Jumat, 13 Mei 2011

[daarut-tauhiid] Kematian Orang Beriman (oleh Ihsan Tandjung)

Oleh Ihsan Tandjung

Kematian Orang Beriman

Keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan
dirinya selalu berada dalam mode *standby *menghadapi kematian. Ia memandang
kematian sebagai suatu keniscayaan. Tidak seperti orang kafir yang selalu
saja berusaha untuk menghindari kematian. Orang beriman sangat dipengaruhi
oleh pesan Nabi shollallahu 'alaih wa sallam yang bersabda:

Úóäú ÃóÈöí åõÑóíúÑóÉó ÞóÇáó ÞóÇáó ÑóÓõæáõ Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö
æóÓóáøóãó

ÃóßúËöÑõæÇ ÐößúÑó åóÇÐöãö ÇááøóÐøóÇÊö íóÚúäöí ÇáúãóæúÊó

*"Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian." (HR
Tirmidzi 2229)*

Sedangkan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Bila
manusia meninggal dunia, maka pada saat itulah ia bangun dari tidurnya."
Subhanallah...! Berarti beliau ingin mengatakan bahwa manusia yang menemui
ajalnya adalah manusia yang justru baru mulai menjalani kehidupan
sebenarnya, sedangkan kita yang masih hidup di dunia ini justru masih "belum
bangun". Sungguh, ucapan ini sangat sejalan dengan firman Allah ta'aala:

æóãóÇ åóÐöåö ÇáúÍóíóÇÉõ ÇáÏøõäúíóÇ ÅöáøóÇ áóåúæñ æóáóÚöÈñ æóÅöäøó ÇáÏøóÇÑó
ÇáúÂóÎöÑóÉó áóåöíó ÇáúÍóíóæóÇäõ áóæú ßóÇäõæÇ íóÚúáóãõæäó

*"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui" (QS Al-Ankabut 64)*

Pantas bilamana Ali radhiyallahu 'anhu pula yang berkata: "Dunia pergi
menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak
akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan
tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada
amal."

Bagaimanakah kematian orang beriman? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu
'alaih wa sallam bersabda:

Úóäú ÞóÊóÇÏóÉó Úóäú ÚóÈúÏö Çááøóåö Èúäö ÈõÑóíúÏóÉó Úóäú ÃóÈöíåö

Úóäú ÇáäøóÈöíøö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÞóÇáó Åöäøó ÇáúãõÄúãöäó
íóãõæÊõ ÈöÚóÑóÞö ÇáúÌóÈöíäö

*"Orang beriman meninggal dengan kening penuh keringat." (HR Ahmad 21886)*

Penulis produktif Aidh Al-Qarni menulis: "Saya menyeru setiap orang tua agar
mengingat kematian. Sadar bahwa dirinya sudah mendekat maut serta tidak
mungkin bisa lari darinya. Jadi, siapkan diri untuk menemui Allah. Karena
itu, sudah sepantasnya ia menjauhi akhir kehidupan yang jelek dan
memperbanyak amal kebaikan sehingga dapat berjumpa dengan Allah ta'aala
dalam keadaan diridhai."

Ambillah keteladanan dari kematian Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu
'anhu. Ia ditikam oleh Abu Lu'luah saat sedang mengimami sholat subuh. Umar
pun jatuh tersungkur bersimbah darah. Dalam keadaan seperti itu ia tidak
ingat isteri, anak, harta, keluarga, sanak saudara atau kekuasaannya. Yang
ia ingat hanyalah "Laa ilaha illallah Muhammad rasulullah, hasbiyallah wa
ni'mal wakil." Setelah itu ia bertanya kepada sahabatnya: "Siapakah yang
telah menikamku?"


"Kau ditikam oleh Abu Lu'luah Al-Majusi." Umar radhiyallahu 'anhu lalu
berkata: "Segala puji bagi Allah ta'aala yang membuatku terbunuh di tangan
orang yang tidak pernah bersujud kepada-Nya walau hanya sekali." Umar pun
(selang beberapa waktu) mati syahid.

Ketika Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam menghadapi sakaratul maut
beliau mengambil secarik kain dan menaruhnya di wajah beliau karena parahnya
kondisi yang beliau hadapi. Lalu beliau berdoa:

áÇ Åáå ÇáÇ Çááå... áÇ Åáå ÇáÇ Çááå... áÇ Åáå ÇáÇ Çááå Åä ááãæÊ áÓßÑÇÊ..

Çááåã ÃÚäí Úáì ÓßÑÇÊ ÇáãæÊ... Çááåã ÎÝÝ Úáí ÓßÑÇÊ ÇáãæÊ

*"Laa ilaha illallah… Laa ilaha illallah… Laa ilaha illalla. Sungguh
kematian itu sangat pedih. Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut.
Ya Allah, ringankanlah sakratul maut itu buatku." (HR Bukhary-Muslim)*
Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan: "Demi Allah, beliau mencelupkan kain
itu ke air lalu meletakkannya di atas wajah beliau seraya berdoa:

Çááøåõãøó ÃóÚöäíöø Úóáìó ÓóßóÑóÇÊö ÇáúãóæÊö

*"Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut."* (Lebih lengkap baca
juga 'Detik - detik Terakhir' yang di posting di milis Tauziyah ini)

Saudaraku, marilah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang
bisa datang kapan saja. Kematian yang sungguh mengandung kepedihan bagi
setiap manusia yang mengalaminya. Hingga kekasih Allah ta'aala saja, yakni
Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam berdoa agar Allah ta'aala ringankan
bagi dirinya sakaratul maut. Tidak ada seorangpun yang tidak bakal merasakan
kepedihan sakratul maut.

ßõáøõ äóÝúÓò ÐóÇÆöÞóÉõ ÇáúãóæúÊö

*"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran 185)*

Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera
bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta'aala sebelum terlambat. Sebab
begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai
penyesalan yang sungguh terlambat.

ÍóÊøóì ÅöÐóÇ ÌóÇÁó ÃóÍóÏóåõãõ ÇáúãóæúÊõ ÞóÇáó ÑóÈøö ÇÑúÌöÚõæäö áóÚóáøöí
ÃóÚúãóáõ ÕóÇáöÍðÇ

ÝöíãóÇ ÊóÑóßúÊõ ßóáøóÇ ÅöäøóåóÇ ßóáöãóÉñ åõæó ÞóÇÆöáõåóÇ æóãöäú æóÑóÇÆöåöãú
ÈóÑúÒóÎñ Åöáóì íóæúãö íõÈúÚóËõæäó

*"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan
yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai
hari mereka dibangkitkan." (QS Al-Mu'minun 99-100)*

Sumber : Eramuslim.com. Jumat, 12/09/2008 02:11 WIB

http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/kematian-orang-beriman.htm


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: