Sabtu, 12 Desember 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2910

Messages In This Digest (3 Messages)

1.
(catcil) Hati Yang Teriris From: agus syafii
2.
FB-Note 2009 (A-12 The Power of 'Koin'... From: IETJE SRI UMIYATI GUNTUR
3a.
Re: Naskah Kelana Yang Masuk From: Ranma Konisuki

Messages

1.

(catcil) Hati Yang Teriris

Posted by: "agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Fri Dec 11, 2009 10:12 pm (PST)



Hati Yang Teriris

By: agussyafii

Pagi itu takbir berkumandang. Anak-anak Amalia sudah berkumpul untuk merayakan hari raya Idul Adha. Ketika Lita membuka dengan membaca al-fatihah terdengar suara riuh anak-anak Amalia dengan penuh semangat. Suara itu menggema terdengar diseluruh ruangan. Tidak semua wajah nampak berseri. Ada wajah yang terbalut derita Diantara anak-anak Amalia nampak Mulyati seorang ibu muda dan 4 anak perempuan. Air mata masih belum mengeriring.

Seminggu yang lalu suaminya bekerja sebagai penggali sumur telah meninggal dunia. Tanah makamnya masih basah terguyur hujan semalam. Sehari sebelumnya Mulyati datang ke rumah. Istri saya menemuinya. Mulyati bertutur sudah dua hari ini dirinya tidak memasak karena memang tidak ada yang hendak dimasak. Bergegas istri saya mengambilkan nasi, sayur dan lauk pauk. Terdengar suara anak-anak yang sedang menangis. Ucapan terima kasih meluncur begitu saja. Air mata itu disekanya. Beberapa lembar puluhan ribu diselipkan ditangannya. Perempuan muda itu pergi meninggalkan begitu saja. Hati bagaikan terasa di iris. Perih, pedih tak terungkapkan.

Tak lama kemudian ketika saya bersama Mona, Lita, Lusi, Atun dan Kak Rani sedang mempersiapkan kotak nasi untuk anak-anak. Daging Qurban sudah dimasak menjadi gule dan sate plus nasi putih dalam tempat kotak nasi itu. istri saya datang dan mengatakan, 'Mas, buat Mul dikasih duluan ya..' 'Iya, anak-anak itu biarkan makan bareng, nanti kita siapkan untuk yang dibawa pulang, 'ucap saya padanya.

Setelah semuanya terbagikan, kami makan bersama. Sementara ada juga yang pamit pulang. Terlihat 4 anak-anak perempuan itu makan dengan lahapnya. Ibunya menyuapi anaknya paling kecil. Air matanya bercucuran. Wajahnya tidak terawat, terlihat lebih tua dari usianya. Terdengar celoteh anak-anak itu. 'Enak ya..'katanya. 'Iya, apa lagi satenya, gurih,' jawab yang lainnya. Ibunya tersenyum tak mampu menyembunyikan hatinya yang teriris dalam kepedihan, duka lara ditinggal suaminya yang tercinta dengan merawat 4 anak perempuan yang masih kecil. 'Ya Alloh, Ya Rabb..Tabahkan hatinya,' ucap saya dalam hati.

----
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Alloh akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Alloh akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Alloh selalu akan menolong hamba-hamba-Nya selama ia menolong saudaranya.' (HR. Muslim)

Wassalam,
agussyafii

--
Yuk, sambut tahun baru hijriyah bersama anak-anak Amalia. Dalam program kegiatan 'Amalia Cinta Muharram (ACM) pada hari Ahad, 20 Desember 2009 di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431

2.

FB-Note 2009 (A-12 The Power of 'Koin'...

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Fri Dec 11, 2009 10:13 pm (PST)





Dear Allz....

Met pagiiiiiii....met siaaaanggg....met hari Jum'at...Apakabar teman dan sahabatku semua ? Semoga sehat-sehat dan tetap ceria yaaa...

Iyalah...kesehatan dan keceriaan itu bisa menjadi sesuatu yang mahal. Apa artinya kita memiliki kekayaaan, kalau kita tidak sehat. Itu sebabnya, seperti banyak kata para ahli, menjaga kesehatan itu lebih penting dari pada harus bersusah payah mengobati. Apalagi kalau proses pengobatan itu membutuhkan waktu lama, kita akan rugi waktu dan rugi biaya. Belum lagi...kalau dalam proses itu terjadi hal yang kurang diinginkan...sehingga timbul masalah dengan pihak kesehatan...Yaaah...semoga jangan yaaa....

Sehat itu penting...karena dengan sehat kita menjadi kuat, dan bisa beraktivitas untuk melakukan banyak hal. Kekuatan ini, yang kadang tidak kita sadari, bahwa kita memilikinya. Padahal kekuatan itu ada di dalam diri kita, jauh tersembunyi, kalau kita tidak pernah menggalinya. Seperti kekuatan sebuah koin...yang sederhana. Kita baru tahu bahwa koin itu memiliki 'power' setelah kita melihatnya dari sudut pandang yang lain...

Eeeeeh...dari kesehatan, kenapa jadi ke 'koin' yaaa....??? hehehe...ya, gitu deeh...harus muter dulu...baru sampai ke tujuan...Jadi kalau kali ini saya mau ngobrol soal koin, boleh khaaannn ???

Selamat menikmati...semoga berkenan....

Selamat berlibur...selamat bersyukur atas hari-hari indah yang kita miliki...

Jakarta, 11 Desember 2009

Salam hangat,

Ietje S. Guntur

FB-Note 2009 (A-12

Kamis, 10 Desember 2009

Ide : 10/12/2009 14:32:12

Finish : 11/12/2009 10:16:52

THE POWER OF 'KOIN'...

Pagi-pagi. Di kantor.

Saya sedang membaca suratkabar yang memuat berita. Bahwa koin-koin yang dikumpulkan untuk Prita sudah mencapai 1 truk, atau setara dengan 6 ton ! Waaww...itu belum termasuk koin-koin lain yang masih terus mengalir dari posko-posko di banyak tempat dan kota-kota di seluruh Indonesia.

Dimulai dari ide sederhana tentang mengumpulkan koin, uang receh, untuk membantu Prita yang menghadapi kasus dengan sebuah rumahsakit di Tangerang, ide ini disambut dengan sepenuh hati oleh banyak pihak. Dari sebuah koin, bergulir, menjadi seratus koin, seribu koin, mungkin sudah ada sejuta koin yang terkumpul dalam waktu hanya beberapa hari.

Tidak hanya orang dewasa dan orang yang mampu. Dari anak-anak kecil, yang menabung uangnya untuk membeli kucing, rela menyisihkan tabungannya untuk membantu Prita. Pengemis dan pengamen, yang sehari-hari mencari satu koin dua koin dari petikan gitar atau wajah memelasnya, rela memberikan hasil mengamennya untuk Prita. Remaja yang uang sakunya pas-pasan, juga tidak mau ketinggalan, mengumpulkan koin demi koin, mengosongkan kantong bajunya untuk Prita.

Bukan hanya itu. Para ibu rumahtangga, yang merasakan nasib Prita, juga menyisihkan koin dari sisa uang belanjanya yang masih bisa untuk beli sayur ataupun sabun colek, untuk menambah barisan ini. Belum lagi para karyawan, yang dengan seksama mengikuti berita tentang Prita dan membahasnya di sela-sela waktu kerja dan makan siang. Dari mulai pramukarya, yang selalu salah menyebut nama Prita menjadi Prepti...hingga staf dan manajer, mau repot-repot mengumpulkan sejumlah koin dan menyisihkan waktu kerjanya untuk menghitung dan memilah. Koin demi koin. Setumpuk demi setumpuk.

Semua bergerak. Dari sebuah koin. Menjadi segunung koin.



Melihat tumpukan koin yang menyebar di atas meja kerja di kantor saya, di sela-sela diskusi tentang kasus Prita. Saya merenung.

Apa sih artinya sebuah koin, bila ia hanya berdiri sendiri. Paling tinggi, ia berharga seribu rupiah. Yang kalau dikonversi dengan singkong goreng mekrok, hanya dapat satu setengah potong, bahkan mungkin hanya satu potong. Apalagi kalau koin itu hanya dalam pecahan lima ratus, dua ratus, seratus, lima puluh, dua puluh lima. Pasukan Pak Ogah yang selalu berdiri di depan gang atau di mulut jalan pun sudah ogah diberi satu koin senilai lima puluh rupiah. Apalagi dua puluh lima. Bahkan toko swalayan lebih suka mengganti uang kembalian dengan sebutir permen daripada repot-repot menyediakan koin pecahan seratus, lima puluh, atau duapuluh lima rupiah.

Tapiiiiiii....lihat sekarang !

Koin-koin itu seperti bernyawa. Koin-koin itu seperti ada rohnya. Dari satu koin, dia menarik koin yang lain. Dari satu koin, dia menjadi ribuan koin. Satu koin bergemerincing...memanggil yang lain. Mendadak, seperti diingatkan, kita pun mengorek semua sudut kantong, selipan dompet, pojokan tas, kaleng-kaleng tempat melemparkan segala pernak-pernik, hingga tempat-tempat yang selama ini hanya sekedar wadah untuk menyelamatkan pemandangan dari gemerincingnya koin-koin yang pernah kita pandang sebelah mata .

Koin yang sendiri itu sekarang memiliki banyak teman dan sahabat yang mendukungnya. Dari koin yang sederhana, yang seringkali tampak lusuh, dan hanya mengganjel di dalam dompet lipat, menjadi gunung yang berkekuatan luar biasa. Dia tidak sekedar lagi sebuah koin, tetapi sudah menjadi sebuah kekuatan moral yang mengikat banyak hati di dalamnya....

Kekuatan koin dalam jumlah besar memang luar biasa, karena dari hal-hal yang remeh temeh menjadi sebuah kekuatan yang berdampak seperti air bah. Dalam diamnya, dalam kesederhanaannya, koin yang remeh itu telah membuktikan kekuatannya. Bahwa dengan kebersamaan, tidak ada masalah yang tidak terselesaikan.



Itulah....

Kita bisa belajar dari sebuah koin. Jangan pernah meremehkan kesederhaaan. Tentang sebuah kesederhanaan dan hak dasar manusia.

Ketika sebuah ketidakadilan, yang menjadi hak azasi dasar bagi setiap manusia telah terusik, dia bisa menjadi sebuah benih kekuatan. Dan koin ini adalah simbol dari perlawanan terhadap ketidakadilan...

Koin memang hanya sebuah simbol. Namun, dengan koin kita membuktikan, masih banyak hati yang tersentuh. Masih banyak hati yang memiliki nurani. Masih banyak hati yang bersatu, yang memiliki kekuatan.

Barangkali koin itu masih akan bergulir. Dan akan selalu menjadi bukti, bahwa semangat kebersamaan itu masih ada...

♥♥♥

Jakarta, 11 Desember 2009

Salam sederhana dari sekeping koin,

Ietje S. Guntur

Special note :

Thanks untuk Prita, yang menjadi inspirasi tulisan ini...keep spirit...GBU. Terima kasih juga kepada pemrakarsa pengumpulan koin ini...Sangat inspiratif dan luar biasa...

:BCA:
3a.

Re: Naskah Kelana Yang Masuk

Posted by: "Ranma Konisuki" ranmakonisuki@yahoo.com   ranmakonisuki

Sat Dec 12, 2009 12:16 am (PST)



Panitian yang baik hati, saya juga ingin menanyakan tentang naskah saya. Kok disana tidak tercantum naskah saya? Judulnya "MENANTI CINTA DI BARAT JAKARTA". Atas perhatiannya saya ucapkan Syukron katsiran. Jazakumullah bi ahsanal jaza..

--- On Mon, 12/7/09, ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com> wrote:

From: ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Naskah Kelana Yang Masuk
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Monday, December 7, 2009, 2:43 PM

 

cukup disebutkan judul dan penulisnya, supaya bisa ditelusuri.. .karena banyaknya email tidak berkepentingan yang masuk gmail antologi

mewakili panitia lomba kelana
:sinta:

"Keindahan selalu hadir saat
manusia berpikir positif"

BloG aKu & buKu
http://jendelakumen atapdunia. blogspot. com

BloG RaMe-RaMe
http://sinthionk. multiply. com
http://berceritapad adunia.blogspot. com

YM : SINTHIONK

--- On Mon, 12/7/09, st.f ragilf <erpapabifa@yahoo. com> wrote:

From: st.f ragilf <erpapabifa@yahoo. com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Naskah Kelana Yang
Masuk
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Monday, December 7, 2009, 2:26 AM

 

lhoh? naskah saya juga belum ada

waduh, tapi sekarang saya sedang di luar kota dan tak bawa file naskah itu. hiks

besok masih bisa ga ya?

thanks

--- On Sun, 12/6/09, muhammad subhan <aan_mm@yahoo. com> wrote:

From: muhammad subhan <aan_mm@yahoo. com>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Naskah Kelana Yang Masuk [1 Attachment]
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Cc: antologi.penerbitan @gmail.com
Date: Sunday, December 6, 2009, 6:44 PM

 

Panitia Yth. Naskah saya kok tidak masuk ya, judulnya "GEMPA USAI LEBARAN". Padahal sudah dikirim jauh-jauh hari. Berikut saya attachfiles ulang dikirim.

Terima kasih atas perhatiannya.

Muhammad Subhan
Padang Panjang

--- On Sun, 12/6/09, naskah lomba penerbitan eska <antologi.penerbitan @gmail.com> wrote:

From: naskah lomba penerbitan eska <antologi.penerbitan @gmail.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Naskah Kelana Yang Masuk
To: "sekolah-kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
Date: Sunday, December 6, 2009, 11:23
AM

salam...

Alhamdulillah, dari lomba kelana telah masuk 34 judul cerita, sebagai berikut:

1.    Kecewa Dengan Servismu
Namun Desainmu Mengobatiku - Galuh Parantri
2.    Lebaran Kali Ini - Febty Febriani
3.    MUDIK SATU KOTA DUA KELUARGA SEJUTA KENANGAN - RETNO ARIFIANI
4.    Kelana Lebaran dari Jogja-Klaten- Ujung
Pangkah-Surabaya- Gresik-Ujung Pangkah-Jogja - Zahrotun Nisa
5.    Berlebaran Dengan Belimbing - Siwi LH
6.    Reuni Pasca Lebaran - Hibatun Wafiroh
7.    Unforgetable Eid Journey - tatik nurhayani
8.    Asyiknya Pulang Kampung.... - Mena Larasati
9.    REGUH NIKMATNYA LEBARAN TANPA MUDIK - Hafiidhaturrahmah
10.    Bukan Sekedar Wisata - khoiriyyah azzahro
11.    Serasa Mimpi Ada di MANDIRANCAN… - arikunto
12.    Pelangi Pati - Mimin Ha Way
13.    Di Pinggiran Kota Hingga Yang Hampir Terlupa - Umi Laila Sari
14.    Aku Ingin
Pulang - Rini Nurul Badariah
15.    Awazz Angen Mbah - Sri Kartika Wijaya S.Si
16.    Berlebaran Di Negeri Seberang - Miyosi Ariefiansyah
17.    Rasa Kasih Sayang - Asma Sembiring
18.    Menu Lengkap Satu Syawal – Abdul Fatah
19.    PERJALANAN KE DESA – Riyawati
20.    Road to Banjarmasin - M. Ihsan Diputra
21.    Lebarannya Orang Kebayoran Lama - Fiyan Arjun
22.    Wanita Senja Itu, Aku Belajar Darinya – YESIYARTI
23.    Blitar, Setelah Delapan Tahun Kutinggalkan - Kahar S. Cahyono
24.    Menelusuri Masjid Tiban di Turen Malang - Wiwik Hafidzoh
25.    Monas & Kota Tua, Aku datang - Shiva Devy
26.    Indahnya kemenangan - Sismanto
27.    Ketika Lebaran Ada di Hati – Sismanto
28.    Lebaran kali
ini - Dian Sianturi
29.    Ustadz Punk - Samsul Hidayat
30.    SYUKUR DALAM GELAS PLASTIK - Samsul Hidayat
31.    Pesona Sungai Musi - Kahar S. Cahyono
32.    Lebaran Penuh Kejutan Sepanjang Perjalanan - eka Natasha
33.    Lebaran, Lamaran dan Perjalanan - Syamsul Arifin
34.    LEBARAN, TAK BERKELANA KEMANA-MANA - Aan Wulandari Usman

Bagi yang tulisannya tidak masuk, dimohon konfirmasinya ke email ini.
Keep Creative ^^

------------ --------- --------- ------

Yahoo! Groups Links

  http://groups. yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan/ join
    (Yahoo! ID required)

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Own a business?

Connect with others.

Yahoo! Groups

Mom Power

Discover doing more

for your family

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: