Kamis, 17 Desember 2009

[FISIKA] Digest Number 2926

Messages In This Digest (7 Messages)

1a.
Re: Pertanyaan mengenai symbol From: Fendy
2.1.
Guru Fisika yang ideal...? From: frank_the_hero
2.2.
Re: Guru Fisika yang ideal...? From: arifianto keren
2.3.
Re: Guru Fisika yang ideal...? From: zaenal@pudak.com
3a.
Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia! From: Ma'rufin Sudibyo
3b.
Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia! From: Putri bungaH
4a.
Re: Tentang paradigma milis From: Den Bagusnya

Messages

1a.

Re: Pertanyaan mengenai symbol

Posted by: "Fendy" orichalc_of_moon@yahoo.com   orichalc_of_moon

Wed Dec 16, 2009 12:00 pm (PST)



> Hasil googling dan wiking:
>
> Dalam bahasa Inggris simbol itu ternyata artinya 'argument of
> periapsis'
>
> http://en.wikipedia.org/wiki/Argument_of_periapsis
> http://en.wikipedia.org/wiki/Kepler_orbit
>
> Saya belum baca detailnya bagaimana, tapi ada lebih dari cukup
> informasi di dua artikel itu untuk menjelaskan 'argument of
> periapsis' untuk anda baca. Seseorang dengan latar belakang
> astronomi (terutama yang tahu mekanika benda langit/planet) atau
> teknik penerbangan (terutama dinamika satelit) akan bisa
> menjelaskan lebih baik dari saya.

Kedua artikel itu sudah saya baca, tapi kalau dibilang ada lebih dari cukup informasi (untuk yg saya perlukan), sepertinya tidak. Yang saya cari adalah rumus untuk mengubah data elemen2 orbit tersebut menjadi orbital state vectors.

http://en.wikipedia.org/wiki/Orbital_state_vectors

Orbital state vectors ini yang nantinya diperlukan untuk membuat simulasi sistem planetnya (dalam hal ini sesuai dengan paper yang saya sebutkan adalah sistem 61 Virginis).

Saya pribadi juga tidak sedang buru2 untuk mempelajari subjek ini. Tapi sambil lalu, kalau ada yang sudah punya atau menemukan informasi rumus lengkapnya, saya mohon petunjuknya.

Terima kasih atas bantuannya.

Fendy

2.1.

Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "frank_the_hero" frank_nasch@yahoo.com   frank_the_hero

Wed Dec 16, 2009 2:29 pm (PST)





Diskusi dengan pak Zaenal membuat saya kepikiran untuk memulai Thread akan 'Guru Fisika yang ideal'. Sebenarnya pengajar fisika yang ideal itu yang seperti apa?

Pertanyaan ini bukan sekedar main-main, saya sendiri fokus mengambil PhD di Science Education dan Physics karena sampai sekarang masih berjuang untuk menjadi pendidik fisika yang baik. Bahkan di Amerika Serikat sekarang jurusan Fisikanya sudah banyak yang grup risetnya fokus pada Physics Education Research(PER) untuk spesialisasi program pasca-sarjananya (Master dan PhD), sejajar dengan spesialisasi yang lebih konservatif seperti Biophysics, High Energy Physics, Condensed Matter Physics, dan String Theory:
http://www.physics.umd.edu/perg/homepages.htm

Mungkin sudah saatnya jurusan fisika di perguruan tinggi Indonesia juga membuka program spesialisasi PER untuk program S-2 dan S-3. Apalagi jika mempertimbangkan pendidikan fisika di tanah air yang rada ironis: langganan juara Olimpiade Fisika Internasional, tetapi tingkat pemahaman pelajar kita akan sains fisika termasuk terbawah di Asia Tenggara.

Nah, mungkin ada pendapat dari para profesional guru, dosen, profesor, dan edukator fisika sekalian di MFI akan guru fisika yang ideal? Kalau menurut saya memang ada 2 ekstrim pendidik fisika yang tidak benar:
SATU, kelewat galak otoriter yang kaku seperti militer (guru selalu benar, murid tidak boleh protes),
DUA, kelewat naif permisif yang selalu ikut maunya anak didik saja (murid tidak bisa salah, guru jangan macam-macam sama murid).

Zaman sekarang, kita tidak bisa kelewat galak pada siswa/mahasiswa. Mereka pasti akan berontak (atau dalam kata2 pak Zaenal: didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2, dijailin). Namun saya juga tidak setuju jika pendidik fisika kelewat permisif pada anak didiknya. Anak didik yang terlalu dimanja akan jadi kurang ajar, dan saya percaya saat ini masyarakat awam terjebak mengharapkan guru-guru mengambil sikap ekstrim yang nomor DUA.

Tentu ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti latar belakang anak didik yang akan kita ajar. Mengajar fisika untuk anak-anak jalanan yang belajar di sekolah terbuka tentu berbeda dengan mengajar fisika untuk anak-anak peserta Olimpiade Fisika.

Saya ingat dulu pas SMA, guru fisika saya bilang begini di hari pertama belajar fisika: "Anda (para murid) hormat pada saya, saya hormat pada kalian. Anda kurang ajar pada saya, saya hajar kalian."

Terus terang, saya berpikir habis sudah ketemu guru killer dari awal. Ternyata saya keliru, beliau sangat baik pada para murid dan inspiratif cara mengajarnya. Malah saya terus belajar fisika sampai sekarang karena guru yang satu ini. Nyaris tidak pernah beliau marah, kecuali jika para siswa sudah sangat kelewatan (seperti potong nilai kalau tidak kumpul tugas, atau membentak beliau). Itu pun jarang, karena dari awal para siswa sudah tahu "aturan main" yang jelas dari beliau, dan apa yang dia harapkan dari kami sebagai anak didiknya di dalam dan di luar kelas.

Jadi guru fisika yang ideal itu bagaimana? Tentu harus menguasai materi, menarik mengajarnya, dan baik-baik ke anak-didiknya, tetapi tetap tegas untuk hal-hal tertentu yang tidak boleh dilanggar. Saya akan sangat tertarik jika pendidik lain bisa berbagi seperti apa mengajar fisika itu idealnya, dan seberapa jauh rekan-rekan berhasil mendidik anak-didiknya di bidang fisika.

salam sukses!!

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Zaenal Arief" <zaenal@...> wrote:
>
> Pak Frank,
>
>
>
> Saya setuju dengan bapak kalo sekarang generasinya jadi "lembek", dosen
> galak didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2 , jadi dari pada mobil kreditan
> dijailin, ya jadi dosen baik2 aja..gitu kan?? Nggak bisa disalahkan juga,
>
>
>
> Sebenernya sedikit tegas akan baik untuk menempa mental under pressure yg
> kayaknya harus disiapkan buat di dunia kerja sekarang ini
>
>
>
> Zaenal
>
>
>
> _____
>
> From: fisika_indonesia@yahoogroups.com
> [mailto:fisika_indonesia@yahoogroups.com] On Behalf Of frank_the_hero
> Sent: Tuesday, December 15, 2009 1:51 AM
> To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: [FISIKA] Mohon Bantuannya..
>
>
>
>
>
>
>
> Memang agak-agak sulit untuk masalah komunikasi yang satu ini.
>
> Idealnya memang dosen dan profesor fisika itu baik-baik ke mahasiswanya,
> inspiratif, panjang sabar, lucu-humoris, dan atraktif cara mengajarnya. Yah,
> mungkin seperti Richard Feynman atau Paul G. Hewitt. Mungkin kalau di
> Indonesia macam Bob Foster atau Yohanes Surya.
>
> Di lain pihak, zaman sekarang memang rada lain konsep interaksi antara
> dosen-mahasiswa. Suka atau tidak suka, mahasiswa sekarang memang relatif
> lebih "lembek" dibanding mahasiswa dulu. Dosennya galak sedikit,
> mahasiswanya langsung ngambek. Padahal katanya dulu dosen itu manusia 1/2
> dewa. Jadi kita juga tidak bisa 100% menyalahkan mereka yang galak-galak
> kepada penanya, karena bisa jadi mereka dulu memang belajar dan diajar
> dengan sistem seperti itu.
>
> Yah, ini sebenarnya termasuk generation gap di bidang akademis. Sad but
> true.
>
> --- In fisika_indonesia@ <mailto:fisika_indonesia%40yahoogroups.com>
> yahoogroups.com, Shofhi Amhar <shofhi.amhar@> wrote:
> >
> > sekedar sumbang saran, sesederhana apa pun pertanyaan yang dilempar ke
> milis
> > ini, mohon dilayani dengan baik. jika malas menanggapi, sebaiknya tidak
> > memberikan lontaran-lontaran yang membuat si penanya tersudut.
> >
> > jujur jika saya yang bertanya kemudian ditanggapi dengan mempertanyakan
> > latar-belakang saya, saya akan sangat kecewa.
> >
> > saya ikut milis fisika juga berharap dapat mengenang masa muda saya yang
> > adalah anak eksak. tetapi saat ini, konsep fisika yang sederhana pun saya
> > belum tentu paham. tetapi saya suka kalau ada diskusi-diskusi yang
> berjalan
> > baik, meskipun belum tentu paham.
> >
> >
> > >
> > >
> >
> >
> >
> > --
> > +++
> > [5:50] apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
> > yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (AL
> > MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 50)
> > ---
> > Wala' untuk Islam
> > Shofhi Amhar
> > http://sites. <http://sites.google.com/site/ibnushobirin>
> google.com/site/ibnushobirin
> >
>

2.2.

Re: Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "arifianto keren" arifianto_ipb@yahoo.com   arifianto_ipb

Wed Dec 16, 2009 6:46 pm (PST)



Dear All,

tentang menjadi guru fisika ideal atau menjadi guru ideal pada umumnya, beberapa hal saya setuju dengan sikap dari guru sekolahnya pak frank. bagi siswa, menurut saya, yang penting adalah pemberitahuan tentang aturan main yang sejelas-jelasnya pada awal semester atau awal tahun ajaran. tentang bagaimana sistem penilaian, berapa persentase tiap bagian penilaian, sikap di kelas, konsekuensi dll. sehingga siswa dapat membayangkan apa yang harus dipersiapkan satu tahun atau satu semester ke depan. lalu reward and punishment juga sebisa mungkin diterapkan di kelas sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya. bagaimana siswa bisa semangat atau menghargai dalam suatu subjek jika mereka tidak tau bagaimana memulai atau menjalani proses belajar. lebih parah lagi jika gurunya sendiri tidak tau apa yang akan diberikan ke siswanya secara detail.

Selain memiliki pengetahuan yang baik dan berkomunikasi yang baik seorang guru juga harus tahu bagaimana cara mengajar dan mendidik siswanya dengan baik. seorang guru bukanlah keran dan seorang siswa bukanlah sebuah ember. tugas seorang guru bukan hanya sekedar menumpahkan air ke dalam ember sehingga ember itu penuh dengan air. seorang guru harus mampu memfasilitasi siswanya agar mereka dapat secara aktif belajar dan memahami. Sehingga siswa dapat menyerap dan memproses ilmu dengan caranya sendiri dan bukan sekedar "menampung" ilmu dari gurunya. inilah perbedaan antara proses belajar aktif dan belajar pasif.

Mendidik siswa pada kondisi ekstrim yang pak frank sebutkan seharusnya tidap perlu terjadi (walau kenyataannya memang begitu). mendidik siswa tidak perlu menjadi keras atau terlalu lembek karena hal-hal yang dikhawatirkan. guru menjadi keras karena khawatir siswa akan menjadi "songong" atau tidak sopan terhadap guru. sedangkan guru menjadi lembek karena khawatir siswa akan tertekan, depresi atau bahkan meledak. sikap diantaranya adalah tegas. menjadi tegas bukan berarti menjadi galak. seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sebaiknya guru memberikan aturan yang jelas pada hari pertama pelajaran. Jadi guru memiliki acuan dalam mengambil sikap dimana siswa sudah mengetahui konsekuensinya jika melakukan sesuatu hal yang baik maupun yang buruk. tetap guru harus bisa mengambil sikap dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya. siswa akan kehilangan rasa hormatnya atau respect kepada gurunya jika gurunya plin-plan dan suka berubah-ubah omongannya. Siswa dan
semua orang suka diperlakukan secara fair and square.

kesimpulan yang saya ambil cuma berdasarkan pengalaman saya. kalo ada yang perlu koreksi silahkan ditanggapi.

Regards,

Arifianto
Science Department

BINUSINTERNATIONAL SCHOOLSimprug
http://www.binus-school.net

________________________________
From: frank_the_hero <frank_nasch@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 17, 2009 5:26:07 AM
Subject: [FISIKA] Guru Fisika yang ideal...?

Diskusi dengan pak Zaenal membuat saya kepikiran untuk memulai Thread akan 'Guru Fisika yang ideal'. Sebenarnya pengajar fisika yang ideal itu yang seperti apa?

Pertanyaan ini bukan sekedar main-main, saya sendiri fokus mengambil PhD di Science Education dan Physics karena sampai sekarang masih berjuang untuk menjadi pendidik fisika yang baik. Bahkan di Amerika Serikat sekarang jurusan Fisikanya sudah banyak yang grup risetnya fokus pada Physics Education Research(PER) untuk spesialisasi program pasca-sarjananya (Master dan PhD), sejajar dengan spesialisasi yang lebih konservatif seperti Biophysics, High Energy Physics, Condensed Matter Physics, dan String Theory:
http://www.physics. umd.edu/perg/ homepages. htm

Mungkin sudah saatnya jurusan fisika di perguruan tinggi Indonesia juga membuka program spesialisasi PER untuk program S-2 dan S-3. Apalagi jika mempertimbangkan pendidikan fisika di tanah air yang rada ironis: langganan juara Olimpiade Fisika Internasional, tetapi tingkat pemahaman pelajar kita akan sains fisika termasuk terbawah di Asia Tenggara.

Nah, mungkin ada pendapat dari para profesional guru, dosen, profesor, dan edukator fisika sekalian di MFI akan guru fisika yang ideal? Kalau menurut saya memang ada 2 ekstrim pendidik fisika yang tidak benar:
SATU, kelewat galak otoriter yang kaku seperti militer (guru selalu benar, murid tidak boleh protes),
DUA, kelewat naif permisif yang selalu ikut maunya anak didik saja (murid tidak bisa salah, guru jangan macam-macam sama murid).

Zaman sekarang, kita tidak bisa kelewat galak pada siswa/mahasiswa. Mereka pasti akan berontak (atau dalam kata2 pak Zaenal: didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2, dijailin). Namun saya juga tidak setuju jika pendidik fisika kelewat permisif pada anak didiknya. Anak didik yang terlalu dimanja akan jadi kurang ajar, dan saya percaya saat ini masyarakat awam terjebak mengharapkan guru-guru mengambil sikap ekstrim yang nomor DUA.

Tentu ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti latar belakang anak didik yang akan kita ajar. Mengajar fisika untuk anak-anak jalanan yang belajar di sekolah terbuka tentu berbeda dengan mengajar fisika untuk anak-anak peserta Olimpiade Fisika.

Saya ingat dulu pas SMA, guru fisika saya bilang begini di hari pertama belajar fisika: "Anda (para murid) hormat pada saya, saya hormat pada kalian. Anda kurang ajar pada saya, saya hajar kalian."

Terus terang, saya berpikir habis sudah ketemu guru killer dari awal. Ternyata saya keliru, beliau sangat baik pada para murid dan inspiratif cara mengajarnya. Malah saya terus belajar fisika sampai sekarang karena guru yang satu ini. Nyaris tidak pernah beliau marah, kecuali jika para siswa sudah sangat kelewatan (seperti potong nilai kalau tidak kumpul tugas, atau membentak beliau). Itu pun jarang, karena dari awal para siswa sudah tahu "aturan main" yang jelas dari beliau, dan apa yang dia harapkan dari kami sebagai anak didiknya di dalam dan di luar kelas.

Jadi guru fisika yang ideal itu bagaimana? Tentu harus menguasai materi, menarik mengajarnya, dan baik-baik ke anak-didiknya, tetapi tetap tegas untuk hal-hal tertentu yang tidak boleh dilanggar. Saya akan sangat tertarik jika pendidik lain bisa berbagi seperti apa mengajar fisika itu idealnya, dan seberapa jauh rekan-rekan berhasil mendidik anak-didiknya di bidang fisika.

salam sukses!!

--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "Zaenal Arief" <zaenal@...> wrote:
>
> Pak Frank,
>
>
>
> Saya setuju dengan bapak kalo sekarang generasinya jadi "lembek", dosen
> galak didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2 , jadi dari pada mobil kreditan
> dijailin, ya jadi dosen baik2 aja..gitu kan?? Nggak bisa disalahkan juga,
>
>
>
> Sebenernya sedikit tegas akan baik untuk menempa mental under pressure yg
> kayaknya harus disiapkan buat di dunia kerja sekarang ini
>
>
>
> Zaenal
>
>
>
> _____
>
> From: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> [mailto:fisika_indonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of frank_the_hero
> Sent: Tuesday, December 15, 2009 1:51 AM
> To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> Subject: Re: Bls: [FISIKA] Mohon Bantuannya..
>
>
>
>
>
>
>
> Memang agak-agak sulit untuk masalah komunikasi yang satu ini.
>
> Idealnya memang dosen dan profesor fisika itu baik-baik ke mahasiswanya,
> inspiratif, panjang sabar, lucu-humoris, dan atraktif cara mengajarnya. Yah,
> mungkin seperti Richard Feynman atau Paul G. Hewitt. Mungkin kalau di
> Indonesia macam Bob Foster atau Yohanes Surya.
>
> Di lain pihak, zaman sekarang memang rada lain konsep interaksi antara
> dosen-mahasiswa. Suka atau tidak suka, mahasiswa sekarang memang relatif
> lebih "lembek" dibanding mahasiswa dulu. Dosennya galak sedikit,
> mahasiswanya langsung ngambek. Padahal katanya dulu dosen itu manusia 1/2
> dewa. Jadi kita juga tidak bisa 100% menyalahkan mereka yang galak-galak
> kepada penanya, karena bisa jadi mereka dulu memang belajar dan diajar
> dengan sistem seperti itu.
>
> Yah, ini sebenarnya termasuk generation gap di bidang akademis. Sad but
> true.
>
> --- In fisika_indonesia@ <mailto:fisika_ indonesia% 40yahoogroups. com>
> yahoogroups. com, Shofhi Amhar <shofhi.amhar@ > wrote:
> >
> > sekedar sumbang saran, sesederhana apa pun pertanyaan yang dilempar ke
> milis
> > ini, mohon dilayani dengan baik. jika malas menanggapi, sebaiknya tidak
> > memberikan lontaran-lontaran yang membuat si penanya tersudut.
> >
> > jujur jika saya yang bertanya kemudian ditanggapi dengan mempertanyakan
> > latar-belakang saya, saya akan sangat kecewa.
> >
> > saya ikut milis fisika juga berharap dapat mengenang masa muda saya yang
> > adalah anak eksak. tetapi saat ini, konsep fisika yang sederhana pun saya
> > belum tentu paham. tetapi saya suka kalau ada diskusi-diskusi yang
> berjalan
> > baik, meskipun belum tentu paham.
> >
> >
> > >
> > >
> >
> >
> >
> > --
> > +++
> > [5:50] apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
> > yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (AL
> > MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 50)
> > ---
> > Wala' untuk Islam
> > Shofhi Amhar
> > http://sites. <http://sites. google.com/ site/ibnushobiri n>
> google.com/site/ ibnushobirin
> >
>

2.3.

Re: Guru Fisika yang ideal...?

Posted by: "zaenal@pudak.com" zaenal@pudak.com

Wed Dec 16, 2009 10:08 pm (PST)



wah top markotop deh postingnya pak Frank ini,

saya bukan pengajar dan bukan orang fisika jadi nggak bisa ngomong
apa2 cuman bisa kagum kagum aja.

saya cuman suka bantu tim olimpiade yg mau berangkat untuk menyiapkan
prakteknya, alat2 yg dibutuhkan saya buatkan di work shop saya untuk
mereka praktekan sebelum berangkat

jadi cuman tau2an dikit aja mengenai fisika yg saya memang senanggi dari dulu

Kalo ada rekan yg kesulitan merealisasikan alat praktek yg harus
custom made bisa ngobrol sama saya.

zaenal

Quoting frank_the_hero <frank_nasch@yahoo.com>:

>
>
> Diskusi dengan pak Zaenal membuat saya kepikiran untuk memulai
> Thread akan 'Guru Fisika yang ideal'. Sebenarnya pengajar fisika
> yang ideal itu yang seperti apa?
>
> Pertanyaan ini bukan sekedar main-main, saya sendiri fokus mengambil
> PhD di Science Education dan Physics karena sampai sekarang masih
> berjuang untuk menjadi pendidik fisika yang baik. Bahkan di Amerika
> Serikat sekarang jurusan Fisikanya sudah banyak yang grup risetnya
> fokus pada Physics Education Research(PER) untuk spesialisasi
> program pasca-sarjananya (Master dan PhD), sejajar dengan
> spesialisasi yang lebih konservatif seperti Biophysics, High Energy
> Physics, Condensed Matter Physics, dan String Theory:
> http://www.physics.umd.edu/perg/homepages.htm
>
> Mungkin sudah saatnya jurusan fisika di perguruan tinggi Indonesia
> juga membuka program spesialisasi PER untuk program S-2 dan S-3.
> Apalagi jika mempertimbangkan pendidikan fisika di tanah air yang
> rada ironis: langganan juara Olimpiade Fisika Internasional, tetapi
> tingkat pemahaman pelajar kita akan sains fisika termasuk terbawah
> di Asia Tenggara.
>
> Nah, mungkin ada pendapat dari para profesional guru, dosen,
> profesor, dan edukator fisika sekalian di MFI akan guru fisika yang
> ideal? Kalau menurut saya memang ada 2 ekstrim pendidik fisika yang
> tidak benar:
> SATU, kelewat galak otoriter yang kaku seperti militer (guru selalu
> benar, murid tidak boleh protes),
> DUA, kelewat naif permisif yang selalu ikut maunya anak didik saja
> (murid tidak bisa salah, guru jangan macam-macam sama murid).
>
> Zaman sekarang, kita tidak bisa kelewat galak pada siswa/mahasiswa.
> Mereka pasti akan berontak (atau dalam kata2 pak Zaenal: didemo,
> mobilnya dikempesin, dicoret2, dijailin). Namun saya juga tidak
> setuju jika pendidik fisika kelewat permisif pada anak didiknya.
> Anak didik yang terlalu dimanja akan jadi kurang ajar, dan saya
> percaya saat ini masyarakat awam terjebak mengharapkan guru-guru
> mengambil sikap ekstrim yang nomor DUA.
>
> Tentu ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti
> latar belakang anak didik yang akan kita ajar. Mengajar fisika untuk
> anak-anak jalanan yang belajar di sekolah terbuka tentu berbeda
> dengan mengajar fisika untuk anak-anak peserta Olimpiade Fisika.
>
> Saya ingat dulu pas SMA, guru fisika saya bilang begini di hari
> pertama belajar fisika: "Anda (para murid) hormat pada saya, saya
> hormat pada kalian. Anda kurang ajar pada saya, saya hajar kalian."
>
> Terus terang, saya berpikir habis sudah ketemu guru killer dari
> awal. Ternyata saya keliru, beliau sangat baik pada para murid dan
> inspiratif cara mengajarnya. Malah saya terus belajar fisika sampai
> sekarang karena guru yang satu ini. Nyaris tidak pernah beliau
> marah, kecuali jika para siswa sudah sangat kelewatan (seperti
> potong nilai kalau tidak kumpul tugas, atau membentak beliau). Itu
> pun jarang, karena dari awal para siswa sudah tahu "aturan main"
> yang jelas dari beliau, dan apa yang dia harapkan dari kami sebagai
> anak didiknya di dalam dan di luar kelas.
>
> Jadi guru fisika yang ideal itu bagaimana? Tentu harus menguasai
> materi, menarik mengajarnya, dan baik-baik ke anak-didiknya, tetapi
> tetap tegas untuk hal-hal tertentu yang tidak boleh dilanggar. Saya
> akan sangat tertarik jika pendidik lain bisa berbagi seperti apa
> mengajar fisika itu idealnya, dan seberapa jauh rekan-rekan berhasil
> mendidik anak-didiknya di bidang fisika.
>
>
> salam sukses!!
>
>
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Zaenal Arief" <zaenal@...> wrote:
>>
>> Pak Frank,
>>
>>
>>
>> Saya setuju dengan bapak kalo sekarang generasinya jadi "lembek", dosen
>> galak didemo, mobilnya dikempesin, dicoret2 , jadi dari pada mobil kreditan
>> dijailin, ya jadi dosen baik2 aja..gitu kan?? Nggak bisa disalahkan juga,
>>
>>
>>
>> Sebenernya sedikit tegas akan baik untuk menempa mental under pressure yg
>> kayaknya harus disiapkan buat di dunia kerja sekarang ini
>>
>>
>>
>> Zaenal
>>
>>
>>
>> _____
>>
>> From: fisika_indonesia@yahoogroups.com
>> [mailto:fisika_indonesia@yahoogroups.com] On Behalf Of frank_the_hero
>> Sent: Tuesday, December 15, 2009 1:51 AM
>> To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
>> Subject: Re: Bls: [FISIKA] Mohon Bantuannya..
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Memang agak-agak sulit untuk masalah komunikasi yang satu ini.
>>
>> Idealnya memang dosen dan profesor fisika itu baik-baik ke mahasiswanya,
>> inspiratif, panjang sabar, lucu-humoris, dan atraktif cara mengajarnya. Yah,
>> mungkin seperti Richard Feynman atau Paul G. Hewitt. Mungkin kalau di
>> Indonesia macam Bob Foster atau Yohanes Surya.
>>
>> Di lain pihak, zaman sekarang memang rada lain konsep interaksi antara
>> dosen-mahasiswa. Suka atau tidak suka, mahasiswa sekarang memang relatif
>> lebih "lembek" dibanding mahasiswa dulu. Dosennya galak sedikit,
>> mahasiswanya langsung ngambek. Padahal katanya dulu dosen itu manusia 1/2
>> dewa. Jadi kita juga tidak bisa 100% menyalahkan mereka yang galak-galak
>> kepada penanya, karena bisa jadi mereka dulu memang belajar dan diajar
>> dengan sistem seperti itu.
>>
>> Yah, ini sebenarnya termasuk generation gap di bidang akademis. Sad but
>> true.
>>
>> --- In fisika_indonesia@ <mailto:fisika_indonesia%40yahoogroups.com>
>> yahoogroups.com, Shofhi Amhar <shofhi.amhar@> wrote:
>> >
>> > sekedar sumbang saran, sesederhana apa pun pertanyaan yang dilempar ke
>> milis
>> > ini, mohon dilayani dengan baik. jika malas menanggapi, sebaiknya tidak
>> > memberikan lontaran-lontaran yang membuat si penanya tersudut.
>> >
>> > jujur jika saya yang bertanya kemudian ditanggapi dengan mempertanyakan
>> > latar-belakang saya, saya akan sangat kecewa.
>> >
>> > saya ikut milis fisika juga berharap dapat mengenang masa muda saya yang
>> > adalah anak eksak. tetapi saat ini, konsep fisika yang sederhana pun saya
>> > belum tentu paham. tetapi saya suka kalau ada diskusi-diskusi yang
>> berjalan
>> > baik, meskipun belum tentu paham.
>> >
>> >
>> > >
>> > >
>> >
>> >
>> >
>> > --
>> > +++
>> > [5:50] apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
>> > yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (AL
>> > MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 50)
>> > ---
>> > Wala' untuk Islam
>> > Shofhi Amhar
>> > http://sites. <http://sites.google.com/site/ibnushobirin>
>> google.com/site/ibnushobirin
>> >
>>
>
>
>

3a.

Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Dec 16, 2009 5:13 pm (PST)



Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua (ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 pukul 8:00 waktu lokal.

Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai sisa ledakan.

Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan), namun pada ketinggian dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan sangat mudah dilihat.

Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang.

Salam,

Ma'rufin

Ref :
Spaceweather, 9 Des 2009

________________________________
From: troy norman <si_troy@yahoo.com>
To: haaj84@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 9, 2009 10:37:23 PM
Subject: [HAAJ] Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

 
halo teman2, ada yg bisa menjelaskan hal ini?

Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!
Rita Uli Hutapea - detikNews

Cahaya spiral (thesun.co.uk)
Norway - Cahaya misterius mendominasi langit di Norwegia pagi tadi. Cahaya berbentuk spiral raksasa itu membuat tercengang para pakar dan warga Norwegia. Mereka yakin cahaya tersebut merupakan fenomena bintang-bintang baru.
Cahaya mencengangkan itu masih bisa terlihat hingga jarak ratusan mil. Ribuan warga Norwegia menelepon Institut Meteorologi untuk menanyakan benda apakah itu.

Fenomena yang disebut 'Star-Gate' ini membingungkan para ilmuwan dan militer. Berbagai teori pun berhembus. Mulai dari rudal Rusia yang salah tembak, lingkaran api meteor, "lubang hitam" dan bahkan kegiatan makhluk luar angkasa (alien).

Saksi-saksi mata di Norwegia mengaku melihat spiral cahaya putih yang berputar yang berpusat pada benda langit seperti bulan yang bersinar terang. Juga tampak ekor cahaya berwarna biru yang terlihat dari cahaya spiral tersebut. Pemandangan tersebut berlangsung sekitar dua menit. 

Astronom terkenal Norwegia, Knut Jorgen Roed Odegaard mengatakan belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya. "Ini terlihat di atas area negeri yang sangat luas, di seluruh Norwegia utara dan Trondelag," ujarnya seperti dilansir The Sun, Kamis (10/12/2009) .

"Awalnya saya berpikir itu bola api meteor, namun itu berlangsung terlalu lama," tuturnya. "Mungkin itu rudal dari Rusia, namun saya tak bisa menjamin itu," imbuhnya.

Kepala Ilmuwan di Pusat Angkasa Norwegia Dr Erik Tandberg, juga mengaku sangat kagum dengan cahaya spiral tersebut. Dia setuju dengan banyak pakar lain bahwa pola spiral itu mungkin disebabkan sebuah rudal dari Rusia. Namun militer Rusia telah membantah hal ini.

"Saya setuju dengan semua orang di komunitas sains bahwa cahaya ini adalah hal yang paling aneh. Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya," tandasnya. (ita/iy)

3b.

Re: Cahaya Raksasa Misterius Hebohkan Norwegia!

Posted by: "Putri bungaH" putri_bungah@yahoo.com   putri_bungah

Wed Dec 16, 2009 6:45 pm (PST)



Ujicoba rudal antar benua.. wah mengagumkan,.. via submarine lagi..

Waktu sekitar 2005, saya pikir perang dingin sudah mereda,.. tapi ada keanehan waktu baru saja pejabat IAEA selesai memberikan presentasi (asal amrik), 2 russian langsung mengandeng nya dari kiri dan kanan,.. saat itu sy yg juga masih student malah tertarik meperlihatkan gerak gerik mereka be-3.. lalu sang amrik yg kliatan tegang banget berkata,.. mari kita lanjutkan lain waktu saja.. karena ini momen seminar sambil berlalu (takut??).

Gagal 7 kali?.. mmhhh..

Salam,
ELin
Fukuoka city

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Ma'rufin Sudibyo <marufins@...> wrote:
>
> Spiral raksasa ini disebabkan oleh kegagalan ujicoba rudal balistik antar benua (ICBM) Bulava yang diluncurkan secara submarin (dari bawah permukaan laut) oleh kapal selam bertenaga nuklir RFS Dmitriy Donskoy milik Russia yang sedang menjalankan latihan perang di Laut Putih (Laut Barents), pada 9 Desember 2009 pukul 8:00 waktu lokal.
>
> Sebelumnya, di kawasan ini telah ditetapkan peringatan larangan terbang (no fly alert) oleh Navtex terkait aktivitas ujicoba peluncuran tersebut. Bulava memang berhasil meluncur dengan mulus dari kapal selam, namun ketika roket tingkat tiga-nya dihidupkan (setelah membuang roket tingkat dua dan pertama yang sudah sukses beroperasi), ada kegagalan dimana nozzle-nya tidak bekerja dengan baik sehingga Bulava melenceng dari orbitnya dan hanya bergerak melingkar-lingkar sehingga gas buangnya membentuk spiral, sebelum akhirnya Bulava diledakkan secara paksa oleh pengendali peluncurannya. Gas buang itulah yang nampak berbentuk spiral raksasa, sementara gas kehijauan itu diidentifikasi sebagai sisa ledakan.
>
> Kegagalan roket Bulava menampilkan bentuk spiral yang mengagumkan, karena di lokasi tersebut (yang masuk ke dalam lingkar kutub utara) Matahari tiak nongol di atas horizon (sehingga sedang malam terus-terusan), namun pada ketinggian dimana Bulava mengalami kegagalan, Matahari bisa dilihat sudah ada di atas horizon sehingga sinarnya mengenai Bulava yang sedang berputar melingkar-lingkar itu. Ini menghasilkan kondisi kontras yang mengagumkan dan sangat mudah dilihat.
>
> Btw, kegagalan Bulava kali ini adalah kegagalan yang ketujuh kalinya, dan disebut-sebut membuat Departemen Pertahanan Russia cukup berang.
>
> Salam,
>
>
> Ma'rufin
>
> Ref :
> Spaceweather, 9 Des 2009

4a.

Re: Tentang paradigma milis

Posted by: "Den Bagusnya" milis75@yahoo.com.sg   milis75

Thu Dec 17, 2009 2:27 am (PST)





--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Putu Sudiarta <coolputu@...> wrote:
>
> Kita join milis ini karena punya ketertarikan yg sama,

ketertarikan sama, tetapi perlu diingat
ada yang masih SD ada yang udah Prof.

> Rasanya semua orang di sini yg menguasai masalah dgn senang hati akan
> ikut dalam diskusi, atau menjawab masalah yg ditanyakan

iya, belajar fisika sebaiknya dibuat senang ya
hehehe

> Tp bukan diskusi sembarang diskusi, dan bukan sembarang masalah,

kita berprasangka baik aja pada moderator
kalo dilolosin berarti layak untuk disajikan.
semua postingan di filter koq,
mari kita ber-legowo, jangan sampai kemajuan fisika
dihambat oleh emosi2.

hore fisika

D Bey

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Yahoo! Groups

Weight Management Challenge

Join others who

are losing pounds.

Yahoo! Groups

Do More For Cats Group

Connect and share with

cat owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: