sumber:
http://www.hidayatu
Mengukur Tingkat Kebahagiaan Orang Amerika
Apakah orang Amerika bahagia? Jawabnya, tergantung dari hasil survei yang Anda baca
Hidayatullah.
masa tingkat pengangguran di Amerika Serikat mencapai dua digit seperti
sekarang, sebuah hasil survei diterbitkan awal bulan ini. Survei
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja masyarakat AS mencapai titik
terendah dalam waktu dua dekade terakhir.
Namun, hasil survei
itu berbeda dengan hasil jejak pendapat yang dilakukan oleh Gallup dan
Unversitas Chicago. Hasil survei keduanya menunjukkan bahwa tingkat
kepuasan kerja masyarakat AS stabil selama beberapa dekade.
Survei terakhir yang berjudul "I Can't Get No ... Job Satisfaction, That Is", itu dilakukan oleh Conference Board, sebuah perusahaan riset yang didanai oleh sekitar 2.000 perusahaan dari seluruh dunia.
Kesimpulan
survei bahwa, "Orang Amerika dari segala kelompok umur dan pendapatan
terus meningkat ketidakbahagiaannya dalam bekerja," disiarkan oleh
beberapa media seperti BBC dan Christian Broadcasting Network.
Penyelenggara
jejak pendapat lain, mempertanyakan beberapa survei yang telah
dilakukan oleh Conference Board terhadap 5.000 rumah tangga. Mereka
yang ditanyai setiap bulannya, meskipun mewakili berbagai etnis, usia
dan tingkat pendapatan, tidak dipilih secara acak. Dan pertanyaan
seperti kepuasaan terhadap pekerjaan adalah sesuatu yang sangat luas
interprestasinya.
Survei Board itu merupakan hasil kajian dari
jawaban 2.900 responden yang mendapat daftar pertanyaan lewat surat,
tentang masalah kepercayaan pelanggan pada bulan Juli tahun lalu. Dalam
kuesioner tersebut juga ditanyakan tingkat kepuasan mereka dalam
bekerja dengan skala 1-5. Lima adalah nilai yang menyatakan orang
sangat bahagia. Demikian kata Lynn Franco, yang ikut menulis laporan
hasil survei.
Hanya 45 persen yang memberikan skala 4 atau 5.
Hal itu merupakan hasil terendah sejak lembaga survei itu mulai
menanyakan pertanyaan yang sama di tahun 1987. Ketika itu sebanyak 61
persen responden menyatakan kepuasannya. Sementara jumlah orang yang
memberikan skala 1-2 hanya segelintir saja.
Ketika ditanya
bagian apa dari pekerjaan mereka yang paling menyenangkan, jawaban yang
paling banyak adalah bisa bepergian. Kemudian disusul dengan memiliki
teman kerja yang menyenangkan.
"Jika bisa bepergian menjadi
salah satu aspek terbaik dari pekerjaan Anda, hal itu justru sebenarnya
menunjukkan bahwa ada ketidakbahagiaan di sana," kata Franco.
Lembaga
survei lain yang juga mengukur tingkat kepuasan dalam bekerja di masa
ekonomi sedang baik, menemukan adanya kecenderungan bahwa 9 dari 10
orang menyatakan bahagia dengan pekerjaan mereka.
Dalam jejak
pendapat yang dilakukan oleh Gallup setiap bulan Agustus dari tahun
1989 hingga 2009, sebanyak 85 persen hingga 94 persen menyatakan bahwa
mereka cukup puas dengan pekerjaannya.
Dalam survei sosial umum
yang dilakukan oleh Universitas Chicago antara tahun 1972 dan 2008,
responden yang menyatakan cukup bahagia secara konsisten jumlahnya
berkisar 85 hingga 87 persen.
Penentu kepuasaan kerja sebenarnya adalah umur, demikian kata Tom Smith, kepala lembaga survei di Universitas Chicago.
Smith
mengatakan, orang-orang yang berusia 50-an tahun biasanya adalah
kelompok yang paling bersyukur dengan pekerjaan mereka. Mereka merasa
bidang pekerjaan yang telah dilakukannya adalah tepat, pernah mendapat
kenaikan jabatan, dan pernah mendapatkan kepercayaan penuh dalam
melakukan tugasnya.
Mereka yang paling bahagia, kebanyakan adalah yang bekerja membantu orang lain atau melakukan pekerjaan kreatif.
Smith
mengatakan, petugas pemadam kebakaran, rohaniwan, dan pelatih terapi
fisik, adalah kelompok orang yang cenderung menyatakan diri puas dengan
pekerjaan mereka. Sama seperti orang yang memiliki jenis pekerjaan
lain, dengan tugas membantu, mengajar, dan melindungi orang lain.
Yang paling tidak bahagia adalah tukang memperbaiki atap. Hanya 25 persen saja yang menyatakan puas dengan pekerjaannya itu.
Umumnya, orang-orang yang bekerja dalam bidang yang hanya membutuhkan keterampilan rendah, termasuk customer service dan pelayan restoran, kebanyakan tidak bahagia. Demikian menurut hasil survei Smith.
Bartender, penjual pakaian dan perlengkapan rumah tangga, kasir, tukang packing, semuanya memiliki skala kepuasaan yang rendah.
Banyak
orang yang terjebak dalam bidang pekerjaan payah mengatakan bahwa
mereka puas dan bahagia, hanya karena mereka merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik, kata Smith.
"Jika keadaan ekonomi baik, semua orang bahagia, tidak peduli apa jenis pekerjaannya,
"Kenyataan
bahwa Anda tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain, seperti pada masa
ekonomi sekarang ini, membuat Anda berpikir bahwa pekerjaan Anda yang
sekarang, lebih buruk," pungkasnya. [di/tmi/www.
[Non-text portions of this message have been removed]
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar