Senin, 05 Maret 2012

[daarut-tauhiid] Gawat! Faham Liberalisme Jadi Materi Khutbah Jumat di Kampung-kampung

Gawat! Faham Liberalisme Jadi Materi Khutbah Jumat di Kampung-kampung

*JAKARTA (VoA-Islam)* – Dalam acara Milad INSISTS (*Insitute for the Study
of Islamic Thought and Civilizations*) ke-9 di Jakarta (29/2), salah
seorang pendiri INSISTS Hamid Fahmi Zarkasyi,M.phil,Ph.D mengatakan,
gagasan dan penyebaran faham liberalisme pemikiran Islam kini tidak saja
tersebar di perkotaan, tapi juga merambah ke pedesaan. Bahkan ia pernah
mendengar khotib jum'at di sebuah kampung berbicara soal pluralisme ,
dimana semua agama dikatakan benar.

Menurut Hamid, Indonesia merupakan negara yang terbilang berhasil terserang
penyakit Liberalisme agama dibanding negeri-negeri muslim di belahan bumi
lainnya seperti di Timur Tengah ataupun di Afrika. Hal itu terjadi karena
adanya peran media dalam penyebarannya.

Belum lama ini, Hamid juga mendengar, di IAIN Jember, ada seorang dosen
"gila" yang melempar Al Qur'an ke lantai. Dalam pemikiran dosen laknatullah
itu, Al-Qur'an itu bukan kitab suci. Yang mengkhawatirkan lagi, saat ini
sudah ada perguruan tinggi yang membuka program S3 bidang Pluralisme Agama.

Seperti diketahui, arus liberalisme juga dibawa oleh para mahasiswa yang
kuliah di perguruan tinggi untuk kemudian disebarkan hingga ke pedesaan.
Mereka merasa dengan wacana liberalisme akan dilihat sebagai orang
terpelajar di kampungnya Maka adalah wajar jika nilai-nilai tradisional
Islam sudah kian luntur di pedesaan saat ini."Orang desa sekarang ini sudah
mulai mengalami westernisasi," kata Alumnus IIUM Malaysia ini.

Untuk membendung arus liberalisme pedesaan, Hamid yang baru saja
diamanahkan menjadi ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia
(MIUMI), menyarankan, agar menciptakan komunitas di kota-kota besar.
Komunitas itu menciptakan komunitas lagi dibawahnya. Nah mereka-mereka
itulah yang akan menjelaskan tentang bahaya faham liberal kepada
masyarakat. Tentu, hal yang sangat memperihatinkan, jika masyarakat mengira
bahwa apa yang dikatakan oleh si tokoh tentang pluralism itu adalah sesuatu
hal yang benar.

Dalam menghadapi pengasong sepilis (sekularisme, pluralism dan liberalism),
kata Hamid, hendaknya mendatangi mereka, ajak diskusi, sampai dia menyerah.
"Sejujurnya, kita kerap memikirkan pemikiran orang lain, sementara orang
lain tidak ada yang memikirkan kita," ujarnya guyon.

Sementara itu Direktur Eksekutif INSISTS, Adnin Armas mengatakan
penyebaran kebaikan dengan ilmu harus dilakukan di Indonesia. Usia INSISTS
memang masih sangat muda, baru sembilan tahun. Tapi ini adalah usia
permulaan untuk kerja besar yang akan terus dilaksanakan dan coba diemban
oleh INSISTS, berusaha menghidupkan tradisi Ilmu bagi Indonesia. Bangsa
Indonesia tidak mungkin akan menjadi bangsa besar jika mengabaikan tradisi
ilmu ini.

**Dewan Pembina dan Pendiri INSISTS, Adian Husaini mengatakan tidak
menyangka INSISTS bisa berkembang dalam pemikiran Islam dan telah
mengadakan workshop yang diikuti pimpinan pondok pesantren dan kampus.
"Pemikiran Islam saat ini bertarung dengan pemikiran liberal. Karena itu,
INSISTS berfokus pada pemikiran dan kajian yang mendalam tentang peradaban
Islam," tuturnya. *Desastian*

*
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/02/18012/gawat-faham-liberalisme-jadi-materi-khutbah-jumat-di-kampungkampung/
*


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: