Sudah hampir 2 bulan aku mencari kerja di Jakarta. Dengan hanya bermodal ijazah Madrasah Aliyah, aku mencari kerja sebagai staf administrasi. Hampir tiap minggu aku mencari lowongan kerja di internet dan di koran. Panggilan interview-pun hampir tiap minggu kudatangi. Sempat beberapa kali nyasar, tapi aku tidak khawatir, karena aku sudah satu tahun lebih di Jakarta.
Hari-hari kulaui dengan semangat dan positif thinking. Besok pasti dapat panggilan kerja, pikirku. Rasa ragu sama sekali tidak kuijinkan hinggap di kepalaku.
Entah kenapa aku belum juga mendapatkan kerja. Tiap interview dan psikotes yang kujalani telah kupersiapkan dengan matang. Aku juga selalu intropeksi tiap selesai dan memperbaiki diri dari pengalaman sebelumnya. Aku juga sudah berdoa, sholat malam, puasa senin kamis. Tapi belum juga dapat kerjaan. Entah apa yang salah dengan diri saya.
Tapi, beberapa hari ini aku kalut, uang kontrakan bulan ini belum di bayar, sedang aku belum mendapat kerja. Aku bingung. Aku merasa capek berpositif thingking, semangatku mulai memudar.
Ya Allah.......
Haruskah aku mundur, pulang ke kampung halaman, nikah lalu menjadi ibu rumah tangga yang baik??? Tapi bagaimana dengan adikku, aku ingin membiayai sekolah adikku. Jika aku menyerah, adikku juga putus sekolah. Tapi jika aku bertahan, aku sudah tidak mampu bayar kontrakan. Untuk makan saja aku harus menjadi buruh cuci piring di RM Padang di salah satu kantin kantor PAM.
Aku tahu Allah sedang mengujiku...
Ujian adalah rangkaian kemulyaan yang di siapkan-Nya untuk kita...
Suatu hari nanti, aku pasti akan mendapat kerja dan adikku pasti bisa lulus sekolah. Amin.
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar