Senin, 12 Oktober 2009

[daarut-tauhiid] Doa Sang Nabi SAW Untuk Yang Sakit

Friday, 09 October 2009


Doa Sang Nabi SAW Untuk Yang Sakit
Senin, 5 Oktober 2009

Úóäú ÚóÇÆöÔóÉó ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåóÇ Ãóäøó ÇáäóøÈöíóø Õóáìóø Çááåõ Úóáóíúåö
æóÓóáóãøó ßóÇäó íóÞõæúáõ áöáúãóÑöíúÖö ÈöÓúãö Çááåö ÊõÑúÈóÉõ ÃóÑúÖöäóÇ
ÈöÑöíúÞóÉö ÈóÚúÖöäóÇ íõÔúÝìó ÓóÞöíúãõäóÇ ÈöÅöÐúäö ÑóÈøöäóÇ ( ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí

" Berkata Ummul Mu'minin Aisyah RA : Sungguh Nabi SAW berdoa untuk yang
sakit ; Dengan Nama Allah , dengan tanah bumi kami, dan air liur di antara
kami, sembuhlah yang sakit dari kami dengan izin Tuhan kami". ( Shahih Al
Bukhari )

ImageAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò¡ æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇúáÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑö¡ ÇúáÍóãúÏõáöáåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäóÇ¡ ÈöÚóÈúÏöåö ÇúáãõÎúÊóÇÑö
ãóäú ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö¡ æóÞóÏú äóÇÏóÇäóÇ¡ áóÈøóíúßó íóÇ ãóäú
ÏóáøóäóÇ æóÍóÏóÇäóÇ¡ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøóãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æóÚóáóì
Âáöåö¡ ÇáúÍóãúÏõáöáåö ÇáøóÐöí ÌóãóÚóäóÇ¡ ÇøóáÐöíú ÃóÍúÖóÑóäóÇ¡ ÇøóáÐöíú ÞóÏú
ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãóøÏò Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøóãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö

Limpahan puji ke hadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha menguasai
kehidupan, Maha menenangkan permukaan bumi dengan pengaturan yang sempurna,
Maha menjadikan setiap kejadian mengandung hikmah-hikmah yang luhur dari
kesempurnaan kelembutan Allah SWT, maka Allah SWT telah berfirman

ãóÇíóÝúÚóáõ Çááåõ ÈöÚóÐóÇÈößõãú Åöäú ÔóßóÑúÊõãú æóÃóãóäúÊõãú æóßóÇäó Çááåõ
ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ ( ÇáäÓÇÁ : 147

" Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan sungguh
Allah Maha berterima kasih, Maha Mengetahui ". ( QS. An Nisa' : 147 )

æóßóÇäó Çááåõ ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ

" Dan sungguh Allah itu Maha berterima kasih kepada hamba-hambaNya dan Maha
mengetahui hamba-hambaNya yang bersyukur "

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Kalimat ini menafikan ( mentiadakan ) musibah yang turun jika jiwa yang
bersyukur timbul dan makmur di suatu wilayah, namun ketika manusia di dalam
ghaflah ( lalai ) berbeda dengan ummat as saabiqah ( ummat terdahulu ),
karena ummat yang terdahulu jika mereka kufur dan dosa maka Allah murka dan
melimpahkan azab. Namun, khusus untuk ummat mulia Sayyidina Muhammad SAW
Jika Allah SWT melihat hambaNya sepi dari majelis zikir, sepi dari majelis
mulia dan selalu dalam ghaflah maka Allah mencabut kenikmatan duniawinya dan
menjadikan kesedihan itu sebagai penggantian untuk keluhuran yang abadi.

Hadirin hadirat..
Walaupun apa yang kau dengar dari penyampaian di media, jangan sampai
mengguncang jiwamu bagaimana dengan kelembutan Allah, sungguh kelembutan
Allah melebihi segala kelembutan, perbuatanNya sangat indah dan tidak sampai
alam pemikiran kita mencapainya. Dia Allah Maha Mulia dan Maha Luhur.
Sungguh pencabutan kenikmatan dunia adalah hal yang remeh dibandingkan bila
digantikan dengan kenikmatan yang abadi. Kita melihat kebakaran, gempa bumi,
banjir, dan lain sebagainya itu bukan hal yang membuat suatu kerusakan
ataupun kehancuran atau ketidakdamaian di muka bumi, tetapi Sang Maha
Pemelihara sedang membenahi dosa-dosa hambaNya, sedang melimpahkan
kelembutannya dan mengikis dosa mereka dan memuliakan mereka. Ada yang wafat
di dalam tenggelam atau banjir atau gempa bumi mereka dalam kelompok
syuhada' (selama mereka muslim). Kita bisa bayangkan manusia yang barangkali
siang dan malam dalam dosa kemudian Allah merenggutnya dengan bencana alam,
Allah mengumpulkannya dengan para syuhada'. Inilah kelembutan Tuhanmu yang
disampaikan oleh Sayyidina Muhammad SAW bahwa salah satu orang yang
tergolong pada kelompok syuhada' di hari kiamat adalah mereka yang wafat
terkena rerobohan, atau orang yang wafat terbakar, atau orang yang wafat
tenggelam. Demikian mereka dimuliakan Allah karena terbunuh oleh alam,
karena wafat sebab alam maka mereka digolongkan para syuhada'.

Hadirin hadirat..

Adakah anugerah yang lebih mulia dari Sang pemilik Anugerah?, bukankah ini
kelembutan?, bukankah ini kasih sayang?, bukankah ini keindahan?. Orang yang
telah wafat di dalam gempa bumi atau di dalam kebakaran atau di dalam banjir
hingga ia tenggelam dan hingga seandainya Allah izinkan mereka hidup kembali
untuk memilih kembali kepada keluarganya atau tetap bersama kelembutan Ilahi
, niscaya mereka akan mengatakan ingin kembali kepada Allah karena sudah
bersama para Syuhada', sudah dalam kemuliaan, dalam keluhuran, dalam
kelompok Muhajirin dan Anshar, dalam kelompok para syuhada' Allah SWT.
Demikian mereka yang wafat, sedangkan mereka yang kehabisan hartanya atau
dalam kesedihan Allah tidak biarkan satu kesedihan pun terkecuali diganjar
dengan penghapusan dosa dan pengangkatan derajat. Demikian riwayat belasan
hadits dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, bahwa tiada satu musibah
pun yang menimpa suatu kaum Muslimin terkecuali itu penghapusan dosa
baginya, walaupun hanya tertusuk duri kecil sedikit saja pedihnya, itupun
sudah Allah SWT jadikan penghapusan dosa, apalagi kalau kesedihan yang
besar. Inilah kelembutan yang Maha lembut membenahi dosa hambaNya, namun
kita tidak menginginkan musibah maka kembalilah kepada janji Rabbul 'Alamin
SWT :

ãóÇíóÝúÚóáõ Çááåõ ÈöÚóÐóÇÈößõãú Åöäú ÔóßóÑúÊõãú æóÃãóäúÊõãú æóßóÇäó Çááåõ
ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ . ( ÇáäÓÇÁ : 147

" Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan sungguh
Allah Maha berterima kasih, Maha Mengetahui ". ( QS. An Nisa' : 147 )

Dalami keluhuran makna kalimat ini :

æóßóÇäó Çááåõ ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ

Syaakiraa ( berterima kasih ), berterima kasih atas apa Rabbi?, siang dan
malam Kau limpahkan kenikmatan pada kami…, kami tidak pernah berjasa padaMu
wahai Allah berterima kasih atas apa wahai Allah?, kita tidak pernah memberi
manfaat pada Allah :

íóÇÚöÈóÇÏöíú Åöäóøßõãú áóäú ÊóÈúáõÛõæúÇ äóÝúÚöíú ÝóÊóäúÝóÚõæúäöíú¡ æóáóäú
ÊóÈúáõÛõæúÇ ÖõÑøöíú ÝóÊóÖõÑøõæúäöíú </B< p>

" Wahai hamba-hambaKu jika kalian berbuat kebaikan sebaik-baiknya itu tidak
akan bisa membawa manfaat bagiKu,dan kejahatan-kejahatanMu tidak akan bisa
mengecohKu atau membuat Aku ( Allah ) rugi " (Shahih Muslim)

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

Demikian Allah SWT berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Muslim :

íóÇÚöÈóÇÏöíú áóæú Ãóäøó Ãóæóøáóßõãú æóÂÎöÑóßõãú æóÅöäúÓóßõãú æóÌöäøóßõãú
ßóÇäõæúÇ Úóáóì ÃóÊúÞóì ÞóáúÈö ÑóÌõáò æóÇÍöÏò ãöäúßõãú ãóÇÒóÇÏó Ðáößó Ýöì
ãõáúßöíú ÔóíúÆðÇ, íóÇÚöÈóÇÏöíú áóæú Ãóäøó Ãóæøóáóßõãú æóÂÎöÑóßõãú
æóÅöäúÓóßõãú æóÌöäóøßõãú ßóÇäõæúÇ Úóáóì ÃóÝúÌóÑö ÞóáúÈö ÑóÌõáò æóÇÍöÏò
ãöäúßõãú ãóÇäóÞóÕó Ðáößó ãöäú ãõáúßöíú ÔóíúÆðÇ

" Wahai hamba-hambaKu, jika kalian berkumpul seluruh jin dan manusia yang
pertama dan terakhir semuanya baik, bertakwa, beriman, shalih tidak satupun
berbuat dosa, tidak bertambah dari kerajaanKu sedikitpun. Wahai
hamba-hambaKu jika kalian semua dalam sifat jahat, buruk, pendosa, berbuat
kehinaan, maka tidak berkurang dari kerajaanKu sedikitpun". (Shahih Muslim)

Kerajaan Allah tidak bertambah dan berkurang sedikitpun dari amal baik kita
dan keburukan kita. Maka apa makna kalimat :

ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ

" Maha Berterima kasih dan Maha Mengetahui ",

Berterima kasih atas apa wahai Allah?, Allah berterima kasih kepada hambaNya
yang bersyukur yang ingin dekat kepadaNya, padahal Allah tidak butuh
hambaNya, tidak butuh dosa dan pahalanya, Allah tidak rugi dengan dosa
hambaNya tidak beruntung dengan pahala hambaNya, namun Allah dengan
kelembutannya berfirman :

æóßóÇäó Çááåõ ÔóÇßöÑðÇ ÚóáöíúãðÇ

Allah itu maha membalas jasa , maha berterima kasih kepada hamba yang mau
dekat kepadaNya. Maha berterima kasih menghargai keinginan dan ibadah
hambaNya, maha berterima kasih kepada hamba yang mau dekat padaNya, siapa
dia?, Maha Raja langit dan bumi..

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

Kalau seorang pengemis, ada orang kaya mau dekat dengannya maka ia berterima
kasih banyak, kamu orang kaya raya sedangkan saya pengemis tapi kau mau
dekat dengan saya itu penghargaan besar, itu tentunya demikian. Atau rakyat
barangkali pada pimpinannya, sang pemimpin datang kepadanya tentu ia akan
berterima kasih. Namun apa maknanya Rabbul 'Alamin berterima kasih kepada
hamba pendosa? namun demikianlah Sang Maha lembut merendahkan diriNya kepada
hambaNya agar hamba memahami kelembutannya, agar mereka mau memahami kasih
sayangnya, agar mereka mau kembali bersyukur kepadaNya, dan Allah membalas
syukurnya.

áóÆöäú ÔóßóÑúÊõãú áóÃóÒöíúÏóäóøßõãú æóáóÆöäú ßóÝóÑúÊõãú Åöäøó ÚóÐóÇÈöíú
áóÔóÏöíúÏñ ( ÅÈÑÇåíã : 7

" Jika kalian bersyukur niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi
jika kalian mengingkari maka sungguh azabKu sangat berat " . ( QS. Ibrahim :
7 )

Kalau seandainya kita bersyukur Allah tambah kenikmatannya, semakin
bersyukur maka makin bertambah kenikmatannya, makin kita lupa maka akan
datang musibah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Jadi, saudara-saudara kita yang terkena musibah itu, secara lahiriyah mereka
rugi dan sedih, tapi hakikatnya mereka dalam kemuliaan, dalam anugerah
besar. Yang mesti direnungkan yang dilupakan sebagian besar muslimin adalah
melihat mereka yang terkena musibah risau tanpa peduli justru musibah yang
paling besar adalah dosa, musibah yang paling besar adalah kemurkaan Allah.
Barangkali ada (kemurkaan Allah/dosa) diantara kenikmatan orang-orang yang
dalam kenikmatan, (namun) yang dalam kesedihan sedang dikasih sayangi Allah.
Namun kita juga perlu berfikir bahwa limpahan kegelapan dosa itu adalah
musibah terbesar karena membawa kehinaan yang abadi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Ini musibah lebih besar daripada bencana alam, (lebih besar) dari hari
kiamat karena kiamat setelah beberapa saat selesai, tapi musibah kemurkaan
Allah abadi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Jeritan abadi, rintihan abadi, kepedihan abadi, kehinaan abadi, kesakitan
abadi, apakah ini tidak disebut musibah? Apakah muslimin tidak
merenungkannya? Apakah muslimin menganggap musibah sana sini padahal dirinya
dalam musibah besar terancam kepada jurang kehinaan yang kekal.

Maka oleh sebab itulah kita kembali dengan kehadiran kita di majelis ini
kita bertafakkur. Musibah disana sini, kita doakan mereka yang wafat semoga
dikumpulkan bersama para syuhada', mereka yang kehilangan hartanya semoga
diganti dengan pengampunan dan kemakmuran dunia dan akhirah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Allah SWT berfirman di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Al Bukhari dan
lainnya :

ÃóäóÇ ÚöäúÏó Ùóäøö ÚóÈúÏöíú Èöíú ÝóáúíóÙõäóø Èöíú ãóÇ ÔóÇÁó

" Aku bersama prasangka hambaKu, maka berprasangkalah kepadaKu"

Bagaimana sangka mu terhadap Allah, kalau sangkamu seandainya Allah itu
tidak mau memaafkan dosa, maka bisa jadi seperti itu, tapi jika kau
berprasangka baik dengan kalimat yang suci dan keluhuran jiwa bahwa Sang
Maha Pemaaf selalu memaafkan dan tiada bosan menerima taubat. Sampai kapan
Allah SWT itu bisa menerima taubat? Dosa lagi taubat lagi, dosa lagi taubat
lagi dosa lagi, bukankah itu mempermainkan Allah? (jika hal itu terlintas
maka) Itu adalah dari kedangkalan pemahaman kita tentang kasih sayang Allah
SWT. Allah Maha berkasih sayang, Allah Maha Mengetahui, firman Allah SWT di
dalam hadits qudsi:

íóÇÚöÈóÇÏöíú Åöäóøßõãú ÊõÎúØöÆõæúäó ÈöÇáøóáíúáö æóÇáäøóåóÇÑö æóÃóäóÇ
ÃóÛúÝöÑõ ÇáÐøõäõæúÈó ÌóãöíúÚðÇ ÝóÇÓúÊóÛúÝöÑõæúäöí ÃóÛúÝöÑú áóßõãú

" Wahai hambaKu sesungguhnya kamu melakukan perbuatan dosa di waktu siang
dan malam dan Aku ( Allah ) mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah
ampun kepadaKu pasti Aku mengampuni kamu "

Hadirin hadirat…
Allah maha tahu kita ini digoda oleh iblis dan syaitan, banyak sekali amal
pahala kita dan keinginan kita berbuat baik sudah taubat, sudah dalam
keadaan suci dan mulia, tapi dikecoh syaitan lagi, bukan seratus persen dari
keinginannya (untuk berbuat dosa lagi), tapi dikecoh oleh syetan. Oleh sebab
itu, Allah juga tidak bosan-bosannya mengampuni sebagaimana syetan tidak
bosan-bosannya menggoda, kalau Allah SWT bosan mengampuni maka menanglah
syetan meluluh lantahkan ummat Sayyidina Muhammad SAW. Maka karena syetan
tidak berhenti menggoda,melihat hambaNya sudah tobat malah ingin digoda
lagi, maka Allah siapkan pengampunan lagi, digoda lagi dikecoh lagi hambaKu,
ia tobat lagi Ku ampuni lagi, ayo syetan mau sampai kemana perbuatanmu!

Oleh sebab itu Rabbul 'Alamin Yang Maha Lembut tidak akan berhenti
melimpahkan kemuliaan taubat bagi hamba-hambaNya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Sampailah kita pada hadits mulia ini, dimana Rasul SAW menunjukkan kemuliaan
pada semua yang ada di alam semesta ini mengandung keberkahan, tanah bumi,
air liur. Rasul SAW mengobati orang sakit dengan menaruhkan ibu jarinya di
lidahnya seraya berdoa :

ÈöÓúãö Çááåö ÊõÑúÈóÉõ ÃóÑúÖöäóÇ ÈöÑöíúÞóÉö ÈóÚúÖöäóÇ íõÔúÝìó ÓóÞöíúãõäóÇ
ÈöÅöÐúäö ÑóÈøöäóÇ

(Bismillah/Demi Nama Allah dg Tanah Bumi Kami, dengan air liur sebagian dari
kami, sembuhlah yg sakit dari kami, dengan izin Tuhan Kami)

Lantas menempelkan ibu jarinya di lidahnya, kemudian menyentuhkannya ke bumi
lalu mengusapkannya pada yang sakit.

Hadirin hadirat…
Hujjatul Islam wa barakatl anam Al Imam An Nawawy di dalam Fathul Bari
bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna, bahwa tanah itu mempunyai
kemuliaan penyembuh, kenapa Sang Nabi menyentuhkan ke tanah, karena asal
muasal manusia dari tanah, dan disentuhkan pula pada air liur, ada apa
dengan air liur, air liur yang sudah di lewati doa dan zikir itu mulia dan
bisa membawa keberkahan, karena ucapan beliau :

ÈöÑöíúÞóÉö ÈóÚúÖöäóÇ

" Dengan air liur sebagian dari kami ", lalu disentuhkan ke bumi kemudian
diusapkan, itu untuk menyembuhkan. Makna dari hadits ini kita (saya)
sampaikan adalah semua yang ada di alam ini jika disentuh dengan kemuliaan
mengandung keberkahan dan kemuliaan. Demikian pula Al Imam An Nawawy
Hujjatul Islam wabarakatul Anam menjelaskan di dalam syarah An Nawawiyah di
dalam Shahih Muslim, bahwa bertabarruk dan mengambil barakah dari bekas
sentuhan para shalihin adalah hal yang mustahab fiihi ( dianjurkan ) dan ini
adalah salah satu dalilnya. Jadi, hadirin hadirat..ketika air minta di
doakan tidak harus pada shalihin, semua muslim juga bisa mendoakan air.
Doakan untuk sahabatmu yang sedang sakit, untuk sahabatmu yang sedang
terkena musibah doakan air dengan surah Al Fatihah, boleh tidak? Boleh,
siapapun boleh tidak harus para shalihin, tidak harus para ulama' tapi kalau
para ulama' atau para shalihin tentunya afdhal.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Hal seperti ini adalah hal yang mulia dan terbukti dalam ilmu pengetahuan.
Tentunya sering kita dengar bahwa Prof. Massaro Emoto yang ketika meneliti
air itu berubah menurut emosi orang yang di dekatnya, kalau dilihat dengan
mikroskop dg skala tertentu air yang dekat dengan orang yang sedang marah
atau mencaci maki maka air itu berubah wujudnya menjadi buruk, sebaliknya
jika orang berhati senang, tenang dan damai maka air itu akan berubah
wujudnya menjadi lebih indah jika dilihat dengan mikroskop dengan skala
tertentu. Hal ini dengan emosi kita air bisa berubah, lebih-lebih lagi
dengan doa kalimatullah al 'ulya (Al Ulya : Luhur dan Mulia).

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Demikian indahnya sunnah Nabi kita Muhammad SAW, dan kelembutan Allah SWT
itu mencapai untuk seluruh makhlukNya, bukan hanya manusia tapi seluruh
makhlukNya diperhatikan dan dilihat oleh Allah SWT.

Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, diceritakan oleh Sayyidina Muhammad
SAW ketika salah seorang nabi dari Bani Israil yang sedang duduk di bawah
pohon, maka ia digigit seekor semut, seekor semut menyakitinya, nabi itu
bangun dari tempat duduknya dan memerintah rakyatnya untuk membongkar sarang
semut itu dan membakarnya, karena perbuatannya benar secara syariah, kenapa
benar? karena semua hewan yang yang mengganggu manusia halal dibunuh, namun
kita lihat bagaimana teguran Allah kepada Sang Nabi bersama nabi itu, ini
bukan Nabi Muhammad tapi nabi yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW
seorang nabi sebelum beliau. Maka Allah mengirim Jibril dan menegur nabi itu
seraya berkata :

ÝóåóáÇóø äóãúáóÉñ æóÇÍöÏóÉñ

" Bukankah cuma seekor semut saja? " yang berbuat kenapa dibakar semuanya.

Seekor semut pun diperhatikan oleh Allah SWT nasibnya, satu yang berbuat
kenapa semuanya di bunuh??, demikian teguran Ilahi. Al Imam Ibn Hajar di
dalam fathul baari menjelaskan bahwa perbuatan sang nabi itu benar, karena
secara syariah semua hewan yang membahayakan manusia boleh dibunuh, tapi
adalah didikan kelembutan dari Ilahi khusus untuk nabi itu untuk memberi
pelajaran pula kepada kita bahwa bagaimana lembutnya Allah SWT pada seluruh
makhlukNya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian sayangnya Allah kepada makhlukNya, maka oleh sebab itulah ketika
seseorang menyadari bahwa ia itu milik Allah maka tentunya adakah yang lebih
sayang dari Sang Pemilik, kita kalau punya barang mana yang lebih sayang
pemiliknya atau orang lain yang meminjam, tentu pemiliknya yang lebih sayang
karena miliknya.

Hadirin hadirat yang dimuliakn Allah..
Ketika seseorang mengontrak sebuah rumah misalnya, yang mengontrak
barangkali tidak terlalu mengurus, tapi pemiliknya?, lihat celah sedikit
saja di rumahnya ia akan repot, kenapa? Karena ia yang memilikinya, demikian
terlebih dan lebih lagi Rabbul 'Alamin terhadap diri kita, semua musibah itu
penghapusan dosa namun Allah sudah berfirman :

æóãóÇ ßóÇäó Çááåõ ãõÚóÐøöÈóåõãú æóåõãú íóÓúÊóÛúÝöÑõæúäó . ( ÇáÃäÝÇá : 33 )

" Dan tidaklah Allah akan menghukum mereka , selama mereka memohon
pengampunan". ( QS. Al Anfal : 33 )

Ini untuk kita, kalau di masa Sang Nabi Allah berfirman :

æóãóÇ ßóÇäó Çááåõ áöíõÚóÐøöÈóåõãú æóÃóäúÊó Ýöíúåöãú . ( ÇáÃäÝÇá : 33 )

" Dan Allah tidak akan menghukum mereka selama engkau ( Muhammad ) berada
diantara mereka". ( QS. Al Anfal :33 )

Kaum musyrikin, kuffar quraisy, pembantai Nabi, penjahat yang merusak dan
menyiksa Nabi sejahat apapun, selama engkau (Muhammad) masih di antara
mereka maka tidak ada siksaan bagi mereka Rahamatan Lil'alamin. Demikian
pula jika cinta Sang Nabi yang ada di dalam jiwa kita maka jauh musibah dari
kita, maka makmurkan majelis zikir dan majelis ta'lim maka jauhlah musibah
dari kita insyaallah. Bukan hal yang mustahil kalau Jakarta terus dipenuhi
dosa dan kesalahan musibah datang di Jakarta lebih besar dari musibah di
tempat lainnya, lebih dahsyat dari tsunami di Aceh, lebih dahsyat dari gempa
di Sumatera Barat, lebih dahsyat dari gempa di Jogjakarta tidak mustahil,
namun barangkali karena banyaknya majelis zikir dan makmur, maka Allah SWT
menyingkirkan banyak musibah, sungguh kalau tidak barangkali Jakarta ini
sudah dipendam oleh Allah SWT karena Jakarta ini sudah lebih daripada 100 cm
di bawah permukaan laut, karena Jakarta ini sudah landai di bawah laut
sedikit saja tergenang air laut sudah menenggelamkan seluruh Jakarta.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Namun Allah SWT telah berfirman :

æóãóÇ ßóÇäó Çááåõ áöíõÚóÐöøÈóåõãú æóåõãú íóÓúÊóÛúÝöÑõæúäó

" Dan tidaklah Allah akan menghukum mereka , selama mereka memohon
pengampunan". ( QS. Al Anfal : 33 )

Di riwayatkan dalam riwayat yang tsiqah bahwa Allah ingin menurunkan suatu
musibah pada suatu kaum, maka Allah melihat mereka memakmurkan masjid,
mereka beristighfar, mereka berzikir, mereka berdoa maka Allah singkirkan
musibah itu daripada mereka dipindahkan ke tempat lain oleh Allah SWT.

Kita bermunajat kepada Allah SWT agar Allah SWT terus membangun jiwa
muslimin muslimat yang dengan terhindar dari segala musibah dan dosa ,
saudara-saudara kita sebagian peduli berangkat ke sana untuk membantu yang
disana, silahkan bagi-bagi tugas . Kita Majelis Rasulullah membenahi jiwa
agar musibah itu tidak terulang, karena jika jiwa tidak dibenahi musibah
akan semakin banyak. Hadirin..kita bermunajat memanggil nama yang maha
luhur, Wahai Rabbi benahi keadaan muslimin muslimat, benahi keadaan muslimin
muslimat di bumi Jakarta dan di seluruh wilayah Indonesia, dan seluruh
wilayah barat dan timur. Dan juga kita berdoa semoga Allah SWT menerangi
jiwa kita dengan cahaya keimanan, dengan cahaya keluhuran , dengan cahaya
keindahan. Wahai Yang Maha Indah, terbitkan keindahanMu di dalam sanubari
kami, terbitkan keindahan cahayaMu di dalam jiwa, hingga kami selalu enggan
berbuat maksiat dan selalu semangat berbuat pahala. Ya Rahman Ya Rahim kami
memanggil namaMu yang dalam memanggil namaMu itu terbuka beribu-ribu rahmat
dan kebahagian, tersingkir beribu-ribu musibah, sebagaimana sabda Nabi Mu
Muhammad SAW riwayat Shahih Muslim :

áóÇÊóÞõæúãõ ÇáÓøóÇÚóÉõ ÍóÊøóì áóÇ íõÞÇóáõ Ýöí ÇúáÃóÑúÖö : Çááåõ Çááåõ

" Tiada akan datang hari kiamat selama masih ada di muka bumi yang memanggil
nama ALLAH, ALLAH" (Shahih Muslim)

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Kiamat itu musibah terbesar jauh lebih dahsyat dari gempa bumi, dari
kebakaran, dari banjir, dari angin puyuh dan lain sebagainya, namun itu reda
dengan bibir dan jiwa yang memanggil nama ALLAH, ALLAH. Hadirin
hadirat..sebuah nama yang maha berwibawa yang dengan itu redalah segala
musibah dan kesulitan dalam diri kita, dalam masyarakat kita, dalam bumi
kita.

ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ...

(Katakanlah bersama-sama..)

íóÇ Çááåú íóÇ Çóááåú íóÇ Çááåú...íóÇ Çááåõ íóÇ ÑóÍúãóäõ íóÇ
ÑóÍöíúãõ...áóÇÅöáåó ÅöáøóÇ Çááå... ãõÍóãóøÏñ ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáóøì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáóøãó

Hadirin hadirat…demikian kita juga berdoa semoga kebahagiaan dan kemuliaan
selalu berlimpah kepada As Syaikh Muhammad Abdullah dari Sidney Australia
dan semoga perjuangan dakwahnya di Australia dan wilayah lainnya dilimpahi
keberkahan dan pertolongan dari Allah SWT, serta guru kita Al Habib Hud bin
Muhammad Bagir Al Atthas, guru kita Al Habib Alwi bin Yahya, guru kita Al
Habib Ibrahim Aidid semoga selalu dalam rahmat dan keberkahan Allah SWT. Dan
kita ucapkan terimakasih juga kepada personil pengamanan dari POLRES Jakarta
Selatan dan POLDA METROJAYA yang turut mengamankan semoga dalam rahmat dan
keberkahan dari Allah SWT.

Hadirin hadirat…
Mengenai kaum nisa' yang tidak diizinkan oleh walinya untuk hadir di
majelis, hadir ke majelis tentunya kalau seandainya diizinkan oleh walinya ,
kalau tidak di izinkan oleh ayah bundanya maka mana yang harus dipilih?,
patuhi cinta rasul SAW atau cinta ayah bunda? Cinta Rasul SAW tentunya…,
tapi Rasul memerintahkan kita untuk bakti kepada ayah bunda, jadi kalau
misalnya seseorang merasa aku mencintai Rasul SAW melebihi ayah bundaku aku
barangkali harus hadir majelis, ingat! Rasulullah SAW mengajarkan bakti
kepada ayah bunda. Jadi kalau misalnya mau hadir majelis dilarang kau tetap
ikuti ayah bundamu, kau mendapatkan taat kepada ayah bunda juga mendapatkan
cinta Rasulullah SAW, makanya banyak satu pahala cintanya kepda Rasul SAW,
kenapa karena Rasulullah memerintahkan taat kepada ayah bunda, kedua pahala
bakti kepada ayah bunda itu pahal jihad fi sabilillah, lantas yang ketiga
mendapatkan pahala kehadiran di majelis walaupun tidak hadir, karena niatnya
mau hadir tidak bisa hadir karena dilarang orang tua. Tetap patuhi orang
tuamu, berlemah lembut pada ayah bunda, Allah akan buka hati mereka dalam
waktu dekat insya Allah untuk bisa hadir ke majelis bersama ayah bundamu
insya Allah. Pertanyaan juga muncul tentang ziarah nisa' ke makam, ziarah
nisa diperbolehkan riwayat Shahih Al Bukhari, Rasul SAW melewati sebuah
kuburan dan melihat seorang wanita yang menangis di kuburan maka Rasul SAW
berkata :

ÇöÊøóÞöí Çááåó æóÇÕúÈöÑöíú

" Bertakwalah kepada Allah dan sabarlah "

Rasul SAW tidak mengusirnya dari makam, jadi boleh-boleh saja wanita
berziarah ke makam.

Hadirin hadirat…kaum nisa' (nisa : wanita) ke majelis malam selasa, memang
sebenarnya saya juga merasa sebaiknya kaum nisa' hadir di majelis nisa, yang
insya Allah majelis nisa' ada di markas Majelis Rasulullah setiap minggu
sore jam 14.30 sampai selesai. Tapi kalau mau hadir di majelis malam,
tentunya kalau diizinkan oleh walinya maka saya tidak bisa berbuat apa-apa
kalau walinya mengizinkan, hak saya apa mau melarang nisa hadir ke majelis
kalau ayah bundanya mengizinkan. Jadi izin kepada ayah bunda, kalau
diizinkan hadir, kalau tidak, (maka) dapat pahala majelis dan dapat pahala
kemuliaan cinta kepada ayah bunda dan cinta kepada Rasulullah SAW, demikian
hadirin hadirat..jadi majelis nisa yang mau hadir tafaddhal (silahkan)
setiap minggu sore di markas kita. Dan juga mengenai sms semakin banyak yang
masuk kepada saya, makin hari juga semakin banyak sampai lebih dari 2000 sms
setiap harinya maka bagaimana menjawabnya, jadi kalau seandainya semakin
hari semakin sedikit yang dijawab bukannya ingin mengecewakan, tapi karena
kemampuannya tidak ada untuk menjawab semuanya, oleh sebab itu saya mohon
maaf tapi semua sms saya baca, namun tidak semuanya saya mampu membalasnya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Kita akhiri majelis ini dengan kalimah talqin oleh guru kita Fadhilah As
Sayyid Ad Da'i ilallah Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas dan doa
penutup, tafaddhal.

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: