http://www.dakwatun
Musibah dan Taubat Berjamaâah
Editorial
1/10/2009 | 11 Syawal 1430 H | Hits: 1.221
dakwatuna.com - Gempa 7,6 SR. menggunjang Sumatera Barat, pada Rabu 30 September 2009 sore hari. Sampai tulisan ini diturunkan lebih dari 200 jiwa meninggal dunia. Belum selesai rasa belasungkawa bangsa Indonesia dengan kejadian itu, gempa kembali menggunjang Jambi dan Bengkulu dengan kekuatan yang hampir sama, 7,0 SR. Semua warga yang mengalami musibah tersebut histeris, bingung, bahkan pingsan tak sadarkan diri.
Kejadian serupa juga belum lama lewat dari perasaan dan ingatan kita, gempa dengan kekuatan 7,5 SR. mengguncang Jawa Barat. Dari semua kejadian itu, kerugian materiil tidak terhitung jumlahnya, sangat besar sekali. Pemerintah pun akhirnya mengeluarkan anggaran untuk bencana dari APBN yang tidak sedikit.
Jika musibah itu menjauh dari kita, tentu anggaran bencana itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain, hajat primer masyarakat yang masih sulit ekonominya, untuk membayar hutang dan tentu untuk membangun kembali Indonesia.
Bagaimana musibah itu bisa menjauh dari kita? Atau, agar kita menjadi negeri yang aman, damai dan terhindar dari bencana, apa yang perlu kita lakukan?
Semua jenis musibah yang terjadi adalah akibat kesombongan, kesalahan, dosa, dan kemaksiatan yang dilakukan manusia, bahkan karena perilaku manusia yang tidak menghiraukan aturan Tuhan.
Dari Abdullah bin âAmr bin Al-âAsh menceritakan ketika turun surat Al-Zilzal (gempa), Abu Bakar sedang duduk terpaku kemudian menangis. Rasulullah saw. bertanya: âApa yang menyebabkan engkau menangis wahai Abu Bakar? Ia menjawab: âSurat ini membuatku menangisâ maka Rasulullah saw. bersabda: âSeandainya kalian tidak melakukan kesalahan dan tidak berdosa, dan Allah mengampuni kesalahan kalian, pasti Allah akan menciptakan umat lain yang bersalah dan berdosa, mereka bertaubat dan Allah menerima taubat mereka.â Ibnu Jarir
Abdullah bin Masâud berkata, Rasulullah saw. bersabda: âHati-hati perilaku meremehkan dosa dan kesalahan, karena ketika dosa dan kesalahan berhimpun pada diri seseorang, dosa dan kesalahan itu akan menghancurkannya.â Imam Ahmad
Siapapun kita, apakah politisi, penyelenggara negara, wakil rakyat âyang hari ini, 1 Oktober 2009 akan dilantikâ, pegiat media massa, artis, public figur, ulama, atau siapapun kita, hendaknya merenung dengan penuh kerendahan diri, bahwa ada âKekuatanâ yang Maha Dahsyat yang bisa berkehendak untuk menjadikan bumi, laut, gunung dan makhluk lain-Nya menunjukkan âketidak senangannya terhadap manusiaâ, hanya dengan berfirman: âKun Fayakun. Gempa, maka terjadilah gempa yang dahsyat.â
Ya, kesombongan, kesalahan, dosa, kemaksiatan yang dilakukan manusia, bahkan perilaku manusia yang tidak menghiraukan aturan Tuhan, menghalalkan segala cara menjadi penyebab terjadinya suatu bencana.
Kejadian hebat itu menjadi pengingat dan nasehat secara langsung bagi siapa saja yang masih punya hati nurani dan iman di dada. Ada Dzat yang Maha Kuasa yang memberi peringatan kepada setiap manusia yang boleh jadi kembali pada âhabitatnyaâ setelah satu bulan Ramadhan mendekat pada Tuhan.
Taubat dan kembali kepada Allah swt. harus segera dilakukan oleh seluruh komponen anak bangsa ini, agar alam sekitar bersababat, bahkan memberikan manfaat dan kesejahterahan bagi umat manusia. Allahu aâlam
http://www.dakwatun
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar