Jumat, 04 Desember 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2902

Messages In This Digest (12 Messages)

1a.
Re: (Catcil) Yasmina dan Strip Dua From: INDARWATI
1b.
Re: (Catcil) Yasmina dan Strip Dua From: INDARWATI
2.
(Kolom Sastra) Dewi "Dee" Lestari Buka-Bukaan !!! From: Yons Achmad
3.
Perkenalan Arifin From: arifin yoshodharmo
4.
SEMINGGU: Akhir Lomba Kisah Kasih Ibu From: Panitia Kisah Kasih Ibu
5.
FW: Kehilangan Pena From: ifan yudianto
6.
Motivasi: Ini Terjadi Untuk Menguatkan Saya! From: Ikhwan Sopa
7.
[Rampai] titik From: Rin Du
8.
[Catcil]SENYUM MENGUNDANG SERIBU PERTANYAN From: ifan yudianto
9.
Pengajar Iya, Penulis Juga From: Anwar Holid
10.
(cerpen) kalo gini rasanya maskin sayang deh From: Rin Du
11.
(Catcil) Tips Mudah Menulis From: rahmad nurdin

Messages

1a.

Re: (Catcil) Yasmina dan Strip Dua

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Thu Dec 3, 2009 6:19 pm (PST)



Makasih Tante Anty. Itu dia. Perkiraan lahiran pertengahan Juli. Kemungkinan besar nggak bisa pergi. HIks! Nggak jadi pulkam n ketemuan sama sahabat Eska.

salam sayang juga,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "anty th" <anty_th@...> wrote:
>
> Alhamdulillah ...
> Selamat ya mbak ^_^
> Turut bahagia ......
>
> Hm ... Milad SK 2010 udah bawa dede baru blom yah
> ^_*
>
> salam sayang
> anty
>

1b.

Re: (Catcil) Yasmina dan Strip Dua

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Thu Dec 3, 2009 6:24 pm (PST)



Amin...Iya, kejar tayang. Mumpung masih kepala 3. Yasmin persis Ais plek. Kecuali lebih bersih kulitnya dan tidak terlalu kriwul seperti kakaknya. Kalau Mbak Siu masuk jamaah fesbukiyah--sayangnya nggak ya--fotonya yang lagi nyengir aku jadikan profile.
di MPku http://lembarkertas.multiply.com juga banyak kok fotonya. Termasuk pas reunian lebaran kemarin sama anak-anaknya Mbak Ita dkk. Thanks.

salam,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Siwi LH <siuhik@...> wrote:
>
> Barakallah Mbak Indar, wah kejar tayang nih?...
> Saya masih tetap meyakini kok mbak bahwa setiap anak akan membawa rejekinya masing2, walaupun bukan berarti banyak anak banyak rejeki.... hehehe...
> si Yasmin aja belum tahu wajahnya, udah keduluan dedeknya nih!...
> semoga berkah ya?...
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Indarwati Indarpati <patisayang@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Fri, November 27, 2009 12:43:34 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Yasmina dan Strip Dua
>
>
> Yasmina
> dan Strip Dua
>

2.

(Kolom Sastra) Dewi "Dee" Lestari Buka-Bukaan !!!

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Thu Dec 3, 2009 6:46 pm (PST)



Dewi "Dee" Lestari Buka-Bukaan !!!
:yons achmad*

Pernah membaca karya Dewi "Dee" Lestari? Saya membaca beberapa karyanya. Dan
saya merasakan memang ada pesona tersendiri. Dee selalu menawarkan sisi lain
dari sebuah dunia, dia kemas dalam karya sastra yang saya kira cukup elok.
Tak heran karya-karya sastranya digemari banyak orang, bukunya meledak
menjadi best seller.

Saya penasaran apa sebenernya rahasianya? Lalu saya melakukan riset
kecil-kecilan mendalami proses kreatif kepenulisan Dee. Membaca
karya-karyanya, menekuni note (catatan-catatan) lewat blog atau situs
jejaring sosialnya, maupun hasil wawancaranya di berbagai media. Dan, memang
sosok Dee dan karyanya menarik untuk diketahui publik. Terutama tentu bagi
mereka yang ingin berkecimpung dalam dunia kepengarangan. Atau setidaknya
sebagai pembelajaran dan pencerahan seputar proses kreatif kepenulisan.

Satu pembelajaran terbesar adalah kesabaran...

Saya menangkap rahasia itu. Cita-cita Dee untuk bisa menulis buku ketika Ia
berusia 9 tahun. Ingin tahu berapa lama cita-cita itu tercapai? Sangat
panjang, perlu waktu 16 tahun sampai buku pertamanya terbit. Apa yang
dilakukan Dee kecil waktu itu. Ia sudah membiasakan diri dengan menulis. Ia
melakukannya pada sebuah buku tulis bersampul foto artis Dian Pisesha dengan
pulpen bermerek Le Pen bertinta biru. Dalam buku itu dihasilkan sebuah
cerita berjudu' Rumahku Indah Sekali". Menapak usia SMP, mulai rajin menulis
buku harian sampai bertumpuk-tumpuk. Sampai disini, tesis Hernowo sang
mentor kepenulisan itu benar bahwa efek menulis catatan harian memang dasyat
bagi karir kepenulisan kelak.

Mengenai kebiasaan sewaktu kecil, Dee juga memperlihatkan tanda-tanda "aneh"
yang sering dimiliki para pengarang hebat pada umumnya. Pengamat yang
detail. Sewaktu kecil, ia suka kelereng. Bukan untuk dimainkan, tapi
diamati. Ia menghabiskan waktu yang panjang hanya untuk mengamati sebola
kelereng di terang lampu. Serasa ada galaksi ajaib di dalam bola itu. Kilau
yang dipantulkan kaca dalam kelereng seolah membentuk labirin dan
bintang-bintang, dan Dee terlongo-longo dipukau keindahannya. Dia juga
kecanduan mengamati langit. Mencari bentuk dan wajah di awan, menghayati
warna-warni senja sampai dada sesak oleh haru. Sebuah kebiasaan yang terus
berlanjut hingga dewasa: mengamati angkasa hingga menunggu ia "berbicara".

Itulah pengalaman personal Dee. Saya kira, kebiasaan swaktu kecilnya itu
berpengaruh terhadap karya-karyanya. Kedetailan. Ia mencoba menggambarkan
tokoh dan suasana secara detail. Harapannya mungkin berusaha menampakkan
sesuatu secara kuat. Baik latar maupun tokoh-tokohnya. Dalam sebuah proses
kreatif penulisan novel, saya kira usaha semacam ini perlu. Apa jadinya
kalau pembaca tak berkesan sama sekali pada penggambaran suasana, maupun tak
terkesan sama sekali dengan tokoh yang dimunculkan. Tentu, novel itu akan
terasa hambar.

Selanjutnya adalah kedisiplinan...

Dalam sebuah wawancara di Majalah Kampus Uhamka Ia memberikan penjelasan
seputar itu. Meluangkan waktu khusus untuk menulis tanpa diganggu itu sangat
perlu. Kalau bisa ada disiplin yang jadi tolok ukur, bisa dari durasi waktu
bekerja atau banyaknya halaman per hari. Dee juga mengatakan, sediakan Kamus
Besar Bahasa. Begitu resepnya.

Saya yakin apa yang dikatakan Dee itu bukan omong kosong belaka. Misalnya
untuk mendisiplinkan diri menulis, khusus meluangkan waktu menulis, ia rela
untuk kost. Ia memilih yang dekat dengan lingkungan mahasiswa karena proyek
kepenulisannya berkaitan dengan pergaulan mahasiswa. Hasilnya, 55 hari Ia
selesai menulis novel terbarunya yang berjudul "Perahu Kertas" terbitan
Bentang Pustaka. Kisah yang bercerita tentang proses pertemuan dua manusia,
Keenan dan Kugy. Yang satu penulis, yang satu lagi pelukis. Saya suka novel
ini. Dasyat. Omong-omong, kau sudah membacanya?

*Penikmat sastra dan senja.
<http://www.xeesm.com/penakayu/>

--
==========
Yons Achmad
Media & Marcomm Consultant.
Owner Komunikata.net
http://www.xeesm.com/penakayu/
3.

Perkenalan Arifin

Posted by: "arifin yoshodharmo" arifiny2567@yahoo.com   arifiny2567

Thu Dec 3, 2009 6:59 pm (PST)



Dear all,
 
Perkenalkan nama saya Arifin Yoshodharmo
(Jakarta, Male, 36, Occupied, Katholik) 

Dulu saya seorang Fotografer dan 
sering mengadakan Workshop Basic Studio Lighting 
(Sampai sekarang juga masih kok)

Akan tetapi sekarang saya sedang menjalani Passion dan Profesi baru saya, 
yaitu menjadi seorang Hypnotherapist dan "Life Consultant" 

Apakah Hypnotherapist itu?
Hypnotherapist adalah seorang yang melakukan Therapy 
(Biasanya berhubungan dengan Mental, Pikiran Bawah Sadar & Emosi)
dengan Menggunakan Metode Hypnosis
(Hypnosis = Seni Berkomunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar)

Sedangkan, karena dalam Konsultasi dan Therapi ini, 
diperlukan pengetahuan yang luas, tentang kehidupan
dan karena "kebetulan" saya juga sudah mempunyai pengalaman macam-macam
dan juga belajar macam-macam
Maka sekalian saja, saya juga menjadi seorang "Life Consultant"

Semoga saya bisa belajar di milis ini,
Thank you!
 

 Arifin Yoshodharmo, SE., MMSI., M.Com(IS), C.Ht.. QT
(C.Ht. = Certified Hypnotherapist)
(QT = Quantum Touch-er)
Photographer, Trainer,
Hypnotherapist, Energy Healer 
& Life Consultant
SMS : 085678 098 48
http://arifinyes.multiply.com/

__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
4.

SEMINGGU: Akhir Lomba Kisah Kasih Ibu

Posted by: "Panitia Kisah Kasih Ibu" wordsmartcenter@yahoo.com   wordsmartcenter

Thu Dec 3, 2009 6:59 pm (PST)



Assalamu'alaikum Wr. Wb

Sekedar
mengingatkan kembali bahwa masa pengumpulan naskah Lomba Kisah Kasih
Ibu tinggal seminggu lagi. Catat tanggal ini: 10 DESEMBER 2009 (Hari
Terakhir).

Sekaligus kami posting ulang juga pengumuman lomba. Besar harapan kami, supaya info ini disebarluaskan ke yang lain.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Panitia

============ =
LOMBA KISAH KASIH IBU
word Smart Center dan Penerbit Mizan

Kasih ibu
kepada beta
tak terhingga
sepanjang masa

hanya memberi
tak harap kembali
bagai sang surya
menyinari dunia

* * *

"...dengan
setinggi-tingginja budi dan semulia-mulianja tenaga mendjalankan
kewadjiban "keperempuanannja" mendidik putera-puteranja, dengan
keinsjafan dan keridlaan-niat jang tertentu, sebenarnja mendidik
putera-puteranja natie:--Hendaklah mereka terutama terhadap pada
kewajiban keperempuannja mendidik anak-anaknja, dengan insjaf
seinsjaf-insjafnja, bahwa selamat-tjelakanja bangsa sebenar-benarnja
adalah di dalam genggaman mereka itu. Hendaklah mereka oleh karenanja,
semuanya bertabiat sebagai ibu jang besar...." (Kongres Kaum Ibu
--"suluh Indonesia Muda", 1928-- dalam buku Dibawah Bendera Revolusi,
Ir. Soekarno [1959])

* * *

Lebih
dari 75 negara di belahan dunia, seperti Amerika, Kanada, Jerman,
Italia, Belanda, Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura,
Australia dan seterus, merayakan Hari Ibu atau Mother's Day pada hari
Minggu di pekan kedua bulan Mei untuk mengenang aktivis sosial Julia
Ward Howe (1870) mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan
perang saudara. Beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Ibu
diperingati setiap bulan Maret untuk memuja Dewi Rhea, istri Dewa
Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani Kuno. Sedangkan di
Indonesia berdasarkan keputusan Kongres Perempuan Indonesia III pada
tahun 1938 dan dikukuh oleh Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Indonesia untuk mengenang semangat
dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.

Sebagai
seorang anak, kita berkewajiban agar ibu kita selalu berbahagia. Kita
merayakan mereka, bukan karena sebagaimana termaktub di atas. Bukan
karena mereka berani mengangkat senjata seperti Cut Nya Dien, Cut
Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad
Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain. Bukan karena mereka bangkit
memperjuangkan hak-hak perempuan seperti yang dilakukan oleh Kowani
(Kongres Wanita Indonesia). Bukan pula karena mereka menjadi pemimpin
bangsa sebagaimana dilakukan oleh Maria Ulfah yang menjadi menteri
wanita pertama kali tahun 1950.

Kita persembahkan Hari
Ibu/Mother's Day karena selama sembilan bulan kita bersemayam dalam
rahim ibu kita; karena mereka berteriak dan berdarah-darah saat
melahirkan ke dunia ini; karena mereka selama dua tahun memberi kita
ASI penuh dengan kesulitan dan kurang tidur; karena mereka mengantarkan
kita ke masa balita penuh dengan rasa cemas; karena mereka
menyekolahkan kita dengan banting tulang dan rintihan do'a, karena
mereka membimbing kita akan mendapatkan pekerjaan; dan karena tetap
menyanyangi kita hingga akhir hayat.

Yang
paling utama adalah, kita melakukannya, karena perintah Allah Swt: "Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. .
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Israa[17] : 23)
Dan tentu saja untuk berbuat baik itu tidak harus menunggu tanggal 22
Desember setiap tahun sekali, melainkan tiap hari, bahkan tiap detak
jantung kita.

Dan
salah satu cara kita berbuat baik terhadap mereka adalah mengabadikan
kasih sayang mereka itu dalam bentuk tulisan. Sebab, dengan menuliskan
perjuangan mereka membesarkan kita, kejujuran mereka dalam menasehati
kita, kedisiplinan dan keadilan mereka dalam membentuk karakter kita,
dan masih banyak prinsip-prinsip atau pun nilai-nilai yang mereka
berikan kepada kita, merupakan sebuah sarana agar mereka menjadi buah
tutur yang baik sebagaimana Nabi Ibarahim Alaihis salam pinta: "Ya
Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam
golongan orang-orang yang saleh dan jadikanlah aku buah tutur yang baik
bagi orang-orang (yang datang) kemudian." (QS. Asy-Syu'ara [26]: 84)

Oleh
sebab itu, WORD SMART CENTER sebagai komunitas dunia kepenulisan dan
perbukuan --bervisi Menuju Indonesia Mulia, Cerdas, Mandiri, dan
Kreatif-- bekerjasama dengan Penerbit Mizan menyelenggarakan acara
LOMBA KISAH KASIH IBU sebagai kado cinta kepada kaum ibu.

T E M A

Lomba ini bertemakan:

"Kasih Ibu Sepanjang Masa, Selalu Memberi Tak Harap Kembali"

K A T A G O R I   L O M B A

Katagori lomba adalah nonfiksi dalam bentuk esai, memoar, biografi singkat, atau tulisan seperti dalam buku Chicken Soup.

K R I T E R I A   C E R I T A  dan  I S I  T U L I S A N

1.
Cerita harus berdasarkan kisah nyata (real story) atau berdasarkan
fakta dan bisa dipertanggungjawabk an kebenarannya, baik dialami oleh
penulis sendiri, atau orang lain;
2. Isi cerita tidak boleh melanggar SARA, bernuansa pornografi, atau bertentangan dengan prinsip dan nilai kebenaran;
3. Cerita atau isi tulisan harus memberikan motivasi, inspirasi, dan pelajaran berharga bagi para pembaca.

K R I T
E R I A   N A S K A H

1. Berupa naskah tertulis dan disajikan secara sistimatis, sinkron, dan tuntas (tidak bersambung);
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
3.
Naskah belum pernah diikutkan dalam lomba menulis, tidak sedang
diikutkan dalam lomba menulis lainnya, atau disertakan dalam pembuatan
buku antologi;
4. Naskah asli (karya sendiri) dan belum pernah diterbitkan dan atau dipublikasikan di media massa;
5.
Naskah lomba minimal 5 halaman dan maksimal 15 halaman, ukuran kertas
A4, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12;
6.
Menyertakan biodata singkat atau identitas lengkap (file terpisah dari
naskah lomba), meliputi: nama lengkap, TTL, pendidikan, alamat lengkap,
nomor telepon/HP, email, no. rekening, plus fotokopi/scan (dengan
resolusi secukupnya, tidak perlu terlalu tinggi/besar) kartu identitas
diri (KTP/Pasport/ SIM/dsb).
7. Bersedia menerima sangsi hukum apabila naskah terbukti
hasil plagiasi dan atau terjemahan.

P E N G I R I M A N    N A S K A H

- Naskah diterima panitia paling lambat tanggal 10 Desember 2009;
-
Naskah diberikan dalam bentuk soft copy (file) yang dikirim ke e-mail
kisahkasihibu@ yahoo.com dan dicckan ke wordsmartcenter@ gmail.com;
- Semua naskah tidak dikembalikan dan menjadi hak milik panitia.

K R I T E R I A   P E S E R T A

1.
Peserta lomba terdiri atas pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah
tangga, dan masyarakat umum WNI (tanpa batasan usia), baik berdomisili
di Indonesia maupun di luar negeri;
2. Setiap peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah, sebanyak-banyaknya tanpa batas;
3. Peserta bukan tim penilai/juri;
4. Panitia lomba boleh mengikuti lomba;
5.
Peserta terdaftar sebagai member milis wordsmartcenter@ yahoogroups. com
(bagi yang belum terdaftar silahkan mendaftarkan diri ke alamat ini:
http://groups. yahoo.com/ group/wordsmartc enter/, atau mengirim e-mail
kosong ke: wordsmartcenter- subcribe@ yahoogroups. com atau
wordsmartcenter@ yahoo.com)

P E N G U M U M A N    P E M E N A NG

-
Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 22 Desember 2009 bertepatan
dengan HARI IBU (Mother's Day) di milis wordsmartcenter@ yahoogroups. com.
- Pemenang akan dihubungi panitia lewat e-mail/SMS untuk menerima hadiah.

H A D I A H

- Juara pertama sebesar USD 200 (Dua ratus Dolar Amerika)
- Juara kedua sebesar USD 150 (Seratus Lima Puluh Dolar Amerika)
- Juara ketiga sebesar USD 100 (Seratus Dolar Amerika)
- 3 juara harapan mendapatkan paket hadiah buku senilai Rp. 200.000,- dari Penerbit Mizan.  
- 4 juara hiburan mendapatkan hadiah buku senilai Rp. 100.000,- dari Penerbit Mizan.
- Biaya pengiriman hadiah untuk juara I, II, dan III ditanggung oleh para pemenang.

H A K   C I P T
A

- Hak cipta ada pada penulis naskah;
- Hak terbit ada pada Word Smart Center untuk satu kali penerbitan;
- Royalti akan dihibahkan untuk kegiatan dan program Word Smart Center;
- Setiapkali buku terbit para penulis akan mendapatkan 3 eksemplar dari penerbit.

Didukung oleh:
www.radioppidunia. com dan www.matadunia. com

Keterangan lebih lanjut hubungi:
Udo Yamin Majdi (+20108158391) atau Rashid Satari (+20100120381) atau kirim e-mail ke: kisahkasihibu@ yahoo.com

=======================================
PROFIL WORD SMART CENTER

VISI 2018
“Menuju Indonesia Mulia, Cerdas, Mandiri dan Kreatif Melalui Gerakan Literasi dan Dunia Perbukuan”

MISI
- Sebagai komunitas dan jejaring sosial untuk saling berbagi;
- Sebagai lembaga pelatihan menulis untuk melahirkan jaringan penulis, pengarang, jurnalis, penerjemah, dan peneliti;
- Sebagai penerbit, distributor, dan toko buku untuk menyediakan karya-karya bermutu;
- Sebagai taman baca dan perpustakaan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan gerakan literasi.

MOTTO
“Connecting Book Lover”

STRATEGI 4 GERBANG INDONESIA

1. GERBANG BAJA (Gerakan Pengembangan Bangun Jiwa-Raga) Ini strategi untuk mengimplementasikan VISI INDONESIA MULIA dan misi pertama. Tujuan utama dari strategi BIDANG SOSIAL ini adalah untuk menjawab PERSOALAN MORALITAS bangsa Indonesia.
2. GERBANG BATU (Gerakan Pengembangan Baca-Tulis). Ini adalah strategi untuk mengimplementasikan VISI INDONESIA CERDAS dan misi kedua. Tujuan utama dari strategi BIDANG PENDIDIKAN ini adalah untuk menjawab PERSOALAN KEBODOHAN bangsa Indonesia.
3. GERBANG TEBU (Gerakan Pengembangan Terbitkan Buku). Ini adalah strategi untuk mengimplementasikan VISI INDONESIA MANDIRI dan misi ketiga. Tujuan utama dari strategi BIDANG EKONOMI ini adalah untuk menjawab PERSOALAN KEMISKINAN bangsa Indonesia.
4. GERBANG ATAP (Gerakan Pengembangan Aktifkan Taman Baca dan Perpustakaan). Ini adalah strategi untuk mengimplementasikan visi INDONESIA KREATIF dan misi keempat. Tujuan utama dari strategi BIDANG BUDAYA ini adalah untuk menjawab PERSOALAN KETERBELAKANGAN bangsa Indonesia.

PUSAT INFORMASI
E-mail        : wordsmartcenter@yahoo.com, wordsmartcenter@gmail.com
Milis          : wordsmartcenter@yahoogroups.com
website    : www.wordsmartcenter.com
FB              : wordsmartcenter

ALAMAT SAAT INI
- Building Fikri Muharram Tafahna El-Asyraf Daqohliyah Egypt Hp +20100380728/+20108158391 (Mesir, Udo Yamin Majdi)
- Wisma Delima No 37 RT 08 RW 01 Pabuaran Cibinong Bogor 16916. Telp (021) 33049030 Hp.081514203448 (Indonesia, Mujahid Helmi)

Bagi siapa saja berminat bergabung di milis wordsmartcenter@yahoogroups.com, silahkan masuk dari groups:  atau kirim e-mail kosong ke: wordsmartcenter-subscribe@yahoogroups.com atau juga kirim e-mail ke wordsmartcenter@yahoo.com, nanti kami invite.

5.

FW: Kehilangan Pena

Posted by: "ifan yudianto" ifanxlv@yahoo.com   ifanxlv

Thu Dec 3, 2009 7:01 pm (PST)



.. di suatu malam, penuh keheningan juga kegelapan. Tetes embun terusik lebih pagi, menemani sang pejuang. Pejuang kemerdekaan bersenjata tinta, yang kerap tak berdaya.
Termakan mimpi bualan belaka, akibat tidak adanya usaha. Pena kebenaran hakiki kembali dicari, tersembunyi diantara celah kecil di angin-angin ruangan. Berharap kan ada kekuatan dan dukungan.
Namun apa yang terjadi? tidak ada satupun yang perduli, termakan oleh kelebihan diri, meninggalkan si pencari..
Hitam tak selamanya kelam, hitam tak selamanya jahanam..
Hitam bisa berarti PERJUANGAN!

6.

Motivasi: Ini Terjadi Untuk Menguatkan Saya!

Posted by: "Ikhwan Sopa" ikhwan.sopa@gmail.com   ikhwansopa

Thu Dec 3, 2009 7:02 pm (PST)



*Motivasi: Ini Terjadi Untuk Menguatkan Saya!*

Judul di atas, awalnya adalah "Merasa Bahagia Ketika Merasa Tidak Bahagia".
Karena "bahagia" adalah konsep yang luas, umum, dalam, dan terlalu abstrak,
judul itu saya ganti menjadi seperti di atas. Sebab, note ini bercerita
tentang *"state"*, yaitu kondisi mental pada suatu titik waktu tertentu, di
mana Anda merasa susah terkait dengan sesuatu atau berbagai fenomena di
dalam kehidupan. Menggeser state adalah skill penting Anda dari waktu ke
waktu, dari menit ke menit, dan dari saat ke saat. Dari susah menjadi
senang. Dari berat menjadi ringan. Ini, adalah tentang *manajemen mood*.

Perasaan, emosi, dan mental manusia adalah sesuatu yang sangat unik dan
dahsyat. Ia bisa berubah-ubah dalam waktu yang *sangat singkat*atau bahkan *
tiba-tiba*. Dalam masing-masing keadaan yang berubah-ubah dan berganti-ganti
itu, dampaknya sangat luar biasa. Satu keadaan bisa sangat *menguatkan*, dan
satu keadaan yang lain bisa sangat *melemahkan*. Menguatkan atau melemahkan
diri sendiri, orang lain, dan kinerja Anda.

Di suatu menit, perasaan Anda sedang tenang dan nyaman. Kemudian, datanglah
ke dalam pikiran Anda berbagai situasi, keadaan, atau fenomena yang
serta-merta *menjungkirbalikkan* semuanya. Menit berikutnya, Anda seperti
sedang berada di atas kobaran api dengan asap yang menyesakkan.

Ketahuilah bahwa jika itu terjadi, Anda sebenarnya *telah terlanjur*melewati
suatu titik yang disebut dengan *"decision point"*, yaitu sebuah titik
persimpangan jalan, di mana *keputusan* dan *pilihan*(bawah sadar) Anda,
akan sangat berpengaruh pada kinerja, produktifitas, kreatifitas, mood dan
perasaan Anda di menit-menit berikutnya. Atau bahkan di sepanjang sisa hari,
atau malah mungkin berhari-hari.

Anda telah terlanjur melewati titik itu dengan ketidakberdayaan. Padahal
ketahuilah, *decision point* dan memiliki kemampuan untuk *memilih*, adalah
esensi *kemanusiaan* Anda. Tidak patut jika Anda teruskan menyia-nyiakannya.

Di titik itu, Anda sebenarnya dihadapkan pada dua pilihan:

*YA* - Untuk bad mood, atau
*TIDAK* - Untuk bad mood.

Sangat bisa jadi, Anda tak pernah *menyadari* ini. Anda sudah terlanjur*
terbiasa*. Anda sudah terbiasa menjatuhkan pilihan *YA* pada bad mood.
Mungkin juga, ini sudah berlangsung dan menjadi *"default"* strategi
berpikir Anda selama ini.

Untuk bisa menjadi lebih baik dalam mengelola mood, Anda perlu*mundur*
selangkah
lebih dahulu. Yaitu, ke wilayah *sebelum* decision point. Di zona "pra" ini,
Anda perlu membiasakan sebuah *kesadaran*. Kesadaran yang mampu memahami dan
mengidentifikasi, bahwa beberapa saat lagi, akan muncul decision point di
mana Anda harus*memilih*.

Secara teknis, membiasakan kesadaran di zona"pra" adalah mengaktivasi
kembali pola kerja *TDS* Anda (TDS = *Trans-Derivational Search*, mencari
informasi dalam database memori Anda tanpa logika), yang selama ini sudah
terlanjur *malas* dan berjalan *tidak sesuai* SOP (standard operating
procedure) yang telah dikodifikasikan oleh Pencipta "komputer Anda".

Jika Anda berhasil membangun kesadaran ini dan menjadikannya sebagai sebuah
*kebiasaan baru*, maka kondisi "pasca" decision point Anda, akan cenderung
menjadikan perasaan Anda lebih *aman dan nyaman*. Dan pilihan Anda, akan
bergeser menjadi seperti ini:

*YA* - Untuk good mood.
*TIDAK* - Untuk bad mood.

Perhatikan baik-baik pilihan di atas. Yang *manapun* yang Anda pilih,
cenderung akan menyenangkan Anda. Dahsyat bukan? Sedahsyat inilah sebenarnya
kemampuan pikiran bawah sadar Anda.

Bagaimanakah cara praktisnya?

Berikut ini adalah sebuah cara yang powerful. Saya ambil inspirasinya dari
cara yang ditawarkan oleh Lori Snyder, seorang coah pengembangan diri. Saya
adopsi, saya akomodasi, saya modifikasi, saya perjelas dan permudah, agar *
mudah* Anda implementasikan.

*1. IN ITERJADI UNTUK MENGUATKAN SAYA!*

Saat mood buruk itu datang dan belum terlanjur mendominasi Anda, biasakan
Anda untuk mengatakan kalimat berikut ini,

*"Ini terjadi untuk menguatkan saya!"*

Jika perlu, Anda bisa mengatakannya dengan eksplisit atau bahkan dengan
berteriak.

Dititik ini, kalimat ini, secara *langsung* akan mengkonversi dan
menyalurkan energi *netral* Anda menjadi energi yang *lebih positif* dan*
berdaya*.

*2. YA - UNTUK GOOD MOOD*

*Langsunglah* merasa senang, pada detik Anda menyadari bahwa Anda bisa
merasakan datangnya perasaan susah. Lho! Kok? Ya benar sekali.

Sebab, itu adalah *tanda* yang *paling jelas*, yang *membuktikan* bahwa Anda
hidup. *Sadarilah* bahwa Anda bukan zombie atau mayat hidup. Anda bukan
hantu gentayangan atau mumi berbalut perban.

Di titik ini, pelan tapi pasti, Anda akan mulai melihat adanya *pilihan*.
Anda memasuki titik decision point.

*3. PILIH*

Pilihan *terbaik* Anda adalah yang berikut ini.

*Karena Anda sadar,
bahwa Anda sedang hidup,
di suatu waktu,
di mana Anda mulai merasakan perasaan susah,
dan ingin merasa senang,
maka sesungguhnyalah,
Anda sedang punya kekuatan untuk memilih,
untuk hidup di dalam waktu itu,
dengan senang.*

Waktu itu adalah *SEKARANG*.

Di titik ini, perasaan Anda mulai *bergeser* dan mulai *bertransformasi*.

*4. FOKUS PADA HAL BAIK DAN POSITIF*

Jika Anda sudah bisa *menyelami* pergeseran perasaan ini, mulailah
mengidentifikasi berbagai *hal baik* yang Anda inginkan terjadi pada *diri*
dan *perasaan* Anda.

Sampaikan ini kepada diri Anda sendiri,

*"Aku mau senang, dan aku mau makin kuat."*

Di titik ini, Anda akan mulai *berdaya*.

*5. TEMUKAN KEBENARAN*

Sadarilahi bahwa rasa susah yang Anda derita, adalah *baik*
dan*memang* diciptakan
untuk *menguatkan* Anda. *Terbukti*, Anda sudah melangkah sampai ke tahap 5
ini. Dan ketahuilah, apa yang terjadi*adalah terjadi* karena memang membawa
*maksud-maksud baik* di belakangnya. Seperti yang berikut ini.

*6. KEJERNIHAN PIKIRAN*

Temukanlah berbagai hal pada diri Anda, yang membuat Anda sampai merasa *
susah*. Mulailah memilah dan memisahkannya dari berbagai hal yang membuat
Anda merasa *senang*.

Semakin jelas Anda memisahkan keduanya, maka semakin jelas langkah-langkah *
solusi* yang perlu Anda tempuh.

*"Saya merasa guilty karena ada sesuatu yang tidak saya kerjakan."
"Saya merasa tidak nyaman karena baru saja memarahi orang."
"Dunia ini seperti mau kiamat, saya dicaci-maki habis-habisan."*

Identifikasi juga obat, resep, dan fenomena yang dapat menciptakan kondisi *
sebaliknya*. Anda sendiri yang tahu pasti.

Di titik ini, calon-calon *solusi* itu mulai tampak.

Jika berbagai kemungkinan solusi itu sudah semakin jelas, ambillah waktu
sebentar untuk *beristirahat*. Beberapa menit atau beberapa saat. Rilekskan
*tubuh* dan *pola nafas* Anda.

Lanjutkan ke tahap berikut ini. Setelah itu Anda bisa kembali ke tahap 6
ini, dan mengerjakan PR Anda merumuskan solusi.

*7. PENGENDAPAN DAN KONTEMPLASI*

Santailah sejenak. Lihat, dengar, rasakan, cium, cecap, atau sentuh apapun
yang *indah* dan *menyenangkan* hati Anda. Jika perlu, pergilah ke luar
ruangan, cari dan temukan segala keindahan. Jika perlu keluar gedung
sekalian.

Lihatlah awan mendung yang tak lagi semendung perasaan Anda. Lihat dan
nikmati cerahnya hari ini. Dengarkan percikan air hujan. Kalau tidak ada ya
cukup pancuran. Atau buka saja keran.

Lihatlah orang-orang yang tersenyum dan tertawa. Mungkin mereka jauh di
pojok sana atau malah di sebelah Anda. Ikutkan hati dan perasaan Anda
bersama mereka.

Setelah Anda merasa cukup, kembalilah ke tahap 6 sekali lagi untuk*menyimpulkan
solusi*.

Di titik ini, Anda menjalani miniatur dari jejak para sufi. Berangkat dari
keindahan, menuju kebaikan, dan berakhir pada kebenaran.

Ya. Benar. *Itu terjadi untuk menguatkan Anda.*

Selamat menempuh hari-hari dengan keberdayaan! Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
http://www.motivasi-komunikasi-leadership.co.cc
http://www.facebook.com/motivasi
7.

[Rampai] titik

Posted by: "Rin Du" r.du@rocketmail.com

Thu Dec 3, 2009 7:02 pm (PST)



Dalam cerita itu Kau sendiri tak tertemani. Dalam kisah itu Kau mencari, butir butir keramaian yang pernah dimiliki Dalam puisi ini Kau temukan arti menjalani Kedalaman syukur yang harus dibeli Berhemat rasa hindari salah arti Hanya ceria saja selalu kau berikan Satu hal, Kau mencintainya, hanya itu. Titik.
*** Rin Du

Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
8.

[Catcil]SENYUM MENGUNDANG SERIBU PERTANYAN

Posted by: "ifan yudianto" ifanxlv@yahoo.com   ifanxlv

Thu Dec 3, 2009 7:03 pm (PST)



Mutiara di rengkuh‚tiada padam api membara
demikian tergambar begitu angkuh‚akan sebuah kepastian jalan takdir.

siapa yang memiliki indera masa depan, dialah sang pembawa pesan, ‚akan adanya cobaan dan ujian.
Walau hanya satu pertanyaan kan menimbulkan kekhawatiran.
Sang pembawa pesan: tersenyum.

Tiada kata lain, merahasiakan kejadian alam yang hanya diketahuhi oleh PENGUASA.

9.

Pengajar Iya, Penulis Juga

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Thu Dec 3, 2009 7:04 pm (PST)



Pengajar Iya, Penulis Juga

BNI-Kompas Gramedia Goes to Campus di Universitas Bengkulu mengundang Frans Parera dan Anwar Holid untuk mengisi sesi penulisan buku untuk para dosen universitas itu pada Rabu, 2 Desember 2009.

BENGKULU - "Kalau ada ilmu tentang menulis kreatif yang benar-benar efektif, saya pasti bersemangat jadi orang pertama yang mempraktikkannya, biar karya saya juga cepat bertambah banyak," kata Anwar di hadapan sekitar empat puluhan dosen yang hadir.

"Roy Peter Clark bilang, 'Penulisan itu kemampuan yang bisa Anda pelajari.' Saya menyimpulkan pada dasarnya menulis itu merupakan kerja personal yang butuh pendekatan tertentu, namun tetap bisa dipelajari. Artinya, penulis harus menemukan sendiri cara terbaiknya ketika berkarya. Seorang penulis bisa saja hidup di tengah kerumunan komunitas, mendapat masukan, dukungan, atau kritik dari kawan dan koleganya, tapi begitu mulai duduk menulis, dia harus melakukannya sendirian. Dalam kasus tertentu menulis memang merupakan kerja sama dua orang atau lebih maupun orang lain mengetikkan dikte seseorang, sesuai isi kepala atau cerita dirinya."

Biasanya menulis mengenal dua cara: pertama, menulis 'otomatis' (menulis bebas, free writing). Penulis melakukannya secara langsung, mengandalkan intuisi, mengalir begitu saja, asumsinya segala ide (gagasan) sudah terbayang dalam kepala. Dengan menulis otomatis, penulis diharapkan lebih bisa ekspresif menumpahkan atau melampiaskan perasaan. Penulis fiksi tidak hanya kerap menggunakan cara ini, penulis nonfiksi pun---ketika menggarap biografi, melakukan investigasi, atau mengisahkan ekspedisi---suka meminjam teknik ini. Penulis seolah-olah telah punya bayangan akan bercerita apa, dan itulah yang dia kejar dan terus dia tuangkan ke dalam kertas atau komputer.

Kedua, menulis dengan menyusun outline (garis besar) atau storyline lebih dulu; biasanya para jurnalis menggunakan teknik ini. Mula-mula penulis menentukan poin per poin subjek yang ingin dijelajahi, dan sambil berusaha menuntaskan paragraf demi paragraf, mereka mengolah data (bahan, informasi, wawancara, temuan lapangan) yang sebelumnya dikumpulkan. Dari sana juga dia menentukan alur tulisan, termasuk sudut pandang maupun keberpihakan (kecenderungan) penulis. Setelah jadi, kemudian mengolah sekali lagi agar menjadi artikel yang mantap dan memuaskan. Bagi penulis, outline bermanfaat untuk membimbing penulisan agar tetap dalam jalur benang merah yang padu; bagi sebagian orang, cara ini memudahkan, karena segala kebutuhan menulis sudah tersedia.

Di dalam Writing Tools (2006) Roy Peter Clark menyarankan agar penulis memecah proyek penulisan yang besar dan menyita energi jadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah diselesaikan. Di awal penulisan draft, tulislah sebebas mungkin, kendurkan kritik terhadap diri sendiri, jelajahi segala kemungkinan terhadap subjek yang ingin dikejar. Jauh lebih penting disiplin menyelesaikan draft dulu daripada mengejar kesempurnaan teks. Memoles dan mengedit tulisan merupakan urusan belakangan setelah seluruh isi kepala tercurahkan sederas-derasnya. Baru setelah merasa puas dan tuntas, periksalah hasilnya---kalau bisa bersama orang lain, lebih khusus lagi dengan editor.

Agar target penulisan lebih segera tercapai, amat penting untuk menulis sedikit demi sedikit secara rutin setiap hari. Konsistenlah dengan kebiasaan itu. Misal Anda hanya bisa menulis selama satu jam setiap hari setelah shalat subuh, lakukanlah. Kasarnya: bila Anda bisa menulis satu halaman bersih setiap hari, pada hari ke-365 minimal Anda punya sebuah draft naskah yang sudah cukup untuk dibaca ulang atau ditilik-tilik lagi kemungkinan penerbitannya.

BILA sudah siap menawarkan naskah pada penerbit, carilah penerbit yang kira-kira cocok untuk naskah Anda. Bila Anda menulis buku ajar (textbook), penerbit perguruan tinggi lebih cocok buat Anda. Perguruan tinggi di Indonesia sudah banyak yang memiliki unit penerbit. Kalau naskah Anda lebih pantas dikonsumsi publik luas, jangan sungkan menawarkannya pada penerbit umum atau penerbit dengan kecenderungan khusus.

Frans Parera sangat menekankan pentingnya perkembangan penerbit universitas (university press). Dia memprovokasi para pengajar agar menjadi penulis saintifik (scientific writer). Universitas Bengkulu sendiri telah memiliki unit penerbit, yaitu UNIB Press, aktif sejak 2008, dan telah menerbitkan sejumlah judul. Sebagian pengajar pernah menerbitkan buku, menulis naskah buku ajar, tembus di jurnal ilmiah internasional, juga menjadi blogger. Namun masih ada yang rancu membedakan penerbit dan percetakan, sampai bertanya, "Kalau saya mau menerbitkan buku, berapa biaya yang harus saya keluarkan?"

"Berhubunganlah baik-baik dengan editor," saran Anwar. "Editor itu mewakili penerbit, bertugas menilai kelayakan naskah, memberi masukan baik terhadap isi naskah maupun bahasa, termasuk apa naskah itu punya peluang pasar atau tidak. Editor yang baik pasti sangat bermanfaat untuk mematangkan naskah. Sepengalaman saya bekerja sama dengan para editor, mereka berdedikasi betul untuk menghasilkan naskah yang berisi, memberi masukan cara menjelaskan sesuatu dan seterusnya sampai naskah itu pantas dikonsumsi khalayak."

Penerbit biasanya punya dua cara untuk mendapatkan naskah. Pertama menyeleksi tawaran naskah yang masuk ke kantor mereka; kedua mencari penulis yang mau mengerjakan tema-tema usulan mereka---karena bermaksud mengisi pasar dan sudah yakin pertimbangan pasarnya. Penulis bisa memilih mana yang cocok dengan keyakinan dan kebutuhannya. Sebagian orang memilih menerima order karena merasa dengan begitu naskahnya lebih punya kepastian terbit. Tapi sebagian penulis menolak bekerja seperti itu karena merasa subjeknya tak mereka sukai atau isinya bukan yang benar-benar mereka ingin tulis (tidak sesuai dengan hati nurani). Jika demikian, menulislah yang murni ke luar dari pikiran dan nurani Anda. Jika naskah itu bagus dan berbobot, kemungkinan besar ia bisa mendapat penerbit.

Satu hal yang juga harus juga kita sadari ialah bahwa penerbit dan buku punya tabiat dan nasib masing-masing. Langsung sukses itu jarang-jarang terjadi. Brian Hill dan Dee Power dalam The Making of a Bestseller meneliti bahwa kegigihan menjadi kunci utama keberhasilan para penulis sukses. Mereka gigih untuk terus berusaha menghasilkan karya bermutu.

Kadang-kadang, di luar keyakinan dan kerja keras semua pihak yang ikut terlibat, buku Anda ternyata gagal di pasar, diabaikan sama sekali oleh pembaca, terlalu cepat diretur oleh toko buku, atau sebaliknya malah dikecam habis-habisan oleh pembaca dan kritikus. Jangan berkecil hati. Lihat sisi baiknya. Tidak semua barang dagangan itu laku. Kadang-kadang petani gagal panen. Klien bisa mengeluh atas pekerjaan kita. Kegagalan bisa terjadi kapan saja. Pasti ada sejumlah faktor kenapa sebuah buku gagal, meskipun di awal-awal penerbitan semua pihak merasa yakin bahwa ia akan sukses. Bisa jadi buku itu tak mendapat publikasi sepantasnya dari penerbit, barangkali isunya sudah "lewat" dari perhatian massa, terbit di waktu yang salah, atau pembaca ternyata sukar memahami cara penulisan Anda. Meski awalnya selalu membuat sakit hati dan sulit diterima, semua buku penulisan dan teknik kreativitas selalu mengajarkan belajarlah dari kegagalan. Ambil masukan dari kritik
paling pahit yang pernah Anda terima. Bertanyalah kepada editor, pembaca kritis, para ahli, atau bagian marketing kenapa kira-kira buku Anda sampai gagal.

"Jangan terlalu percaya pada jargon publish or perish (kalau tidak menerbitkan buku, Anda akan hancur)," kata Anwar. "Saya hanya menyarankan Anda untuk menerbitkan naskah terbaik. Kalau tidak, lupakan dulu keinginan menerbitkan buku secara serampangan. Lebih baik kita rujuk atau gunakan dulu buku-buku bermutu karya orang lain. Jangan menambah sampah pikiran pada buku kita. Saya lebih setuju pada anjuran agar kalangan akademik mendayagunakan ilmu dan kemampuannya untuk mencerahkan publik---yang oleh Budhiana, seorang wartawan di Bandung, dinamai 'intelektual publik.'"

Kalangan akademik memang berpeluang besar memberi sumbangan kecerdasan kepada masyarakat luas. Cuma kendalanya pun cukup berat. Misal kalangan akademik kerap dituduh sulit mengubah cara penulisan yang terkenal kaku, kering, dan kurang imajinatif, sehingga gagal menarik perhatian kalangan pembaca lebih luas. Apa yang bisa kita lakukan? Bekerja samalah dengan editor, penerbit, atau penulis profesional yang bisa menyampaikan maksud dengan lebih jernih, lentur, dan imajinatif. Sebagian kalangan akademik beranggapan mereka memiliki standar istilah teknis tertentu yang bila diubah maka akan menurunkan kadar keilmiahan subjek tersebut. Benarkah tulisan ilmiah harus disampaikan lewat kalimat pasif yang melelahkan, mempertahankan "objektivitas" kaku dan sama sekali mengabaikan subjektivitas? Anggapan ini mungkin perlu dibongkar lagi. Ada banyak cara segar untuk mengungkapkan gagasan.

Kalau tidak, belajarlah menulis secara populer, yaitu menulis dalam bahasa baku yang lebih bisa dipahami umum. Kuasailah bahasa dan seluruh perangkat komunikasinya. Bahasa punya standar tertentu yang membuatnya tetap berwibawa meskipun ia ditujukan pada khalayak umum. Hampir setiap media massa memiliki ruang untuk interaksi bagi kalangan terpelajar, misal ruang opini, dengan keterbacaan yang tetap tinggi. Kuasailah alat ungkap yang menarik, gunakan kalimat bertenaga, berani, bahkan kalau perlu provokatif, manfaatkan visualisasi, berdayakan imajinasi, eksplorasilah berbagai kemungkinan baru cara komunikasi efektif, biar maksud kita sampai dengan lebih baik lagi. Buku-buku otoritatif tentang upaya menulis lebih baik, membuat pembaca terpesona dan terlibat dalam tulisan sekarang cukup banyak tersedia di toko buku. Kalau tidak, berlatih dan belajarlah dari karya-karya yang bagus atau penulis favorit kita masing-masing. Biasanya dari sana kita juga bisa
menemukan seperti apa ciri tulisan yang bagus itu.

Seberapa penting menulis buku bagi seorang dosen, peneliti, maupun akademikus? Yustikasari, seorang pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung, menyatakan: "Menulis buku penting sebagai salah satu media untuk transfer ilmu. Dengan menulis, baik artikel dan buku sesuai dengan bidang ilmunya, penghargaan dari perguruan tinggi biasanya berupa tambahan kum (nilai) untuk naik pangkat." Bila semata-mata untuk kum dan naik pangkat, Frans Parera menilai alasan itu "sangat egoistik" karena mengabaikan perasaan dan aksesibilitas pihak lain terhadap bacaan.[]12/3/09

Copyright © 2009 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

KONTAK: wartax@yahoo.com | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Situs terkait:
http://www.gramedia.com

10.

(cerpen) kalo gini rasanya maskin sayang deh

Posted by: "Rin Du" r.du@rocketmail.com

Thu Dec 3, 2009 7:05 pm (PST)





Kalo
gini rasanya makin sayang deh

 

25 tahun silam,
aku adalah gadis periang, cerdas, mudah bergaul, mandiri dan cukup cute untuk
seorang gadis. Kawan kawan menyebutku Lican, Karena namaku adalah Lily, dan Can
karena aku memang cantik.  Maka
ditetapkan lah aku dipanggil Lican. Di balik nama Lican ini, sebenar Lily
adalah gadis yang pemurung atau melankolis sebutan gaulnya. Dan yang tak kalah
penting Lily ini tidak pernah berorganisasi waktu jaman sekolahnya, lokasi  favoritnya ketika dikampus yaitu kelas,
kantin, perpus, mushola.. no hang out, no nongkrong di mall, no kongkow kongkow
di café pokoknya pas pulang sekolah langsung naik angkot langsung ke rumah.
Walau rutinitasnya bikin bête untuk sebagian orang, Lily tetap di sukai kawan-
kawanya. Dan merelakan berkarir di rumah saat dinikahi Nasyal.

 

Sedangkan Nasyal,
lelaki berkulit pituh bersih itu cukup punya banyak penggemar rahasia di
kampus, terbukti di fesbuknya, mantan pengeceng pengeceng hadir memberikan
salam manis dan berbicara mengenai cinta monyetnya waktu dikampus.  Ditambah kepiawainya beroganisasi, Nasyal
juga berotak encer, dan semakin terkenal ketika Nasyal menjadi ketua senat pada
zamanya. Pokoknya seleb kampus dah. Dan sekarang di panggil mas oleh Lican
istrinya.

 

Saat menikahi
Lican, Nasyal sudah dalam keadaan mapan , jadi Lican tidak perlu nyuci baju
pake tangan, tingal pencet, nyuci sendiri deh.

 

Mungkin sesuai
rumus, kalo jodoh takan kemana. Lican dan Nasyal menikah deh.

 

Neng!! Panggilan
Nasyal buat istrinya, Lican

Hari ini
kamu  masak apa? Pertanyaan yang bisa di
lontarkan Nasayal pada Lican melalui sms sesaat bila akan sampai di rumah.

 

Dengan sigap
Lican membalas sms Nasyal. Kegiatan menyenangkan untuk bulan bulan pertama
pernikahan mereka.

 

Kenapa cemberut?
Kata Nasyal.

Wah kok bisa yah
dia tahu ,kalo aku lagi sedih. Lichan bingung. Dasar wajah ini gak bisa di ajak
kompromi “ kata Lican dalm hati.

 

Kok gak jawab
sih? Nasyal terus mendesak.

Gapapa mas,aku
pura pura gembira. Lican mencoba menutupi perasaannya dan tersenyum manis pada
suaminya.

 

Gimana gak sedih,
2 bulan pernikahan Lican tak pernah bisa memberi uang jajan pada mamanya. Saat
belum nikah Lican fikir hal ini tak akan membuatnya sedih, tapi ternyata
sekarang Lican sedih tiada tara.  Lebih
sedih lagi, saat lican melihat, print nan transfer uang buat mamanya Nasyal.
“sebenarnya aku suka suamiku berbakti pada orangtuanya, tapi kenapa ia tidak
teringat bila akupun sama, punya ayah ibu dan aku punya keinginan berbagi”
Lican berdialog sendiri dalam hatinya.

bener ya gapapa” kata Nasyal

Iya mas, ucap
Lican lirih.

 

Lican mengisi
waktu malam nya menonton tv  sambil
menunggu kantuk. Lican merasa senang bila bisa selalu bersama dengan orang yang
dikasihi, apalagi dengan gaya khas Nasyal yang selalu bersikap lembuat dan
sering mengecup pipi Lican, membuat Lican lupa kesedihannya tadi siang.

 

Kehangatan dan
kelembutan yang diberikan Nasyal pada Lican tak membuat Lican melupakan masalah
yang satu tadi. Lican selalu tampak murung bila keinginan memberi kuat terasa
dalam hatinya. Dan melelehlah air mata itu. Air mata yang selalu membuat Nasyal
bertanya tanya tentang keadaan istrinya.

 

Dipagi yang
indah, Lican sudah siap dengan semangkuk oakeroat untuk suaminya juga tak
terlewatkan nonton acara curhat ibu ibu di salah satu TV swasta.

 

Kok serius amat
neng? Kata Nasyal.

Iya lah mas? Aku
lagi sebel sama nara sumbernya , kata Lican penuh emosi.

 

Lha emang kenapa?
Kata Nasyal penuh penasaran.

Menurut sang
usatdzah seorang laki laki wajib memberi nafkah lahir dan gak perlu semua
gajinya di sertahkan pada istrinya, aku setuju mas . Kata Lican penuh semangat
menjelaskan pada suaminya.

 

Lalu dimana letak
sebelnya sayang? Dengan lembut Nasyal kembali bertanya.

Disitu jelas, ada
kewajiban untuk suami berbaktim kepada orang tuannya dan akan berdosa bila
seorang istri menghalangi  suami berbakti
pada kedua orang tuanya, aku juga setuju mas. Kata Lican dengan tegas.

 

Tapi aku gak
suka,ketika  suami berbagi dengan orang
tuanya, dalam hal ini uang tanpa sepengetahuan istrinya tidak berdosa,ustadazh
tak menjelaskan bagaimana jika si istri pun ingin berbagi dengan orang
tuanya???

 

Pernah kah mas
bayangkan?? Rasanya maaaaaaaluuuuu sekali untuk menengadahkan uang hanya untuk
memberi pada orang tuaku?? Kata kata lican meluncur cepat penuh emosi pada
Nashal.

 

Kalo begitu tidak
adil dong mas, enak sekali dia jadi laki laki yang berpenghasilan sehingga
dengan ringan hati  dan mudah untuk berbagai
dengan keluarganya. Pokoknya aku sebeeeeeeeeeell……ucap Lican sambil menangis.

 

Tak hanya sampai
di situ, lican kembali mengemukakan pendapatnya, seharusnya para suami itu
mengerti, istri juga punya orang tua yang harus di sayangi, kenapa kalian lupa
wahai para suami?? Aku, istrimu juga punya orang tua?? Aku istrimu juga ingin
berbagi?? Tahukah??? Betapa sulit dan berat hati untuk meminta?? Kata kata
penuh emosi terus keluar tak terkendali dari mulut Lican dan dengan sabar
Nasyal mendengarkan nya.

 

Jika begini,
kasian sekali para orang tua yang memilki anak perempuan. Hingga menutup mata
harus berjuang keras demi sesuap nasi karena anak perempuanya menikah dan di
bawa oleh suaminya. Aku gak suka semua ini, ini tak adil. Sambil terus
menangis, Lican pun terus menumpahkan isi hatinya.

 

Aku benci semua
ini. Kata Lican.

 

Hmmmmmmm….Nasayal
menarik napas panjang.

Begini neng,
sebenarnya ini masalah kecil saja, hanya saja neng secara psikologis memang
tipe perempuan yang tidak bisa meminta seandainya neng bisa meminta pada mas,
tentu hal ini tidak akan membuat mu sangat bersedih. Kata Nasyal menhibur
Lican.

 

Ah..mas, bisa aja
bicara begitu, tapi emang dasarnya mas emang melupakan  kedua orang tuaku kan?? Jawab Lican penuh
rasa kesal..

Ya..tidak begitu
neng, mas takut bila mas mendahulu nanti justru akan jadi masalah, bukankah
ayah neng juga tipenya bukan orang yang suka di kasih?? Mas sadar betul saat
sang penghulu ketok palu dan kita sah menjadi suami istri, rejeki yang
diperoleh mas adalah milik kita berdua, ada rejeki neng juga, jadi hak neng tuk
meminta yah, kata Nasyal.

 

Ok deh, mulai
sekarang aka nada zatah buat mamah neng yah, udah yah jangan sedih, khan enak
kalo gini, kata nasyal menyabumng ucapan sebelumnya.

 

Kenapa sih mas,
selalu saja membuat ku nangis lebih dulu gar mas mengerti?? Kata Lican.

 

Makanya
neng…bisasakan bicara, jangan biasakan nangis he hhe he  kata Nasyal. akhirnya mereka tertawa bersama
berdua dan tak lupa kecupan sayang hinggap di kening Lican.

 

Oh yah
mas….ngomong ngomong, suami suami yang masih gak bisa adil sama mertua gak
dapat sertifikat poligami, gimana mau adali berbagi dengan  istri istri dengan mertua aja lupa ha ha ha
Canda Lican pada Nasyal suaminya.

 

Kalo udah gini
rasa nya masin sayang deh mas……” kata Lican dengan manja.

 

 

 

***

(RinDu)

 

Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih.. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
11.

(Catcil) Tips Mudah Menulis

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Thu Dec 3, 2009 8:24 pm (PST)



Assalamu'alaikum wr.wb

Shahabat penulis yang baik...
Dimilist tetangga sebelah, sedang asik dan bergeloranya berdiskusi tentang
tips-tips menulis. Sungguh indah dan cantik. Para senior turun gunung untuk
sharing dengan anggota lainnya. Mungkin juga diruang kita ini, selama ini
ada yang menjadi pembaca aktif dan menulis aktif juga. Kesempatan ini, saya
ingin sharing. Tips singkat mudah menulis.

Berdasarkan pengalaman pribadi. Menulis itu sangat lah mudah. Ya semudah
menggerakan jari jemari. Bahkan, sebenarnya tidak ada syarat apapun untuk
bisa menulis. Saya serius mengatakannya. Mungkin selama ini kita mengira,
agar bisa menulis, syaratnya : IDe, bacaan, bakat, dan sebagainya.

*Ternyata untuk bisa menulis, hanya dengan "MENULIS" itu sendiri...*
mungkin anda menanyakan. "Apa yang harus ditulis?"
Mak tulis lah " Saya tidak tau harus menulis apa ?"....

Dan tanpa anda sadari, anda sudah menjadi Penulis dengan Menulis... Sekali
lagi saya tekankan, *Tips mudah menulis adalah dengan Menulis...ya
Menulis... ya Menulis... maka Menulislah... menulis dan menulis.... *

Bogor 4 desember 2009
<http://www.facebook.com/photo.php?pid=2863193&op=1&view=all&subj=209490894041&aid=-1&auser=0&oid=209490894041&id=606218698>

--
RAHMADSYAH
Practitioner NLP I 081511448147 I Motivator & Trauma Therapist
www.rahmadsyah.co.cc I YM ; rahmad_aceh
Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Celebrity Parents

Spotlight on Kids

Hollywood families

share stories

Yahoo! Groups

Mom Power

Just for moms

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: