Rabu, 23 Desember 2009

[FISIKA] Digest Number 2932

Messages In This Digest (3 Messages)

1.1.
Re: Guru Fisika yang ideal...? From: Mariano Nathanael
1.2.
Re: Guru Fisika yang ideal...? From: Nani Rohmani Nani
2.
FW: Mensosialisasikan IPA ke Anak dengan menyenangkan From: Mariano Nathanael

Messages

1.1.

Re: Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "Mariano Nathanael" mariano_nathanael@yahoo.co.id   mariano_nathanael

Tue Dec 22, 2009 11:11 am (PST)



Saya mau ikutan nimbrung tentang guru fisika yang ideal nih....

Saya akan membagi dua pembahasan saya, yaitu menjadi guru ideal dan menjadi
guru fisika ideal. Profesi saya adalah guru fisika SMA, dan saya baru
menjadi guru fisika selama 9 tahun, tapi semoga tulisan saya bermanfaat.

Untuk menjadi guru ideal, saya rasa pendidikan keguruan telah mengajarkan
hal-hal terbaik untuk menjadi guru yang ideal, beberapa diantaranya akan
saya sebutkan disini :

1. Harus memiliki 4 kompetensi/kemampuan dasar, yaitu : Kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi
kepribadian. Penjabaran singkat keempat kompetensi tersebut adalah :

- Kompetensi pedagogik : Kompetensi ini adalah kemampuan guru untuk
mempersiapkan pembelajaran, mengelola pembelajaran dan mengevaluasi
pembelajaran. Kompetensi ini hanya diajarkan di fakultas keguruan sehingga
untuk menjadi guru yang resmi, maka harus memiliki sertifikat di bidang ini
(dikenal dengan sertifikat Akta Mengajar), tidak cukup hanya dari penguasaan
keilmuan saja. Dari kompetensi inilah muncul yang namanya silabus, RPP,
Penilaian, dll. Kompetensi ini juga memunculkan yang disebut 8 Keterampilan
Dasar Mengajar, yaitu :

1) Keterampilan bertanya yang terbagi dua, yaitu : Keterampilan bertanya
dasar dan keterampilan bertanya lanjut

2) Keterampilan memberi penguatan

3) Keterampilan mengadakan variasi

4) Keterampilan menjelaskan

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

6) Keterampian membimbing diskusi kelompok kecil

7) Keterampilan mengelola kelas

8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Jika harus menjelaskan satu demi satu bisa menjadi sebuah buku kuliah,
tetapi dari kata 'Keterampilan Dasar', maka kita bisa menilai seberapa
penting ke-8 hal tersebut

- Kompetensi profesional : Kompetensi ini adalah penguasaan ilmu
dari seorang guru. Seberapa dalam bidang keilmuannya dikuasai dan seberapa
jauh pengembangan guru terhadap bidangnya akan menentukan kompetensi ini.
Seseorang yang menguasai dengan baik kompetensi pedagogik tetapi tidak
menguasai kompetensi profesional tidaklah seberapa berguna, demikian juga
sebaliknya. Kedua kompetensi ini harus saling mengisi

- Kompetensi Sosial : Adalah kemampuan seorang guru untuk
berinteraksi, baik dengan peserta didik, dengan sesama guru, dengan atasan,
dengan orang tua dan dengan masyarakat. Jika guru tidak bisa supel dengan
siswa atau membosankan, bagaimana bisa menjadi guru yang baik? Juga jika
tidak bisa berinteraksi dengan sesama rekan guru, bagaimana bisa dicontoh
siswa?

- Kompetensi Kepribadian : Adalah Kemampuan kepribadian yang
mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
didik. Kemampuan ini yang akan menjadi panutan dari peserta didik.

Saya rasa keempat kompetensi di atas sudah merangkum tulisan rekan-rekan
sebelumnya.

2. Harus dapat menerapkan metode-metode mengajar yang berbeda-beda.
Tidak harus melulu metode seminar/kuliah, tetapi ada metode yang lain,.
Misalnya diskusi, tanya jawab, CTL (Contextual Teaching and Learning),
problem solving, Jig Saw, dll. Waktu saya kuliah dulu, ada 52 metode
mengajar yang berlainan, dan sebenarnya masih lebih banyak dari itu.
Penerapan metode mengajar ini bergantung dari materi, kondisi peserta didik,
sarana dan prasarana, dll. Jadi mengajar tidak boleh monoton dengan satu
cara, terlalu membosankan peserta didik.

3. Harus mengenal Psikologi peserta didik. Mengajar anak SMA berbeda
pendekatannya dengan mengajar anak kuliahan, juga dengan mengajar anak SD.
Ini juga diajarkan di keguruan.

4. Pengenalan tentang sejarah dan pengertian pendidikan dari berbagai
ahli di belahan dunia ini

5. Harus melaksanakan PTK (Penelitian tindakan Kelas), yaitu
penelitian formal yang bertujuan mengevaluasi dan memperbaiki pengajaran di
kelas sehingga bisa menjadi semakin baik

6. Dan lain-lain (masih banyak yang tidak saya ingat).

Untuk mempelajari hal-hal itu saja sudah membuat kita menarik nafas, apalagi
melaksanakannya???

Tetapi saya sangat setuju dengan Mas Handoko, yaitu kita harus mencintai
profesi ini. Guru bukanlah suatu pekerjaan biasa, tetapi adalah suatu
profesi. Jika kita tidak mencintai pekerjaan ini, maka yang kita kejar
hanyalah duit saja (Untuk ukuran guru Indonesia, duitnya masih jauh di bawah
negara-negara tetangga). Tetapi dengan cinta, maka kita bisa memberikan yang
terbaik.

Lalu bagaimana dengan menjadi Guru Fisika Ideal??? Saya rasa sama saja,
selain hal-hal di atas, kita harus mencintai dan menikmati fisika. Tanpa itu
pengajaran kita hanya akan menjadi sesuatu yang hambar. Saya baru mengajar
fisika selama 9 tahun, dan saya mengamati ada guru yang tidak mencintai
bidangnya dan ada yang menikmati bidangnya. Hasilnya? Cara mengajarnya jauh
berbeda dan tanggapan peserta didiknyapun jauh berbeda... Ada juga guru yang
memang sangat pintar dalam fisika, tetapi tidak menguasai kompetensi
pedagogik, hasilnya? Anak-anak sering tidak mengerti apa yang diajarnya,
mengumpulkan nilai untuk raport sering terlambat, dan tidak bisa mengenal
bagaimana kemampuan peserta didiknya, yang diketahuinya Cuma mengajar dan
hasil ulangan saja. Murid tidak pernah diberi motivasi dan bantuan yang
diperlukan. Ada guru yang sangat killer sehingga peserta didik tidak bisa
konsentrasi dan menikmati fisika, bahkan banyak rekan guru yang mengatakan
benci fisika karena gurunya killer.

Nah, maukah kita setidaknya mendekati guru fisika yang ideal?

Do You Like Physics?

Yes I do!!!

Salam

Mariano.

1.2.

Re: Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "Nani Rohmani Nani" nrohmani@gmail.com

Wed Dec 23, 2009 1:40 am (PST)



Salam, saya ikut nimbrung nih...
Saya terkesan dengan pendapat teman-teman tentang guru fisika ideal
selama 15 tahun jadi guru fisika saya masih merasa kurang bisa memenuhi
kriteria ideal,tiap tahun menghadapi murid yang mempunyai kemampuan
berbeda-beda itu sebagai bahan pembelajaran kepada saya sebagai guru untuk
selalu mencari cara bagaimana siswa senang dulu dan tertarik terhadap fisika
itu adalah prioritas utama terutama senang pada gurunyatentu dengan aturan
tersendiri, baru ke materi, karena ada kesan guru fisika itu killer kurang
menarik dsb...menurut saya menjadi guru fisika itu harus menarik dan ramah,
bersemangat, kreatif
jangan berpenampilan seperti kutu buku atau wajah lab...gitu lho
Pada 22 Desember 2009 23:36, Mariano Nathanael <
mariano_nathanael@yahoo.co.id> menulis:

>
>
> Saya mau ikutan nimbrung tentang guru fisika yang ideal nih....
>
> Saya akan membagi dua pembahasan saya, yaitu menjadi guru ideal dan menjadi
> guru fisika ideal. Profesi saya adalah guru fisika SMA, dan saya baru
> menjadi guru fisika selama 9 tahun, tapi semoga tulisan saya bermanfaat.
>
> Untuk menjadi guru ideal, saya rasa pendidikan keguruan telah mengajarkan
> hal-hal terbaik untuk menjadi guru yang ideal, beberapa diantaranya akan
> saya sebutkan disini :
>
> 1. Harus memiliki 4 kompetensi/kemampuan dasar, yaitu : Kompetensi
> pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi
> kepribadian. Penjabaran singkat keempat kompetensi tersebut adalah :
>
> - Kompetensi pedagogik : Kompetensi ini adalah kemampuan guru
> untuk mempersiapkan pembelajaran, mengelola pembelajaran dan mengevaluasi
> pembelajaran. Kompetensi ini hanya diajarkan di fakultas keguruan sehingga
> untuk menjadi guru yang resmi, maka harus memiliki sertifikat di bidang ini
> (dikenal dengan sertifikat Akta Mengajar), tidak cukup hanya dari penguasaan
> keilmuan saja. Dari kompetensi inilah muncul yang namanya silabus, RPP,
> Penilaian, dll. Kompetensi ini juga memunculkan yang disebut 8 Keterampilan
> Dasar Mengajar, yaitu :
>
> 1) Keterampilan bertanya yang terbagi dua, yaitu : Keterampilan
> bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut
>
> 2) Keterampilan memberi penguatan
>
> 3) Keterampilan mengadakan variasi
>
> 4) Keterampilan menjelaskan
>
> 5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
>
> 6) Keterampian membimbing diskusi kelompok kecil
>
> 7) Keterampilan mengelola kelas
>
> 8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
>
> Jika harus menjelaskan satu demi satu bisa menjadi sebuah buku kuliah,
> tetapi dari kata 'Keterampilan Dasar', maka kita bisa menilai seberapa
> penting ke-8 hal tersebut
>
> - Kompetensi profesional : Kompetensi ini adalah penguasaan ilmu
> dari seorang guru. Seberapa dalam bidang keilmuannya dikuasai dan seberapa
> jauh pengembangan guru terhadap bidangnya akan menentukan kompetensi ini.
> Seseorang yang menguasai dengan baik kompetensi pedagogik tetapi tidak
> menguasai kompetensi profesional tidaklah seberapa berguna, demikian juga
> sebaliknya. Kedua kompetensi ini harus saling mengisi
>
> - Kompetensi Sosial : Adalah kemampuan seorang guru untuk
> berinteraksi, baik dengan peserta didik, dengan sesama guru, dengan atasan,
> dengan orang tua dan dengan masyarakat. Jika guru tidak bisa supel dengan
> siswa atau membosankan, bagaimana bisa menjadi guru yang baik? Juga jika
> tidak bisa berinteraksi dengan sesama rekan guru, bagaimana bisa dicontoh
> siswa?
>
> - Kompetensi Kepribadian : Adalah Kemampuan kepribadian yang
> mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
> didik. Kemampuan ini yang akan menjadi panutan dari peserta didik.
>
> Saya rasa keempat kompetensi di atas sudah merangkum tulisan rekan-rekan
> sebelumnya.
>
> 2. Harus dapat menerapkan metode-metode mengajar yang berbeda-beda.
> Tidak harus melulu metode seminar/kuliah, tetapi ada metode yang lain,.
> Misalnya diskusi, tanya jawab, CTL (Contextual Teaching and Learning),
> problem solving, Jig Saw, dll. Waktu saya kuliah dulu, ada 52 metode
> mengajar yang berlainan, dan sebenarnya masih lebih banyak dari itu.
> Penerapan metode mengajar ini bergantung dari materi, kondisi peserta didik,
> sarana dan prasarana, dll. Jadi mengajar tidak boleh monoton dengan satu
> cara, terlalu membosankan peserta didik.
>
> 3. Harus mengenal Psikologi peserta didik. Mengajar anak SMA berbeda
> pendekatannya dengan mengajar anak kuliahan, juga dengan mengajar anak SD.
> Ini juga diajarkan di keguruan.
>
> 4. Pengenalan tentang sejarah dan pengertian pendidikan dari
> berbagai ahli di belahan dunia ini
>
> 5. Harus melaksanakan PTK (Penelitian tindakan Kelas), yaitu
> penelitian formal yang bertujuan mengevaluasi dan memperbaiki pengajaran di
> kelas sehingga bisa menjadi semakin baik
>
> 6. Dan lain-lain (masih banyak yang tidak saya ingat).
>
>
>
> Untuk mempelajari hal-hal itu saja sudah membuat kita menarik nafas,
> apalagi melaksanakannya???
>
> Tetapi saya sangat setuju dengan Mas Handoko, yaitu kita harus mencintai
> profesi ini. Guru bukanlah suatu pekerjaan biasa, tetapi adalah suatu
> profesi. Jika kita tidak mencintai pekerjaan ini, maka yang kita kejar
> hanyalah duit saja (Untuk ukuran guru Indonesia, duitnya masih jauh di bawah
> negara-negara tetangga). Tetapi dengan cinta, maka kita bisa memberikan yang
> terbaik.
>
>
>
> Lalu bagaimana dengan menjadi Guru Fisika Ideal??? Saya rasa sama saja,
> selain hal-hal di atas, kita harus mencintai dan menikmati fisika. Tanpa itu
> pengajaran kita hanya akan menjadi sesuatu yang hambar. Saya baru mengajar
> fisika selama 9 tahun, dan saya mengamati ada guru yang tidak mencintai
> bidangnya dan ada yang menikmati bidangnya. Hasilnya? Cara mengajarnya jauh
> berbeda dan tanggapan peserta didiknyapun jauh berbeda... Ada juga guru yang
> memang sangat pintar dalam fisika, tetapi tidak menguasai kompetensi
> pedagogik, hasilnya? Anak-anak sering tidak mengerti apa yang diajarnya,
> mengumpulkan nilai untuk raport sering terlambat, dan tidak bisa mengenal
> bagaimana kemampuan peserta didiknya, yang diketahuinya Cuma mengajar dan
> hasil ulangan saja. Murid tidak pernah diberi motivasi dan bantuan yang
> diperlukan. Ada guru yang sangat killer sehingga peserta didik tidak bisa
> konsentrasi dan menikmati fisika, bahkan banyak rekan guru yang mengatakan
> benci fisika karena gurunya killer.
>
> Nah, maukah kita setidaknya mendekati guru fisika yang ideal?
>
>
>
> Do You Like Physics?
>
> Yes I do!!!
>
>
>
> Salam
>
> Mariano.
>
>
>
2.

FW: Mensosialisasikan IPA ke Anak dengan menyenangkan

Posted by: "Mariano Nathanael" mariano_nathanael@yahoo.co.id   mariano_nathanael

Wed Dec 23, 2009 12:15 am (PST)



-----Original Message-----
From: Mariano Nathanael [mailto:mariano_nathanael@yahoo.co.id]
Sent: Wednesday, December 23, 2009 12:33 PM
To: 'Syarifah'
Subject: RE: Mensosialisasikan IPA ke Anak dengan menyenangkan

@Syarifah.dien...

Jika guru mau kreatif berpikir, maka alat peraga fisika atau praktikum
fisika bisa diperoleh dari bahan-bahan yang cukup sederhana, dan anak
dilatih untuk mengambil kesimpulan sendiri. Saya kasih contoh :

1. Untuk pembelajaran fluida :

- Beri tugas pada anak untuk membuat benda yang bisa melayang di dalam
gelas/ember yang berisi air, bagian atas benda tidak menyentuh permukaan dan
bagian bawah benda tidak menyentuh dasar. Syarat : Tidak boleh telur dalam
air garam --> Sudah biasa dan banyak diketahui orang. Buat benda lain. Ini
merupakan tugas yang sangat menantang anak

- Untuk pembelajaran tekanan hidrostatis, cukup dengan menyiapkan
beberapa botol aqua yang 1,5 liter, 1 liter atau 600 ml, yang dibolongi di
beberapa tempat dan dengan meliaht jauhnya pancaran air, maka anak dapat
menyimpulkan hubungan tekanan dengan kedalaman lubang dan besarnya luas
penampang botol

- Untuk rumus tekanan P=F/A, bisa dengan menyuruh anak menekan paku
payung dengan paku biasa lalu membandingkan mengapa yang satu lebih sakit,
juga mengiris sesuatu memakai pisau dengan ujung yang tajam dan ujung yang
tidak tajam, dll...

- Untuk mengamati dahsyatnya tekanan atmosfer, dengan memakai kaleng
bekas minuman ringan, pegang bagian tutup pembukan yang melengkung dengan
tang, isi dengan sedikit air, panaskan sampai keluar uap air yang banyak,
lalu balikkan dengan cepat ke dalam air di ember, maka kaleng akan
penyok/remuk karena tekanan udara

- Untuk melihat prinsip asas Bernoulli, maka dengan memakai aqua gelas
yang baru/atau gelas isi air juga bisa, beri sedotan lalu ujung atas sedotan
ditiup dengan kuat memakai sedotan juga (seperti semprotan nyamuk), maka air
aqua akan menyembur/tersemprot keluar. Jadi anak dapat bermain-main dengan
fisika.

- Untuk melihat tekanan juga bisa dengan mengayunkan botol yang di
dasarnya sudah ditempeli lilin yang menyala. Maka arah nyala api akan
mengikuti arah goyangan botol dan bukan sebaliknya. Mengapa demikian? Ini
pertanyaan yang menantang anak untuk menjawab dan mengambil kesimpulan

2. Untuk pembelajaran gerak lurus :

- Pakai kelereng yang berjalan pada rel gorden yang dimiringkan. Sudut
kemiringan bisa dihitung pakai penggaris dengan memakai tangen, waktu
kelereng bergerak bisa diukur pake stopwatch yang ada di hp (kebanyakan anak
sekarang sudah punya hp), maka komponen2 GLBB bisa dicari. Ini untuk
praktikum GLBB

3. Untuk pembelajaran gelombang bunyi :

- Yaitu dengan memakai gelas anggur (gelas yang berkaki), diisi air lalu
permukaan atas gelas digesek dengan jari, dengan sedikit latihan maka akan
tercipta suara siulan yang tinggi dan rendahnya bisa diatur dengan cara
menambah atau mengurangi air dalam gelas. Ini praktikum yang sangat menarik
dan menantang sekali buat anak. Lalu jika anak sudah biasa dicoba dengan
gelas biasa, anak disuruh menerangkan mengapa tidak keluar bunyi.

4. Untuk pembelajaran pengukuran

- Anak disuruh membawa alat ukur yang ada dirumah mereka masing-masing.
Biasanya (selalu) anak tidak menyadari bahwa di rumah mereka tersimpan
berbagai alat ukur. Lalu alat ukur yang telah mereka bawa dianalisis segala
komponen pengukurannya.

- Anak disuruh untuk mengukur panjang dan lebar sebuah lapangan
(basket/voli/dll) dengan menggunakan alat ukur panjang yang berbeda,
misalnya penggaris 30 cm, tongkat/dahan kayu, meteran kain, dll. Lalu
Membandingkan mengapa ada perbedaan. Disini anak belajar bahwa semua
pengukuran pasti memiliki kesalahan

5. Pembelajaran motivasi fisika

- Anak disuruh membuat mading yang tujuannya adalah membuat semua orang
yang melihat tertarik dengan isi madingnya dan merasakan bahwa fisika itu
menarik dan tidak sulit. Mengenai bahannya harus tentang fisika, jangan
terlalu banyak tulisan, dihias dengan baik yang penting memperlihatkan
kepada orang yang membaca bahwa materi fisika itu menarik dan menantang. Hal
ini akan membawa anak pada kreativitas dan merasakan bahwa fisika bukan
pelajaran yang sulit tetapi menyenangkan karena pesan itu harus mereka
sampaikan dalam mading yang mereka buat sendiri

- Coba terapkan pembelajaran fisika gasing (gampang asyik, dan
menyenangkan) yang dipopulerkan Prof Yoh Surya di Indonesia. Hal ini akan
membuat anak mengerjakan soal-soal fisika tanpa harus menghafal rumus-rumus,
bener-bener gasing deh pokoknya...

- Menonton film tentang fisika atau tentang motivasi belajar fisika. Film
DVD yang bajakan dengan harga 5000-6000 sangat banyak tersedia dengan teks
indonesia yang baik, DVD Player juga sudah bukan barang istimewa, maka anak
dapat menikmati fisika melalui film, misalnya October Sky, Angels n Demons,
Eyes in the Sky, An inconvenient truth, dark matter, dll, tinggal kita rajin
mencari film2 dengan latarbelakang science yang seperti itu

6. Kerjasama dengan badan science yang lain

- Cobalah membawa anak ke lembaga-lembaga science yang menawarkan
pembelajaran fisika secara asyik dan menyenangkan, mereka sangat care
terhadapa hal ini dan membuka diri untuk dikunjungi oleh umum dengan biaya
yang murah. Kalau di Bandung, kita memiliki Obsevatorium Bosscha untuk
pembelajaran astronomi dan optik, juga LAPAN untuk astronomi, Gedung Sabuga
ITB memiliki pameran alat2 fisika yang luar biasa, hal yang sama juga
dimiliki oleh Kota Baru Parahyangan, juga dapat membawa anak untuk praktikum
misalnya di SMAK BPK Penabur 1 Bandung yang memiliki lab yang cukup lengkap,
atau lab ITB, Lab Itenas, Lab UPI, dan masih banyak lagi yang ada di Bandung
yang membuka diri untuk bekerja sama dengan sekolah-sekolah. Dengan menjalin
hubungan dan kerjasama, maka anaklah yang akan mendapat manfaat besar. Kota
lain juga pasti ada, cobalah untuk melihat keluar, banyak yang akan membantu
kita dan peserta didik kita

Yang penting kreativitas dan mau membuka diri terhadap segala kemungkinan,
maka kita dapat membuat peserta didik kita menikmati fisika yang memang
asyik itu. Masih banyak lagi kalau mau saya tuliskan, tetapi kreativitas
itulah yang perlu.

Salam
Mariano N.

-----Original Message-----
From: notify@yahoogroups.com [mailto:notify@yahoogroups.com] On Behalf Of
Syarifah
Sent: Wednesday, December 23, 2009 10:39 AM
To: Mariano Nathanael
Subject: Mensosialisasikan IPA ke Anak dengan menyenangkan

Kebanyakan anak SMP di sekolah swasta yang memiliki fasilitas dan alat
peraga fisika tidak menunjang, dan tingkat keingintahuan serta intelektual
yang rendah akibat pengaruh lingkungan dan pesimis, tentunya berdampak
negatif dalam pproses belajar mengajar di mata pelajaran ipa khususnya
fisika. Sedangkan pelajaran ipa termasuk pelajaran yang cukup menakutkan
bagi mereka yang tidak mau/ malas untuk berpikir panjang/ kreatif, sedangkan
kurikulum KTSP menuntut peranan siswa dan guru yang lebih aktif tidak hanya
mengandalkan buku ajar saja melainkan peranan lingkungan sekitar dan
berbagai media harus dimanfaatkan. Nah yang saya ingin tanyakan dan dapatkan
solusi atau pengalaman dari bapak, bagaimanakah agar anak smp yang memiliki
segala keterbatasan baik ekonomi, waktu dan daya pikir lebih giat bahkan
menggemari pelajaran fisika atau ipa terpadu yang selama ini dianggap
pelajaran yang sukar dan membosankan.Bagaimana juga agar trik - trik guru
IPA dapat menerapkan cara mengajarkan yang asyik, mudah dicerna oleh anak
smp dan tentunya sekaligus melatih kreativitas anak seusia mereka. terima
kasih, saya tunggu informasinya.

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Celebrity Parents

Spotlight on Kids

Hollywood families

share stories

Group Charity

i-SAFE

Keep your kids

safer online

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: