Jumat, 02 Oktober 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2833

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (24 Messages)

1a.
Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM From: Nursalam AR
1b.
Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM From: Lia Octavia
1c.
Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM From: INDARWATI
1d.
Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM From: punya_retno
1e.
Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM From: Siwi LH
2.
sympathy for Sumatra quake victims From: r widhiatma
3a.
Re: Duka untuk Ranah Minang From: asma_h_1999
4a.
Please UNREG saya dari mailing list ini From: iyen sahara
4b.
Please UNREG saya dari mailing list ini From: iyen sahara
4c.
Re: Please UNREG saya dari mailing list ini From: Nursalam AR
5a.
Bls: [sekolah-kehidupan] Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumeby From: CaturCatriks
6a.
Bls: [sekolah-kehidupan] Duka untuk Ranah Minang From: CaturCatriks
7.
(Kelana Ramadhan) Lebarannya Orang Kebayoran (Itung-itung untuk 'pro From: fiyan arjun
8.
(Catcil) Mati Lampu From: fiyan arjun
9a.
Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca? From: indah ip
9b.
Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca? From: Bang Aswi
9c.
Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca? From: Rini
10a.
[Ruang Kerja] Lima Juta Dalam Hitungan Detik From: Mimin
10b.
Re: [Ruang Kerja] Lima Juta Dalam Hitungan Detik From: punya_retno
11a.
Upaya Editor Menghindari Frustrasi From: Anwar Holid
11b.
Re: Upaya Editor Menghindari Frustrasi From: arief
12.
Donasi untuk Ranah Minang-Korban gempa From: asma sembiring
13a.
Re: [catcil] Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google From: dwi pebrianti
13b.
Re: [catcil] Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google From: Sya'afatus Syarifah

Messages

1a.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Oct 1, 2009 2:52 am (PDT)



Bisa,Fey,kalo ada live streaming-nya di Internet. Masalahnya DFM punya ga?

Btw, lanjutkan,Mbak Indar. Lebih cepat lebih baik!:))

Tabik,

NS

2009/10/1 febty f <inga_fety@yahoo.com>

>
>
> baca ini sambil mikir bisa didengarin di sini gak yah? :D
>
> salam mbak,
> fety
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "INDARWATI" <patisayang@...> wrote:
> >
> > Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang.
> Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar
> kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama
> penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah
> penggalan kisahnya, on air di:
> >
> > Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
> > Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
> > Pukul : 15.00-16.00 WIB
> >
> > Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku
> untuk 5 pemenang.
> >
> > Salam hangat,
> > Indarpati
> > Penulis novel Lintang Gumebyar
> >
>
>
>

--
KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
Knowledge is power (but) character is more
(kutipan buku "Dan Toch Mar" )

Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
1b.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Oct 1, 2009 3:14 am (PDT)



Mungkin bisa, Mas Nur.
Mbak Fety bisa buka www.radiodfm.com atau blognya di radiodfm.multiply.com

stay tune! ^_^

salam
lia

On 10/1/09, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> wrote:
>
>
>
> Bisa,Fey,kalo ada live streaming-nya di Internet. Masalahnya DFM punya ga?
>
> Btw, lanjutkan,Mbak Indar. Lebih cepat lebih baik!:))
>
> Tabik,
>
> NS
>
> 2009/10/1 febty f <inga_fety@yahoo.com>
>
>>
>>
>> baca ini sambil mikir bisa didengarin di sini gak yah? :D
>>
>> salam mbak,
>> fety
>>
>>
>> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
>> "INDARWATI" <patisayang@...> wrote:
>> >
>> > Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang.
>> Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar
>> kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama
>> penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah
>> penggalan kisahnya, on air di:
>> >
>> > Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
>> > Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
>> > Pukul : 15.00-16.00 WIB
>> >
>> > Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku
>> untuk 5 pemenang.
>> >
>> > Salam hangat,
>> > Indarpati
>> > Penulis novel Lintang Gumebyar
>> >
>>
>>
>>
>
>
>
> --
> KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
> Knowledge is power (but) character is more
> (kutipan buku "Dan Toch Mar" )
>
>
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> www.facebook.com/nursalam.ar
>
>
>
1c.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Thu Oct 1, 2009 12:11 pm (PDT)




Streamingnya sih katanya bs Jeng. Btw, tulisanmu makin bergizi aja, terutama ttg Linux n masak itu. Bsok plg bikin pesta kebun kambing guling dirimu yg masak ya. Semangattt! :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "febty f" <inga_fety@...> wrote:
>
> baca ini sambil mikir bisa didengarin di sini gak yah? :D
>
>
> salam mbak,
> fety
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "INDARWATI" <patisayang@> wrote:
> >
> > Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang. Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah penggalan kisahnya, on air di:
> >
> > Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
> > Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
> > Pukul : 15.00-16.00 WIB
> >
> > Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku untuk 5 pemenang.
> >
> > Salam hangat,
> > Indarpati
> > Penulis novel Lintang Gumebyar
> >
>

1d.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Thu Oct 1, 2009 2:19 pm (PDT)



alhamdulillah, selamat yaaa mbak indar.
bangga deh kenal penulis sekeren dirimu! :)
salam utk mbak arie wijaya dan mbak desi ya

salam,

-retno-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "INDARWATI" <patisayang@...> wrote:
>
>
> Streamingnya sih katanya bs Jeng. Btw, tulisanmu makin bergizi aja, terutama ttg Linux n masak itu. Bsok plg bikin pesta kebun kambing guling dirimu yg masak ya. Semangattt! :)
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "febty f" <inga_fety@> wrote:
> >
> > baca ini sambil mikir bisa didengarin di sini gak yah? :D
> >
> >
> > salam mbak,
> > fety
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "INDARWATI" <patisayang@> wrote:
> > >
> > > Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang. Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah penggalan kisahnya, on air di:
> > >
> > > Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
> > > Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
> > > Pukul : 15.00-16.00 WIB
> > >
> > > Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku untuk 5 pemenang.
> > >
> > > Salam hangat,
> > > Indarpati
> > > Penulis novel Lintang Gumebyar
> > >
> >
>

1e.

Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Thu Oct 1, 2009 8:04 pm (PDT)



wah... mestinya kemaren waktu reuni saya harus sempat-sempatin dateng ya? daripada entar-entar saya kebingungan nyari tanda tangan mbak Indar?...hehehe piss...

Btw, semoga Lintang akan senantiasa menambah gumebyarnya hidup Mbak Indar sekeluarga, selamat ya?...kalo udah jadi artis jangan lupa dengan Bamara ya?
Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: INDARWATI <patisayang@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 1, 2009 12:05:33 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM

Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang. Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah penggalan kisahnya, on air di:

Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM
Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009
Pukul : 15.00-16.00 WIB

Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku untuk 5 pemenang.

Salam hangat,
Indarpati
Penulis novel Lintang Gumebyar

2.

sympathy for Sumatra quake victims

Posted by: "r widhiatma" r_widhiatma@yahoo.com   r_widhiatma

Thu Oct 1, 2009 3:49 am (PDT)





(seismograph 'rumah gadang')

semoga saudara-saudara kita diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini

salam

r w
tukang ngoprek gambar

3a.

Re: Duka untuk Ranah Minang

Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Thu Oct 1, 2009 3:51 am (PDT)



Keluarga asma alhamdulillah baik Mba. Namun, sahabat2 asma dan para keluarganya di sana yang memprihatinkan. Mohon do'anya Mba, semoga mereka diberi kesabaran dan dipertemukan kembali dengan keluarganya dalam keadaan hidup, ammiin.

Wasslm
asma

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "febty f" <inga_fety@...> wrote:
>
> uni, keluarganya di padang baik-baik sajakah?
>
>
> salam,
> fety
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, asma sembiring <asma_h_1999@> wrote:
> >
> >
> >
> > Dukaku untuk Ranah Minang. Kampung tercinta yang kini lantak oleh gempa 7,9 skala richter.
> > Tak cukup dengan itu, di beberapa lokasi terjadi kebakaran, banjir dan longsor sebagai efek gempa.
> > Ada banyak orang, dunsanak, sahabat, orang tua, kakak, adik yang tertimbun.
> >
> > Seorang teman mengabarkan rumah nenek dan para tantenya rata dengan tanah di daerah Si Cincin, Padang Pariaman.
> > Sahabat lain sedang kebingunan, kakak dan adiknya di Padang tak bisa dihubungi, sementara orang tuanya di Solok
> > juga tak bisa di kontak, menyusul Gempa di Kerinci, Jambi tadi pagi.
> >
> > Sobat sekalian, jika anda ingin membantu meringankan penderitaan mereka, sahabat bisa menyalurkan melalui Rekening atas nama :
> > Asma Sembiring
> > BCA cab.Juanda Bogor
> > nomor rekening : 0950743450
> >
> > Dengan mengkonfirmasikan nama dan jumlah donasi anda pada 0813-10374827 (Asma Sembiring). Insyaallah donasi ini akan disalurkan ke tempat yang tepat dan akan dibuat laporan setransparan mungkin.
> >
> > Wassalam
> > Terima kasih
> >
> > Asma Sembiring
> >
> >
> > Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
> >
>

4a.

Please UNREG saya dari mailing list ini

Posted by: "iyen sahara" sahara_85pav@yahoo.com   sahara_85pav

Thu Oct 1, 2009 4:13 am (PDT)



Dear Moderator,
 
Saya minta tolong untuk UNREG dari mailing list ini. Maaf alasan tidak perlu saya beritahukan karena satu dan lain hal yg bersifat pribadi.
 
Terima kasih.
 
Eka

4b.

Please UNREG saya dari mailing list ini

Posted by: "iyen sahara" sahara_85pav@yahoo.com   sahara_85pav

Thu Oct 1, 2009 4:19 am (PDT)



Dear Moderator,
 
Saya minta tolong untuk UNREG dari mailing list ini. Maaf alasan tidak perlu saya beritahukan karena satu dan lain hal yg bersifat pribadi.
 
Terima kasih.
 
Eka

4c.

Re: Please UNREG saya dari mailing list ini

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Thu Oct 1, 2009 7:47 pm (PDT)



Mas/Mbak Eka, hampir mirip seperti prosedur awal Anda subscribe di milis
ini, silakan kirim email kosong ke
sekolah-kehidupan-unsubscribe@yahoogroups.com dengan subject: UNSUBSCRIBE.
Bukan UNREG ya,hehe...

Moga membantu. Soal alasan Anda, apapun itu, itu hak Anda. Kami selalu
terbuka jika Anda ingin bergabung kembali, saling berbagi cerita.

Tabik,

Nursalam AR
- bukan moderator, hanya warga SK yang buka email ini pagi-pagi di Hari
Batik Nasional *^_^

2009/10/1 iyen sahara <sahara_85pav@yahoo.com>

>
>
> Dear Moderator,
>
> Saya minta tolong untuk UNREG dari mailing list ini. Maaf alasan tidak
> perlu saya beritahukan karena satu dan lain hal yg bersifat pribadi.
>
> Terima kasih.
>
> Eka
>
>
>

--
KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
Knowledge is power (but) character is more
(kutipan buku "Dan Toch Mar" )

Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
5a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumeby

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Thu Oct 1, 2009 6:57 am (PDT)



selamat on air mb indar
smoga bukunya laris manis kayak kacang goreng, he2

coba tes suara dulu: halo halo, ini ibu indar lho, saya dari pati lho ....hohoho

mb fet, klo gak salah DFM juga ada streaming lho
jd klo sempat bisa ndengerin

 

--- Pada Kam, 1/10/09, febty f <inga_fety@yahoo.com> menulis:

Dari: febty f <inga_fety@yahoo.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] Re: (Lonceng) Talkshow Novel Lintang Gumebyar di DFM 103.4 FM
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 1 Oktober, 2009, 4:47 PM

 

baca ini sambil mikir bisa didengarin di sini gak yah? :D

salam mbak,

fety

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "INDARWATI" <patisayang@ ...> wrote:

>

> Lintang, seperti remaja kebanyakan, memiliki mimpi setinggi bintang. Namun kerasnya kehidupan menghempaskannya untuk menjadi sekedar kunang-kunang. Akankah dia menerima suratan atau justru melawan? Bersama penulis dan Mbak Ari Wijaya nasibnya akan diperbincangkan. Maka, ikutilah penggalan kisahnya, on air di:

>

> Acara : Talkshow Novel Lintang Gumebyar Radio DFM 103.4 FM

> Hari/tanggal : Minggu, 4 Oktober 2009

> Pukul : 15.00-16.00 WIB

>

> Jangan sampai ketinggalan, dan ikutilah kuis menarik berhadiah 5 buku untuk 5 pemenang.

>

> Salam hangat,

> Indarpati

> Penulis novel Lintang Gumebyar

>











Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
6a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Duka untuk Ranah Minang

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Thu Oct 1, 2009 7:01 am (PDT)



turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara2 kita di padang dan sekitarnya
semoga saudara2 kita dimudahkan dalam menghadapi, diberi kesabaran atas musibah tsb

dan semoga kita semua dimurahkan hatinya untuk membantu, baik doa maupun  santunan dlm bentuk apapun

amin

 
 
Dukaku untuk Ranah Minang.  Kampung tercinta yang kini lantak oleh gempa 7,9 skala richter.
Tak cukup dengan itu, di beberapa lokasi terjadi kebakaran, banjir dan longsor sebagai efek gempa.
Ada banyak orang, dunsanak, sahabat, orang tua, kakak, adik yang tertimbun. 
 
Seorang teman mengabarkan rumah nenek dan para tantenya rata dengan tanah di daerah Si Cincin, Padang Pariaman. 
Sahabat lain sedang kebingunan, kakak dan adiknya di Padang tak bisa dihubungi, sementara orang tuanya di Solok
juga tak bisa di kontak, menyusul Gempa di Kerinci, Jambi tadi pagi.
 
Sobat sekalian, jika anda ingin membantu meringankan penderitaan mereka, sahabat bisa menyalurkan melalui Rekening atas nama :
Asma Sembiring
BCA cab.Juanda Bogor
            nomor rekening : 0950743450
 
Dengan mengkonfirmasikan nama dan jumlah donasi anda pada 0813-10374827 (Asma Sembiring). Insyaallah donasi ini akan disalurkan ke tempat yang tepat dan akan dibuat laporan setransparan mungkin.
 
Wassalam
Terima kasih
 
Asma Sembiring

Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!












Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
7.

(Kelana Ramadhan) Lebarannya Orang Kebayoran (Itung-itung untuk 'pro

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Thu Oct 1, 2009 10:25 am (PDT)



*
Lebaran Orang Kebayoran*
*

-Fy-
*
**
**
**
*"Jangan lupa nanti kalau Lebaran bawa bawaan buat, Nyak!"*
**

Begitu pesan suara dari balik ponsel dengan lantang kepada orang yang berada
dari balik seberang jalan. Suara itu tak lain keluar dari parau suara Ibu
saya kepada menantunya ketika menantunya itu menanyakan kabar mertuanya. Tak
lain Ibu saya itu.

^^^

Ini adalah Lebaran tahun kedua bagi kakak ipar perempuan saya sekaligus
istri dari kakak laki-laki saya—yang sudah 'resmi' bergabung di keluarga
besar saya. Hingga Lebaran tahun kali ini begitu lain dan beda saya rasakan.
Terlebih ketika kakak ipar perempuan saya itu memiliki anak laki-laki
satu-satunya berusia dua tahun dari kakak laki-laki saya itu. Hingga
benar-benar Lebaran kali ini saya rasakan amat ramai bahkan seru! Saking
serunya kadang kala saya kewalahan juga ketika anak laki-lakinya itu sudah
ikut serta bertandang ke rumah saya lebih tepatnya rumah orangtua saya.
Pastinya akan disulapnya rumah saya menjadi kapal pecah.

Itu baru anak laki-laki dari kakak laki-laki saya belum ditambah dengan anak
dari kakak ketiga perempuan saya yang memiliki tiga orang putra pula plus
ditambah satu dan tiga putra-putri kakak pertama dan kedua perempuan saya
klop jadinya! Klop membayangkan rumah saya saat itu pasti seperti tempat
penitipan anak saja—dan nantinya tidak berapa lama kemudian akan disulap
seperti kapal pecah! Betapa ramainya rumah saya saat Lebaran tiba jika
dihadiri oleh mereka notabene keponakan-keponakan saya itu. Maklum saya
keluarga besar. *I luv all my big family*.

^^^

Seperti yang sudah-sudah Lebaran bagi saya adalah bukan hanya sekedar ritual
ajang saling berhalal bihalal saja, saling berlaku bermaaf-maafan tetapi
bagi saya adalah reuninya untuk keluarga yang sudah lama tak berkumpul
bersama. Jadi bagi saya Lebaran selalu saya identikan dengan reuni. Entah
itu reuni keluarga besar yang sudah jarang bertemu. Atau, juga bisa saya
katakan reuni kawan-kawan saya khususnya yang sudah tidak lama tak bersua.
Apalagi bagi saya yang tidak mudik. Kampung saya ada di sini!

Namun bagi saya apalah artinya ajang reuni apalagi sangat erat kaitannya
dengan Lebaran bila tidak ada penganan atau kuliner sebagai teman pelengkap
di hari raya Lebaran. Apalagi hal ini menyangkut untuk menghormati tamu jika
bertandang. Sudah barang tentu hal itu sudah menjadi kewajiban *sohibul bait
* untuk menyediakannya. Bukankah menghormati tamu itu diwajibkan? Tentu hal
ini tidak boleh dilupakan begitu saja.

Memang penganan atau kuliner yang setiap kali disajikan pada saat Lebaran
tiba tidaklah ada hal yang baru apalagi yang istimewa ketika saat kedatangan
atau bertandang, berhalal bihalal ke rumah tetangga dekat maupun kerabat.
Terlebih penganan atau kuliner yang disajikan selalu saja klise. Itu-itu
saja. Tak lain yang disajikan itu berupa* nastar, putri salju, kue keju, kue
satu, biji ketapang, kacang goreng mede *maupun* kacang goreng
bawang.*Tidak lupa
*ketupat-opor *sampai *rendang *pun selalu tersaji dengan manja di ruang
tamu. Ya, walau klise tapi tetap saja maknyusss! Apalagi kalau perut sedang
berkukuruyuk dan dapat makan gratis di rumah tetangga dekat atau kerabat
dengan alasan halal bihalal, bersilaturahmi. Padahal numpang makan
gratis! *Hmm…,
indahnya bila Lebaran tiba.*
**
**
Tapi bagi saya yang Perjaka. Peranakan Jakarta. Alias Betawi tulen biasanya
penganan yang tersajikan adalah penganan-penganan *tempo doeloe*. Namun
karena semakin maju dan pesatnya perkembangan kuliner di nusantara penganan
semacam ini saat-saat Lebaran jadi tergeser. Biasanya penganan sekelas *kembang
goyang, akar kelapa, wajik ketan, renginang, kue tambang, kue kipas* sampai
*dodol Betawi* harus tersaji saat Lebaran tiba.

"Kalau Lebaran tiba biasanya yang ada di meja waktu dulu makanan khas Betawi
bukan kayak sekarang ini harus beli dulu di pasar."

Begitulah yang sering diceritakan oleh Ibu saya jika Lebaran tiba *tempo
doeloe.* Namun Lebaran kali ini saya rasakan sangatlah berbeda terlebih
ketika ada 'orang baru' yakni kakak ipar perempuan saya yang berasal dari
Kebayoran. Tepatnya Kebayoran Lama. Jika ia bertandang untuk silaturahmi,
halal bihalal ke rumah pasti ia akan selalu membawa buah tangan berupa khas
penganan orang Kebayoran. Entah, apakah hal ini sudah tradisi atau hanya
untuk menyemarakan Lebaran saja? Bagi saya itu bukanlah hal yang utama. Yang
utama adalah buah tangannya, eh salah silaturahminya. Kalau pun kakak ipar
perempuan saya membawa buah tangan toh mungkin itu sebagai bentuk untuk
berbagi kepada mertuanya. Tak lain ibu saya itu. *Duh, sebegitu
mengharukannya….*
**

^^^

"Di rumah emang biasa kok bikin uli-tapai kalau Lebaran. Ini juga bawa
karena memang sudah dibuat khusus untuk, *Nyak*. Tapi sayang Nyak bikin
dodolnya nggak keburu," ujar kakak ipar perempuan saya saat tiba di rumah
usai bermaaf-maafan sambil menyerahkan buah tangan yang berwadahkan baki.

Dan ternyata buah tangan yang dibawa kakak ipar perempuan saya itu adalah
penganan yang terbuat dari ketan. Uli dan kawan cs-nya tapai ketan
hitam—yang terlebih dahulu diragikan. Dipermentasikan dahulu. Sedangkan
penganan uli itu sendiri terbuat dari ketan yang sudah ditanak dahulu lalu
dihaluskan tumbuk pakai alu hingga halus menjadi uli. Itulah khas penganan
yang dihantarkan oleh kakak ipar perempuan saya yang berasal dari Kebayoran
itu.
Padahal bukan itu saja tapi masih banyak lagi. Walau penganan kampung tapi
bagi saya sangat *leukerr*… Toh, saya juga melihatnya bukan dari hantaran
kakak ipar perempuan saya itu melainkan hubungan antar dua keluarga yang
begitu bersahaja dan legowo. Hubungan antara menantu dan mertua yang begitu
akrab ketika Lebaran tiba maupun di hari-hari lainya.* Hmm*, lagi-lagi saya
yang memperhatikan orangtua (Ibu) saya dengan menantunya itu saya jadi
terharu. Hingga dalam hati saya berkata," *kapan ya saya mendapatkan jodoh
seperti kakak ipar perempuan saya itu? Akrab dan begitu erat kepada Ibu saya
itu…*? Entahlah.

Bagi saya walau hanya uli dan tapai ketan hitam saja sebagai buah tangan
Lebaran bagi saya tak mengapa. Lagi pula buah tangan itu juga sebagai
peneman serta meramaikan penganan yang seperti biasa disediakan setiap
Lebaran tiba. Seperti halnya hubungan erat menantu dan mertua saat itu walau
pun mereka sangat berbeda dari lintas usia dan beda zaman tetapi mereka
saling menghargai dan meramaikan hari raya Lebaran bersama-sama. Apalagi
mereka berdua adalah seorang ibu dari anak-anak yang mereka lahirkan. Ibu
saya melahirkan saya dan kakak ipar perempuan saya melahirkan anaknya
sekaligus keponakan saya juga. *Hmm…, indahnya Lebaran tiba bersama-sama*
.(fy)

*Ulujami—Pesanggrahan, 10 Syawal 1430 H
Tulisan ini saya persembahkan untuk para kaum menantu juga para istri-istri
di nusantara. Cintailah mertuamu serta cucu-cucunya.*

"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
8.

(Catcil) Mati Lampu

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Thu Oct 1, 2009 10:25 am (PDT)



*MATI LAMPU*

*-Fy-*

"Yaaaa…mati lampu!" pekik aku seperti kehilangan mata sumber pencahayaan
saat aku berada di depan kantong ajaibku.(1)

Namun untungnya *alhamdulillah* aku dapat pertolongan dari cahaya yang
dipantulkan oleh kantong ajaibku itu. Dengan penuh syukur aku pun langsung
menekan *tuts* di tubuhnya untuk segera mematikannya. Dikarenakan aku tak
mau membuat minus mataku bertambah lagi karena pencahayaan yang tak baik
untuk mata minusku saat itu.

"Sudah stop dulu mengetiknya! Beli lilin cepat di warung depan. Beli aja
lima!" timpal Ibuku tak kalang kabutnya dari aku ketika tiba-tiba lampu
padam di rumah tanpa bilang-bilang kami. Secara mendadak. Kompromi pun
tidak! *Hmm…bete!*

"Lha, memangnya tidak lihat berita di TV kalau ada pemadaman lampu secara
mendadak. Ya, mungkin bisa-bisa kembali terangnya nanti jam 8 malam."
Tiba-tiba suara kakak perempuanku ambil suara di kegelapan malam. Ada suara
tapi tak tampak muka. *Ih, seraaaaam…..*Hanya suara yang terdengar.

***

Memang sudah beberapa hari ini di kampungku mati lampu secara mendadak.
Padam. Hingga segala aktivitas sehari-hari terganggu sesaat. Entah itu untuk
kebutuhan sehari-hari maupun yang paling *urgent*. Semua jadi terganggu oleh
pemadaman listrik secara tiba-tiba itu menurutku lho?

Ya, bayangkan karena sebab pemadam listrik secara tiba-tiba di rumah kami
juga tidak kalang kabut pula. Mereka pada kebingungan saat ingin membutuhkan
air. Entah itu mandi, pup, *pepsi* maupun untuk memasak semua jadi
terganggu. Karena kami, orang rumah lupa untuk membuat cadangan air saat
itu. *Uh, apes!*

Aku juga bingung entah kenapa tiba-tiba ada pemadaman listrik secara
serentak di kampungku aku sendiri tak mengetahuinya. Saking bingungnya aku
pun celoteh tak karuan pada orang rumah.

"Bulan ini sudah bayar listrik atau belum sih?" tanyaku merasa aku seperti
orang yang dirugikan atas pemadaman listrik secara tiba-tiba. Apalagi saat
ini aku lagi giat-giatnya menulis untuk sebuah pekerjaan maupun
'kewajibanku' sebagai seorang penulis. Mengirim ke media maupun membuat buku
lagi. Tapi karena pemamdamnya listrik secara tiba-tiba membuat aku jadi
tidak semangat dan membuatku tambah bete lagi. Karena aku sangat memerlukan
cahaya di kala saya mengerjakan tugasku. Apalagi energi listrik itu sangat
penting untuk daya tahan tubuh (2) untuk kantong ajaibku. Tanpa energi
listrik kantong ajaibku seperti orang sedang shaum. Diam. Tak ada kehidupan.
Apalagi cahaya yang dipancarkanya tak ada lagi. Lagi-lagi membuat aku
termehek-mehek bila melihat kantong ajaib tak bercahaya. Dan tak bertenaga.

Bukan itu saja yang membuat aku tambah bete. Kini kantong ajaibku itu sering
kali diserbu bakteri (3) yang mengganas. Entah sudah berapa kali aku
meng-update penangkal bakteri (4) itu tetapi saja bakteri itu bermanja-manja
di kantong ajaibku. Entah apa jadinya jika kantong ajaibku diselubungi
bakteri itu? Aku tak mampu membayangkannya jika terjadi. Mungkin segala
upaya dan daya yang aku lakukan selama ini harus mengikhlaskan jika hal itu
benar-benar terjadi. Semua segala harta karun (5) yang aku pendam harus
tercuri oleh bakteri—yang merusak organ-organ tubuh (6) di kantong ajaibku.
*Oh, tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk*!!!

Aku sadar memang ini juga keteledoranku aku tak bisa mencegahnya. Apalagi
memproteksinya. Menghalangi jangan sampai bakteri itu benar-benar menjalar
sampai ke organ-organ yang paling penting di kantong ajaibku. Tapi sudahlah
jika memang benar-benar terjadi aku hanya ikhlas dan mempertanggungjawabkan
segalanya. Toh, ini juga karena kesalahan dan keteloderanku pula. Atau,
mungkin akunya yang gaptek? *Hmm…maybe*? Padahal aku selalu meminta tolong
kepada kawanku yang ahli IT. Ya, mungkin aku tak perlu menyalahkan
siapa-siapa. Dan juga memang tak perlu mengkambinghitamkan pemadaman
listrik pula. Lalu siapa yang harus dikambinghitamkan? Masa sih orang yang
membaca tulisan saya ini. Kan…tidak mungkin!

"Memangnya akan sering begini, ya," lanjutku kepada kakak perempuan yang
selalu up to date soal perkembangan berita di televisi. Sedangkan aku?
Kadang malu juga saat kakak perempuanku yang lebih dahulu meng-*up to date*-kan
berita-berita di televesi dibandingkan aku. Karena profesikulah yang
menuntut untuk mengetahui segala-segala berita yang sedang berkembang di
masyarakat. Seperti halnya pemadaman listrik yang tidak aku ketahui
beritanya. *Ih, malunya aku….*Kalah informasi dari kakak perempuanku itu.

"Ya, mungkin minggu-minggu, nih."

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.

Aku pun langsung menutup kantong ajaibku untuk sementara waktu di
persembunyiannya(7). Walau bakteri itu masih bermanja-manja di kantong
ajaibku.(fy)

* *

*Ulujami-Pesanggrahan, 10 Syawal 1430 H*

*Ditemani di kegelapan malam usai hari raya Lebaran yang sunyi.*

* *

*Keterangan: *

*1) Kantong ajaib : Laptop (Note book)*

*2) Daya tahan tubuh : Charge (Penambah daya)*

*3) Bakteri : Virus*

*4) Penangkal bakteri : Anti virus*

*5) Harta karun : Naskah-naskah ((tulisan) pekerjaan) *

*6) Organ-organ tubuh : komponen-komponen laptop*

*7) Persembunyian : kotak lemari (laci), tempat menaruh aman laptop. *

* *

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
9a.

Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?

Posted by: "indah ip" indahip@gmail.com   iip01

Thu Oct 1, 2009 10:26 am (PDT)



Putri Sejati ini bekennya "Princess and The Pea" mbak :-)

Soal si kancil, akhirnya ketemu juga tuh buku yang merevisi dongeng
kancil(oleh Tedi Siswoko), yang gak mencuri dan menipu lagi (new attitude &
new behave), waktu libur ke tanah air kemarin ini.

Makanya di rumah sejak mereka bisa nyanyi, kami nggak pernah mengenalkan
lagu si kancil anak nakal ke anak-anak :-)

indah ip

2009/10/1 Rini <rinurbad@yahoo.com>

>
>
> Hihihi..Ret, sejujurnya aku belum pernah dengar dongeng Putri Sejati itu.
> Mungkin suatu zaman di komik HC Andersen tahun 80-an awal..ingatanku buruk
> sekali.
>
> Yang putri tidur dan syaratnya harus dicium pangeran juga tidak mendidik
> menurutku..Benar kata Retno, putri-putri dalam dongeng itu penuh kesan
> manja.
>
> Terima kasih telah urun komentar.
>
> Peace,
> Rinurbad
> .
>
>
>
9b.

Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Thu Oct 1, 2009 10:27 am (PDT)



Sebuah pertanyaan yang lugas namun mengena. Thanks atas penyadarannya, Rin. Btw, TAHNIAH ya atas makan bersama di Jakarta nanti bersama Hermawan Aksan dkk dari Penerbit Mizan. Ditunggu oleh-oleh cerita asyiknya nanti ... ^_^

Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog [http://bangaswi.com/]

--- On Wed, 9/30/09, Rini <rinurbad@yahoo.com> wrote:

From: Rini <rinurbad@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 30, 2009, 2:24 AM

 

Itulah pertanyaan yang melintas di benak saya ketika menyimak dongeng Cinderella untuk kesekian kalinya. Sewaktu kecil dan mendengarkan dengan hiasan lagu-lagu riang di kaset, rasanya cerita itu baik-baik saja. Namun perlahan, sisi-sisi non simetrisnya mulai nampak.

Saya teringat lagi pertanyaan di atas kala menonton film Ella Enchanted yang, dugaan saya, kurang lebih mengambil 'jiwa' kisah Cinderella. Bermunculanlah keheranan yang lain. Mengapa pangeran [kecuali dalam versi film ini, yang memang sudah berjumpa Ella sebelumnya] hanya tertarik kepada Cinderella seorang? Tidak adakah tamu wanita lain yang lebih cantik atau minimal sama cantiknya? Bila tidak ada, seperti apakah paras yang cantik tanpa tandingan itu? Bayangkan jika anak, adik, dan keponakan kita menanyakannya. Bagaimana jawaban kita?

Beberapa tahun yang silam, saya membaca salah satu cerpen dalam Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Penulis memodifikasi dongeng tersebut dari sudut pandang sang kakak tiri. Persisnya saya lupa [dan cukup menyeramkan sebagaimana sampul dan judulnya], tetapi membuat saya merenung bahwa konsep karakter yang jelita rupawan geulis kawanti-wanti [seperti kata orang Sunda] namun bernasib tak putus dirundung malang sudah tidak masuk akal lagi. Malangnya, ini disampaikan kepada anak-anak. Mengapa menikah dengan pangeran begitu penting? Mengapa pangeran selalu berwajah ganteng? Tidak adakah yang lebih tampan dan tidak perlu melalui sayembara segala untuk mendekatinya?

Dalam versi parodinya di komik Crayon Shinchan, mendiang Yoshito Usui menggambarkan Cinderella lugu tapi menyebalkan. Ibu peri harus mengambil alih tugasnya membersihkan kamar mandi sedangkan ia berpesta dansa. Tidakkah ini mengajak pikiran kita 'berjalan-jalan' , katakanlah.. mengapa kedua kakak tiri Cinderella dilukiskan sedemikian buruk rupa sehingga menciptakan kecemburuan? Bukan hanya dalam dongeng ini, masih banyak kisah lain yang menghadirkan si bungsu sebagai yang terbaik. Si sulung dan tengah selalu tamak. Jahat. Kena hukuman. Oi, pedihnya.. Untuk kepentingan cerita sendiri, sudah 'berbahaya' karena pembaca mudah menerka. Raja punya tiga anak, pastilah yang dua pemalas atau pembangkang sedangkan si bungsu berhati emas. Bayangkan pengaruhnya terhadap cara pandang seorang anak kepada kakak dan adiknya karena merasa mendapat pembenaran.

Memang dongeng 'hanya' percontohan, dalam paparan ini. Karena tidak diketahui jelas pencetus awalnya, sebagian besar unsurnya sukar dipertanggungjawabk an. Tetapi ide-ide janggal tadi perlu dicegah agar tidak menyebar luas dan menimbulkan cara berpikir yang keliru. Satu di antaranya, menurut saya, pembaca kanak-kanak belum patut diperkenalkan pada kisah yang berbau pernikahan dan cinta. Tugas orang tua adalah mendampingi dan menerangkannya, namun ini jelas tidak mudah. Pendek kata, kebanyakan hikayat, dongeng dan legenda lebih layak ditujukan bagi konsumsi remaja dan dewasa.

Fabel pun tidak luput dari kemelesetan itu. Kisah si kancil [kadang-kadang juga kelinci] telah sangat familier di masyarakat baca Indonesia. Bukan satu-dua kali kancil mengakali pak tani, juga hewan lainnya. Bukan tanpa alasan dalam lagu dikatakan, "Si kancil anak nakal..suka mencuri ketimun.." alih-alih "Si kancil anak cerdik, pandai mencari ketimun.." Mayoritas ulahnya dapat membuat kita berkerut kening sebab licik dan cerdik sungguh dua hal yang jauh berbeda. Maka patut diacungi jempol, penceritaan ulang yang dilakukan Wikan Satriati dalam kumcer anak-anak Melangkah dengan Bismillah sehingga satwa badung lagi menyusahkan ini menyesal.

Sebenarnya fiksi tidak luput dari keharusan mempertimbangkan logika. Urusan sisipan pesan moral, tentu saja sebaiknya tersirat dan tidak menggurui, bukan milik cerita anak-anak saja tetapi bila dikhususkan konsumen anak maka urgensinya menjadi lebih besar.

*Sekadar renungan dan kesimpulan seorang pembaca buku, mudah-mudahan ada manfaatnya

Peace,

Rinurbad











9c.

Re: [Catcil] Bagaimana Cara Berjalan Dengan Sepatu Kaca?

Posted by: "Rini" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Thu Oct 1, 2009 3:49 pm (PDT)



Bang Aswi, hatur nuhun sudah membaca. Juga ucapan dan perhatiannya. Tapi saya nggak bisa pergi Bang, utang tenggat pasca libur Lebaran masih teronggok.

Mbak Indah, terima kasih atas informasinya. Kapan-kapan saya akan cari buku Mas Tedi itu:)

Peace,
Rinurbad

10a.

[Ruang Kerja] Lima Juta Dalam Hitungan Detik

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Thu Oct 1, 2009 10:28 am (PDT)



*30 September 2009 di Ruang Departemenku
*
Dua belas form pengajuan uang proyek yang seharusnya sudah ditandatangani
kemarin baru hari ini disetujui oleh Kepala Departemen. Padahal kemarin saya
sudah berusaha melengkapi lampiran *Budget Control Forecast* secepatnya.
Tapi engineer kelamaan meneliti sehingga sore hari baru sampai di meja boss.
Sayangnya boss sudah siap-siap pulang, sehingga form itu belum dicek.

Pagi ini, saya kena semprot lagi karena memberikan 12 form kesorean. Saya
membela diri karena sudah menyelesaikan tugas sebelum jam istirahat. Jam
sepuluh, 8 form sudah ditandatangani Boss.
"Bawa ke kantor lama dan mintakan lima juta secepatnya. Sudah ditunggu orang
proyek di Balikpapan." Begitulah pesan Si Boss sebelum saya keluar gedung.
Saya berjalan cepat-cepat menuju kantor lama yang berjarak kurang lebih 50
meter. Alhamdulillah teman yang bawa mobil menghampiriku. Sehingga lebih
cepat sampai ke kantor lama.

*Di kantor Lama*

Seperti biasa saya harus melengkapi lima kolom tanda tangan. Kali ini saya
sudah lewati satu kolom dan langsung minta tanda tangan dari *Accounting Div
*. Lalu ke ruangan *Operation Manage*r, seperti biasa Si Boss ini selalu
lebih cepat menandatangani form pengajuan. Sebelum sampai ke *President
Director* saya harus buat jadwal realisasi sebagai bukti untuk *Accounting
Div.* bahwa pengajuan dari departemenku disetujui oleh *President Directo*r.
Setelah itu saya bawa ke meja Boss Besar. Sayangnya Boss besar tidak ada di
ruangan. Karena tanda tangannya sangat penting untuk pencairan dana, jadi
harus dapat tanda tangannya.

Jam sebelas lebih belum juga dapat tanda tangan. Sampai akhirnya saya cari
di dapur. Rupanya Si Boss pengin masak ikan asin dan daun singkong. Sempat
minta tolong saya beli garam. Karena disuruh beli garam seplastik, sampai di
tokonya jadi bingung. Seplastik tuh sebiji atau satu pak ya? Sebelumnya saya
ambil satu pak. Dipikir-dipikir buat apa ya beliin garam se pak buat si
Boss. Sebelum saya ditertawakan orang sekantor, saya telepon Si Boss.
"Beli 2 bungkus aja." Kata Si Boss.
"Untung tadi telepon dulu." Batinku.

Jam setengah dua belas Boss besar sudah menandatangani 8 form pengajuan.
Tapi sayangnya mendekati jam istirahat. Orang Akunting sudah siap-siap ke
masjid. Proses pembayaran ditunda sampai istirahat selesai. Baru saya ingat
pesan Dept. Head ku "Kalau ada masalah telepon aku." Berhubung saya merasa
tidak ada masalah, karena Boss besar sudah setuju. Jadi saya hanya
mengirimkan pesan bahwa pengajuan sudah disetujui, tinggal nunggu
pembayaran. Semenit kemudian Dept. Head ku telepon.
"Kamu belum pernah digebukin (baca : dipukulin) orang ya? Sudah hampir jam
satu, kenapa uang belum cair, Hah? Kan saya sudah bilang kalau ada masalah
telepon saya. Kenapa nggak telepon?" Deretan omelan lain juga saya
dengarkan.
"Tadi masih proses, Pak."
"Nggak ada yang namanya proses, tiap saya minta lima juta, dalam hitungan
detik harus ada uangnya." Suaranya semakin meninggi.
Rupanya Si Boss lupa bahwa perusahaan bukan warung yang asal nodong uang
bisa keluar. Tapi semuanya butuh proses.

Setelah istirahat, cek masih belum siap. Saya tarik nafas dalam-dalam. Saya
duduk di dekat meja finance, memperhatikan gerak-geriknya. Pelaan sekali
mempersiapkan pembayaran.
"Lima juta rupiah harus sudah ditransfer ke bank "A" sebelum jam 2, Pak.
Bank di Balikpapan sudah tutup duluan. Ni sudah ditunggu orang di lokasi
proyek."
"Ya udah Mbak Mimin yang ngejar."
"Kasih cek "A" ya, biar saya langsung ke bank "A". Takut nggak keburu."
"Cek "B" Mbak."

OB lagi keluar kantor, sementara saya butuh orang yang bisa mengantar
ke-empat bank. Lalu saya coba tanya teman kantor yang nggak terlalu sibuk.
Dia bersedia mengantarku.
Karena laju motor yang sangat cepat, hingga saya sport jantung. Pencairan
cek di bank "B" berjalan lancar. Uang tiga puluh sembilan jutaan sudah
ditangan. Buat yang pengin rampok silakan cegat di jalan :D. Lanjut
transfer ke bank "A". Antrian lumayan panjang. Saya sempat melakukan
perbuatan yang memalukan. Minta tolong orang yang lebih dulu antri untuk
transfer lima juta.
"Ma'af Mbak, nggak bisa. Kita semua kan antri." pernyataan yang sungguh
menusuk.
"Tapi Mbak, uangnya sudah ditunggu orang di Kalimantan, bentar lagi bank
disana tutup."
Akalku mulai tak waras lagi hihihi...
"Bukankah ada mesin ATM. Lima juta masih bisa diambil lewat ATM." Pikirku
telat.

Sempat diskusi dengan Ibu yang antri di belakangku. Sarannya membuatku
terinspirasi dan lebih berhati-hati. Ibu itu bilang "Ya sebaiknya Mbak
sendiri yang transfer. Uang kok di titip-titipkan, nanti kalau nggak
ditransfer malah Mbak sendiri yang repot. Udah sabar saja antri, yang
penting hari ini Mbak sudah setor ke rekeningnya. Kalaupun telat, itu bukan
urusan Mbak lagi. Yang penting hari ini sudah setor titik."

Antrian bergerak sangat lambat. Entah tellernya atau justru customer yang
lelet. Yang jelas Ibu di belakangku juga sudah mulai tak sabar. Setiap
transaksi lebih dari seperempat jam. Padahal saya masih harus ke bank lain.
Sementara bank-bank biasa tutup jam tiga. Uang harus ditransfer semua,
kalau nggak pengiriman material tertunda sehingga progress proyek juga
lambat.

Jam setengah tiga lebih saya keluar dari bank "A" menuju bank "C". Antrian
tidak terlalu panjang tapi lama juga. Jam tiga kurang sepuluh menit barulah
bisa ke bank "D". Inilah transferan terakhir. Meskipun sempat lupa ambil
nomor antrian di bank "D" sekaligus salah ambil form setoran. Tapi lega
rasanya bisa menyelesaikan semua tugas transfer hari ini.

Salam
Calo/Kurir/Tukang Ketik/Tukang Todong :D

PS : Harusnya dikirim kemarin, tapi baru selesai hari ini hihihi...

--
http://minehaway.com
http://minesweet.co.cc
http://www.facebook.com/minehaway
10b.

Re: [Ruang Kerja] Lima Juta Dalam Hitungan Detik

Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Thu Oct 1, 2009 2:16 pm (PDT)



emang deh tugas transfer2 itu ribet bener. terutama saat harus acc banyak kepala. dulu, di kantorku yg terakhir juga sempat ribet begitu :).belum lagi laporan pengeluaran yg dibuat harian dan detil.
niatnya sih jadi bendahara yg nggak ngerepotin orang lain (kalo butuh uang, langsung cair), tapi apa daya tangan tak sampai.
jadi aku sangat2 bersimpati pd profesi bendahara :)


big hug mbak mimin!

-retno-
eks tukang ketik, tukang nodong, kurir, pembantu umum :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Mimin <minehaway@...> wrote:
>
> *30 September 2009 di Ruang Departemenku
> *
> Dua belas form pengajuan uang proyek yang seharusnya sudah ditandatangani
> kemarin baru hari ini disetujui oleh Kepala Departemen. Padahal kemarin saya
> sudah berusaha melengkapi lampiran *Budget Control Forecast* secepatnya.
> Tapi engineer kelamaan meneliti sehingga sore hari baru sampai di meja boss.
> Sayangnya boss sudah siap-siap pulang, sehingga form itu belum dicek.
>
> Pagi ini, saya kena semprot lagi karena memberikan 12 form kesorean. Saya
> membela diri karena sudah menyelesaikan tugas sebelum jam istirahat. Jam
> sepuluh, 8 form sudah ditandatangani Boss.
> "Bawa ke kantor lama dan mintakan lima juta secepatnya. Sudah ditunggu orang
> proyek di Balikpapan." Begitulah pesan Si Boss sebelum saya keluar gedung.
> Saya berjalan cepat-cepat menuju kantor lama yang berjarak kurang lebih 50
> meter. Alhamdulillah teman yang bawa mobil menghampiriku. Sehingga lebih
> cepat sampai ke kantor lama.
>
>
> *Di kantor Lama*
>
> Seperti biasa saya harus melengkapi lima kolom tanda tangan. Kali ini saya
> sudah lewati satu kolom dan langsung minta tanda tangan dari *Accounting Div
> *. Lalu ke ruangan *Operation Manage*r, seperti biasa Si Boss ini selalu
> lebih cepat menandatangani form pengajuan. Sebelum sampai ke *President
> Director* saya harus buat jadwal realisasi sebagai bukti untuk *Accounting
> Div.* bahwa pengajuan dari departemenku disetujui oleh *President Directo*r.
> Setelah itu saya bawa ke meja Boss Besar. Sayangnya Boss besar tidak ada di
> ruangan. Karena tanda tangannya sangat penting untuk pencairan dana, jadi
> harus dapat tanda tangannya.
>
> Jam sebelas lebih belum juga dapat tanda tangan. Sampai akhirnya saya cari
> di dapur. Rupanya Si Boss pengin masak ikan asin dan daun singkong. Sempat
> minta tolong saya beli garam. Karena disuruh beli garam seplastik, sampai di
> tokonya jadi bingung. Seplastik tuh sebiji atau satu pak ya? Sebelumnya saya
> ambil satu pak. Dipikir-dipikir buat apa ya beliin garam se pak buat si
> Boss. Sebelum saya ditertawakan orang sekantor, saya telepon Si Boss.
> "Beli 2 bungkus aja." Kata Si Boss.
> "Untung tadi telepon dulu." Batinku.
>
> Jam setengah dua belas Boss besar sudah menandatangani 8 form pengajuan.
> Tapi sayangnya mendekati jam istirahat. Orang Akunting sudah siap-siap ke
> masjid. Proses pembayaran ditunda sampai istirahat selesai. Baru saya ingat
> pesan Dept. Head ku "Kalau ada masalah telepon aku." Berhubung saya merasa
> tidak ada masalah, karena Boss besar sudah setuju. Jadi saya hanya
> mengirimkan pesan bahwa pengajuan sudah disetujui, tinggal nunggu
> pembayaran. Semenit kemudian Dept. Head ku telepon.
> "Kamu belum pernah digebukin (baca : dipukulin) orang ya? Sudah hampir jam
> satu, kenapa uang belum cair, Hah? Kan saya sudah bilang kalau ada masalah
> telepon saya. Kenapa nggak telepon?" Deretan omelan lain juga saya
> dengarkan.
> "Tadi masih proses, Pak."
> "Nggak ada yang namanya proses, tiap saya minta lima juta, dalam hitungan
> detik harus ada uangnya." Suaranya semakin meninggi.
> Rupanya Si Boss lupa bahwa perusahaan bukan warung yang asal nodong uang
> bisa keluar. Tapi semuanya butuh proses.
>
>
> Setelah istirahat, cek masih belum siap. Saya tarik nafas dalam-dalam. Saya
> duduk di dekat meja finance, memperhatikan gerak-geriknya. Pelaan sekali
> mempersiapkan pembayaran.
> "Lima juta rupiah harus sudah ditransfer ke bank "A" sebelum jam 2, Pak.
> Bank di Balikpapan sudah tutup duluan. Ni sudah ditunggu orang di lokasi
> proyek."
> "Ya udah Mbak Mimin yang ngejar."
> "Kasih cek "A" ya, biar saya langsung ke bank "A". Takut nggak keburu."
> "Cek "B" Mbak."
>
> OB lagi keluar kantor, sementara saya butuh orang yang bisa mengantar
> ke-empat bank. Lalu saya coba tanya teman kantor yang nggak terlalu sibuk.
> Dia bersedia mengantarku.
> Karena laju motor yang sangat cepat, hingga saya sport jantung. Pencairan
> cek di bank "B" berjalan lancar. Uang tiga puluh sembilan jutaan sudah
> ditangan. Buat yang pengin rampok silakan cegat di jalan :D. Lanjut
> transfer ke bank "A". Antrian lumayan panjang. Saya sempat melakukan
> perbuatan yang memalukan. Minta tolong orang yang lebih dulu antri untuk
> transfer lima juta.
> "Ma'af Mbak, nggak bisa. Kita semua kan antri." pernyataan yang sungguh
> menusuk.
> "Tapi Mbak, uangnya sudah ditunggu orang di Kalimantan, bentar lagi bank
> disana tutup."
> Akalku mulai tak waras lagi hihihi...
> "Bukankah ada mesin ATM. Lima juta masih bisa diambil lewat ATM." Pikirku
> telat.
>
> Sempat diskusi dengan Ibu yang antri di belakangku. Sarannya membuatku
> terinspirasi dan lebih berhati-hati. Ibu itu bilang "Ya sebaiknya Mbak
> sendiri yang transfer. Uang kok di titip-titipkan, nanti kalau nggak
> ditransfer malah Mbak sendiri yang repot. Udah sabar saja antri, yang
> penting hari ini Mbak sudah setor ke rekeningnya. Kalaupun telat, itu bukan
> urusan Mbak lagi. Yang penting hari ini sudah setor titik."
>
> Antrian bergerak sangat lambat. Entah tellernya atau justru customer yang
> lelet. Yang jelas Ibu di belakangku juga sudah mulai tak sabar. Setiap
> transaksi lebih dari seperempat jam. Padahal saya masih harus ke bank lain.
> Sementara bank-bank biasa tutup jam tiga. Uang harus ditransfer semua,
> kalau nggak pengiriman material tertunda sehingga progress proyek juga
> lambat.
>
> Jam setengah tiga lebih saya keluar dari bank "A" menuju bank "C". Antrian
> tidak terlalu panjang tapi lama juga. Jam tiga kurang sepuluh menit barulah
> bisa ke bank "D". Inilah transferan terakhir. Meskipun sempat lupa ambil
> nomor antrian di bank "D" sekaligus salah ambil form setoran. Tapi lega
> rasanya bisa menyelesaikan semua tugas transfer hari ini.
>
> Salam
> Calo/Kurir/Tukang Ketik/Tukang Todong :D
>
> PS : Harusnya dikirim kemarin, tapi baru selesai hari ini hihihi...
>
>
>
> --
> http://minehaway.com
> http://minesweet.co.cc
> http://www.facebook.com/minehaway
>

11a.

Upaya Editor Menghindari Frustrasi

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Thu Oct 1, 2009 7:59 pm (PDT)




Upaya Editor Menghindari Frustrasi
---Anwar Holid

Hampir dua bulan ini aku menangani dua naskah yang mirip. Secara prinsip, terjemahan naskah itu sudah benar. Setidaknya itulah klaim penerbit. Penerjemah naskah itu orang terkemuka dan ahli di bidangnya. Jadi secara keilmuan dia bisa diandalkan dan wawasannya mumpuni. Untuk sementara, aku sulit membantah klaim itu dan percaya omongan penerbit.

Di ruang kerja sederhanaku, ketika siap-siap membedah naskah itu, barulah aku merasakan sulitnya menangani terjemahan itu. Memang tugas editor ialah meluweskan penuturan, memadukan inkoherensi paragraf, membuat keterbacaan naskah tinggi. Itu mirip tugas utama dokter ialah menyembuhkan pasien atau petugas kebersihan kota menyingkirkan sampah. Begitulah adanya. Tapi kalau kamu mendapati tugas kamu ternyata begitu bikin suntuk, terlalu sulit atau menggunung, wajar bila ia bikin stres atau frustrasi. Seorang striker bisa frustrasi dan kalap kalau terus-menerus gagal mencetak gol dan kesulitan mendobrak pertahanan lawan, atau kiper lawan terlalu tangguh. Kalau sifat ksatrianya cedera, dia bisa gelap mata dan akhirnya bertindak curang dengan melakukan diving. Tantangan setiap pekerjaan itu sama. Namun menyebalkan bila faktanya beban kamu terlalu berat. Ada yang salah, dan itu bukan salah kamu, melainkan proses sebelumnya atau kasusnya memang berat. Untuk itu
kamu hanya harus tabah dan bertahan. Lakukan inovasi dan istirahat secukupnya.

Begitu menghadapi baris kalimat sulit, aku yakin ada yang salah dari penanganannya. Aku kerap kesulitan menangkap maksud kalimat itu sebenarnya apa. Bahasanya ribet. Banyak banget kalimat panjang melelahkan, bahkan bisa terdiri dari satu paragraf! Yang terdiri dari tiga - empat baris juga banyak. Polanya pun masih dalam bahasa sumber, dan kerap berbentuk negatif. Dalam kalimat panjang itu selalu ada sisipan anak kalimat berisi tambahan informasi, termasuk hal-hal trivial yang bahkan sering berulang di bagian sebelumnya. Ini jelas gaya sang penulis, dan penerjemah membiarkannya. Bikin capek baca, dan energiku terkuras dengan cepat. Penerbit suka menggampangkan kondisi ini, bilang bahwa beban editor ringan. Padahal meluweskan bahasa, dengan penyampaian yang enak itu penting sekali dalam sebuah buku.

Kalimat pendeknya saja suka membingungkan. Contoh: "Pidatonya merupakan yang tidak lazim antara kepalsuan dan sifat agresif yang terang-terangan." Maaf, ini apa maksudnya?

Kalimat panjangnya antara lain begini: "Al-Quran menjasadkan di depan mata kita suatu gambaran yang hidup, dan menggerakkannya pada lebih dari satu arah, untuk mengimbau orang-orang yang merasa tidak berdaya itu untuk membebaskan diri dari tekanan, sejak sekarang, agar kelak mereka tidak menghadapi konsekuensinya sesudah mereka mati, dengan sikap menyerah pada kelemahan diri, sebagai suatu unsur yang sangat diperingatkan untuk dijauhi."

"Kekuatan-kekuatan hegemonis itu, yang menganggap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa merdeka dan mandiri sebagai ancaman terhadap monopoli mereka dalam instrumen kekuasaan yang penting ini dan yang tidak ingin melihat keberhasilan yang sama di negara-negara lain, telah salah mengartikan teknologi nuklir Iran yang terjaga dan aman sebagai usaha untuk membuat senjata nuklir."

"Bagaimanapun, kalau ada kebebasan pribadi yang akan dipertahankan mati-matian oleh seseorang di dunia modern, itu adalah haknya yang tidak boleh diingkari untuk menyaksikan pertandingan sepakbola di televisi, dan kuatnya dorongan pandangan umum, bahkan di kalangan Islam fundamentalis dengan kepala yang penuh dengan dalih-dalih teologis untuk menentangnya, pemerintah terpaksa menayangkan pertandingan sepakbola di televisi."

Halo... rasanya aku menerima sandi dari alien.

Seberapa besar usaha seorang editor menyunting kalimat itu, berapa lama waktu yang dia butuhkan? Atau sebaliknya, seberapa toleran dia boleh bilang bahwa kalimat itu sudah jernih?

Kondisi itu membuat tugasku mengubah penyampaian agar luwes, lincah, mudah dicerna, dan lancar justru bakal paling besar menyita energi. Memoles dan melenturkan kalimat itu kerap butuh coba-coba dan mengutak-atik dulu sebelum akhirnya menemukan penyampaian yang paling pas. Butuh waktu dan energi besar. Bayangkanlah pekerja furnitur kayu jati yang mengamplas ukiran kasar menjadi halus. Dia melakukannya berhari-hari, terpaksa harus menghirup hamburan serbuknya, dengan tenaga yang hebat. Itulah kerja keras. Itulah yang juga harus dihadapi penyunting bila menemukan kalimat-kalimat kasar, penuh gerinjul, menyulitkan makna.

Saking sebal, aku berprasangka penerjemah ini mungkin awalnya berpikir bahwa pekerjaannya sudah keren, jadi dia serahkan ke penerbit. Coba kalimat-kalimat berlepotan dan penuh lumpur itu dibiarkan, lantas langsung dibungkus dan ditawarkan ke publik. Aku yakin seminggu kemudian pembacanya pada sakit kepala. Atau mereka langsung melemparkannya ke tong sampah. Aku jadi ingat pelajaran pertama seorang penyunting dari dosenku, ibu Sofia Mansoor, yang mengenalkan istilah "keterbacaan"---yaitu tingkat suatu naskah mudah atau sulit dipahami.

Penulis, penerjemah, penyunting bahu-membahu untuk menghasilkan naskah dengan keterbacaan tinggi. Bila rendah, harus diubah, atau minimal membuatnya lebih mudah. Tapi itu pun bukan harga mati. Keterbacaan sebagian karya memang rendah. Misal Finnegan's Wake (James Joyce) atau puisi Afrizal Malna dan Nirwan Dewanto. Mau apa kita dengan naskah seperti itu? Mau berkompromi? Di ranah nonfiksi juga sama. Aku pernah berusaha baca The Uses of Literacy (Richard Hoggart) yang konon penting, tapi hanya sedikit sekali yang aku paham dari pemaparannya. Kemungkinannya ialah otakku terlalu tebal terhalang kabut. Susah memahami membuat orang jadi mudah frustrasi.

Seorang penyunting lain mendapat kasus serupa, mengeluhkan buruknya bahasa yang dia garap, sampai merasa bahwa tawaran honornya terlalu kecil untuk menangani naskah menyebalkan seperti itu. Aku setuju. Karena menyita energi, emosi, bikin frustrasi, kompensasi menggarapnya harus sepadan. Penerbit bagus biasanya bisa diajak bicara tentang seberapa jauh tingkat kesulitan editing yang dilakukan editornya, terutama editor outsource. Mereka biasanya minta bukti (sampel). Kalau sepakat bahwa naskah itu memang sulit, mereka setuju menaikkan honor---sesedikit apa pun itu.

Kalau setiap hari menemukan kalimat kacau, manusia akan jadi cepat lapuk. Ada yang salah bila kita gagal menangani kesulitan berbahasa, menangkap pesan dengan jernih, atau mengungkapkan dengan baik. Di dalam Writing Tools (2006), Roy Peter Clark mensinyalir malapetaka dari konsekuensi tulisan buruk, baik untuk bisnis, profesi, pendidik, konsumen, dan warga negara. Buruknya tulisan dalam laporan, memo, pengumunan, dan pesan menguras biaya dan waktu. Itu merupakan gumpalan darah di lembaga politik dan pemerintahan. Membuat arus informasi mampat. Masalah penting terus mengendap dan tertutup. Kesempatan untuk perbaikan dan efisiensi tetap terkubur (hal. 7-8).

Tulisan sulit membuat pembaca kepayahan. Padahal tujuan membaca dan menulis ialah kefasihan, mengungkapkan maksud secara jernih dan lancar. "Tulisan juga harus mengalir dengan lancar dari penulis. Idealnya memang seperti itu," tegas Clark.

Aku bukan hendak memuliakan editor atau memberat-beratkan tugasnya. Seperti aku bilang, profesi ini sama dengan profesi lain. Ia memiliki tantangan dan kesulitan sendiri. Jadi editor mungkin mustahil membuat kamu mati luka-luka seperti tentara tertembak di medan perang. Tapi kamu bisa gila kalau gagal menangani kalimat kacrut yang bikin akal dan logika jadi putus asa.[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

KONTAK: wartax@yahoo.com | Tel.: (022) 2037348 | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.

Kontak: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.de/forum-buku
http://www.rukukineruku.com
http://ultimusbandung.info
http://www.visikata.com
http://www.gramedia.com
http://halamanganjil.blogspot.com

Come away with me and I will write you
---© Norah Jones

11b.

Re: Upaya Editor Menghindari Frustrasi

Posted by: "arief" ariefakhirwijaya@yahoo.com   ariefakhirwijaya

Fri Oct 2, 2009 1:28 am (PDT)



wahh..ternyata tugas sebagai editor berat juga ya pak.
Lalu menurut pak anwar, selama ini lebih enak jadi penulis apa editor ya?

Salam kenal,
Arief

12.

Donasi untuk Ranah Minang-Korban gempa

Posted by: "asma sembiring" asma_h_1999@yahoo.com   asma_h_1999

Thu Oct 1, 2009 8:16 pm (PDT)



Korban Gempa terus bertambah....
Laporan donas sementarai
Donasi  Untuk Ranah Minang, Korban Gempa 30 Sept 2009
         
No Tanggal Donatur  Jumlah Keterangan
1 1 Okt 09 Balai penelitian tanaman Sayuran                 100,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                 100,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                   50,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                 150,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                     5,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                   10,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                   50,000  
    Balai penelitian tanaman Sayuran                   50,000  
    BALITSA                 100,000  
    BALITSA                 100,000  
2   Diah-Bandung                 100,000 via BCA
3 2 Okt 09 Sih Wikaning Tyas -Bogor                 100,000 via BNI
  Total Donasi                   915,000  
 
Terima kasih atas sumbangan rekan-rekan sekalian.  Semoga sumbangan ini memberi keberkahan, Ammiin.
 
Donasi untuk korban Gempa Sumatra Barat dapat ada salurkan atas nama:
Asma Sembiring
BCA    : 0950-743450
BNI     : 0003484307, dg nama yang sama.
 
Mohon untuk mengkonfirmasikan nama pengirim dan jumlah kiriman jika anda mentransfer ke nomor di atas.
 
Terima kasih,
Wassalam
Asma Sembiring

Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
13a.

Re: [catcil] Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google

Posted by: "dwi pebrianti" bunda_nasmah@yahoo.com   bunda_nasmah

Fri Oct 2, 2009 12:03 am (PDT)



:D

abis ini targetnya ikutan 'Multicareer PhD training program' ya fet ^^

salam,
uy

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, febty febriani <inga_fety@...> wrote:
>
> Tulisan ini untuk lomba menulis blog tentang open source. Semoga tidak mengapa dibagi di sini. Agak panjang memang, dan terima kasih untuk yang sudah membaca:). salam open source...
>
> #########
>
>
> Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google
> Febty Febriani
>
>
> Satu
> tahun setengah berteman dengan linux, membuatku mengambil kesimpulan
> sementara bahwa linux dan memasak itu mempunyai hubungan yang sangat
> dekat. Bagiku, linux dan memasak memang dua hal yang istimewa dalam
> kurun waktu satu tahun setengah ini. Berawal dari titik nol yang sama,
> kemudian keduanya tumbuh menjadi garis linear lurus yang membentuk
> sudut empat puluh lima derajat terhadap sumbu x dan sumbu y.
>
> Titik
> nol itu adalah sebuah kata bernama pernikahan. Titik nol ini pula yang
> menjadikan pondasi yang cukup kuat bagi keduanya untuk turus bergerak
> linear ke arah sumbu positif. Sedangkan status sebagai istri dan
> mahasiswa master di sebuah perguruan tinggi di negeri sakura adalah
> kerangka beton yang menguatkan garis linear itu sehingga pertumbuhannya
> menuju sumbu positif, dan bukan ke arah sumbu negatif.
>
> Penyokong
> lain dari keduanya, belajar linux dan memasak, adalah ketersediaan
> resep-resep memasak dan juga ‘ramuan-ramuan jitu’ tentang linux dalam
> sebuah wadah belajar yang tak terhingga kapasitas bytenya:
> dunia maya alias internet. Maka, belajar keduanya dalam kurun waktu
> setengah tahun ini adalah telah membuat persahabatan yang begitu baik
> antara aku dan internet.
>
> Sebenarnya,
> kala masih sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di kota
> Yogyakarta, telah ada pertemanan antara aku dan linux. Ketika itu, aku
> mengenal Fedora, karena hanya
> dia yang terinstal di laboratorium komputer di kampusku. Tapi, saat
> itu, hubungan kami tidak terlalu serius. Lalu, merosot tajam
> meninggalkan titik nol menuju sumbu negatif, kalau diibaratkan sebagai
> sebuah garis lurus linear. Dan, akhirnya, benar-benar terhempas.
>
> Memasuki
> ranah kerja, karena tidak ada paksaan, hubunganku dengan linux tidak
> juga membaik, juga ditambah dengan ketidakpunyaan komputer pribadi,
> baik di rumah atau di ruangan. Tapi, di antara saat-saat luang, berada
> di sebuah pojok laboratorium komputer di kantor, aku kembali tergoda
> untuk mengenal linux. Bersama dengan Suse,
> banyak hari-hariku yang terlewatkan di pojok itu. Maka, mulai saat itu
> pula tercanang sebuah niat, untuk benar-benar serius membangun kembali
> hubungan dengan linux jika aku mempunyai rejeki untuk membeli sebuah
> laptop.
>
> Tidak
> dengan sebuah kesengajaan niat itu hadir. Tapi, dengan sebuah
> kesadaran, setelah mengikuti sebuah pelatihan tentang hak kekayaan
> intelektual di lingkungan kantor. Maka, aku mengerti, bahwa sebuah
> pembajakan, atas nama apapun, hanya akan menghasilkan kerugian bagi
> pihak yang produknya digunakan tidak sesuai dengan prosedurnya.
>
> Maka,
> karena sebuah laptop Acer Aspire 4315 IntelCeleron baru bisa dibeli
> setelah menikah, maka saat itu pula titik nol hubunganku dengan linux
> kembali dimulai. Untuk laptopku, Fedora dan Suse tidak terlalu bisa bekerja denga baik. Permasalahannya ada di laptopku.
> Spesifikasi laptopku menengah ke bawah, maka aku tidak memilih Fedora dan Suse untuk laptopku. Awalnya, aku menginstal Blankon. Saat itu Blankon, distro turunan Ubuntu yang dibuat oleh anak-anak muda kreatif Indonesia, berada pada titik awal pertumbuhannya.
>
> Namun, akhirnya, aku lebih memilih Ubuntu. Maka, Ubuntu 8.04 alias Hardy Heron adalah Ubuntu pertamaku. Pilihan pada Ubuntu disertai dengan beberapa alasan. Adanya komunitas Ubuntu Indonesia dan milis Ubuntu,
> juga ada begitu banyak ketersediaan forum-forum lain dari Ubuntu yang
> menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Bagiku alasan
> kedua ini adalah penting. Pengetahuanku tentang dasar-dasar sistem
> operasi komputersangat tidak begitu baik alias nol. Maka, keberadaan komunitas-komunitas yang perkembangannya selalu up-to-date adalah teman setia dalam langkah pembelajaranku tentang linux.Alasan yang paling utama adalah karena Ubuntu menjanjikan tidak adanya biaya untuk mendapatkan produk mereka (CD/DVD untuk menginstal ubuntu) dan juga ketersediaan repositorynya di Indonesia yang bisa diakses lumayan cepat dengan bandwith internet Indonesia.
>
> Ada begitu banyak ‘musuh’ yang mencoba mengganggu hubunganku dengan linux. Berawal tidak dikenalinya wireless card laptopku, sempat membuat goyah untuk meneruskan langkah mencoba
> bertahan dengan hubungan ini. Tapi, ‘keterpaksaan’ karena akan
> mengerjakan penelitian yang berhubungan dengan programming di lingkungan linux untuk studi masterku, membuat pertahananku tetap utuh. Maka, bertanya kepada Google adalah solusi yang paling canggih. Semua ramuan-ramuan jitu itu hadir
> di hadapan dalam sekedipan mata. Akhirnya, selesailah permasalahan itu
> dengan jangka waktu hampir satu bulan dan menimbulkan efek samping;
> laptopku tidak mengenali perintah restart.
>
> Ketraumaan itu membuatku bergeming saat peluncuran Interpid Ibex, nama lain ubuntu 8.10. Apalagi, dengan pernyataan founder Ubuntu kalau Ubuntu Hardy Heron adalah produk long term support(LTS), yang akan mendapat dukungan updatesampai dengan April 2011 saat digantikan oleh Lucid Lynx atau Ubuntu 10.4. Tapi, ternyata memelihara perasaaan takut membuat pengetahuanku tentang linux tidak kembali bertambah.
>
> Maka, saat liburan kuliah musim panas, setelah hampir satu tahun perasaan takut itu mengendap, aku mendownload Jaunty Jacklope melalui server Ubuntu di Jepang. Awalnya, aku sudah mendapatkan kiriman Live CDsekaligusCD Installer dari Canocical, founderUbuntu. RusaknyaCD/DVD driver laptopku
> membuat CD itu tidak bisa dikenali. Entah mengapa, CD hasil mengunduh
> sendiri itu bisa dikenali dengan sukses di laptop yang sudah hampir
> satu tahun setengah itu bersamaku.
>
> Ternyata,
> Jaunty Jacklope telah mengalami perbaikan yang begitu banyak dari Hardy
> Heron sebelumnya sehingga semua perangkat keras di laptopku bisa
> dikenali dengan baik, termasuk wireless card. Maka, benarlah kata sebuah pepatah bijak: pengalaman adalah guru yang sangat berharga.
>
> Sejak itu, aku semakin mendekat kepada Google, untuk bertanya tentang rintangan-rintangan hubunganku dengan linux. Google adalah perantara yang begitu sempurna dalam hubungan kami. Dia yang menjelaskan kepadaku solusi untuk wireless cardlaptopku. Kepada dia aku bertanya saat menginstal modem internet dari providerlangganan kami yang hanya menyediakan dukungan terhadap sistem operasi
> Windows dan OSX. Dia yang memberikan jawaban saat aku ingin mengubah
> tampilan layar laptopku. Informasi tentang keberadaan Full Circle Magazine, sebuah majalah khusus Ubuntu dan bisa didapatkan secara gratis, juga aku dapatkan setelah menjelajahi lembaran-lembaran maya Google.
>
> Awalnya, aku hanya memanfaatkan keberadaan Google sesuai dengan kemampuan dan ketahuanku saja. Tapi, seorang teman kuliah
> yang memberitahuku tentang kecanggihan mesin pencari buatan Sergey Mikhailovich Brin dan Lawrence Edward “Larry” Pageini dalam mengantarkan informasi yang aku butuhkan tentang linux dan programmingdalam sekedipan mata. Aku hanya perlu memasukkan kata kunci yang
> benar-benar tepat untuk hal yang aku butuhkan informasinya. Belajar
> menerka dan menebak kata apa yang paling tepat dan paling sering
> digunakan terkait dengan kebutuhan kita.
>
> Sangat
> lugas dia menjawab saat itu, ketika aku bertanya untuk yang kesekian
> kalinya tentang program buatanku. “Saya juga tidak tahu, tapi saya
> mencari di Google”, itu jawaban sederhananya saat itu, yang membuatku malu alang kepalang. Maka, sejak itu, aku selalu bertanya dengan Google saat aku menemukan rintangan hubunganku dengan linux.
>
> Ternyata, belajar linux bisa aku lakukan dengan mandiri. Memang ada halangan, tapi ada teman setia yang mendampingi proses pertemananku dengan linux. Sebuah niat tetap
> ada di dalam hatiku. Aku hanya ini merasakan kemandirian dalam
> menggunakan teknologi.
>
>
> @lab, in the beginning of autumn, September 2009
> ~ http://ingafety.wordpress.com ~
>

13b.

Re: [catcil] Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google

Posted by: "Sya'afatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Fri Oct 2, 2009 1:38 am (PDT)



salut buat fety yang tetap teguh pendiriannya untuk menggunakan open source..
hanya org2 tertentu yg mau banyak belajar spt fety ini yg mau meninggalkan zona nyaman (windows mode) ke zona kurang nyaman linux dkk..
hehehe.. aku sendiri masih windows mania..hehehe

----- Original Message -----
From: dwi pebrianti
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, October 02, 2009 11:01 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google

:D

abis ini targetnya ikutan 'Multicareer PhD training program' ya fet ^^

salam,
uy

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, febty febriani <inga_fety@...> wrote:
>
> Tulisan ini untuk lomba menulis blog tentang open source. Semoga tidak mengapa dibagi di sini. Agak panjang memang, dan terima kasih untuk yang sudah membaca:). salam open source...
>
> #########
>
>
> Berteman dengan Linux; Bersahabat dengan Google
> Febty Febriani
>
>
> Satu
> tahun setengah berteman dengan linux, membuatku mengambil kesimpulan
> sementara bahwa linux dan memasak itu mempunyai hubungan yang sangat
> dekat. Bagiku, linux dan memasak memang dua hal yang istimewa dalam
> kurun waktu satu tahun setengah ini. Berawal dari titik nol yang sama,
> kemudian keduanya tumbuh menjadi garis linear lurus yang membentuk
> sudut empat puluh lima derajat terhadap sumbu x dan sumbu y.
>
> Titik
> nol itu adalah sebuah kata bernama pernikahan. Titik nol ini pula yang
> menjadikan pondasi yang cukup kuat bagi keduanya untuk turus bergerak
> linear ke arah sumbu positif. Sedangkan status sebagai istri dan
> mahasiswa master di sebuah perguruan tinggi di negeri sakura adalah
> kerangka beton yang menguatkan garis linear itu sehingga pertumbuhannya
> menuju sumbu positif, dan bukan ke arah sumbu negatif.
>
> Penyokong
> lain dari keduanya, belajar linux dan memasak, adalah ketersediaan
> resep-resep memasak dan juga â?~ramuan-ramuan jituâ?T tentang linux dalam
> sebuah wadah belajar yang tak terhingga kapasitas bytenya:
> dunia maya alias internet. Maka, belajar keduanya dalam kurun waktu
> setengah tahun ini adalah telah membuat persahabatan yang begitu baik
> antara aku dan internet.
>
> Sebenarnya,
> kala masih sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di kota
> Yogyakarta, telah ada pertemanan antara aku dan linux. Ketika itu, aku
> mengenal Fedora, karena hanya
> dia yang terinstal di laboratorium komputer di kampusku. Tapi, saat
> itu, hubungan kami tidak terlalu serius. Lalu, merosot tajam
> meninggalkan titik nol menuju sumbu negatif, kalau diibaratkan sebagai
> sebuah garis lurus linear. Dan, akhirnya, benar-benar terhempas.
>
> Memasuki
> ranah kerja, karena tidak ada paksaan, hubunganku dengan linux tidak
> juga membaik, juga ditambah dengan ketidakpunyaan komputer pribadi,
> baik di rumah atau di ruangan. Tapi, di antara saat-saat luang, berada
> di sebuah pojok laboratorium komputer di kantor, aku kembali tergoda
> untuk mengenal linux. Bersama dengan Suse,
> banyak hari-hariku yang terlewatkan di pojok itu. Maka, mulai saat itu
> pula tercanang sebuah niat, untuk benar-benar serius membangun kembali
> hubungan dengan linux jika aku mempunyai rejeki untuk membeli sebuah
> laptop.
>
> Tidak
> dengan sebuah kesengajaan niat itu hadir. Tapi, dengan sebuah
> kesadaran, setelah mengikuti sebuah pelatihan tentang hak kekayaan
> intelektual di lingkungan kantor. Maka, aku mengerti, bahwa sebuah
> pembajakan, atas nama apapun, hanya akan menghasilkan kerugian bagi
> pihak yang produknya digunakan tidak sesuai dengan prosedurnya.
>
> Maka,
> karena sebuah laptop Acer Aspire 4315 IntelCeleron baru bisa dibeli
> setelah menikah, maka saat itu pula titik nol hubunganku dengan linux
> kembali dimulai. Untuk laptopku, Fedora dan Suse tidak terlalu bisa bekerja denga baik. Permasalahannya ada di laptopku.
> Spesifikasi laptopku menengah ke bawah, maka aku tidak memilih Fedora dan Suse untuk laptopku. Awalnya, aku menginstal Blankon. Saat itu Blankon, distro turunan Ubuntu yang dibuat oleh anak-anak muda kreatif Indonesia, berada pada titik awal pertumbuhannya.
>
> Namun, akhirnya, aku lebih memilih Ubuntu. Maka, Ubuntu 8.04 alias Hardy Heron adalah Ubuntu pertamaku. Pilihan pada Ubuntu disertai dengan beberapa alasan. Adanya komunitas Ubuntu Indonesia dan milis Ubuntu,
> juga ada begitu banyak ketersediaan forum-forum lain dari Ubuntu yang
> menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Bagiku alasan
> kedua ini adalah penting. Pengetahuanku tentang dasar-dasar sistem
> operasi komputersangat tidak begitu baik alias nol. Maka, keberadaan komunitas-komunitas yang perkembangannya selalu up-to-date adalah teman setia dalam langkah pembelajaranku tentang linux.Alasan yang paling utama adalah karena Ubuntu menjanjikan tidak adanya biaya untuk mendapatkan produk mereka (CD/DVD untuk menginstal ubuntu) dan juga ketersediaan repositorynya di Indonesia yang bisa diakses lumayan cepat dengan bandwith internet Indonesia.
>
> Ada begitu banyak â?~musuhâ?T yang mencoba mengganggu hubunganku dengan linux. Berawal tidak dikenalinya wireless card laptopku, sempat membuat goyah untuk meneruskan langkah mencoba
> bertahan dengan hubungan ini. Tapi, â?~keterpaksaanâ?T karena akan
> mengerjakan penelitian yang berhubungan dengan programming di lingkungan linux untuk studi masterku, membuat pertahananku tetap utuh. Maka, bertanya kepada Google adalah solusi yang paling canggih. Semua ramuan-ramuan jitu itu hadir
> di hadapan dalam sekedipan mata. Akhirnya, selesailah permasalahan itu
> dengan jangka waktu hampir satu bulan dan menimbulkan efek samping;
> laptopku tidak mengenali perintah restart.
>
> Ketraumaan itu membuatku bergeming saat peluncuran Interpid Ibex, nama lain ubuntu 8.10. Apalagi, dengan pernyataan founder Ubuntu kalau Ubuntu Hardy Heron adalah produk long term support(LTS), yang akan mendapat dukungan updatesampai dengan April 2011 saat digantikan oleh Lucid Lynx atau Ubuntu 10.4. Tapi, ternyata memelihara perasaaan takut membuat pengetahuanku tentang linux tidak kembali bertambah.
>
> Maka, saat liburan kuliah musim panas, setelah hampir satu tahun perasaan takut itu mengendap, aku mendownload Jaunty Jacklope melalui server Ubuntu di Jepang. Awalnya, aku sudah mendapatkan kiriman Live CDsekaligusCD Installer dari Canocical, founderUbuntu. RusaknyaCD/DVD driver laptopku
> membuat CD itu tidak bisa dikenali. Entah mengapa, CD hasil mengunduh
> sendiri itu bisa dikenali dengan sukses di laptop yang sudah hampir
> satu tahun setengah itu bersamaku.
>
> Ternyata,
> Jaunty Jacklope telah mengalami perbaikan yang begitu banyak dari Hardy
> Heron sebelumnya sehingga semua perangkat keras di laptopku bisa
> dikenali dengan baik, termasuk wireless card. Maka, benarlah kata sebuah pepatah bijak: pengalaman adalah guru yang sangat berharga.
>
> Sejak itu, aku semakin mendekat kepada Google, untuk bertanya tentang rintangan-rintangan hubunganku dengan linux. Google adalah perantara yang begitu sempurna dalam hubungan kami. Dia yang menjelaskan kepadaku solusi untuk wireless cardlaptopku. Kepada dia aku bertanya saat menginstal modem internet dari providerlangganan kami yang hanya menyediakan dukungan terhadap sistem operasi
> Windows dan OSX. Dia yang memberikan jawaban saat aku ingin mengubah
> tampilan layar laptopku. Informasi tentang keberadaan Full Circle Magazine, sebuah majalah khusus Ubuntu dan bisa didapatkan secara gratis, juga aku dapatkan setelah menjelajahi lembaran-lembaran maya Google.
>
> Awalnya, aku hanya memanfaatkan keberadaan Google sesuai dengan kemampuan dan ketahuanku saja. Tapi, seorang teman kuliah
> yang memberitahuku tentang kecanggihan mesin pencari buatan Sergey Mikhailovich Brin dan Lawrence Edward â?oLarryâ? Pageini dalam mengantarkan informasi yang aku butuhkan tentang linux dan programmingdalam sekedipan mata. Aku hanya perlu memasukkan kata kunci yang
> benar-benar tepat untuk hal yang aku butuhkan informasinya. Belajar
> menerka dan menebak kata apa yang paling tepat dan paling sering
> digunakan terkait dengan kebutuhan kita.
>
> Sangat
> lugas dia menjawab saat itu, ketika aku bertanya untuk yang kesekian
> kalinya tentang program buatanku. â?oSaya juga tidak tahu, tapi saya
> mencari di Google�, itu jawaban sederhananya saat itu, yang membuatku malu alang kepalang. Maka, sejak itu, aku selalu bertanya dengan Google saat aku menemukan rintangan hubunganku dengan linux.
>
> Ternyata, belajar linux bisa aku lakukan dengan mandiri. Memang ada halangan, tapi ada teman setia yang mendampingi proses pertemananku dengan linux. Sebuah niat tetap
> ada di dalam hatiku. Aku hanya ini merasakan kemandirian dalam
> menggunakan teknologi.
>
>
> @lab, in the beginning of autumn, September 2009
> ~ http://ingafety.wordpress.com ~
>

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Mom Power

Discover doing more

for your family

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Love cars? Check out the

Auto Enthusiast Zone

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: