Kamis, 17 Desember 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2915

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1.

[Artikel] Bagaimana saya memecahkan masalah ini

Posted by: "Nurhadi" hadynur@gmail.com   hadynur

Wed Dec 16, 2009 3:22 am (PST)



Semoga bermanfaat !

--
Jabat erat dan Wassalam

Nurhadi
(*) Blog: http://hadynur.wordpress.com
(*) Facebook | twitter: hadynur
(*) Skype | YM: hadynur
===========================
[Artikel] Bagaimana saya memecahkan masalah ini
Sumber: http://hadynur.wordpress.com/2009/12/16/bagaimana-saya-memecahkan-masalah-ini/

Si Budi, karyawan sebuah perusahaan manufaktur elektronik baru saja
mendapatkan promosi kenaikan golongan tahun ini. Tadinya, hanya
seorang "Assiten supervisor", kini menjadi "Supervisor penuh". Masa
kerjanya sudah lebih dari dua tahun dan kinerjanya yang baik, cukup
menjadi alasan mengapa si Manajer memberikan "bonus" berupaka kenaikan
golongan di tahun ini.

Tetapi, bukan berarti si Budi bisa berleha-leha. Ada banyak project
yang dilimpahkan kepadanya, bahkan bulan depan ia telah ditunjuk
sebagai "project leader" untuk sebuah proyek peningkatan kualitas
produk.

Nah, disinilah Budi mengalami beberapa hambatan. Ia tadinya berfikir
bahwa menjadi "project leader" hanya perlu komunikasi dan komunikasi.
Oh ! Ternyata tidak, banyak hal dilapangan yang tidak sesuai dengan
perencanaan yang dibuat bersama tim. Ia harus merumuskan kembali,
menganalisa masalah, memperbaiki dan membuat terobosan-terobosan baru.

Haiiya…! Dan, Budi berhasil.

Apa kuncinya? Budi menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses
penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A
dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah
dengan pola runtun dan sistematis. Secara ringkas, ia berarti:

1. P (PLAN = Rencanakan)

Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI
tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan
per sub-sistem.

2. D (DO= Kerjakan)

Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.

3. C (CHECK=Evaluasi)

Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta
melaporkan apa saja hasilnya.

4. A (ACT = Menindaklanjuti)

Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Proses ACT ini sangat
penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya.

Nah, bagaimana dengan Anda, apakah di perusahaan Anda sudah melakukan
hal yang serupa? Selain PDCA, masih banyak lagi problem solving
process method yang lain.

***

Oh ya, saya juga telah membuat presentasi sederhana PDCA, silakan KLIK DISINI

2.

[Rampai] Hadiah Istimewa

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Wed Dec 16, 2009 5:38 am (PST)



“Masih ingatkah kau dengan gambar itu?”

Mataku memaku. Aku tidak tahu apa yang sedang

kamu bicarakan. Sungguh ...

“Gambar yang kau goreskan dengan begitu indah

dan ....” Kamu menghela napas panjang, “romantis.”

Aku diam. Aku malu untuk menggeleng, karena

aku benar-benar lupa dengan kejadian itu. Sungguh.

“Aku masih menyimpannya.”

Mataku membulat.

“Kamu memiliki tangan ajaib. Dengan tanganmu,

kamu telah menciptakan satu dua karya ajaib.”

Aku? Tangan ajaib?

“Memang tidak banyak, tetapi karya yang kau

ciptakan telah membuatku terhipnotis ...

untuk tak bisa menyukaimu.” Kamu menunduk.

Betul! Mulutku menganga memandang kamu yang lain.

“Aku masih menyimpannya dengan rapi.”

“Tahukah kamu kalau dulu aku menyukaimu?”

“Aku tahu,” jawabmu yang lain lagi.

“Kamu tahu?” Kerongkonganku menjadi kering.

“Kamu pasti lupa kalau dulu bapakku melarang

kamu untuk menemuiku, lalu kamu hanya

memberikanku sebuah kaligrafi.”

Aku? Memberikanmu sebuah kaligrafi?

“Aku tahu karena aku memiliki insting seorang wanita.”

Jujur, tubuhku memang kaku.

“Aku masih menyimpannya. Betul.

Namun aku menyimpan Al-Quran itu di sekolah

dekat rumahku. Kalau kamu mau, aku bisa

menunjukkannya padamu. Belum lagi gambar-gambar

buatanmu yang spesial ditujukan buatku.

Termasuk kata-kata romantis yang tersurat pada

tiap-tiap kertas yang tersimpan rapi di dalam peti.”

Aku memang pelupa. Sungguh bodoh!

Telah banyak hadiah yang kusebar, pada kamu-kamu

yang bertebaran melingkupi hatiku saat itu.

Hadiah teristimewa yang kubuat dengan sangat spesial.

Dengan kreativitas yang sungguh-sungguh

dan bernilai sangat mahal hingga tak akan mau kujual.

Namun aku memang tidak ingat. Sungguh!

Apakah aku begitu gombal?

Andai saja....

Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog: http://bangaswi.com
YM: bangaswi
Hotline: 08139472539

3a.

Re: Naskah Kelana Yang Masuk

Posted by: "Ranma Konisuki" ranmakonisuki@yahoo.com   ranmakonisuki

Wed Dec 16, 2009 5:41 am (PST)



Seingat saya ndak Mbak. Memangnya harus di CC ke milist ya....

--- On Tue, 12/15/09, Novi Khansa <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:

From: Novi Khansa <novi_ningsih@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: Naskah Kelana Yang Masuk
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, December 15, 2009, 10:51 AM

 

di-cc juga ke milis, ga?

naskah yang diterima dikirim ke email dan di-cc ke milis juga.

salam

Novi

(salah satu) panitia

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ranma Konisuki <ranmakonisuki@ ...> wrote:

>

> Naskah sy yang judulnya MENANTI CINTA DI BARAT JAKARTA kok belum tertera ya... mohon bantuannya admin...

>

4a.

Re: [Ruang Keluarga] Cinta Segi Tiga

Posted by: "febty f" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Wed Dec 16, 2009 5:58 pm (PST)



terhenyak membaca curhatan ini:)
hmm, sesuatu memang hadir di saat tepatnya yah, mas dani.
salam untuk nibras dan irhamna..

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@...> wrote:
>
> Nibras
> beranjak besar, 19 bulan usianya. Usia ketika dia membutuhkan perhatian
> penuh dari kami. Transformasi sikap, kebiasaan dan perilakunya mulai
> nampak ke permukaan. Idealnya, kami --orang tuanya-- "hadir" full tanpa sekat pembatas apapun. Siap dengan jawaban se ensiklopedi atas semua pertanyaan derasnya.
>
> Banyak
> sekali hal yang kami rasa belum cukup untuk dapat diberikan kepadanya
> pada masa tumbuh kembang saat ini. Belum genap rasanya peluk cium yang
> ia terima dari kami, dan sekarang, Nibras harus lebih sedikit mandiri
> dalam usia batitanya :), karena ada cinta lain yang harus berbagi
> kemesraan dengannnya.
>
> Perbendaharaan
> kata-kata yang Nibras ucapkan, semakin hari semakin bertambah. Ekspresi
> yang juga sudah lebih responsif, pertanda otak kirinya berkembang
> dengan sempurna. Ia akan berkata "Yaaah.. tatooh" ketika melihat
> sesuatu terjatuh. Ia akan berkata "pipiz..pipiz.." dan minta diantarkan
> ke kamar mandi
> ketika ia merasa "penuh", dan banyak hal lain termasuk ketika ia
> bersikap egois kepada teman-temannya, tidak mau berbagi dan lain-lain.
> Selain sikap minor tersebut, Nibras juga sudah belajar menyayangi, ia
> akan mencium mesra Irhamna dan mengelusnya sambil berkata "dedeeee...
> dedeeee", seakan sadar bahwa stausnya sekarang adalah seorang Kakak.
> Seorang sulung yang mengerti betul Adik kecilnya membutuhkan perhatian
> lebih dari Kami.
>
>
> Feel Guilty Pregnancy
>
> Maret 2009. Frekuensi tamu bulanan Endah yang unpredictable
> pasca kelahiran Nibras, sudah tidak membuat kami heran. Pengaruh pil KB
> yang dikonsumsinya sedikit banyak mempengaruhi siklus bulanan tersebut.
> Hingga, pada satu waktu di bulan Maret, Endah merasa ada yang lain di
> tubuhnya. Sebagai ibu beranak satu, ia tahu cinta itu kembali hadir.
> Strip dua pada alat tes kehamilan menegaskan segalanya. Si sulung
> Nibras akan mempunyai adik.
>
> Merasa Bersalah. Itu
> yang saya rasakan ketika pertama kali Endah mengabarkan kehamilan keduanya. Out of plan!
> Itu yang paling membuat saya tidak "percaya diri" dalam menyambut bayi
> kedua kami. Nibras yang masih batita, Endah yang baru pulih dari luka
> pasca caesar pertama, kondisi keuangan keluarga yang belum membaik,
> Stabilitas dalam Negeri yang masih labil terkait kasus KPK dan Bank
> Century *yang ini asli dibuat-buat*, dan masih banyak pertimbangan lain
> yang terpatahkan dengan kehadiran Irhamna di rahim Endah.
>
>
> Sulah Semakin Lebar
>
> Jika
> berada dalam kondisi terjepit dan memerlukan pemikiran yang dalam, ciri
> utama yang terdapat pada saya adalah sulah yang tampak semakin lebar.
> Sulah (bagian kening yang semakin lebar karena rambutnya rontok) di
> kepala saya, tampak semakin lebar dan berminyak. Setiap kali saya
> merapikan rambut, dua sudut di kening bagian atas tampak semakin
> menjorok ke dalam, persis seperti orang-orang yahudi yang terus
> merangsek memperluas wilayah jajahannya di tanah pemukiman Palestina.
> Fuuh.
>
> Itulah
> yang terjadi seiring kehamilan kedua Endah yang semakin membesar. Rasa
> bersalah dan kekhawatiran tidak termanage dengan baiknya keluarga kami
> kedepan, menjadi baban tersendiri buat saya. Dan “yuwass wisu fi
> sudurinnas” adalah suporter resmi ketika saya mulai menyalahkan banyak
> hal. Menyalahkan Endah yang kemungkinan lupa minum pil KB, menyalahkan
> saya yang tidak mengingatkan Endah untuk minum pil KB, menyalahkan
> kondisi ekonomi yang tidak juga membaik, menyalahkan nutfah yang
> menempel di rahim Endah, menyalahkan Dia yang memberi amanah terlalu
> cepat kepada kami. Astaghfirullah...
>
>
> Bukan Ucapan Selamat
>
> Berbeda
> dengan kehamilan pertama yang bertabur ucapan selamat, ditambah dengan
> "publikasi" maksimal saat itu, kali ini, saya sengaja diam. Ada
> kekhawatiran yang saya rasakan bahwa orang-orang akan berfikir sedikit
> “miring” kepada saya. Benar saja, ketika beberapa orang mengetahui
> kabar kehamilan ke-2 Endah, tidak sedkikit yang berkomentar â€"menurut
> sayaâ€" tidak membantu. “kok bisa?”, “loh, emangnya Nibras dah berapa
> bulan?”, “Emang ga KB?”, “Kasian ya Nibras, Masih kecil dah punya
> adek”. Hiks.. saya menggigil di sudut ruangan. Sendirian. Meski saya
> sadar, tidak ada sentimen negatif dalam pertanyaan mereka.
>
> Tanpa
> bisa naik banding atau sekedar membela diri, saya menerima vonis itu
> dengan pasrah. Berada pada pihak yang paling bertanggung jawab atas
> ketidak tepatan menurut manusia ini. Tentu saya tidak berhak
> misuh-misuh membela diri, ajeg keras kepala bahwa saya bukan actor
> utama dalam ketidak tepatan menurut mereka, ada DIA yang lebih
> kontributif dalam hadirnya cinta ke-2. Dan, pada titik itu, was-was
> yang membuat saya kalap menyalahkan diri, mendebu. Hilang menguap.
> Berganti keyakinan bahwa semua akan baik-baik saja, saya memutuskan
> berhenti menyalahkan, dan akan memulai mencintai kehadirannya. Meyakini
> semua akan baik-baik saja adalah cara terbaik yang bisa saya yakini
> saat ini. Bahwa yang menurut kita kurang tepat, bisa jadi ketepatan
> mutlak di sisi-Nya.
>
>
> Cinta Segi Tiga
>
> Tidak
> seperti sebelumnya, ketika saya berangkat ke kantor di pagi hari.
> Nibras merengek ingin naik ke motor saya dan menolak turun. Jika
> dipaksa, dia akan menangis sejadi-jadinya. Hal yang jarang terjadi
> ketika Irhamna belum hadir. Biasanya, Nibras hanya akan melambaikan
> tangan dan berkata “ Tadtaaaaah… tadtaaaah” sambil tersenyum, atau
> sesekali memberikan saya ciuman jarak jauh.
>
> Entah
> karena ia menyadari bahwa sepeninggal saya ke kantor, perhatian
> Bundanya akan terbagi untuk sang adik, atau karena sebab lain Nibras
> bersikap seperti itu. Mungkin saja, karena dia merasa bahwa dengan
> berada dekat dengan saya, setidaknya ia mendapatkan jatah cinta yang
> utuh, dan Irhamnapun mendapatkan cinta utuh itu dari Bundanya. Semua
> bahagia. atau mungkin Nibras menyadari, dengan ketiadaan saya di rumah
> sepanjang hari, dia harus berbagi cinta dengan adiknya yang masih rapuh.
>
> Jelang
> malam, Irhamna sering minta perhatian lebih karena popoknya basah, pup,
> haus dll. Begitu juga Nibras, ia sering memandangi adiknya yang serius
> menyusu pada Bundanya. Ada gurat cemburu di mata Nibras yang tak jarang
> berakhir dengan rengekan rewel. Lalu saya, sesekali akan membantu Endah
> mengganti popok, membersihkan pup Irhamna, dan menggendongnya. Untuk
> Endah, saya akan dengan lembut mengucapkan “sabar ya, Bun” ketika ia
> mulai lelah, dan luka caesarnya terasa perih, atau punggungnya yang
> mulai pegal. Untuk Nibras, saya akan mengajaknya ke kamar mandi,
> mencuci kakinya yg kotor, mengambilkan susu segarnya, lalu mengajaknya
> kembali ke tempat tidur dan membekalinya mimpi.
>
> Jakarta, 15 Desember 2009
>
>
> Dani Ardiansyah
>
> www.JasaPenerbitan.com
> www.CatatanKecil.Multiply.com
>

5a.

Re: [LONCENG] Selamat MILAD pa Sinang

Posted by: "INDARWATI" patisayang@yahoo.com   patisayang

Wed Dec 16, 2009 5:58 pm (PST)



Pak Sinang, biar terlambat nggak papa ya saya ngasih ucapannya. Selamat milad, semoga sisa jatah usia Bapak menjadi semakin berkah. Bahagia dunia akhirat bersama keluarga. Kapan punya cucu? hihi...
Btw, jarang update Facebook ya?

salam,
Indar

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "pandika_sampurna" <pandika_sampurna@...> wrote:
>
> Nah lho, akhirnya ketahuan.
> Siapa ya dalangnya sehingga Kang Hadian tahu milad saya.
> Hayo ngaku!
>
> Alhamdulillah hari ini umur saya memasuki 50 tahun. Kata orang Jakarta sih "Gocap" gitu.
> Untungnya temen-teman tahu lewat milis, kalau enggak saya harus ngasih apa ya, bayangin kalau harus traktir 2700an anggota ESKA, wuih enggak ketulungan tu, lebih-lebih dari PILKADA.
>
> Ya mudah-mudahan ke depan kehidupan saya akan lebih baik lagi. Lebih bermanfaat untuk kehidupan sesama, baik keluarga, teman, dan masyarakat lainnya.
>
> Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua, khususnya semua anggota ESKA yang ada.
>
> Terima kasih untuk ucapannya.
>
> Salam,
> Sinang Bulawan
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Hadian Febrianto <hadianf@> wrote:
> >
> > Assalaamu'alaikum wr.wb
> >
> > Selamat MILAD Pa Sinang Bulawan, semoga usia yang telah diberikanNya
> > mendapatkan barokah dan diberikan yang terbaik untuk yang akan datang.
> >
> > Wassalaamu'alaikum wr.wb
> >
> > --
> > Regards,
> > Hadian Febrianto, S.Si
> > PT SAGA VISI PARIPURNA
> > Jl. PHH Musthofa no.39
> > Surapati Core Blok K-7 Bandung
> > Ph: (+6222) 8724 1434
> > Fax: (+6222) 8724 1435
> >
>

6.

(Resensi) The Joshua Files : Invisible City : Teori Konspirasi Kiama

Posted by: "Yons Achmad" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Wed Dec 16, 2009 6:14 pm (PST)



*Teori Konspirasi Kiamat 2012*

*:yons achmad**

* *

Judul Buku : The Joshua Files : Invisible City

Penulis : M.G Harris

Penterjemah : Nina

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Cetakan : I 2009

Tebal : 381 Halaman

Anda percaya kiamat terjadi tahun 2012? Saya kira masing-masing dari kita
mempunyai jawaban yang berbeda. Kalau saya tidak percaya. Tapi, bagaimana
jika ramalan kiamat 2012 itu didedahkan dalam sebuah karya sastra (novel).
Ini yang menarik. Sebab, karya sastra walaupun bisa ditulis dengan data-data
atau fakta temuan sebuah penelitian, tetap saja ia adalah sebuah karya
fiksi. Sebuah karya di mana imajinasi dirayakan secara suka-suka oleh
penulis.

Pada titik inilah M.G Harris mengemas isu seksi ramalan kiamat secara cantik
dalam sebuah kisah. Seperti kita sering baca atau dengar lewat media,
tragedi kiamat yang bakal terjadi pada tahun 2012 kelak, berasal dari
ramalan kalender suku Maya di Meksiko. Satu pertanyaan besar, benarkah
ramalan tersebut? Alih-alih menjawabnya, sang penulis justru mengajak
pembaca lewat novel ini masuk ke dalam dunia teori konspirasi. Sebuah dunia
di mana imajinasi mendapatkan tempat di dalamnya.

Mengenai suku Maya kuno sendiri, konon dikenal sebagai suku yang mempunyai
teknologi tinggi. Piramid-piramid serta berbagai kota batunya menyebar dari
Meksiko hingga ke Guatemala, Belize, dan Honduras. Mereka mencapai puncak
kejayaan peradaban kira-kira pada 900 Masehi. Lalu peradaban mereka
menghilang secara misterius. Kota-kota besar mereka tinggalkan dan kembali
ke hutan. Kalender "Perhitungan Panjang" mereka berakhir pada tanggal 22
Desember 2012.

Kisah dalam novel ini, dimulai dengan awal yang menyentak. Tentang kematian
misterius arkeolog Meksiko secara tidak wajar. Anaknya, Josh Garcia tidak
terima begitu saja penjelasan kepolisian mengenai kematian ayahnya yang
disebutkan sebagai kecelakaan. Melalui sebuah blog "The Joshua Files", anak
berusia 13 tahun penggemar oleh raga beladiri Capoeira ini menuliskan
catatan-catatan untuk mencari kebenaran di balik kematian ayahnya. Dan
petualangan pun berlangsung.

Teori konspirasi muncul dalam sebuah pertanyaan, kenapa para arkeolog Maya
selalu tewas ketika meneliti "kitab" ramalah kiamat itu? Seperti juga
dialami ayah Josh. Di situ, disebutkan, sebenarnya ada orang yang entah
siapa memanfaatkan kebohongan ini untuk kepentingan sendiri, bisnis salah
satunya. Apalagi, "kitab" tersebut yaitu Codex Ix, juga selalu menghilang,
tak ada yang menemukan. Setiap kali ada peneliti yang coba-coba mencari
tahu, hasilnya selalu tewas.

Entah bagaimana sebenarnya ramalan tentang kiamat itu. Namun, beberapa
kalangan di komunitas new age tidak setuju. 22/12/2012 menurut mereka adalah
tanggal kelahiran kembali, fajar era kesadaran yang baru. Penelitian boleh
sibuk mencari kebenaran sebagai laku akademis. Tapi, pada titik ini, saya
menemukan rahasia kreatifitas. Jika, ada yang mengatakan ada kalangan yang
memanfaatkan isu ramalan kiamat ini, M.G Harris sendiri melakukannya. Dia
membuat produk berupa novel dan menjualnya, begitu juga misalnya pembuat
film 2012. Kreatif bukan? Sementara, masyarakat umum hanya bisa
mengkonsumsinya (seperti saya).

Tapi, sekedar intermezo soal ramalan kiamat ini, sebenarnya yang paling
menyenangkan adalah bagi mereka kalangan "Spiritualis Sufistik". Mereka tak
terlalu ambil pusing dengan ramalan kiamat tersebut, kapan kiamat terjadi
tak jadi soal, yang terpenting adalah laku kebajikan terus selalu
dikerjakan, tambahan bagi mereka yang muslim, tidak menyekutukanNya.
Begitulah kira-kira.

Jadi, bagi Anda penikmat karya sastra, terutama novel, kalau ada waktu
luang, baca buku ini, walaupun bergenre novel remaja, lumayan menarik juga,
terutama bagi penggemar teori konspirasi dan penyuka sejarah. Selamat
membaca. []

*Penikmat buku. http://penakayu.co.cc

* *
7.

Ruang Baca] Negeri 5 Menara => buat mbak rini

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Wed Dec 16, 2009 7:30 pm (PST)



mbak rini, aku ijin copas reviewnya ya utk di website flp.. thanks

salam
lia

2009/9/30 Rini <rinurbad@yahoo.com>

>
>
> Penulis: A. Fuadi
> Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
> Tahun : 2009
> Tebal : 416 Halaman
> ISBN : 9780979-22-4861-6
> Harga: Rp 50.000,00
>
> Novel yang berbahan dasar kisah nyata memiliki daya pikat tersendiri.
> Penuturannya tergolong cukup lancar, sudut-sudutnya hidup karena riset yang
> masih tersimpan dalam memori sang pengarang, dan gaya bahasanya mengakrabkan
> penulis dengan pembaca. Demikian pula 'Negeri 5 Menara' yang bersampul indah
> dan dilengkapi peta ini.
>
> Pendidikan adalah topik yang tak pernah habis dikupas dalam fiksi, dan
> itulah kekuatan N5M. Alkisah seorang remaja dari tanah Minang, Alif Fikri,
> bertolak dari kampung halaman untuk menimba ilmu di Pondok Madani.
> Keberangkatannya ini adalah ujung percekcokan alot dengan ibunya, yang
> menghendaki sang putra menjadi cendekiawan muslim nan bermanfaat alih-alih
> belajar di sekolah umum. Pemikiran sang ibu, pula beberapa orang yang
> ditemui Alif dan ayahnya dalam perjalanan, sungguh menggedor karena
> menyatakan betapa sayangnya apabila anak-anak yang disekolahkan di pesantren
> hanya lantaran dipandang `nakal' dan `perlu dibereskan'. Atau karena mereka
> tidak diterima di sekolah umum sehingga pesantren menjadi batu loncatan
> semata. Memprihatinkan.
>
> Kendati Pondok Madani [yang mengambil napas Gontor, tempat pengarang
> belajar bertahun-tahun] merupakan pilihan Alif sendiri, tak urung keresahan
> demi keresahan melandanya. Ia goyang oleh beratnya kurikulum di PM, melihat
> teman-temannya yang seakan terlahir untuk menguasai ilmu agama dan bahasa
> Arab, juga tatkala surat seorang kawan lama sekaligus kompetitor memanaskan
> batin karena mencapai cita-cita yang kerap dicetuskan dahulu yakni berkuliah
> di almamater impian.
>
> Walaupun novel ini berlatar waktu tahun 90-an, jalan cerita tetap asyik
> disantap. Bab demi bab teruntai menarik, hanya sesekali `terpecah' oleh
> langkah maju karakter utama yang telah menjejak masa depan di negeri orang.
> Hal-hal yang dapat direguk dari metode pendidikan Pondok Madani tidak
> sedikit, misalnya menjadikan musim ujian sebagai pesta, pembinaan mental
> oleh ustad ketika seorang siswa melemah tekad belajarnya dan ketegasan bahwa
> prestasi seseorang tidak membuatnya lolos dari hukuman.
>
> Polah remaja yang terkadang ingin melanggar peraturan semata karena
> penasaran, meski rem tidak lupa diinjak, seperti menyangkut nonton film dan
> pergaulan dengan lawan jenis mengundang senyum dan masih berada dalam
> koridor kewajaran. Bahkan kala Alif risau atas tugas sebagai jasus
> [mata-mata] dan tidak ingin menjadi 'whistle blower' yang hanya menunjuk
> serta mencatat kesalahan orang lain, dikemukakanlah argumen masuk akal bahwa
> perbuatan yang tidak baik tak sepatutnya dibiarkan dan efek jera tetap perlu
> dalam pendidikan moril seseorang. Unsur budaya dan tradisi Minang serta
> etnis lain yang dijumput dari perbauran Alif dengan keempat kawan dekatnya
> membuat N5M bertambah renyah.
>
> Mengingat novel yang identik dengan semangat man jadda wa jada ini beraroma
> kisah nyata, tidak mengherankan apabila konflik-konfliknya bersifat jangka
> pendek dan tuntas segera. Flashback yang kadang membingungkan merupakan
> isyarat bahwa pembaca harus mengikuti seluruh sekuelnya untuk mengerti
> keseluruhan pesan. Di samping itu, jika penyuntingan dipercermat sehingga
> tidak ada lagi 'hadits' di sana, 'hadist' di sini, serta pengulangan
> beberapa informasi yang sudah disampaikan di muka, Negeri 5 Menara akan
> semakin cantik dan menjulang.
>
> NB. Terima kasih, Bang Nursalam, telah bersedia direpotkan mencari buku
> ini.
>
> Peace,
> Rinurbad
>
>
>
Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mom Power

Just for moms

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: