alhamdulillah
Senin, 01 Februari 2010
NU dan Muhammadiyah Tolak Uji Materi UU Penistaan Agama
*JAKARTA* - Isu penistaan agama masih menjadi topik yang potensial memicu
konflik di tanah air. Berangkat dari kekhawatiran itu, dua ormas agama
terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, kompak menolak
pengajuan *judicial review *(uji materi) undang-undang mengenai penistaan
atau penodaan agama di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi menegaskan, peraturan mengenai penistaan
dan atau penodaan agama harus dipertahankan. Karena itu, permintaan agar
undang-undang dicabut atas nama demokrasi tidak tepat. ''Kami berharap MK
menolak uji materi undang-undang itu,'' ujar Hasyim setelah membuka Rakernas
I Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Jakarta kemarin (31/1).
Menurut Hasyim, pengubahan Peraturan Presiden No 1/PNPS/1965 yang sudah
diundangkan melalui UU No 5/1969 itu berpotensi memicu konflik bagi
kehidupan beragama di Indonesia. Uji materi terhadap UU tersebut diajukan
sejumlah LSM yang tergabung dalam kelompok Aliansi Kebangsaan untuk
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
Tanpa peraturan itu, lanjut dia, yang terjadi adalah anarki. Di satu sisi,
orang bisa berbuat sesukanya membuat agama atau aliran kepercayaan sesuai
selera. Di sisi lain, masyarakat yang tidak terima akan berbuat sesukanya
untuk melakukan penghakiman. ''Kalau tidak ada cantolan hukum, masyarakat
bukannya diam, tetapi justru akan anarki. Kalau ada hukum, hal itu bisa
direm,'' katanya.
Hasyim menegaskan, penodaan agama merupakan agresi moral yang justru merusak
agama. ''Jadi, harus dibedakan antara demokrasi dan agresi moral,'' jelas
penyandang gelar doktor honoris causa bidang peradaban Islam tersebut. Dia
mengatakan, UUD 1945 memang menjamin kebebasan beragama. Namun, hal itu
harus dimaknai sebagai bebas memilih dan menjalankan agama yang diakui dan
sah menurut undang-undang. *(zul/oki)
http://jawapos.
--
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang.
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest.
N'est-ce point par l'�vocation d'Allah que se tranquillisent les coeurs.
im Gedenken Allahs ist's, da� Herzen Trost finden k�nnen.
>> al-Ra'd [13]: 28
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar