Minggu, 20 Desember 2009

[FISIKA] Digest Number 2929

Messages In This Digest (2 Messages)

1a.
Re: Mohon petunjuk From: Erwin Wibowo
2.1.
Re: Guru Fisika yang ideal...? From: rao putra

Messages

1a.

Re: Mohon petunjuk

Posted by: "Erwin Wibowo" rwinwibowo@yahoo.com

Sat Dec 19, 2009 9:38 am (PST)



maaf, baru balas sekarang. kalau masalah katrol kita bisa lihat dari tegangan tali dengan balok yang ada di atas meja.Tegangan tali memberi gaya ke kanan pada balok, konsekuensinya tali juga memberi gaya ke kiri pada katrol (aksi reaksi). lalu pada balok yang bawah, tali memberi gaya ke atas dan konsekuensinya katrol menerima gaya ke bawah. Apabila kita pandang 2 massa ini sebagai satu sistem, maka pada sistem ini bekerja gaya ke kanan dan ke atas sehingga pusat massa bergerak ke kanan.

________________________________
From: Mariano Nathanael <mariano_nathanael@yahoo.co.id>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 15, 2009 3:22:50 AM
Subject: RE: [FISIKA] Mohon petunjuk

Terimakasih buat Mas Erwin dan Mas Chandra yang telah membantu
saya untuk mencoba menyelesaikan soal ini. Saya mau coba menjawab satu satu
dulu ya... (Tetapi intinya tetap saja saya belum mendapat jawabannya.. .)

Untuk Mas Erwin, penjelasannya tentang titik pusat massa, yaitu
: (saya kutip – warna hitam)
Ø pada soal ini kita bisa lihat pusat
massa sistem ini berada di katrol. Katrol ini akan memberikan gaya pada pusat
massa ke kanan (tidak mungkin ke kiri). Sehingga pusat massa akhir harus berada
di kanan katrol. Jadi balok A akan menyentuh katrol lebih dulu.
Jujur saja saya kurang mengerti bagian ini. Bisakah "katrol ini
akan memberikan gaya pada pusat massa ke kanan"? Dan kenapa tidak mungkin ke
kiri? Dan bagaimana hubungannya sehingga pusat massa sistem bisa pindah menjadi
di kanan katrol? Wah, kalau berkenan mohon penjelasannya lagi doong.. yang
lebih detil plizzz....
Kemudian saya kutip kalimat berikutnya (warna hitam):
Ø kalo mau di hitung secara matematis,
hitung pada suatu sudut teta tertentu percepatan kedua balok.Nanti kita dapat
percepatan bawah itu lebih lambat denga faktor 1/2sin teta. walau percepatan
fungsi teta kalau kita analisa maka waktu yang diperlukan akan berbeda dengan
faktor (1/sin teta)^1/2
Mohon maaf sebesar-besarnya, pada pertanyaan saya sebelumnya
saya mohon untuk diberi petunjuk untuk memecahkan soal ini dan bukan hasil
akhirnya. Diberi hasil akhir yang seperti ini malah membuat saya menjadi
semakin bingung, bagaimana memperolehnya? Kok Mas Erwin bisa tetapi saya tidak
dapat??? Jadi tambah frustasi nih, hehehe.. Mohon petunjuknya dooonggg...

Nah, sekarang untuk Mas Chandra, penjelasan tahapan-tahapannya
cukup detil, tetapi ada hal yang saya tidak mengerti bagaimana memperolehnya
dan ada hal yang sepertinya memiliki asumsi yang salah. Yang saya tidak
mengerti :
1. Tarikan tali terhadap Benda B ke dinding adalah : Fb x
cos^2(teta)
2. Tarikan tali terhadap Benda A ke dinding adalah : Fb x cos(teta)
Fb disini mungkin maksudnya adalah gaya tegangan tali ya? Untuk
no. 1 dapat darimana ya cos^2(teta)? Kenapa bisa muncul kuadrat? Kalo dari
diagram yang saya gambar, saya peroleh tarikan tali terhadap benda B ke dinding
adalah T x cos(teta) saja, tidak pakai kuadrat, karena hanya meluruskan
tegangan tali yang miring ke sumbu X. Mohon penjelasan lagi ya.... Kemudian no.
2, dari diagram yang saya gambar, harusnya yang menarik benda A hanyalah gaya
tegangan tali saja, yaitu T, bagaimana memperoleh Fbxcos(teta) ? Atau mungkin maksud
Fb-nya mas Chandra bukan gaya tegang tali? Mohon petunjuknya. ..
Kemudian saya mau bertanya tentang penggunaan rumus GLBB pada
benda B. Seharusnya benda B tidak bergerak secara GLBB, karena fungsi
percepatan sangat bergantung pada teta dan teta selalu berubah nilainya
terhadap waktu sehingga tidak mungkin GLBB, dan lagi lintasan benda B bukanlah
gerak melingkar maupun gerak parabola, sehingga memang tidak mungkin
dihubungkan dengan asumsi benda B bergerak GLBB pada sumbu y (secara vertikal).
Bukankah demikian?

Tetapi saya mendapat sedikit pencerahan dari cara pengerjaan Mas
Chandra sehingga saya mengutak-atik ulang soal ini dan saya peroleh 4 persamaan
dasar yang penting (semoga benar) :
Untuk benda A, berlaku persamaan : T = ma
Untuk benda B, berlaku persamaan :
ð Pada
arah sb-x (horizontal bergerak ke kiri) èT.cos(teta) = 2m.ax
ð Pada
arah sb-y (vertikal bergerak ke bawah) è2m.g
– T.sin(teta) = 2m.ay
Hubungan percepatan benda A dan percepatan benda B : a^2 = ax^2
+ ay^2
Dimana teta adalah sudut yang dibentuk oleh tegangan tali pada
benda B dengan horizontal

Jadi diperoleh perbandingan percepatan benda B menuju dinding
secara vertikal (ax) dan percepatan benda A menuju katrol (a) adalah :

ax :
a = cos(teta) : 2

tapi saya mentok disini. Bagaimana menghubungkan perbandingan di
atas dengan jaraknya ( L dan 2L), karena tetap saja fungsi teta terhadap waktu
tidak diketahui, sehingga mau mencari kecepatan maupun posisi benda terhadap
waktu dengan cara integral mentok.

Mohon petunjuk lebih lanjut dari rekan-rekan fisika sekalian....

NB :
Jika 4 persamaan dasar saya benar, maka percepatan benda A bisa
dicari dengan cara mengutak-atik 4 persamaan tersebut, dan yang saya peroleh
adalah :
a=2g/3.(-sin( teta) + akar(sin^2(teta) + 3))
Jadi dengan melihat rumus percepatan tersebut, jelas gerakan
benda A bukanlah GLBB! Hanya saja, fungsi teta terhadap waktu bagaimana
mencarinya?? ? Ataukah untuk menjawab soalm ini hal tersebut tidak perlu dicari?



2.1.

Re: Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "rao putra" raoputra@yahoo.com   raoputra

Sat Dec 19, 2009 12:56 pm (PST)



Ikut nimbrung, klo disebut ad kah guru ideal fisika?
Banyak yang mengatakan klo guru fisika tu pertama harus tampil charming, n tak membosankan
hal ini juga pernah saya harapkan waktu di smp ma sma dulu, tapi yang ada guru-gurnya pada tegas lugas, n plus galak...
tapi hal ini klo menurut saya memang tidak ada salahnya, mereka seperti itu, seperti yang disebut di milis ni, cara mengajar anak olimpiade, beda dengan mengajar anak jalanan....
sekarang disebutin, Indonesia langganan juara Olimpiade, tapi anak-anak Indonesia sendiri jauh dibawah standar tentang pemahaman fisikanya (kebanyakkan),

Kayak sebuah ironi, tetap bersih diair kotor,
saya pernah melihat Pa Yohanes memberikan 'fisika itu mudah' (walaupun cuma 30 menit, coz pa Yohanes dateng cuma buat promosi Universitasnya), betul memang menarik dan membekas,
tapi di Indonesia ini kenapa Pa Yohanes cuman ada Seorang saja??
Nah,gambaran ketika pa Yohanes pulang, pengajaran diteruskan ma anak buahnya (didikan pa Yohanes), tapi yang ada masih jauh dari kesan seperti pa Yohanes.
Lalu apa yang salah???

klo saya sering coba-coba menjawab hal seperti ini,mungkin memang berkaitan dengan hati...
  
rao Putra 

 

________________________________
From: "zaenal@pudak.com" <zaenal@pudak.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 17, 2009 10:02:57 AM
Subject: Re: [FISIKA] Guru Fisika yang ideal...?

 
wah top markotop deh postingnya pak Frank ini,

saya bukan pengajar dan bukan orang fisika jadi nggak bisa ngomong
apa2 cuman bisa kagum kagum aja.

saya cuman suka bantu tim olimpiade yg mau berangkat untuk menyiapkan
prakteknya, alat2 yg dibutuhkan saya buatkan di work shop saya untuk
mereka praktekan sebelum berangkat

jadi cuman tau2an dikit aja mengenai fisika yg saya memang senanggi dari dulu

Kalo ada rekan yg kesulitan merealisasikan alat praktek yg harus
custom made bisa ngobrol sama saya.

zaenal

Quoting frank_the_hero <frank_nasch@ yahoo.com>:

>
>
> Diskusi dengan pak Zaenal membuat saya kepikiran untuk memulai
> Thread akan 'Guru Fisika yang ideal'. Sebenarnya pengajar fisika
> yang ideal itu yang seperti apa?
>
> Pertanyaan ini bukan sekedar main-main, saya sendiri fokus mengambil
> PhD di Science Education dan Physics karena sampai sekarang masih
> berjuang untuk menjadi pendidik fisika yang baik. Bahkan di Amerika
> Serikat sekarang jurusan Fisikanya sudah banyak yang grup risetnya
> fokus pada Physics Education Research(PER) untuk spesialisasi
> program pasca-sarjananya (Master dan PhD), sejajar dengan
> spesialisasi yang lebih konservatif seperti Biophysics, High Energy
> Physics, Condensed Matter Physics, dan String Theory:
> http://www.physics. umd..edu/perg/ homepages. htm
>
> Mungkin sudah saatnya jurusan fisika di perguruan tinggi Indonesia
> juga membuka program spesialisasi PER untuk program S-2 dan S-3.
> Apalagi jika mempertimbangkan pendidikan fisika di tanah air yang
> rada ironis: langganan juara Olimpiade Fisika Internasional, tetapi
> tingkat pemahaman pelajar kita akan sains fisika termasuk terbawah
> di Asia Tenggara.
>
> Nah, mungkin ada pendapat dari para profesional guru, dosen,
> profesor, dan edukator fisika sekalian di MFI akan guru fisika yang
> ideal? Kalau menurut saya memang ada 2 ekstrim pendidik fisika yang
> tidak benar:
> SATU, kelewat galak otoriter yang kaku seperti militer (guru selalu
> benar, murid tidak boleh protes),
> DUA, kelewat naif permisif yang selalu ikut maunya anak didik saja
> (murid tidak bisa salah, guru jangan macam-macam sama murid).
>
> Zaman sekarang, kita tidak bisa kelewat galak pada siswa/mahasiswa.
> Mereka pasti akan berontak (atau dalam kata2 pak Zaenal: didemo,
> mobilnya dikempesin, dicoret2, dijailin). Namun saya juga tidak
> setuju jika pendidik fisika kelewat permisif pada anak didiknya.
> Anak didik yang terlalu dimanja akan jadi kurang ajar, dan saya
> percaya saat ini masyarakat awam terjebak mengharapkan guru-guru
> mengambil sikap ekstrim yang nomor DUA.
>
> Tentu ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti
> latar belakang anak didik yang akan kita ajar. Mengajar fisika untuk
> anak-anak jalanan yang belajar di sekolah terbuka tentu berbeda
> dengan mengajar fisika untuk anak-anak peserta Olimpiade Fisika.
>
> Saya ingat dulu pas SMA, guru fisika saya bilang begini di hari
> pertama belajar fisika: "Anda (para murid) hormat pada saya, saya
> hormat pada kalian. Anda kurang ajar pada saya, saya hajar kalian."
>
> Terus terang, saya berpikir habis sudah ketemu guru killer dari
> awal. Ternyata saya keliru, beliau sangat baik pada para murid dan
> inspiratif cara mengajarnya. Malah saya terus belajar fisika sampai
> sekarang karena guru yang satu ini. Nyaris tidak pernah beliau
> marah, kecuali jika para siswa sudah sangat kelewatan (seperti
> potong nilai kalau tidak kumpul tugas, atau membentak beliau). Itu
> pun jarang, karena dari awal para siswa sudah tahu "aturan main"
> yang jelas dari beliau, dan apa yang dia harapkan dari kami sebagai
> anak didiknya di dalam dan di luar kelas.
>
> Jadi guru fisika yang ideal itu bagaimana? Tentu harus menguasai
> materi, menarik mengajarnya, dan baik-baik ke anak-didiknya, tetapi
> tetap tegas untuk hal-hal tertentu yang tidak boleh dilanggar. Saya
> akan sangat tertarik jika pendidik lain bisa berbagi seperti apa
> mengajar fisika itu idealnya, dan seberapa jauh rekan-rekan berhasil
> mendidik anak-didiknya di bidang fisika.
>
>
> salam sukses!!
>
>
> --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "Zaenal Arief" <zaenal@...> wrote:
>>
>> Pak Frank,
>>
>>
>>
>> Saya setuju dengan bapak kalo sekarang generasinya jadi "lembek", dosen
>> galak didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2 , jadi dari pada mobil kreditan
>> dijailin, ya jadi dosen baik2 aja..gitu kan?? Nggak bisa disalahkan juga,
>>
>>
>>
>> Sebenernya sedikit tegas akan baik untuk menempa mental under pressure yg
>> kayaknya harus disiapkan buat di dunia kerja sekarang ini
>>
>>
>>
>> Zaenal
>>
>>
>>
>> _____
>>
>> From: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
>> [mailto:fisika_indonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of frank_the_hero
>> Sent: Tuesday, December 15, 2009 1:51 AM
>> To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
>> Subject: Re: Bls: [FISIKA] Mohon Bantuannya..
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Memang agak-agak sulit untuk masalah komunikasi yang satu ini.
>>
>> Idealnya memang dosen dan profesor fisika itu baik-baik ke mahasiswanya,
>> inspiratif, panjang sabar, lucu-humoris, dan atraktif cara mengajarnya. Yah,
>> mungkin seperti Richard Feynman atau Paul G. Hewitt. Mungkin kalau di
>> Indonesia macam Bob Foster atau Yohanes Surya.
>>
>> Di lain pihak, zaman sekarang memang rada lain konsep interaksi antara
>> dosen-mahasiswa. Suka atau tidak suka, mahasiswa sekarang memang relatif
>> lebih "lembek" dibanding mahasiswa dulu. Dosennya galak sedikit,
>> mahasiswanya langsung ngambek. Padahal katanya dulu dosen itu manusia 1/2
>> dewa. Jadi kita juga tidak bisa 100% menyalahkan mereka yang galak-galak
>> kepada penanya, karena bisa jadi mereka dulu memang belajar dan diajar
>> dengan sistem seperti itu..
>>
>> Yah, ini sebenarnya termasuk generation gap di bidang akademis. Sad but
>> true.
>>
>> --- In fisika_indonesia@ <mailto:fisika_ indonesia% 40yahoogroups. com>
>> yahoogroups. com, Shofhi Amhar <shofhi.amhar@ > wrote:
>> >
>> > sekedar sumbang saran, sesederhana apa pun pertanyaan yang dilempar ke
>> milis
>> > ini, mohon dilayani dengan baik. jika malas menanggapi, sebaiknya tidak
>> > memberikan lontaran-lontaran yang membuat si penanya tersudut.
>> >
>> > jujur jika saya yang bertanya kemudian ditanggapi dengan mempertanyakan
>> > latar-belakang saya, saya akan sangat kecewa.
>> >
>> > saya ikut milis fisika juga berharap dapat mengenang masa muda saya yang
>> > adalah anak eksak. tetapi saat ini, konsep fisika yang sederhana pun saya
>> > belum tentu paham. tetapi saya suka kalau ada diskusi-diskusi yang
>> berjalan
>> > baik, meskipun belum tentu paham.
>> >
>> >
>> > >
>> > >
>> >
>> >
>> >
>> > --
>> > +++
>> > [5:50] apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
>> > yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (AL
>> > MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 50)
>> > ---
>> > Wala' untuk Islam
>> > Shofhi Amhar
>> > http://sites. <http://sites. google.com/ site/ibnushobiri n>
>> google.com/site/ ibnushobirin
>> >
>>
>
>
>

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Small Business Group

A community for

small business owners

Yahoo! Groups

Do More For Dogs Group

Connect and share with

dog owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: