Jumat, 16 Oktober 2009

[FISIKA] Digest Number 2878

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1a.

Re: waktu dalam satu tahun

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Thu Oct 15, 2009 7:05 pm (PDT)



Sekedar menambahkan saja...

Pokok permasalahannya ada pada kalender yang berbasiskan Matahari atau kalender surya. Sementara terminologi bulan sideris dan bulan sinodis itu ada pada khasanah kalender yang berbasiskan Bulan atau kalender lunar. Maka biar nggak campur aduk, kita fokus saja kepada kalender surya, karena itu pokok pembicaraan di sini.

Secara kasarnya, kalender surya memang didefinisikan sebagai kalender yang berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Namun kalo mau lebih tepat, yang dimaksud kalender surya sejatinya adalah kalender yang berbasiskan pada periode tropis Matahari, yakni selang waktu di antara dua peristiwa Matahari menempati titik Aries (first point of Aries) yang berurutan. Titik Aries ini sering disebut titik musim semi, karena pada zaman dulu, musim semi berawal ketika titik Aries ini sudah mengalami transit atau menempuh kulminasi atas. Kalo sekarang ya nggak meleset-meleset amat lah, meski sudah terjadi perubahan iklim. Nah titik Aries ini, meski namanya Aries, ternyata letaknya justru berada di gugusan bintang Pisces. Dalam konteks astronomi, titik Aries ini digunakan sebagai titik pangkal garis "bujur ekuator"/Right Ascension/Ascensio Recta dalam kerangka koordinat ekuatorial.

Nah, periode tropis rata-rata Matahari itu besarnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Mengapa rata-rata? Karena sebenarnya nilai periode tropis Matahari bervariasi dari waktu ke waktu. Ini disebabkan karena Bumi tidak sendirian di tata surya, ada planet-planet tetangga yang gravitasinya bisa mempengaruhi kedudukan Bumi (silahkan dilihat dalam konteks n-body problems yang sudah sering diulas), maka diambil saja nilai rata-ratanya. Dan harus diingat bahwa dalam satu periode tropis Matahari, Bumi tidaklah mengedari Matahari persis membentuk satu lingkaran/ellips sempurna atau sideris. Periode sideris Matahari, yakni selang waktu antara dua kejadian yang berurutan dimana Matahari tepat berimpit dengan sebuah bintang jauh, itu berharga (sekali lagi, rata-rata) 365 hari 6 jam 2 menit. Mengapa periode tropisnya 20 menit lebih cepat? Itu disebabkan oleh adanya presesi sumbu Bumi, dengan sumbu rotasi Bumi secara perlahan sekali bergerak mengelilingi kutub-kutub
langit dengan sangat pelan, karena periode presesinya 25.000 tahun.

Ada 3 entitas waktu dalam kalender surya, masing-masing hari, bulan dan tahun. Entitas hari, disepakati sebagai hari bintang, yakni yang berumur 24 jam persis (bukan periode rotasi Bumi, yang bernilai 23 jam 56 menit 4,0906 detik). Entitas bulan, disepakati ada 12 bulan dalam 1 tahun surya dengan jumlah hari dalam tiap bulan adalah 30 atau 31 hari, kecuali Februari yang berharga 28 atau 29 hari (sebagai penanda kabisat atau bukan). Sementara tahun, disepakati bernilai 365 hari atau 366 hari (jika kabisat). Yang bkin kesepakatan siapa? Awalnya dari para ahli nujum Mesir, yang kemudian diimpor ilmunya oleh Julius Caesar dan pada gilirannya kemudian dipelajari lebih lanjut oleh lembaga kepausan di Gereja Katolik dan astronom-astronom Muslim, terutama di era Bani Abbasiyah dan Fatimiyyah.

Dengan model demikian, sudah tentu akan ada selisih antara nilai periode tropis yang asli dengan hasil 365 x 24 x 60 x 60 atau 366 x 24 x 60 x 60. Untuk mengatasinya, ada yang disebut aturan kabisat. Saya lebih suka mengistilahkannya sebagai aturan 4 dan 400, dimana yang dmaksud tahun kabisat adalah tahun-tahun surya yang habis dibagi 4 dan tahun abad yang habis dibagi 400. Aturan ini populer dengan nama aturan Gregorian, karena dipublikasikan pertama kali oleh Paus Gregorius pada 1582 M, meski beberapa referensi menyebut Umar Khayyam di Baghdad telah mengusulkan hal yang sama 4 abad sebelumnya. Dengan aturan Gregorian ini, maka selisih antara periode tropis yang asli dengan hasil perkalian tersebut di atas baru akan mencapai 24 jam penuh (atau tepat satu hari) setelah 3400 tahun surya. Artinya baru pada tahun 3582 M mendatang akan ada perubahan dalam sistem kalender surya. Ini masih cukup lama dalam rentang peradaban manusia.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Mariano Nathanael <mariano_nathanael@yahoo.co.id>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 5:48:19 PM
Subject: RE: [FISIKA] waktu dalam satu tahun

Setahu saya satu hari ada dua macam, yaitu hari bintang (waktu sideris)
dan hari matahari (waktu sinodis).
Satu hari sideris artinya waktu yang ditempuh bintang untuk satu
putaran (acuannya bumi)
Satu hari sinodis artinya waktu yang ditempuh matahari untuk
satu putaran (acuannya bumi)
Ada perbedaan sedikit, sekitar 4 menit di antara 2 macam hari
tersebut. Kalau 1 hari matahari = 24 jam, kalau 1 hari bintang = 23 jam 56
menit 4,0982 detik.
Sedangkan satu tahun matahari tepatnya = 365,256 hari. Jadi
menghitung jumlah detik dalam satu tahun matahari haruslah : 365,256 x 24 x 3600.
Jumlah hari dalam satu bulan ada yang 30 maupun 31 hari hanyalah
kesepakatan yang dibuat manusia saja, karena satu bulan pun ada istilah-istilah
yang berbeda dalam astronomi. Satu bulan sinodis artinya waktu dari satu fase
hingga mencapai fase yang sama lagi, lamanya 29,5 hari. Satu bulan sideris
artinya satu kali revolusi bulan, lamanya 27,3 hari.
Semoga membantu

From:fisika_indonesia@ yahoogroups. com [mailto:fisika_ indonesia@ yahoogroups. com] On
Behalf Of Indra Sutriadi ???????
Sent: Thursday, October 15, 2009 5:29 AM
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Subject: [FISIKA] waktu dalam satu tahun


Teman-teman semua, mau tanya apakah benar-benar dalam penanggalan
berlaku dengan tepat bahwa 1 tahun adalah 12 bulan x 30 hari (atau 31
hari) x 24 jam x 60 menit x 60 detik? Ataukah ada selisih dari hasil
perkalian tersebut?

Triims,
ISP
No virus
found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.421 / Virus Database: 270.14.15/2434 - Release Date: 10/15/09
03:57:00


1b.

Re: waktu dalam satu tahun

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Thu Oct 15, 2009 7:22 pm (PDT)



Sekedar menambahkan saja...

Pokok permasalahannya ada pada kalender yang berbasiskan Matahari atau kalender surya. Sementara terminologi bulan sideris dan bulan sinodis itu ada pada khasanah kalender yang berbasiskan Bulan atau kalender lunar. Maka biar nggak campur aduk, kita fokus saja kepada kalender surya, karena itu pokok pembicaraan di sini.

Secara kasarnya, kalender surya memang didefinisikan sebagai kalender yang berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Namun kalo mau lebih tepat, yang dimaksud kalender surya sejatinya adalah kalender yang berbasiskan pada periode tropis Matahari, yakni selang waktu di antara dua peristiwa Matahari menempati titik Aries (first point of Aries) yang berurutan. Titik Aries ini sering disebut titik musim semi, karena pada zaman dulu, musim semi berawal ketika titik Aries ini sudah mengalami transit atau menempuh kulminasi atas. Kalo sekarang ya nggak meleset-meleset amat lah, meski sudah terjadi perubahan iklim. Nah titik Aries ini, meski namanya Aries, ternyata letaknya justru berada di gugusan bintang Pisces. Dalam konteks astronomi, titik Aries ini digunakan sebagai titik pangkal garis "bujur ekuator"/Right Ascension/Ascensio Recta dalam kerangka koordinat ekuatorial.

Nah, periode tropis rata-rata Matahari itu besarnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Mengapa rata-rata? Karena sebenarnya nilai periode tropis Matahari bervariasi dari waktu ke waktu. Ini disebabkan karena Bumi tidak sendirian di tata surya, ada planet-planet tetangga yang gravitasinya bisa mempengaruhi kedudukan Bumi (silahkan dilihat dalam konteks n-body problems yang sudah sering diulas), maka diambil saja nilai rata-ratanya. Dan harus diingat bahwa dalam satu periode tropis Matahari, Bumi tidaklah mengedari Matahari persis membentuk satu lingkaran/ellips sempurna atau sideris. Periode sideris Matahari, yakni selang waktu antara dua kejadian yang berurutan dimana Matahari tepat berimpit dengan sebuah bintang jauh, itu berharga (sekali lagi, rata-rata) 365 hari 6 jam 2 menit. Mengapa periode tropisnya 20 menit lebih cepat? Itu disebabkan oleh adanya presesi sumbu Bumi, dengan sumbu rotasi Bumi secara perlahan sekali bergerak mengelilingi kutub-kutub
langit dengan sangat pelan, karena periode presesinya 25.000 tahun.

Ada 3 entitas waktu dalam kalender surya, masing-masing hari, bulan dan tahun. Entitas hari, disepakati sebagai hari bintang, yakni yang berumur 24 jam persis (bukan periode rotasi Bumi, yang bernilai 23 jam 56 menit 4,0906 detik). Entitas bulan, disepakati ada 12 bulan dalam 1 tahun surya dengan jumlah hari dalam tiap bulan adalah 30 atau 31 hari, kecuali Februari yang berharga 28 atau 29 hari (sebagai penanda kabisat atau bukan). Sementara tahun, disepakati bernilai 365 hari atau 366 hari (jika kabisat). Yang bkin kesepakatan siapa? Awalnya dari para ahli nujum Mesir, yang kemudian diimpor ilmunya oleh Julius Caesar dan pada gilirannya kemudian dipelajari lebih lanjut oleh lembaga kepausan di Gereja Katolik dan astronom-astronom Muslim, terutama di era Bani Abbasiyah dan Fatimiyyah.

Dengan model demikian, sudah tentu akan ada selisih antara nilai periode tropis yang asli dengan hasil 365 x 24 x 60 x 60 atau 366 x 24 x 60 x 60. Untuk mengatasinya, ada yang disebut aturan kabisat. Saya lebih suka mengistilahkannya sebagai aturan 4 dan 400, dimana yang dmaksud tahun kabisat adalah tahun-tahun surya yang habis dibagi 4 dan tahun abad yang habis dibagi 400. Aturan ini populer dengan nama aturan Gregorian, karena dipublikasikan pertama kali oleh Paus Gregorius pada 1582 M, meski beberapa referensi menyebut Umar Khayyam di Baghdad telah mengusulkan hal yang sama 4 abad sebelumnya. Dengan aturan Gregorian ini, maka selisih antara periode tropis yang asli dengan hasil perkalian tersebut di atas baru akan mencapai 24 jam penuh (atau tepat satu hari) setelah 3400 tahun surya. Artinya baru pada tahun 3582 M mendatang akan ada perubahan dalam sistem kalender surya. Ini masih cukup lama dalam rentang peradaban manusia.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Mariano Nathanael <mariano_nathanael@yahoo.co.id>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 5:48:19 PM
Subject: RE: [FISIKA] waktu dalam satu tahun

Setahu saya satu hari ada dua macam, yaitu hari bintang (waktu sideris)
dan hari matahari (waktu sinodis).
Satu hari sideris artinya waktu yang ditempuh bintang untuk satu
putaran (acuannya bumi)
Satu hari sinodis artinya waktu yang ditempuh matahari untuk
satu putaran (acuannya bumi)
Ada perbedaan sedikit, sekitar 4 menit di antara 2 macam hari
tersebut. Kalau 1 hari matahari = 24 jam, kalau 1 hari bintang = 23 jam 56
menit 4,0982 detik.
Sedangkan satu tahun matahari tepatnya = 365,256 hari. Jadi
menghitung jumlah detik dalam satu tahun matahari haruslah : 365,256 x 24 x 3600.
Jumlah hari dalam satu bulan ada yang 30 maupun 31 hari hanyalah
kesepakatan yang dibuat manusia saja, karena satu bulan pun ada istilah-istilah
yang berbeda dalam astronomi. Satu bulan sinodis artinya waktu dari satu fase
hingga mencapai fase yang sama lagi, lamanya 29,5 hari. Satu bulan sideris
artinya satu kali revolusi bulan, lamanya 27,3 hari.
Semoga membantu

From:fisika_indonesia@ yahoogroups. com [mailto:fisika_ indonesia@ yahoogroups. com] On
Behalf Of Indra Sutriadi ???????
Sent: Thursday, October 15, 2009 5:29 AM
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Subject: [FISIKA] waktu dalam satu tahun


Teman-teman semua, mau tanya apakah benar-benar dalam penanggalan
berlaku dengan tepat bahwa 1 tahun adalah 12 bulan x 30 hari (atau 31
hari) x 24 jam x 60 menit x 60 detik? Ataukah ada selisih dari hasil
perkalian tersebut?

Triims,
ISP
No virus
found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.421 / Virus Database: 270.14.15/2434 - Release Date: 10/15/09
03:57:00


2a.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Thu Oct 15, 2009 8:08 pm (PDT)



maksud saya, dari 2 Dimensi (eq. X-Y) ke 3 Dimensi (eq. X-Y-Z), atau yang
lebih tinggi lagi....

Pada 15 Oktober 2009 08:08, Timmy Siahaan <timmy_fisika_ugm@yahoo.com>menulis:

> maksudnya pindah dari dimensi rendah ke tinggi itu bagaimana? Kadang2
> dimensi dimengerti berbeda. Dulu saya denger orang ngomong kuantum dot terus
> bilang itu nol dimensi, saya jadi kaget, nol dimensi kok bisa ada suku
> potensialnya ya di persamaan Schrödingernya?
>
> Jadi tolong dijelaskan apa yang dimaksud dengan berpindah dimensi itu.
>
> Salam,
>
> Timothy
>
> ------------------------------
> *From:* Asis Pattisahusiwa <asisphysic04@gmail.com>
> *To:* Fisika Indonesia <fisika_indonesia@yahoogroups.com>
> *Sent:* Wed, October 14, 2009 2:51:55 PM
> *Subject:* [FISIKA] kelakuan benda dan perbedaan dimensi
>
>
>
> Hanya sekedar penasaran... ..
>
> apakah ada perbedaan kelakuan/interaksi atau apa sajalah dari suatu benda
> ketika dia berpindah dari dimensi yang lebih rendah ke dimensi yang lebih
> tinggi atau sebaliknya?
>
> --
> Asis Pattisahusiwa
>
> Learn, Try, and be a Master
>
>
>

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
2b.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Muhammad Hikam" m.hikam@gmail.com   hikam2003

Thu Oct 15, 2009 8:12 pm (PDT)



Saya mencoba menjawab tanpa menanyakan apa "maksud" pertanyaan. Jawabannya:
tentu benda tadi akan mempunyai kemungkinan gerak lebih luas.

Sebenarnya si penanya berpikir sederhana saja, Mas Timmy dan Mas Haryo yang
sudah terbebani dengan pengetahuan yang tinggi :-)

contoh: kembali menjawab kepada si penanya: kalau semut bergerak dalam satu
dimensi (misal dengan seutas tali) maka dia hanya dapat bergerak di daerah
itu-itu saja, lalu apabila dia 'pindah dimensi' ke dua dimensi (misal bidang
meja) maka dia bisa lebih leluasa, terus apabila semut tadi bisa 'terbang'
dan masuk ke ruang tiga dimensi maka dia tentu lebih nyaman lagi,... masuk
ke 4 dimensi? jarak yang tadinya jauh bisa jadi dekat.

Gitu kayaknya. Pertanyaan sederhana harus dijawab dengan sederhana juga :-)

2009/10/15 Timmy Siahaan <timmy_fisika_ugm@yahoo.com>

>
>
> maksudnya pindah dari dimensi rendah ke tinggi itu bagaimana? Kadang2
> dimensi dimengerti berbeda. Dulu saya denger orang ngomong kuantum dot terus
> bilang itu nol dimensi, saya jadi kaget, nol dimensi kok bisa ada suku
> potensialnya ya di persamaan Schrödingernya?
>
> Jadi tolong dijelaskan apa yang dimaksud dengan berpindah dimensi itu.
>
> Salam,
>
> Timothy
>
> ------------------------------
> *From:* Asis Pattisahusiwa <asisphysic04@gmail.com>
> *To:* Fisika Indonesia <fisika_indonesia@yahoogroups.com>
> *Sent:* Wed, October 14, 2009 2:51:55 PM
> *Subject:* [FISIKA] kelakuan benda dan perbedaan dimensi
>
>
>
> Hanya sekedar penasaran... ..
>
> apakah ada perbedaan kelakuan/interaksi atau apa sajalah dari suatu benda
> ketika dia berpindah dari dimensi yang lebih rendah ke dimensi yang lebih
> tinggi atau sebaliknya?
>
> --
> Asis Pattisahusiwa
>
> Learn, Try, and be a Master
>
>
>
2c.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Thu Oct 15, 2009 8:27 pm (PDT)



Makasih pak Dosen.
Sebenarnya pertanyaan ini adalah hasil dari kebuntuan penelitian "coba-coba"
saya beberapa waktu lalu. ini merupakan permasalahan relativitas yang
kecepatannya sangat tinggi, bahkan "mungkin" beberapa kali lipat kecepatan
cahaya. saya sudah menduga adanya perbedaan dimensi, namun mentok gara-gara
nggak tahu gimana cara menganalisa/membuktikannya....
kira-kira ada yang tahu bagaimana cara menganalisa/membuktikannya?
sekali lagi terima kasih pak......

Pada 16 Oktober 2009 12:12, Muhammad Hikam <m.hikam@gmail.com> menulis:

> Saya mencoba menjawab tanpa menanyakan apa "maksud" pertanyaan.
> Jawabannya: tentu benda tadi akan mempunyai kemungkinan gerak lebih luas.
>
> Sebenarnya si penanya berpikir sederhana saja, Mas Timmy dan Mas Haryo yang
> sudah terbebani dengan pengetahuan yang tinggi :-)
>
> contoh: kembali menjawab kepada si penanya: kalau semut bergerak dalam satu
> dimensi (misal dengan seutas tali) maka dia hanya dapat bergerak di daerah
> itu-itu saja, lalu apabila dia 'pindah dimensi' ke dua dimensi (misal bidang
> meja) maka dia bisa lebih leluasa, terus apabila semut tadi bisa 'terbang'
> dan masuk ke ruang tiga dimensi maka dia tentu lebih nyaman lagi,... masuk
> ke 4 dimensi? jarak yang tadinya jauh bisa jadi dekat.
>
> Gitu kayaknya. Pertanyaan sederhana harus dijawab dengan sederhana juga
> :-)
>
>
>

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
2d.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Haryo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Fri Oct 16, 2009 12:05 am (PDT)




Pak Hikam: Bahkan gerakan dalam dua dimensi pun bisa diinterpretasikan sebagai gerak satu dimensi. Sebagai contoh gerak partikel dalam lintasan parabola di bidang datar. Meski ambil ada dua koordinat x dan y, keduanya saling terkait dengan persamaan parabola, sehingga praktis gerakkannya bisa dirubah menjadi fungsi satu variabel saja, alias menjadi 1 dimensi.

Saya duga pertanyaan Asis adalaah: Adakah perbedaan antara fisika di ruang N-dimensi murni dengan fisika di ruang N-dimensi yang sebenarnya "termasuk"/"embed" dalam ruang N+X dimensi (X bilangan positif).

Contoh sederhana: Apakah ada perbedaan gerak 2-dimensi di bidang datar x-y dan gerak 2-dimensi di permukaan Bumi ? Jawabannya: ada perbedaan, bidang 2-dimensi permukaan bumi memiliki "kelengkungan" karena sebenarnya merupakan bidang 2-dimensi yang berada dalam ruang 3-dimensi. Sementara bidang datar x-y tidak.

Menurut saya sih ini bukan sederhana atau tidak sederhana, tapi bagaimana menyatakan sebuah problem/permasalahan dengan tepat. Kalau problemnya saja tidak dinyatakan dengan tepat, maka sulit diharapkan bisa mendapat jawaban yang benar.

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Asis Pattisahusiwa <asisphysic04@...> wrote:
>
> Makasih pak Dosen.
> Sebenarnya pertanyaan ini adalah hasil dari kebuntuan penelitian "coba-coba"
> saya beberapa waktu lalu. ini merupakan permasalahan relativitas yang
> kecepatannya sangat tinggi, bahkan "mungkin" beberapa kali lipat kecepatan
> cahaya. saya sudah menduga adanya perbedaan dimensi, namun mentok gara-gara
> nggak tahu gimana cara menganalisa/membuktikannya....
> kira-kira ada yang tahu bagaimana cara menganalisa/membuktikannya?
> sekali lagi terima kasih pak......
>
> Pada 16 Oktober 2009 12:12, Muhammad Hikam <m.hikam@...> menulis:
>
> > Saya mencoba menjawab tanpa menanyakan apa "maksud" pertanyaan.
> > Jawabannya: tentu benda tadi akan mempunyai kemungkinan gerak lebih luas.
> >
> > Sebenarnya si penanya berpikir sederhana saja, Mas Timmy dan Mas Haryo yang
> > sudah terbebani dengan pengetahuan yang tinggi :-)
> >
> > contoh: kembali menjawab kepada si penanya: kalau semut bergerak dalam satu
> > dimensi (misal dengan seutas tali) maka dia hanya dapat bergerak di daerah
> > itu-itu saja, lalu apabila dia 'pindah dimensi' ke dua dimensi (misal bidang
> > meja) maka dia bisa lebih leluasa, terus apabila semut tadi bisa 'terbang'
> > dan masuk ke ruang tiga dimensi maka dia tentu lebih nyaman lagi,... masuk
> > ke 4 dimensi? jarak yang tadinya jauh bisa jadi dekat.
> >
> > Gitu kayaknya. Pertanyaan sederhana harus dijawab dengan sederhana juga
> > :-)
> >
> >
> >
>
> --
> Asis Pattisahusiwa
>
> Learn, Try, and be a Master
>

2e.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Haryo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Fri Oct 16, 2009 1:57 am (PDT)



> Contoh sederhana: Apakah ada perbedaan gerak 2-dimensi di bidang datar x-y dan gerak 2-dimensi di permukaan Bumi ? Jawabannya: ada perbedaan, bidang 2-dimensi permukaan bumi memiliki "kelengkungan" karena sebenarnya merupakan bidang 2-dimensi yang berada dalam ruang 3-dimensi. Sementara bidang datar x-y tidak.
>

Gampangnya: Di permukaan bumi (bola), orang yang berjalan terus menerus ke satu arah akan kembali ke tempat dia mulai berjalan. Di permukaan bidang datar, orang yang berjalan terus menerus ke satu arah tidak akan kembali ke tempat dia mulai berjalan. Ini yang membedakan gerak di bidang datar 2-dimensi dan gerak di permukaan 2-dimensi bola.

Asis bisa konfirmasi apa memang pertanyaannya seperti yang saya duga: apakah ada perbedaan antara fisika di ruang dimensi N murni dan ruang dimensi N yang sebenarnya merupakan bagian dari ruang dimensi yang lebih tinggi N+X, dimana X sebuah bilangan positif ?

Haryo

2f.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Eka Subyantara" eka.subyantara@widyatama.ac.id   eka_subyantara

Fri Oct 16, 2009 3:36 am (PDT)



Pak Hikam,

Tolong dong diberikan penjelasannya, bagaimana memahami bahwa di dimensi
keempat jarak yang tadinya jauh bisa menjadi dekat?

Terus terang ini hal yang menarik bagi saya. Karena saya pernah dengar,
konon para kyai kita jaman dahulu kalau sholat jumat selalu ke Mekah??

Bila itu benar, berarti beliau-beliu ini sudah bisa pindah ke dimensi
keempat.

- eka -
2g.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Haryo" sumowidagdo@gmail.com   haryo_hep

Fri Oct 16, 2009 3:59 am (PDT)




Tidak perlu empat dimensi untuk menjelaskan jarak yang jauh menjadi dekat.

Kita ambil contoh jarak antara Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan berjalan di permukaan bumi (2-dimensi di permukaan bola bumi) maka anda menempuh jarak setengah keliling bumi.

Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan mengebor sebuah terowongan, lurus dan langsung dari kutub utara ke kutub selatan, maka jarak yang ditempuh adalah garis tengah bumi (dua kali jari-jari bumi). Dalam kasus ini anda menggunakan fakta bahwa bumi itu bulat, dan permukaan bumi yang 2-dimensi sebenarnya adalah permukaan bola di dalam ruang 3-dimensi.

Sekarang, setengah keliling bumi selalu lebih besar dari garis tengah bumi, sehingga penggunaa dimensi ekstra (3-dimensi) dalam hal ini menghasilkan jarak yang lebih pendek dibandingkan jika kita dipaksa berada pada 2-dimensi (permukaan bumi saja).

Fenomena ini bisa dipelajari dan digeneralisasi ke dimensi banyak (3,4,5, .. ) dengan teknik matematika yang khusus mengkaji sifat-sifat dimensi yang dimiliki ruang (space).

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Eka Subyantara <eka.subyantara@...> wrote:
>
> Pak Hikam,
>
> Tolong dong diberikan penjelasannya, bagaimana memahami bahwa di dimensi
> keempat jarak yang tadinya jauh bisa menjadi dekat?
>
> Terus terang ini hal yang menarik bagi saya. Karena saya pernah dengar,
> konon para kyai kita jaman dahulu kalau sholat jumat selalu ke Mekah??
>
> Bila itu benar, berarti beliau-beliu ini sudah bisa pindah ke dimensi
> keempat.
>
> - eka -
>

2h.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Fri Oct 16, 2009 7:00 am (PDT)



terima kasih pak Haryo...

kok jadi tambah runyam ya.....

sejujurnya, yang ada dalam benak saya mengenai ruang dimensi adalah seperti
yang pak Hikam katakan (yang bapak istilahkan sebagai ruang dimensi N
murni). namun, jika difikir-fikir yang bapak katakan benar juga.

namun, bisa nggak kita generalisir saja sesuai dengan apa yang telah kita
pelajari di bangku sekolah dulu bahwa Bumi diidealkan sebagai Bola dan
merupakan ruang 3D, sedangkan ruang 2D ya seperti persegi/persegi panjang
sehingga ada perbedaan jarak tempuhnya.

jika bapak mengijinkan, saya bisa memberikan penjelasan secara lebih detail
mengenai apa yang saya tanyakan namun sedikit berbau agama...

terima kasih....

oh iya...

maksud bapak "*Fenomena ini bisa dipelajari dan digeneralisasi ke dimensi
banyak (3,4,5, .. ) dengan teknik matematika yang khusus mengkaji
sifat-sifat dimensi yang dimiliki ruang (space)*.", apakah cukup dengan
ruang vektor linier ataukah ada teknik yang laen?

Pada 16 Oktober 2009 19:59, Haryo <sumowidagdo@gmail.com> menulis:

>
>
>
> Tidak perlu empat dimensi untuk menjelaskan jarak yang jauh menjadi dekat.
>
> Kita ambil contoh jarak antara Kutub Utara dan Kutub Selatan.
>
> Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan berjalan di
> permukaan bumi (2-dimensi di permukaan bola bumi) maka anda menempuh jarak
> setengah keliling bumi.
>
> Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan mengebor sebuah
> terowongan, lurus dan langsung dari kutub utara ke kutub selatan, maka jarak
> yang ditempuh adalah garis tengah bumi (dua kali jari-jari bumi). Dalam
> kasus ini anda menggunakan fakta bahwa bumi itu bulat, dan permukaan bumi
> yang 2-dimensi sebenarnya adalah permukaan bola di dalam ruang 3-dimensi.
>
> Sekarang, setengah keliling bumi selalu lebih besar dari garis tengah bumi,
> sehingga penggunaa dimensi ekstra (3-dimensi) dalam hal ini menghasilkan
> jarak yang lebih pendek dibandingkan jika kita dipaksa berada pada 2-dimensi
> (permukaan bumi saja).
>
> Fenomena ini bisa dipelajari dan digeneralisasi ke dimensi banyak (3,4,5,
> .. ) dengan teknik matematika yang khusus mengkaji sifat-sifat dimensi yang
> dimiliki ruang (space).
>
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com<fisika_indonesia%40yahoogroups.com>,
> Eka Subyantara <eka.subyantara@...> wrote:
> >
> > Pak Hikam,
> >
> > Tolong dong diberikan penjelasannya, bagaimana memahami bahwa di dimensi
> > keempat jarak yang tadinya jauh bisa menjadi dekat?
> >
> > Terus terang ini hal yang menarik bagi saya. Karena saya pernah dengar,
> > konon para kyai kita jaman dahulu kalau sholat jumat selalu ke Mekah??
> >
> > Bila itu benar, berarti beliau-beliu ini sudah bisa pindah ke dimensi
> > keempat.
> >
> > - eka -
> >
>
>
>

--
Asis Pattisahusiwa

Learn, Try, and be a Master
2i.

Re: kelakuan benda dan perbedaan dimensi

Posted by: "handhika ramadhan" isaacnewtonid@yahoo.com   isaacnewtonid

Fri Oct 16, 2009 8:24 am (PDT)



mas Haryo,

Mathematically it's correct. But physically we have to consider the effect of gravitation in drilling the earth.
Anggap bumi adalah bola dengan densitas yg merata, maka medan gravitasi di dalam permukaan bumi bergantung linear dengan jarak. Alih2 mengebor bumi untuk menembus kutub utara, yang ada malah kita berosilasi secara harmonik dalam terowongan tsb.
;)

====================================
Where the mind is without fear and the head is held high....
Where the knowledge is free...
Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic walls...
Where words come out from the depth of truth...
Where tireless striving stretches its arms toward perfection....
Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand of dead habit....
Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and action....
Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.

- Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -

--- On Fri, 10/16/09, Haryo <sumowidagdo@gmail.com> wrote:

From: Haryo <sumowidagdo@gmail.com>
Subject: Re: [FISIKA] kelakuan benda dan perbedaan dimensi
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Date: Friday, October 16, 2009, 6:59 AM

 

Tidak perlu empat dimensi untuk menjelaskan jarak yang jauh menjadi dekat.

Kita ambil contoh jarak antara Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan berjalan di permukaan bumi (2-dimensi di permukaan bola bumi) maka anda menempuh jarak setengah keliling bumi.

Jika anda pergi dari kutub utara ke kutub selatan dengan mengebor sebuah terowongan, lurus dan langsung dari kutub utara ke kutub selatan, maka jarak yang ditempuh adalah garis tengah bumi (dua kali jari-jari bumi). Dalam kasus ini anda menggunakan fakta bahwa bumi itu bulat, dan permukaan bumi yang 2-dimensi sebenarnya adalah permukaan bola di dalam ruang 3-dimensi.

Sekarang, setengah keliling bumi selalu lebih besar dari garis tengah bumi, sehingga penggunaa dimensi ekstra (3-dimensi) dalam hal ini menghasilkan jarak yang lebih pendek dibandingkan jika kita dipaksa berada pada 2-dimensi (permukaan bumi saja).

Fenomena ini bisa dipelajari dan digeneralisasi ke dimensi banyak (3,4,5, .. ) dengan teknik matematika yang khusus mengkaji sifat-sifat dimensi yang dimiliki ruang (space).

--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, Eka Subyantara <eka.subyantara@ ...> wrote:

>

> Pak Hikam,

>

> Tolong dong diberikan penjelasannya, bagaimana memahami bahwa di dimensi

> keempat jarak yang tadinya jauh bisa menjadi dekat?

>

> Terus terang ini hal yang menarik bagi saya. Karena saya pernah dengar,

> konon para kyai kita jaman dahulu kalau sholat jumat selalu ke Mekah??

>

> Bila itu benar, berarti beliau-beliu ini sudah bisa pindah ke dimensi

> keempat.

>

> - eka -

>











Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Support Group

Lose lbs together

Share your weight-

loss successes.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Passionate about cars?

Check out the Auto Enthusiast Zone.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: