Senin, 21 Desember 2009

[daarut-tauhiid] Menghadapi Siaran TV Natal dengan Tauhid

 

Assalamu'alaikum wr wb,

Tidak seperti
hari raya Islam seperti Idul Adha yang nyaris tidak ada gaungnya di TV swasta,
perayaan Natal di TV begitu marak. Meski hari Natal dirayakan
tanggal 25 Desember, namun dari awal Desember hingga Januari berbagai acara Natal diputar di TV
Swasta.
Film-film kartun
yang digemari anak-anak seperti SpongeBob Squarepants menampilkan episode
Natal/Christmas yang iklannya ditampilkan sejak awal Desember. Jika kita tidak
menanamkan aqidah/tauhid yang benar, bukan tidak mungkin anak kita bisa menjadi
murtad karenanya. Belum lagi iklan ringtone natal dari 9877 yang sering diputar
di berbagai TV swasta seperti Global TV.
Meski 80%
penduduk di Indonesia beragama Islam, namun tayangan TV kita banyak diwarnai oleh acara-acara natal.
Padahal di negara-negara yang "katanya" HAM-nya tinggi saja seperti di AS, Australia, Inggris, atau Perancis, acara-acara
TV di sana tidak semarak dengan acara-acara Islam baik saat hari raya Idul Fitri atau pun
Idul Adha.
OK, untuk
memantapkan aqidah anak anda atau mungkin juga anda, kita perlu mengenal sifat
Tuhan yang sejati/asli sehingga tidak sampai terjebak menyembah makhluk Allah
sebagai Tuhan.
Pertama Tuhan itu
Maha Hidup (Hayyun). Tidak mungkin Tuhan itu mati. Kalau dia mati, maka dia
bukan Tuhan dan tidak perlu disembah.
"Bertawakkallah
kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati.." [Al Furqan 58]
Kita harus yakin
bahwa Tuhan itu Baqo' atau kekal. Jika dia bisa mati dibunuh, maka dia bukan
Tuhan. Tapi hanya manusia biasa.
"Semua yang ada di bumi itu
akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan." [Ar Rahman:26-27]
Allah itu Maha
Awal atau Terdahulu (Qidam).Mustahil Allah itu Huduts (Baru).
"Dialah Yang Awal ...." [Al
Hadiid:3]
Allah adalah Pencipta segala
sesuatu. Allah yang menciptakan langit, bumi, serta seluruh isinya termasuk
tumbuhan, binatang, dan juga manusia.
"Yang demikian itu adalah
Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu.." [Al Mu'min:62]
Oleh karena itu, Allah adalah
awal. Dia sudah ada jauh sebelum langit, bumi, tumbuhan, binatang, dan manusia
lainnya ada. Tidak mungkin Tuhan itu baru ada atau lahir setelah makhluk
lainnya ada.
Sebagai contoh, tidak mungkin
lukisan Monalisa ada lebih dulu sebelum pelukis yang melukisnya, yaitu Leonardo
Da Vinci. Demikian juga Tuhan. Tidak mungkin makhluk ciptaannya muncul lebih
dulu, kemudian baru muncul Tuhan.
Tuhan itu Satu. Tuhan
itu tidak mungkin dilahirkan atau pun punya anak. Jika Tuhan punya anak atau
punya bapak, maka dia bukan lagi Tuhan Yang Maha Esa.
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." [Al Ikhlas 1-4]
Tuhan itu juga Maha Kuat dan Maha Perkasa. Tidak
mungkin Tuhan bisa ditangkap manusia, disiksa, dan juga dibunuh.
"Tidakkah kamu
perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan
hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu (seluruh manusia) dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru"
[Ibrahim 19]
Sesungguhnya Isa
Al Masih bukanlah Tuhan:
"Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al
Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang
dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih
putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu." [Al Maa'idah 17]
Nabi Isa
sekali-kali tidak pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan:
"Ingatlah
ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan
kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah
Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang
ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib."
Aku tidak
pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi
saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu. [Al Maa'idah 116-117]
Oleh karena itu
sembahlah Allah semata. Jangan menyembah tuhan selain Allah:
"Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa
azab hari yang besar (kiamat)." [Al A'raf 59]
http://kabarislam.wordpress.com/2009/12/21/menghadapi-siaran-tv-natal-dengan-tauhid/
===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id

Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: