Jumat, 16 Mei 2008

[daarut-tauhiid] Do’a Suami-Istri (Oleh: Asfuri Bahri, Lc.)

http://www.dakwatuna.com/2008/doa-suami-istri/

Baitul Muslim
8/5/2008 | 03 Jumadil Awal 1429 H | Hits: 711

Do'a Suami-Istri

Oleh: Asfuri Bahri, Lc.

---Catatan Diulai---

Teks Arab doa ini dapat dilihat di:

http://www.dakwatuna.com/2008/doa-suami-istri/

---Catatan Selesai---

dakwatuna.com - Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw bersabda,
"Kalau salah seorang hendak mendatangi istrinya hendaknya ia berdoa,
`Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan syetan dari kami dan jahkan
syetan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.' Karena jika
ditakdirkan antara keduanya seorang anak tidak akan dicelakakan oleh
syetan selama-lamanya."

Hadits ini dikeluarkan At-Thayalisi (1/302 nomor 2705), Ahmad (1/286
nomor 2597), Bukhari (3/1196 nomor 3109), Muslim (2/1058), Abu Dawud
(2/239 nomor 3109), At-Tirmidzi (3/401 nomor 1092). At-Tirmidzi
mengatakan hadits ini hasan shahih. Juga dikeluarkan Ibnu Majah (1/618
nomor 1919) da Ibnu Hibban (3/263 nomor 983)

Al-Allamah Al-Mubarakfuri di kitabnya Tuhfadzul Ahwadzi bisyarhi Jami'
At-Tirmidzi mengatakan, yang dimaksud dengan `mendatangi keluarganya'
adalah menggauli istri atau budaknya. Maksudnya, jika seseorang hendak
menggauli istrinya, jadi doa itu diucapkan sebelum melakukannya. `Apa
yang Engaku anugerahkan kepada kami' artinya anak dan `Tidak
dicelakakan syetan selama-lamanya' artinya syetan tidak bias
menguasainya hingga anak itu kelak tidak bias melakukan amal shalih.

Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari mengatakan, para ulama berbeda
pendapat tentang jenis celaka yang diakibatban syetan kepada anak
manusia setelah kedua suami istri itu sepakat untuk tidak hamil.
Kesepakatan itu dipicu oleh sikap mereka terhadap hadits shahih

"Setiap anak Adam ditikam oleh syetan di perutnya saat dilahirkan
selain yang dikecualikan."

Penikaman seperti ini adalah salah satu jenis celaka yang ditimbulkan
syetan. Ada juga yang berpendapat bahwa syetan akan menguasainya agar
namanya tidak diberkahi. Ada juga yang mengatakan tidak dibinasakan.
Juga ada yang mengatakan tidak dicelakakan urusan agamanya. Ad-Dawudi
berkata, yang dimaksud dengan celaka di sini adalah tidak difitnah
oleh syetan dalam agamanya hingga ia menjadi kafir. Ini tidak berarti
anak Adam terbebas dari kemaksiatan.

Hadits di atas menegaskan bahwa hubungan suami istri tidak semata-mata
persoalan melampiaskan syahwat, akan tetapi lebih mulia lagi terkait
dengan tujuan sebuah pernikahan.

Ibrah:

1. Agar seseorang ingat akan nikmat yang Allah anugerahkan kepadanya.
Yang berupa pasangan hidup yang karena itu seseorang mendapatkan
ketentraman dan kedamaian.

2. Agar seseorang menyadari tujuan utama pernikahannya, yaitu demi
keberlangsungan generasi dan memperbanyak hamba-hamba yang akan
menyembah Allah.

3. Agar seseorang senantiasa ingat akan musuh utama dalah kehidupan
ini, yaitu syetan yang senantiasa menggoda dan menjerumuskan anak cucu
Adam. Bahkan sejak berada dalam kandungan. Lalu selalu berlindung
kepada Allah dari godaan syetan.

4. Agar seseorang senantiasa bertawakkal kepada Allah setelah berusaha.

5. Agar selalu berusaha mengharapkan ridha Allah dalam setiap
perbuatan yang dilakukan, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah.

6. Anak adalah karunia Allah yang diamanahkan kepada orang tuanya dan
hendaknya ditunaikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kehendak Dzat
yang memberi amanah itu. Wallahu A'lam.

http://www.dakwatuna.com/2008/doa-suami-istri/

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Find helpful tips

for Moderators

on the Yahoo!

Groups team blog.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: