Senin, 13 Juli 2009

[daarut-tauhiid] Sekilas Kabar dari Kota Cahaya




Ditulis Oleh: Munzir Almusawa

Sunday, 12 July 2009

Sekilas Kabar dari Kota Cahaya

ImageSelasa 7 Juli 2009 pk 15.00 wib saya meninggalkan Bandara Soekarno
hatta Jakarta menuju Madinah Al Munawarah, Penerbangan Yemenia Air yg
membawa saya dan Muhammad Qalby sempat transit sekitar 2 jam di Dubai, lalu
transit sekitar 2 jam di San'a, lalu tiba di Jeddah pk 04.00 dinihari waktu
Jeddah (- 4 jam dari WIB)..

Ketika pesawat sudah berada diatas kota Jeddah, mulailah terlintas dihatiku
fitnah akidah di negeri ini, adakah saya dg asesoris pakaian seperti ini
akan membuat saya dipersulit?, Wahai Tuhan Pemilik Kota Jeddah dan Madinah,
beri aku keamanan dan perlindungan di kota kota ini yg Engkaulah pemilik
Tunggalnya. airmata mulai tak tertahan.. pesawat mendarat di Bandara King
Abdul Aziz Jeddah dg selamat..

Firasat saya terjadi, terjadi beberapa halangan yg cenderung disengaja dalam
mempersulit saya di Bandara tsb, namun banyak pula orang orang baik yg
menjabat atasan dan petinggi di Bandara itu, justru mereka yg menyambut
hangat dan beberapa kali menolong saya ketika dipersulit oleh beberapa
oknum,

Kami menuju Madinah Kota Cahaya, (Madinah Almunawwarah berarti kota yg
bercahaya) perjalanan dg mobil sewaan menuju kota tercinta Madinah Al
Munawarah, kota yg paling dicintai oleh Rasul saw dan seluruh ummat beliau
saw yg mengerti tentang kemuliaannya, sebagaimana Doa Nabi saw : Wahai
Allah, jadikanlah kami mencintai kota Madinah sebagaimana kecintaan kami
pada kota Makkah atau lebih lagi. (Shahih Bukhari).

Untuk itulah Sayyidina Umar bin khattab ra berdoa : Wahai Allah, beri aku
kematian dalam syahid, namun kematian syahidku adalah di kota Rasul Mu ini.
(Shahih Bukhari).

Jalan highway Jeddah - Madinah sekitar 400km perjalanan yg lengang itu
diapit oleh padang pasir tandus dan gunung gunung batu yg berwarna
kehitaman, seakan akan batu batu itu terbakar oleh panasnya matahari,
kendaraan yg kami tumpangi melaju dg kecepatan standar, antara
120-140km/jam, dan untuk jalanan lengang sepi seluas itu maka kecepatan itu
sangat aman dan tidak membahayakan

Sepanjang perjalanan antara kantuk, shalawat, doa dan airmata, sesekali
bercakap cakap dg sopir taksi yg kebetulan namanya Muhammad pula, iapun
bercerita bahwa puluhan tahu yg lalu negeri ini tidak tandus seperti ini,
hujan masih acapkali turun, seraya menunjukkan beberapa wilayah yg dulunya
perkebunan anggur dan kurma, namun saat ini sudah menjadi padang tandus
karena air sama sekali tidak ada, bahkan sumur kedalaman 100 meter pun belum
ditemukan setetes air, maka tumbuhan itu mati begitu saja, seraya mengatakan
dg semangat sambil menunjuk ke sebuah lembah : kalau 20 tahun yg lalu kau
lewat di wilayah ini tuanku, maka kau tak bisa melihat matahari diatas
karena lebatnya hutan anggur, namun kau lihatlah saat ini bagaimana tidak
satupun ada pohon anggur di wilayah ini..

Sesekali kantuk menutup mata ini, namun sesekali tersentak pula mengingat
perjalanan Nabi saw dg unta saat Hijrah dari Makkah ke Madinah..
Subhanallah..

Sekitar pk 8.30 pagi kami sudah melewati Gunung Uhud, yg disabdakan Nabi saw
: Uhud adalah Gunung yg mencintaiku dan aku mencintai Gunung Uhud. (Shahih
Bukhari), air mata tak tertahan.. belasan abad yg silam wilayah ini
diterangi cahaya terindah ciptaan Allah swt, dan cahaya itu terus menerangi
benak muslimin hingga akhir zaman..

Kami masuk kota cahaya, sopir taxi yg baik hati itu ternyata orang yg
memuliakan Nabi saw pula, ia menggosokkan minyak wangi ke tangan kami, saya
pun memujinya dalam hati.., orang ini memasuki kota Madinah ia berwangi
wangi.. Subhanallah..

ImageKubah Hijau sebagai tanda Makam Sang Nabi saw bagai Zamrud Agung
ditengah hamparan keluasan Masjid Nabawiy yg megah terlihat dari kejauhan,
Lambang kerinduan segenap ummat ini pd sang Nabi saw di Barat dan Timur,
kami masuk hotel yg langsung berhadapan dg Al Haram (masjid Nabawiy), ketika
kami masuk ke ruang istirahat di penginapan itu di lantai 11, kami membuka
tabir jendela dan kami terperanjat, Kubah Hijau Agung itu tepat dihadapan
kami..langsung terlihat jelas dari jendela tsb, Allahumma Shalli alaa
Sayyidina Muhammad ..!

Malam hari pk 23.30 waktu setempat, kami masuk Masjid Nabawiy, diwaktu itu
Masjid Mulia itu agak lengang, kami masuk dan menuju kehadirat Pintu Megah
Makam termulia ini.., airmata tak tertahan mengingat tidak ada yg
memisahkanku dengan Jasad mulia dan suci itu kecuali dinding ini..

ImageDibalik dinding ini adalah terbaringnya tubuh yg selalu wangi dan harum
yg lebih wangi dari semua jenis minyak wangi, sebagaimana riwayat shahih,
ketika Sayyidina Abubakar Shiddiq ra mengunjungi jenazah beliau saw ketika
wafat, seraya memeluk Jenazah Sang Nabi saw sambil menangis dan berkata
Lirih : Demi Ayahku, Demi Engkau, dan Demi Ibuku, sungguh engkau tetap wangi
semerbak dalam hidup dan setelah wafatmu wahai Rasulullah.. (Shahih
Bukhari).

Kutatap dinding pemisah itu.., pandangan seakan menerawang kebalik tabir, yg
padanya tubuh tersuci dan bercahaya, selalu tersenyum indah menyambut para
peziarah.., bagaimana tidak?, Allah swt telah berfirman : Jangan sesekali
kalian katakana orang yg wafat dijalan Allah itu wafat, sungguh mereka itu
hidup namun kalian tidak merasakannya. (QS Al Baqarah 154).

Salam sejahtera untuk mu wahai Nabi, salam sejahtera untukmu wahai Khalifah
Abubakar shiddiq ra, Salam sejahtera untukmu wahai Khalifah Umar bin Khattab
ra, airmata para peziarah tak terhindarkan dan mereka pun lama tegak berdiri
menikmati kedekatan dg Makhluk Allah swt yg paling indah budi pekertinya,
paling ramah, dan manusia yg mencintai setiap muslim ummatnya dg kecintaan
yg melebihi segenap kecintaan orang lain pada diri mereka.

ImageDitengah tengah keasyikan itu aku tersentak dg suara para pengawal
makam yg menghardik para peziarah untuk tidak berdoa menghadap ke makam
Rasul saw.. tapi harus menghadap kiblat yg itu berarti membelakangi beliau
saw.., Mereka ini membuat peraturan syariah sendiri, padahal sebenarnya
berdoa boleh menghadap kemana saja, boleh menghadap kiblat boleh
membelakanginya atau kearah mana saja, dan yg mesti menghadap kiblat adalah
saat shalat ..

Namun gangguan yg membuatku hampir meledak marah itu tiba tiba saja menjadi
tenang dan damai dan penuh malu pada Sang Nabi saw, setelah teringat
bagaimana perlakuan beberapa oknum sejak ketibaanku di Jeddah, sampai
ditempat suci ini.., namun ketika itu muncul ketenangan dan malu..

Bagaimana perasaan Sang Nabi Indah, ketika melihat para tamu pecintanya yg
sekedar ingin melepas rindu sambil menatap dinding makam beliau saw diusir
dan dihardik setelah mereka datang jauh jauh dari barat dan timur?,

Sang Nabi Indah bersabar dan tentunya selalu mendoakan para pendosa yg sesat
dalam akidahnya agar diberi hidayah.., justru diriku ini yg tak tahu diri..,
bertamu kepada beliau saw dan kurang bersabar atas ujian dalam kunjungan
mulia ini..

ImageMaka aku meninggalkan tempat itu untuk menuju Raudhah beliau saw, yg
disabdakan oleh beliau saw : Diantara Mimbarku dan rumahku adalah taman
sorga (Shahih Bukhari), maka sebidang tempat antara makam beliau saw (dahulu
kediaman beliau saw) dan Mimbar lama, ia diberi pagar dan tanda khusus,
menandakan wilayah itu adalah wilayah yg disebut Raudhah, yaitu yg termaksud
dalam hadits diatas, muslimin berebutan berdoa dan melakukan shalat di
Raudhah mulia itu..,

Namun Raudhah pun mulai penuh dan orang orang mulai berdatangan dan
berdesakan, maka saya berpindah lagi kebelakang Makam beliau saw, dan disana
belum terlalu ramai, maka saya duduk bersimpuh di dinding bagian belakang
makam beliau saw, wajah saya dekat sekali dg dinding bersepuhkan emas itu..
dan doa dan munajat, pelampiasan rindu, dan penyampaian salam rindu dari
semua jamaah Majelis Rasulullah saw terus saya lantunkan, sebagaimana
bersalam di makam adalah hal yg sunnah dan diajarkan oleh Rasul saw
sebagaimana banyak riwayat shahih diantaranya pada Shahih Bukhari dan
lainnya.

Waktu tak terasa, adzan awal dikumandangkan, kemudian muslimin semakin padat
berdatangan, dan sekitar satu jam kemudian diteruskan adzan kedua yg
merupakan adzan subuh, mengenai adzan pertama ini merupakan hal yg sunnah,
sebagaimana diriwayatkan pada SHahih Bukhari dan lainnya, bahwa Rasul saw
memerintahkan Bilal ra adzan untuk menandakan masuknya waktu sepertiga malam
terakhir, kemudian ketika masuk waktu subuh Ibn Ummi Maktum ra diperintahkan
adzan menandakan waktu subuh.

Saya keluar dari Masjidi Nabawiy sekitar pk 6.30 pagi, tidak terasa sekitar
7 jam bersama kerinduan dihadirat Sang Nabi saw..

Waktu terus berlanjut ziarah demi ziarah ke Al Haram hingga Jumat, 10 Juli
2009, dinihari kami berziarah sekaligus pamit untuk pagi itu meninggalkan
Madinah Kota Cahaya..

Wajah tertunduk sedih ketika berpisah dg Sang Kekasih Allah dan Kekasih
Mutlak bagi semua mukmin di dunia dan akhirat.. , disertai harapan dan
semangat juang untuk terus berkhidmat pada beliau saw dalam pembenahan
ummat..

Terlantun kalimat didalam hati ini.. Wahai Nabi Indah.. Wahai Nabi ytg
sangat Ramah.., Wahai Nabi yg selalu tersenyum.. Wahai Nabi yg selalu
berbesar hati dan bersabar menyambut para pendosa dg doa dan harapan.,
puluhan ribu pemuda pemudi setiap malamnya berkumpul di majelismu, Majelis
Rasulullah saw.., Jakarta kini adalah ajang kumpulan para pecintamu..,
puluhan ribu ummatmu setiap malam bershalawat dan salam padamu dan
merindukanmu.. ribuan mereka bertobat pada Allah dan berlinang airmata..,
setiap malamnya.., haru akan kasih sayang Allah dan Rahmat Nya swt, berdoa
dan berdzikir, dan penuh semangat untuk membenahi diri mereka dan keluarga
mereka dari kehinaan menuju keluhuran, dan dari keluhuran menuju keluhuran
yg lebih tinggi pula.. Jamaah rindu padamu wahai Nabi Indah..

Juga kerinduan dari seluruh pecintamu di barat dan timur., salam perpisahan
wahai para syuhada Badr, wahai Putri Rasul saw Sayyidah Fathimah Azzara ra,
Ummulmukminin Sayyidah Khadijah ra dan Sayyidah Aisyah ra dan para
Ummulmukminin beserta para ahlul Baqi Muhajirin dan Anshar..

Kami meninggalkan Kota Cahaya, dan hati tetap disana.,

Perjalanan menuju Jeddah diteruskan dg shalat Jumat dan penerbangan pulang
dari Jeddah ke Jakarta melewati rute San'a, Dubai, Kualalumpur, lalu
Jakarta..

Penerbangan Jumat sore pk 16.00 pd 10 Juli 09 dari Jeddah menuju San'a, dan
Transit di San'a selama 29 Jam, yaitu mulai ketibaan di San'a Jumat pk 17.35
wkt setempat, hingga Sabtu pk 23.00 keesokan harinya.

Saya gundah, transit di San'a selama 29 Jam., walau disediakan hotel gratis
oleh fihak Yemenia Air namun sungguh sangat lama.., maka Sabtu pagi 11 Juli
09 saya menghubungi bagian penerimaan tamu dikediaman Guru Mulia Al Musnid
Alhabib Umar bin Hafidh, agar disampaikan salam saya pada beliau, apakah
saya diizinkan kunjung silaturahmi?, ketika telah disetujui oleh beliau maka
setelah kami cukup beristirahat karena ketibaan Jumat petang itu kami sangat
lelah setelah sekitar 12 jam meniti perjalanan dari Madinah ke Jeddah dan
hingga sampai ke San'a maka malam itu kami istirahat..

Maka pagi keesokan harinya kami menuju Seiyun dg penerbangan sekitar 1 jam
dari San'a, menuju Guru Mulia yg selalu berlemah lembut penuh kasih sayang..

Pagi sabtu 11 Juli 09 kami masuk Kota Suci Tarim, kami berziarah ke Makam AL
Imam Fqihil Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawi rahimahullah, di pekuburan
Mulia yg padanya terdapat ribuan para Wali dan Shalihin.., maka sekitar pk
10.30 waktu setempat kami tiba dikediaman beliau.., jumpa dg wajah terlembut
yg pernah kulihat selama hidupku.. senyum terindah dan hangat itu menyambut
kedatangan kami.., seraya berkata lembut.. selamat datang wahai Munzir yg
tiba dari hadirat kota cahaya.., perjalanan indah semoga memperindah hari
harimu kemudian..

Beberapa menit percakapan diiringi derasnya airmata, dan kemudian beliau
pamit atas kesibukan beliau, dan mempersilahkan kami beristirahat hingga
waktu selepas dhuhur..,

Selepas dhuhur kami kembali menghadap, berjumpa lagi dalam airmata haru dan
rindu, wasiat wasiat lembut beliau diantaranya :
Tinggalkan kancah panasnya pemilu di wilayah kalian, jadilah penyejuk dari
jiwa yg berpecah belah dan gundah.., biarkan muslimin berfihak pada
pilihannya masing masing, jangan mencaci siapapun dari calon pemimpin
kalian, dan jangan pula terlalu memuji muji salah satunya, tetaplah
bijaksana dalam posisi yg menghargai semua kelompok..

Jangan ternodai dg permusuhan antara masing masing pendukung, ketahuilah
Dakwah Sang Nabi saw sudah ada sebelum kancah persaingan ini ada, dan Dakwah
Sang Nabi saw akan terus ada hingga seluruh kepemimpinan ini sirna.., maka
jangan larut dalam permusuhan dan jangan pula terpengaruh dalam keruhnya
persaingan.., rukunlah walau berbeda pendapat..

Tenanglah dg keputusan Allah swt.. teguhlah dalam niat agung dalam
pembenahan ummat. Selalulah dalam tuntunan kedamaian bagi masyarakatmu..

Salam rinduku untuk semua jamaah dan muslimin di Indonesia.. semoga Allah
swt segera mengizinkan terbenahinya ummat diseluruh wilayah Indonesia dan
seluruh wilayah muslimin.,

Kami pamit.., karena malam itu pesawat kami dari San'a akan menuju
Jakarta.., kami berziarah ke Makam Imam Ahmad Al Muhajir Ahmad bin Isa
rahimahullah, lalu pk 17.00 waktu setempat pesawat kami menerbangkan kami ke
Bandara San'a melalui Aden, kami tiba di San'a pk 19.00 dan menuju ruang
transit dan menanti keberangkatak selanjutnya menuju Jakarta.

Sabtu 11 Juli 09 Pk 23.00 waktu setempat kami meninggalkan San'a, menuju
Jakarta dg kesinggahan di Dubai, Kualalumpur, dan mendarat di Jakarta.

Saya menyelesaikan risalah ini dalam perjalanan dari Bandara Kualalumpur
menuju Bandara Soekarno hatta, diatas ketinggian 10.898 meter dari permukaan
laut, dg jarak 920 km dari Jakarta, tepat diatas daratan pulau sumatera.

Rabbi Wahai Tuhan Pemilik Bumi Madinah.., sebagaimana telah kau jadikan
Madinah sebagai kota yg bercahaya, maka jadikan pula Bumi Jakarta sebagai
belahan dari Madinah ALmunawarah, yaitu belahan dari kota Nabi Mu yg
bercahaya, jadikan Bumi Jakarta sebagai kota para pecinta Nabi Mu Muhammad
saw.. Hidupkan jiwa penduduknya dengan kesejukan, kedamaian, ketenangan,
kerukunan, dalam cahaya tuntunan Nabi Mu Muhammad saw, Limpahkan kemakmuran
bagi penduduk Bumi Jakarta, dan Penduduk negeri muslimin terbesar dimuka
bumi ini Yaa Rahmaan, dan limpahkan hidayah dan kemakmuran bagi seluruh
muslimin di Barat dan Timur,

Hindarkan kami dari segala kesulitan dan musibah, gantikan dengan kemudahan
dan Rahmah,

Wahai Yang Maha Luhur, sebentar lagi hamba Mu akan mendarat di Jakarta,
jadikan hari hari hamba Mu ini penuh dg cahaya pertolongan dan keridhoan
Mu.. Bimbing hamba Mu yg lemah ini agar dapat selalu tegak berjuang dalam
membenahi ummat nabi Mu, munculkan jiwa muda mudi yg bercahaya dg semangat
membela sang Nabi saw..

Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 12 July 2009 )

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Love cars? Check out the

Auto Enthusiast Zone

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: