korrie Layun Rampan*.*

* *

*Ulujami-Pesanggrahan, 15 Oktober 2009*

* *

*Catatan cerpen ini terinspirasi dari film India "Dhadkan". Sedih
bangettt!!!*
3.

[mimbar] Bumi Planet Yang diciptakan Untuk Manusia

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com   mkaruk

Sat Oct 17, 2009 3:46 pm (PDT)




Assalamualaikum
Wr Wb
Bissmillahirrohmaanirrohiim
“Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan
untuk-Nya-lah ketaatan itu selama-lamanya, maka mengapa kamu bertakwa kepada
selain Allah ?, dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah
(datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah
kamu meminta pertolongan”.QS.
An-Nahl 16:52-53.
Gempa
berkekuatan 6,4 Skala Richter dirasakan di beberapa daerah di Lampung dan
Banten pada Jumat pukul 16:52 WIB.
Menurut
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di
beberapa tempat yakni 42 kilometer Barat Laut Ujung Kulon (Banten), 128 km
Barat Daya Kalianda (Lampung), 137 kilometer Barat Daya Merak (Banten), 151
kilometer Barat Daya Tanjung Karang (Lampung) dan 186 kilometer Barat Daya
Metro (Lampung).
Demikian
yang terbaca pagi ini ketika saya hendak membuka email, berita tersebut
terpampang jelas di halaman utama Yahoo.com, Subhannallah, setelah saya lihat
jam kejadian yang terpampang jelas pada lembar pertama halaman Yahoo.com,
dengan Surat Al-Qur’an dan terbaca yang artinya sebagaimana tersebut diatas.
Bumi
salah satu planet yang diciptakan Allah untuk Manusia dan makhluk hidup
lainnya, akan tetapi dikarenakan manusia sudah mengingkari maka, Allah sebagai
sang pemilik bumi memberikan peringatan pada kita semua, agar kita segera
kembali dan segera meng Esakan Allah serta tidak mensekutukan Allah dengan
apapun, patuh dan taat hanya kepada Allah sang pemilik bumi, sebagaimana yang telah
diceritakan dan ditulis serta diuraikan secara rinci oleh seorag penulis yang
bernama Harun Yahya, adapun ulasan beliau tentang bumi tersebut saya lampirkan
berikut ini :
Filsafat materialis menawarkan satu saja penjelasan untuk
keteraturan dan keseimbangan yang ada di alam semesta adalah peristiwa
kebetulan. Menurut klaim ini, seluruh alam semesta terbentuk melalui
serangkaian peristiwa kebetulan. Namun, jika kita meneliti alam semesta ini
secara sekilas, kita melihat bahwa klaim ini sungguh tidak benar. Suatu
kebetulan hanya akan menimbulkan kekacauan, padahal di alam semesta ini kita
melihat keteraturan di mana-mana. Keteraturan ini membuktikan kekuasaan Allah
yang abadi, yang menciptakan alam semesta dari ketiadaan lalu memberinya
bentuk.
Ketika
menjelajahi alam semesta, kita menemukan banyak contoh keteraturan. Dunia yang
kita tempati ini hanyalah salah satunya. Dengan segala keistimewaan yang ada
padanya, bumi diciptakan dengan keseimbangan yang luar biasa stabil, yang
membuatnya cocok bagi berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.
Jarak
bumi dari matahari, kemiringan sumbu bumi terhadap orbit, keseimbangan dalam
atmosfer, kecepatan rotasi bumi pada sumbunya, kecepatannya mengelilingi
matahari, fungsi laut dan gunung di bumi, sifat-sifat dan interaksi di antara
makhluk hidup, semua ini hanyalah beberapa unsur dari keseimbangan ekologis
yang terdapat di bumi.
Kalau
dibandingkan dengan planet lain, semakin jelas bahwa bumi secara khusus
dirancang bagi manusia. Air, misalnya, adalah senyawa yang sangat sulit
ditemukan di planet lain. Dalam tata surya kita, air berwujud cair hanya
ditemukan di bumi. Terlebih lagi, 70% permukaan bumi tertutup air. Jutaan jenis
makhluk hidup di air. Pembekuan air, kapasitas air untuk menarik dan menyimpan
panas, adanya badan air berukuran besar berbentuk lautan, dan bahkan penyaluran
panas yang melintasi bumi adalah karakteristik yang hanya dimiliki oleh bumi.
Tidak ada planet lain yang memiliki sirkulasi badan cair yang konstan seperti
yang terdapat di bumi.
Poros
bumi membuat sudut miring (inklinasi) sebesar 23 dari orbitnya. Musim terbentuk
akibat kemiringan ini. Andaikan sudut kemiringan ini sedikit lebih besar atau
lebih kecil, perbedaan suhu antara musim akan menjadi sangat ekstrem. Andaikan
ini terjadi, di bumi akan terjadi kondisi ekstrem yang tak tertahankan, musim
panas yang sangat panas dan musim dingin yang sangat dingin.
Kecepatan
rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan yang paling sesuai bagi makhluk
hidup. Planet-planet lain dalam tata surya pun mengalami siang dan malam.
Karena perbedaan waktu di planet lain jauh lebih besar dibandingkan dengan di
bumi, perbedaan antara suhu siang dan malam pun sangat tinggi. Hebatnya
aktivitas angin di atmosfer planet lain tidak kita temukan di bumi ini, suatu
keistimewaan berkat rotasi planet bumi yang seimbang.
Jenis
dan konsentrasi gas-gas yang menyusun atmosfer sangat penting bagi keberadaan
bukan hanya umat manusia, melainkan juga semua makhluk hidup yang ada di bumi.
Koeksistensi sejumlah besar keseimbangan yang stabil di bumi memungkinkan
terbentuknya gas-gas atmosfer dengan proporsi yang tepat dan selalu konstan.
Kita
dapat membuat daftar yang berisi ratusan keistimewaan selain yang telah
disebutkan di atas. Walaupun demikian, semua contoh di atas pun sudah dapat
menunjukkan suatu kenyataan: Bumi yang kita huni ini diciptakan secara khusus
guna berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk. Hal ini bukanlah hasil suatu
kebetulan, melainkan keteraturan yang disengaja. Kesempurnaan keteraturan yang
terdapat di alam semesta membawa kita pada satu kesimpulan: adanya satu
Pencipta yang memiliki kekuatan dan pengetahuan tak terbatas, yaitu Allah, yang
memiliki seluruh dunia, dan menciptakan alam semesta.
Keseimbangan
Di Atmosfer
Atmosfer
bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%),argon
(kurang dari 1 persen), dan karbon dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer
dapat dibagi ke dalam dua kelompok : “gas yang reaktif” gas yang tidak
reaktif. Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa reaksi yang melibatkan
gas reaktif sangat penting bagi kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif
akan menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. misalnya, argon dan
nitrogen adalah gas tidak aktif, yang hanya dapat bereaksi secara terbatas.
Bila kedua gas tersebut mudah bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah
menjadi asam nitrat.
Sebaliknya,
oksigen bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik, dan bahkan batuan.
Reaksi tersebut menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan
karbon dioksida. Selain tingkat reaktif gas, konsentrasi gas-gas tersebut saat
ini sangat penting bagi kehidupan. Misalnya, oksigen. Oksigen adalah gas
reaktif yang paling berlimpah di atmosfer. Konsentrasi oksigen yang tinggi di
atmosfer bumi adalah salah satu keistimewaan yang membedakan bumi dengan planet
lain di tata surya. Planet-planet tersebut tidak memiliki oksigen sedikit pun.
Andaikan
konsentrasi oksigen di atmosfer lebih tinggi, oksidasi akan terjadi lebih cepat
dan mengakibatkan batuan dan logam terkikis lebih cepat. Oleh karena itu, bumi
akan terkikis dan hancur, dan kehidupan di bumi akan menghadapi ancaman besar.
Andaikan konsentrasi oksigen lebih kecil, pernapasan akan menjadi sulit, dan
lebih sedikit ozon yang dihasilkan. Perubahan jumlah ozon akan berakibat fatal
bagi kehidupan. Berkurangnya ozon akan menyebabkan sinar ultraviolet mencapai
bumi dengan intensitas yang lebih tinggi, sehingga kehidupan di muka bumi akan
lenyap. Banyaknya ozon akan mencegah panas matahari mencapai bumi dan berakibat
fatal bagi kehidupan.
Karbon
dioksida juga berada dalam keseimbangan yang sama. Tumbuh-tumbuhan menyerap
radiasi sinar matahari melalui gas ini. Bila bercampur dengan air, gas ini
membentuk bikarbonat yang dapat melarutkan batuan dan meninggalkannya di
lautan. Reaksi tersebut menguraikan karbon dioksida dan melepaskan oksigen
kembali ke atmosfer. Oksigen, yang sangat penting bagi makhluk hidup,
dilepaskan ke atmosfer secara terus-menerus. Karbon dioksida juga ikut menjaga “efek
rumah kaca”, untuk menjaga suhu bumi tetap konstan. Andaikan jumlah karbon
dioksida berkurang, jumlah tumbuhan hidup di darat dan laut akan berkurang,
sehingga makanan bagi hewan berkurang. Selain itu, jumlah bikarbonat di laut
akan berkurang dan membuat laut menjadi lebih asam.
Andaikan
jumlah karbon dioksida di atmosfer meningkat, erosi kimia tanah akan semakin
cepat dan membentuk residu alkali yang berbahaya di laut. Selain itu, “efek
rumah kaca” akan meningkat, menyebabkan naiknya suhu permukaan bumi dan
melenyapkan kehidupan yang ada di bumi. Seperti telah kita lihat, keberadaan
atmosfer sangat penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Beberapa kondisi
astrofisika harus saling melengkapi agar atmosfer tetap terpelihara.
A)
Permukaan bumi harus tetap berada pada suhu sedang, dalam kisaran tertentu.
Untuk itu :
Bumi
harus berada pada jarak tertentu dari matahari. Jarak ini menentukan banyaknya
energi panas matahari yang mencapai bumi. Perubahan sedikit saja orbit bumi
mengitari matahari baik lebih dekat maupun lebih jauh akan mengakibatkan
perubahan besar dalam banyaknya energi panas matahari yang mencapai bumi.
Perhitungan menunjukkan bahwa berkurangnya panas yang mencapai bumi sebesar 13%
akan menyebabkan bumi diselimuti lapisan es setebal 1.000 meter. Sebaliknya,
sedikit saja panas bumi yang mencapai bumi meningkat akan menyebabkan seluruh
makhluk hidup hangus terpanggang.
Suhu
permukaan bumi harus homogen. Untuk ini, bumi harus melakukan rotasi pada
sumbunya dengan kecepatan tertentu (1.670 km/jam di khatulistiwa). Bila
kecepatan rotasi bumi melebihi batas tertentu, atmosfer akan menjadi sangat
hangat. Meningkatnya suhu atmosfer ini mengakibatkan bertambah cepatnya molekul
gas lepas dari bumi, sehingga atmosfer bumi akan lenyap ke angkasa. Andaikan
kecepatan rotasi bumi lebih lambat, kecepatan molekul gas lepas dari bumi akan
menurun. Molekul gas tersebut akan menghilang karena terserap oleh bumi akibat
efek gravitasi.
Sudut
kemiringan bumi sebesar 23o27' dari sumbunya mencegah adanya panas berlebih
antara kutub dan khatulistiwa. Panas berlebih ini dapat menghambat pembentukan
atmosfer. Bila tidak ada sudut miring, perbedaan suhu antara kutub dan
khatulistiwa akan meningkat hebat, dan tidak mungkin tercipta atmosfer yang
dapat menyokong kehidupan.
B)
Sebuah lapisan diperlukan untuk mencegah lepasnya panas yang telah dihasilkan :
Untuk
menjaga agar suhu permukaan bumi berada pada tingkat yang konstan, hilangnya
panas harus dicegah, terutama pada malam hari. Untuk itu, dibutuhkan senyawa
yang dapat mencegah hilangnya panas dari atmosfer. Kebutuhan ini terpenuhi
dengan adanya karbon dioksida di atmosfer. Karbon dioksida menutupi bumi
seperti selimut dan mencegah hilangnya panas ke angkasa.
C)
Di bumi terdapat struktur-struktur tertentu yang menjaga keseimbangan panas
antara kutub dan khatulistiwa:
Perbedaan
suhu antara daerah kutub dan khatulistiwa adalah sebesar 120C. Andaikan
perbedaan panas ini terjadi pada permukaan yang rata, akan terjadi pergerakan
mosfer yang hebat. Badai hebat dengan kecepatan 1.000 km/jam akan
menjungkirbalikkan dunia, menghancurkan keseimbangan atmosfer dan atmosfer akan
buyar.
Bumi
memiliki permukaan yang tidak rata, dan permukaan ini menghalangi timbulnya
arus udara kuat yang bisa terjadi akibat perbedaan panas. Ketidakrataan ini
dimulai dengan Pegunungan Himalaya antara Cina dan anak benua India,
dilanjutkan dengan Pegunungan Taurus di Anatolia, dan mencapai Pegunungan Alpen
di Eropa melalui rangkaian gunung menghubungkan laut Atlantik di barat dan laut
Pasifik di timur. Di lautan, kelebihan panas yang terbentuk di khatulistiwa
akan diteruskan ke utara dan selatan dengan memanfaatkan badan air ini,
sehingga perbedaan panas ini seimbang. Seperti terlihat, keberadaan udara,
salah satu unsur dasar kehidupan, menjadi mungkin dengan adanya ribuan
keseimbangan fisik dan ekologis.
Lebih
dari itu, adanya kondisi ini tidak cukup bagi kelangsungan hidup di bumi.
Andaikan bumi berada dalam kondisi seperti saat ini, dengan struktur geofisik
dan pergerakannya di angkasa, tetapi menempati posisi yang berbeda di galaksi,
keseimbangan tetap akan terganggu. Misalnya, bintang yang lebih kecil daripada
matahari akan menyebabkan bumi menjadi sangat dingin, dan bintang yang lebih
besar akan menghanguskan bumi.
Pengamatan
planet-planet mati di angkasa sudah cukup untuk memahami bahwa bumi bukanlah
hasil dari peristiwa kebetulan yang acak. Kondisi esensial bagi kehidupan
terlalu kompleks untuk terbentuk secara acak dengan sendirinya, dan, tentunya
dalam tata surya kita, bumi khusus diciptakan untuk berlangsungnya kehidupan.
Keseimbangan
Nitrogen dan Bakteri
Daur
nitrogen adalah bukti lain bahwa bumi secara khusus dirancang untuk kehidupan
manusia. Nitrogen adalah salah satu unsur dasar yang terdapat dalam jaringan
tubuh semua organisme hidup. Meskipun 78% dari atmosfer merupakan nitrogen,
manusia dan hewan tidak dapat menyerapnya secara langsung. Di sinilah bakteri
berfungsi dengan membantu kita memenuhi kebutuhan nitrogen. Daur nitrogen
dimulai dengan gas nitrogen (N2) yang ada di udara. Bakteri yang hidup di
beberapa tanaman mengubah nitrogen menjadi amonia (NH3). Sebaliknya, jenis
bakteri lain mengubah amonia menjadi nitrat (NO3). (Halilintar juga memainkan
peranan penting pada proses perubahan nitrogen di udara menjadi amonia).
Pada
tingkat selanjutnya, makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri,
seperti tumbuhan hijau, dapat menyerap nitrogen. Hewan dan manusia, yang tidak
dapat membuat makanannya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan nitrogen hanya
dengan memakan tumbuh-tumbuhan tersebut. Nitrogen pada hewan dan manusia
kembali ke alam melalui kotoran dan bangkai yang diuraikan oleh bakteri.
Sementara menguraikan zat, bakteri tidak hanya melakukan tugas sebagai
pembersih, tetapi juga melepaskan amonia, sumber utama nitrogen.
Ada
bakteri yang mengubah sejumlah tertentu amonia menjadi nitrogen dan
mencampurnya dengan udara. Ada juga bakteri yang mengubah sisanya menjadi
nitrat. Tumbuhan menggunakan nitrat dan daur terus berlanjut. Tidak adanya
bakteri dalam daur ini akan mengakibatkan berakhirnya kehidupan. Tanpa bakteri,
tumbuhan tidak dapat memenuhi kebutuhan nitrogennya dan akan segera punah.
Kehidupan tak mungkin terjadi di tempat yang tak memiliki tumbuhan.
Atmosfer:
Atap Bumi yang Terpelihara
Meskipun
biasanya tidak pernah kita sadari, banyak meteorit jatuh ke bumi seperti pada
planet lain. Meteorit, yang membentuk kawah besar jika jatuh di planet lain,
tidak merusak bumi karena bumi memiliki atmosfer yang menghasilkan gesekan kuat
pada meteor yang jatuh. Meteor tidak dapat bertahan melawan gesekan ini terlalu
lama dan kehilangan sejumlah besar massanya akibat terbakar. Keberadaan
atmosfer mencegah kerusakan yang bisa disebabkan oleh meteorit. Di dalam Al
Quran, sifat dalam penciptaan atmosfer ini dijelaskan :
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat
padanya” (QS.Al-Anbiyaa’,21:32)
Salah
satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah “atap yang terpelihara” adalah medan magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer merupakan
daerah medan magnet yang disebut “Sabuk Van Allen”. Daerah ini dibentuk
oleh sifat-sifat inti bumi. Inti bumi mengandung unsur-unsur magnetik yang kuat
seperti besi dan nikel. Yang lebih penting, inti bumi terdiri atas dua struktur
yang berbeda. Inti dalam berbentuk padat sementara inti luar berbentuk cair.
Lapisan luar mengapung di atas lapisan dalam, menciptakan efek magnetik pada
logam-logam berat, yang membentuk medan magnet.
Sabuk
Van Allen adalah perpanjangan medan magnet ini, yang mencapai lapisan luar atmosfer.
Medan magnet ini melindungi bumi dari kemungkinan bahaya dari angkasa. Salah
satu bahaya terbesar adalah “angin matahari”. Selain panas, cahaya, dan
radiasi, matahari mengirimi bumi angin yang tersusun dari proton dan elektron
yang bergerak dengan kecepatan 1,5 miliar kilometer perjam.
Angin
matahari tidak dapat menembus Sabuk Van Allen, yang menciptakan medan magnet
pada jarak 64.000 km dari bumi. Ketika angin matahari, dalam bentuk hujan
partikel, bertemu dengan medan magnet bumi, partikel-partikel tersebut akan
terurai dan mengalir mengitari medan magnet bumi. Atmosfer menyerap sebagian
besar sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Tanpa penyerapan
ini, di muka bumi tidak mungkin ada kehidupan.
Atmosfer
yang menyelimuti bumi hanya dapat dilalui oleh sinar-sinar yang tidak
berbahaya, gelombang radio, dan cahaya tampak. Andai saja atmosfer tidak
memiliki sifat impermeabilitas ini, kita tentu tidak dapat menggunakan
gelombang radio untuk berkomunikasi, tidak juga cahaya yang sangat penting bagi
kehidupan. Lapisan ozon yang menyelimuti bumi mencegah sinar ultraviolet
matahari, yang sangat berbahaya, mencapai bumi. Sinar ultraviolet ma-tahari
begitu tinggi kandungan energinya, sehingga dapat membunuh semua kehidupan yang
ada di bumi. Untuk alasan ini, untuk memung-kinkan terjadinya kehidupan di
bumi, lapisan ozon adalah bagian dari langit sebagai “atap yang terpelihara” yang diciptakan secara khusus.
Ozon
dihasilkan dari oksigen. Oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen, sedangkan
ozon (O3) dibentuk oleh tiga atom oksigen. Sinar ultraviolet yang berasal dari
matahari menambah satu atom kepada molekul oksigen untuk membentuk molekul
ozon. Lapisan ozon, yang terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet, menahan
sinar ultraviolet yang berbahaya dan merupakan salah satu kondisi dasar yang
paling penting. Singkatnya, andai saja inti bumi tidak memiliki kemampuan untuk
membentuk medan magnet, dan atmosfer bumi tidak memiliki struktur dan kepadatan
untuk menyaring sinar-sinar yang berbahaya, di bumi tidak mungkin ada
kehidupan.
Sangat
jelas bahwa manusia maupun makhluk hidup yang lain tidak mungkin dapat mengatur
hal-hal tersebut. Ini adalah bukti bahwa Allah telah menciptakan suatu
pelindung yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan Dia telah menciptakan
langit sebagai “atap yang terpelihara”. Tidak terdapatnya “atap yang
terpelihara” pada planet lain merupakan petunjuk lain bahwa bumi secara
khusus diciptakan untuk manusia.
Misalnya,
seluruh inti planet Mars adalah padat dan karenanya Mars tidak memiliki medan
magnet di sekelilingnya. Mars tidak memiliki tekanan yang cukup untuk membentuk
inti yang cair karena planetnya tidak sebesar bumi. Selain itu, berukuran tepat
tidaklah cukup untuk membentuk medan magnet di sekeliling sebuah planet.
Contohnya,
Venus memiliki diameter yang hampir sama dengan bumi. Massa planet Venus hanya
2% lebih kecil dari massa bumi, dan beratnya hampir sama dengan berat bumi.
Oleh karena itu, baik dalam hal tekanan maupun alasan lainnya, sudah sewajarnya
inti Venus pun memiliki bagian logam cair. Namun, Venus tidak diselimuti oleh
medan magnet, karena Venus memiliki kecepatan rotasi yang lebih rendah
dibandingkan dengan rotasi bumi. Bumi melakukan satu rotasi penuh dalam satu
hari, sedangkan Venus melakukannya dalam 243 hari.
Ukuran
bulan, planet-planet lain yang berdekatan dengan bumi, serta jarak mereka dari
bumi merupakan hal yang penting bagi keberadaan medan magnet bumi yang
merupakan “atap yang terpelihara”. Andaikan salah satu dari planet ini
berukuran lebih besar, planet tersebut memiliki kekuatan gravitasi yang lebih
besar pula. Planet yang berdekatan dengan bumi yang memiliki kekuatan gravitasi
besar akan mengubah kecepatan cairan dan bagian padat inti bumi serta mencegah
terbentuknya medan magnet seperti yang ada sekarang.
Singkatnya,
langit yang memiliki fungsi sebagai “atap yang terpelihara” membutuhkan
beberapa variabel seperti struktur inti bumi, kecepatan rotasi, jarak
antarplanet, dan kumpulan massa planet tersebut menghasilkan resultan yang
tepat.

sumber
: http://www.harunyahya.com

Semoga
bermanfaat
Wassalamualaikum
Wr Wb



Mujiarto
Karuk

4.

[info] Ebook Silabus RPP

Posted by: "Ricky" bolorac@yahoo.com   bolorac

Sat Oct 17, 2009 3:47 pm (PDT)



Assalamualaikum,

Rekan-rekan sekalian..
Barusan saya mendapat info yang sangat bagus dari sebuah website yaitu http://www.idklan.com. disitu saya banyak mendapati berbagi macam ebook tentang rpp,silabus,dan materi pembelajaran.dan juga mengenai prediksi uan tahun 2009.bisa rekan-rekan download secara gratisan.oya selain itu juga masih banyak informasi berharga lainnya seperti lowongan CPNS 2009.semoga bermanfaat dan silahkan diinformasikan kerekan-rekan lain yang membutuhkan informasi CPNS maupun perangkat pembelajaran.

Thank,

wassalam

5.

[info] Lowongan CPNS 2009

Posted by: "Ricky" bolorac@yahoo.com   bolorac

Sat Oct 17, 2009 3:48 pm (PDT)



Assalamualaikum,

Rekan-rekan sekalian..
Barusan saya mendapat info yang sangat bagus dari sebuah website yaitu http://www.idklan.com. disitu saya banyak mendapati berbagi macam ebook tentang rpp,silabus,dan materi pembelajaran.dan juga mengenai prediksi uan tahun 2009.bisa rekan-rekan download secara gratisan.
oya selain itu juga masih banyak informasi berharga lainnya seperti lowongan CPNS 2009.semoga bermanfaat dan silahkan diinformasikan kerekan-rekan lain yang membutuhkan informasi CPNS maupun perangkat pembelajaran.

Thank,

wassalam

6.

[etalase] Terbit: Novel KILAU SATU BINTANG

Posted by: "triani retno" retno_teera@yahoo.com

Sat Oct 17, 2009 3:48 pm (PDT)



Susah sekali jadi
perempuan. Menikah muda? Jadi bahan
omongan. Terlambat menikah? Jadi sasaran sindiran. Sering hamil? Jadi bahan
ledekan. Tak kunjung hamil? Jadi bahan gunjingan!

Alia, mantan aktivis kampus yang cemerlang dan mempunyai
karir cerah di sebuah biro iklan. Setelah menikah dengan Agus, seorang manajer
IT dan tak kunjung hamil, ia pun berhenti bekerja.

Keputusan ini ditentang oleh Sofie, sahabatnya, yang
menganggap Alia akan ‘masuk kotak’, terbelenggu dengan kehidupan rumah tangga.
Namun tanpa disangka, keadaan ini justru membuatnya melakukan sesuatu yang
membawa pencerahan bagi lingkungan sekitar meski banyak menentang.

“Tak banyak orang mau
bergelut dengan sampah: bau, becek, kuman, sarang penyakit. Novel ini sarat
dengan pesan moral, membawa kita menelusuri lingkungan yang kadang tak pernah
mau kita sentuh. Sudah saatnya kita peduli bumi yang kita pijak”
Iwok Abqary â€" Penulis

“Cerita metropop
banyak ditulis, namun tidak semua mengusung sisi sosialita yang membumi. Novel
ini berpijak pada realita sehari-hari: karir, rumah tangga, hubungan sosial,
dan idealisme. Cukup memikat karena membawa hal-hal aktual dengan aliran cerita
yang komunikatif”
Kurnia Effendi â€" Penulis

“Kekurangpedulain
manusia urban pada alam masih jarang diangkat sebagai tema cerita. Di sini
letak kekuatan Kilau Satu Bintang, novel yang mampu mengusik ego, seberapa
pedulikah kita pada lingkungan sekitar?”
Anindita Siswanto Thayf - Penulis

KILAU SATU BINTANG
Penulis : Teera
Penerbit : Frenari, Agustus 2009
Tebal : viii, 196 halaman.
Harga : Rp 30.000,-

retno
www.takhanyanovel.blogspot.com

7.

[kelana lebaran] : Rasa kasih sayang

Posted by: "asma sembiring" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Sat Oct 17, 2009 4:25 pm (PDT)



Rasa Kasih Sayang
Asma Sembiring
 
Aku ingin saat itu berhenti sejenak.
Dalam hening yang memagut.
Mendengar desahan lembut udara yang masuk-keluar dari orang-orang di kamar itu.
Dalam tatapan kasih sayang mendalam.
Rasa cinta, penghargaan dan persaudaraan begitu kuat.
Sementara aku berdiri memandang lekat tatapan mereka dari dekat, mengamati penuntasan kerinduan mereka.
Dunia mereka seperti berhenti berputar.
Setitik cemburu menerpa ulu hatiku menyaksikannya.
 
“Bagaimana kabar Angah[1]”, mulut Angku[2] Muih bergeletar.
“Haaa”, yang ditanya balas bertanya.
“Kabar Ayek[3]”, ujarku bersuara sedikit kencang. Telinga Ayek membutuhkan nada yang lebih tinggi untuk bisa menangkap suara.
“Baik”, jawab Ayek.
“Masih ingat saya ?”, Angku bertanya lagi
“Ingat. Waang[4] Muihkan ?.Masa tak ingat”, lalu, “Hehehehe”, keduanya tertawa, memperlihatkan beberapa gigi yang rompal.
            Gemetar lengan Angku bergerak. Geletar gerakan itu terasa lama sampai akhirnya tangan Angku hinggap
 di lengan setipis mistar Ayek. Pemulihan stroke yang belum sempurna membuat gerakan Angku belum terkontrol.
            “Kakakku ini yang dulu, membawa aku jalan-jalan ke Palembang dan Jakarta”, Angku berkata.
Tangannya mengusap-usap lembut lengan Ayek. Setitik bening ia seka di sudut matanya. Mereka saling bertatap, lamaa. Mesra menurutku.
Entah Ayek mendengar atau tidak kalimat Angku.  
            “Apa yang terasa di badan ?”, Angku bertanya kembali.
            “Pegal”, jawab Ayek. Dua setengah tahun berbaring di atas ranjang tanpa akibat usia tua,
dengan keseluruhan aktifitas berpusat di ruangan 3 x 3 meter-kamar Ayek, tentu saja memenatkannya.
Ia tak bisa memindahkan posisinya ke kanan dan kekiri sesukanya. Kalau hendak berpindah posisi,
Ayek memanggil orang-orang di sekitarnya untuk membantu. “Tolong balikkan badan saya ke kanan atau ke kiri”, pintanya.
Beberapa menit sekali, ia minta digurukkan punggungnya. “Gataal”, ujar Ayek. Ayek seperti bayi, yang butuh bantuan untuk bergerak.
Usia tua, tukak lambung dan jatuh dua kali di kamar mandi membuat Ayek yang berusia 94 tahun terpaksa menyerah pada kondisinya,
berbaring telentang di atas kasur.
            Sementara Angku Muih, lelaki usia di atas 80-tahun itu, pernah dua kali jatuh karena stroke,
dan sedang berusaha mengembalikan kemampuan gerakannya, meski belum sempurna adanya.
            “Sabar ya”, hibur Angku perlahan melanjutkan pembicaraan.
“Sholatnya gimana ?”
            “Yaa sambil tiduran”, jawab Ayek.
            “Banyak-banyak baca istigfar dan bertasbih. Do’a sama Allah agar rasa sakitnya tidak begitu terasa.”
            “Iya”, jawab Ayek.
            Dari balik mataku yang mengabut, aku lihat kakak-beradik itu menyorongkan tangan, berpamitan.
Angku hendak bersilaturrahmi ke rumah adiknya yang lain. Momen itu diabadikan oleh tante,
yang mendehem-dehem tanpa suara menahan sesak di lehernya. Matanya juga mulai mengaca.
            Hari itu, Sabtu 19 September 2009, Hari Idul Fitri. Momen kasih sayang yang tertangkap ingatanku,
diantara tebaran kasih sayang yang menyamak, mengelilingi udara kampung kami.
Lebih bermakna dalam, karena untuk Ayek dan Angku Muih, pertemuan itu hanya bisa terjadi 1 kali setahun
dan dalam kondisi kesehatan keduanya yang memungkinkan.
 
Lembang, 18 Okt 2009 

________________________________

[1]Kakak-bahasa minang
[2]kakek
[3]nenek
[4]Kamu-hanya digunakan untuk laki-laki dengan usia lebih kecil dari si pembicara

Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
8.

[kelana Lebaran]; Rasa kasih sayang

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Sat Oct 17, 2009 4:31 pm (PDT)



Maaf diposting ulang. Kirim via email pribadi, kriting2 gitu, banyak yang mengganggu.

***
Rasa Kasih Sayang
Asma Sembiring

Aku ingin saat itu berhenti sejenak.
Dalam hening yang memagut.
Mendengar desahan lembut udara yang masuk-keluar dari orang-orang di kamar itu.
Dalam tatapan kasih sayang mendalam.
Rasa cinta, penghargaan dan persaudaraan begitu kuat.
Sementara aku berdiri memandang lekat tatapan mereka dari dekat, mengamati penuntasan kerinduan mereka. Dunia mereka seperti berhenti berputar.
Setitik cemburu menerpa ulu hatiku menyaksikannya.

"Bagaimana kabar Angah ", mulut Angku Muih bergeletar.
"Haaa", yang ditanya balas bertanya.
"Kabar Ayek ", ujarku bersuara sedikit kencang. Telinga Ayek membutuhkan nada yang lebih tinggi untuk bisa menangkap suara.
"Baik", jawab Ayek.
"Masih ingat saya ?", Angku bertanya lagi
"Ingat. Waang Muihkan ?.Masa tak ingat", lalu, "Hehehehe", keduanya tertawa, memperlihatkan beberapa gigi yang rompal.

Gemetar lengan Angku bergerak. Geletar gerakan itu terasa lama sampai akhirnya tangan Angku hinggap di lengan setipis mistar Ayek. Pemulihan stroke yang belum sempurna membuat gerakan Angku belum terkontrol.

"Kakakku ini yang dulu, membawa aku jalan-jalan ke Palembang dan Jakarta", Angku berkata. Tangannya mengusap-usap lembut lengan Ayek. Setitik bening ia seka di sudut matanya. Mereka saling bertatap, lamaa. Mesra menurutku. Entah Ayek mendengar atau tidak kalimat Angku.

"Apa yang terasa di badan ?", Angku bertanya kembali.
"Pegal", jawab Ayek. Dua setengah tahun berbaring di atas ranjang tanpa akibat usia tua, dengan keseluruhan aktifitas berpusat di ruangan 3 x 3 meter-kamar Ayek, tentu saja memenatkannya. Ia tak bisa memindahkan posisinya ke kanan dan kekiri sesukanya. Kalau hendak berpindah posisi, Ayek memanggil orang-orang di sekitarnya untuk membantu. "Tolong balikkan badan saya ke kanan atau ke kiri", pintanya. Beberapa menit sekali, ia minta digurukkan punggungnya. "Gataal", ujar Ayek. Ayek seperti bayi, yang butuh bantuan untuk bergerak.
Usia tua, tukak lambung dan jatuh dua kali di kamar mandi membuat Ayek yang berusia 94 tahun terpaksa menyerah pada kondisinya, berbaring telentang di atas kasur.

Sementara Angku Muih, lelaki usia di atas 80-tahun itu, pernah dua kali jatuh karena stroke, dan sedang berusaha mengembalikan kemampuan gerakannya, meski belum sempurna adanya.

"Sabar ya", hibur Angku perlahan melanjutkan pembicaraan.
"Sholatnya gimana ?"
"Yaa sambil tiduran", jawab Ayek.
"Banyak-banyak baca istigfar dan bertasbih. Do'a sama Allah agar rasa sakitnya tidak begitu terasa."
"Iya", jawab Ayek.

Dari balik mataku yang mengabut, aku lihat kakak-beradik itu menyorongkan tangan, berpamitan. Angku hendak bersilaturrahmi ke rumah adiknya yang lain. Momen itu diabadikan oleh tante, yang mendehem-dehem tanpa suara menahan sesak di lehernya. Matanya juga mulai mengaca.

Hari itu, Sabtu 19 September 2009, Hari Idul Fitri. Momen kasih sayang yang tertangkap ingatanku, diantara tebaran kasih sayang yang menyamak, mengelilingi udara kampung kami. Lebih bermakna dalam, karena untuk Ayek dan Angku Muih, pertemuan itu hanya bisa terjadi 1 kali setahun dan dalam kondisi kesehatan keduanya yang memungkinkan.

Lembang, 18 Okt 2009

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Hollywood kids

in the spotlight

Their moms

share secrets

Yahoo! Groups

Mom Power

Community just for Moms

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: