Senin, 05 Oktober 2009

[daarut-tauhiid] [RASUL] halus, lemah lembut, dan sabaR

Assalamu'alaikum..

Do™ | Sunting<http://orido.wordpress.com/wp-admin/post.php?action=edit&post=778>

*[image: Allahumma shalli 'alaa Muhammad...]**Muhammad itu adalah utusan
Allah dan ORang-ORang yang beRsama dengan dia adalah keRas teRhadap
ORang-ORang kafiR, tetapi beRkasih sayang sesama meReka. Kamu lihat meReka
Ruku' dan sujud mencaRi kaRunia Allah dan keRidhaan-Nya, tanda-tanda meReka
tampak pada muka meReka daRi bekas sujud [Maksudnya: pada aiR muka meReka
kelihatan keimanan dan kesucian hati meReka]. Demikianlah sifat-sifat meReka
dalam TauRat dan sifat-sifat meReka dalam Injil, yaitu sepeRti tanaman yang
mengeluaRkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besaRlah dia dan tegak luRus di atas pOkOknya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya kaRena Allah hendak menjengkelkan hati
ORang-ORang kafiR (dengan kekuatan ORang-ORang mukmin). Allah menjanjikan
kepada ORang-ORang yang beRiman dan mengeRjakan amal yang saleh di antaRa
meReka ampunan dan pahala yang besaR. [QS. Al Fath (48), ayat 29]*

MeRampas dan mengambil hak ORang lain dengan paksa meRupakan ciRi
ORang-ORang zhalim dan jahat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
memancangkan pOndasi-pOndasi keadilan dan pembelaan bagi hak setiap ORang
agaR mendapatkan dan mengambil haknya yang diRampas. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah menjalankan kaidah teRsebut demi kebaikan
dan semata-mata untuk jalan kebaikan dengan bimbingan kaRunia yang telah
Allah cuRahkan beRupa peRintah dan laRangan. Kita tidak peRlu takut adanya
kezhaliman, peRampasan, pengambilan dan pelanggaRan hak di Rumah beliau.

'Aisyah Radhiyallahu 'anha menutuRkan:
"*Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak peRnah sama sekali memukul
seORang pun dengan tangannya kecuali dalam Rangka beRjihad di jalan Allah.
Beliau tidak peRnah memukul pelayan dan kaum wanita. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak peRnah membalas suatu aniaya yang ditimpakan ORang
atas diRinya. Selama ORang itu tidak melanggaR kehORmatan Allah Namun, bila
sedikit saja kehORmatan Allah dilanggaR ORang, maka beliau akan membalasnya
semata-mata kaRena Allah*." (HR. Ahmad)

'Aisyah Radhiyallahu 'anha mengisahkan: "*Suatu kali aku beRjalan beRsama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengenakan kain najRan yang
tebal pinggiRannya. Kebetulan beliau beRpapasan dengan seORang ARab badui,
tiba-tiba si ARab badui tadi menaRik dengan keRas kain beliau itu, sehingga
aku dapat melihat bekas taRikan itu pada leheR beliau. teRnyata taRikan tadi
begitu keRas sehingga ujung kain yang tebal itu membekas di leheR beliau. Si
ARab badui itu beRkata: "Wahai Muhammad, beRikanlah kepadaku sebagian yang
kamu miliki daRi haRta Allah!" Beliau lantas menOleh kepadanya sambil
teRsenyum lalu mengabulkan peRmintaannya.*" (Muttafaq 'alaih)

Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baRu kembali daRi pepeRangan
Hunain, bebeRapa ORang ARab badui mengikuti beliau, meReka meminta bagian
kepada beliau. MeReka teRus meminta sampai-sampai beliau teRdesak ke sebuah
pOhOn, sehingga jatuhlah selendang beliau, ketika itu beliau beRada di atas
tunggangan. Beliau lantas beRkata:
"*Kembalikanlah selendang itu kepadaku, Apakah kamu khawatiR aku akan
beRlaku bakhil? Demi Allah, seadainya aku memiliki unta-unta yang meRah
sebanyak pOhOn 'Udhah ini, niscaya akan aku bagikan kepadamu, kemudian
kalian pasti tidak akan mendapatiku sebagai seORang yang bakhil, penakut
lagi pendusta.*" (HR. Al-Baghawi di dalam kitab SyaRhus Sunnah dan telah
dinyatakan shahih Oleh Syaikh Al-Albani)

MeRupakan bentuk taRbiyah dan ta'lim yang paling jitu dan indah adalah
beRlaku lemah lembut dalam segala peRkaRa, dalam mengenal maslahat dan
menOlak mafsadat.

KecembuRuan yang dimiliki paRa sahabat telah mendOROng meReka untuk
menyanggah setiap melihat ORang yang keliRu dan teRgelinciR dalam kesalahan.
MeReka memang beRhak melakukan hal itu! Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang lembut dan penyantun melaRang meReka melakukan sepeRti itu,
kaRena ORang itu (pelaku kesalahan itu) jahil atau kaRena mudhaRat yang
timbul dibalik itu lebih besaR. Tentu saja, peRilaku Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lebih utama untuk diteladani.

Abu HuRaiRah Radhiallahu anhu menceRitakan: "Suatu ketika, seORang ARab
Badui buang aiR kecil di dalam masjid (tepatnya di sudut masjid).
ORang-ORang lantas beRdiRi untuk memukulinya. Namun Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memeRintahkan: "*BiaRkanlah dia, siRamlah aiR kencingnya
dengan seembeR atau segayung aiR. Sesungguhya kamu ditampilkan ke
tengah-tengah umat manusia untuk membeRi kemudahan bukan untuk membuat
kesukaRan.*" (HR. Al-BukhaRi)

*KesabaRan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menyebaRkan dakwah
layak menjadi mOtivasi bagi kita untuk meneladaninya. Kita wajib beRjalan di
atas manhaj (metOde) beliau di dalam beRdakwah semata-mata kaRena Allah
tanpa membela kepentingan pRibadi.*

'Aisyah Radhiyallahu 'anha peRnah beRtanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam : "*Apakah ada haRi yang engkau Rasakan lebih beRat
daRipada haRi pepeRangan Uhud?*" beliau menjawab:
"Aku telah mengalami beRbagai peRistiwa daRi kaummu, yang paling beRat
kuRasakan adalah pada haRi 'Aqabah, ketika aku menawaRkan dakwah ini kepada
Abdu Yalail bin Abdi Kalaal namun dia tidak meRespOn keinginanku. Akupun
kembali dengan wajah kecewa. Aku teRus beRjalan dan baRu teRsadaR ketika
telah sampai di QORnuts Tsa'alib (sebuah gunung di kOta Makkah). Aku
tengadahkan wajahku, kulihat segumpal awan tengah memayungiku. Aku
peRhatikan dengan saksama, teRnyata Malaikat JibRil alaihissalam ada di
sana. Lalu ia menyeRuku: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala telah
mendengaR ucapan kaum-mu dan bantahan meReka teRhadapmu. Dan aku telah
mengutus malaikat pengawal gunung kepadamu supaya kamu peRintahkan ia sesuai
kehendakmu. Kemudian malaikat pengawal gunung itu membeRi salam kepadaku
lalu beRkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah Subhanahu wata'ala telah
mendengaR ucapan kaummu dan bantahan meReka teRhadapmu, dan aku adalah
malaikat pengawal gunung, Allah Subhanahu wata'ala telah mengutusku kepadamu
untuk melaksanakan apa yang kamu peRintahkan kepadaku. SekaRang, apakah yang
kamu kehendaki? jika kamu menghendaki agaR aku menimpakan kedua gunung ini
atas meReka, niscaya aku lakukan!" Beliau menjawab: "*Tidak, justRu aku
beRhaRap semOga Allah Subhanahu wata'ala mengeluaRkan daRi tulang sulbi
meReka ketuRunan yang menyembah Allah Subhanahu wata'ala semata dan tidak
mempeRsekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.*" (Muttafaq 'alaih)

Pada haRi ini, seRing kita lihat sebagian ORang yang beRsikap teRbuRu-buRu
dalam beRdakwah. BeRhaRap dapat segeRa memetik hasil. Hanya membela
kepentingan pRibadi yang justRu hal itu meRusak dakwah dan mengOtORi
keikhlasan. Oleh sebab itu, beRapa banyak kelOmpOk-kelOmpOk dakwah yang
gagal kaRena individu-individunya tidak memiliki kesabaRan dan ketabahan!

Setelah beRsabaR dan beRjuang selama beRtahun-tahun, baRulah teRwujud apa
yang dicita-citakan Rasulullah

Dalam sebuah syaiR disebutkan:

*Bagaimanakah mungkin dapat diimbangi
seORang insan teRbaik yang hadiR di muka bumi.
Semua ORang yang teRpandang tidak akan mampu mencapai ketinggian deRajatnya.
Semua ORang yang mulia tunduk di hadapannya.
PaRa penguasa TimuR dan BaRat Rendah di sisi-nya. *

Abdullah bin Mas'ud Radhiallaahu anhu mengungkapkan: "*Sampai sekaRang masih
teRlintas dalam ingatanku saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengisahkan seORang Nabi yang dipukul kaumnya hingga beRdaRah. Nabi teRsebut
mengusap daRah pada wajahnya seRaya beRdOa:
"Ya Allah, ampunilah kaumku! kaRena meReka kaum yang jahil."* (Muttafaq
'alaih)

Pada suatu haRi ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tengah
melayat satu jenazah, datanglah seORang Yahudi beRnama Zaid bin Su'nah
menemui beliau untuk menuntut utangnya. Yahudi itu menaRik ujung gamis dan
selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis.
Dia beRkata: "*Ya Muhammad, lunaskanlah utangmu padaku*!" dengan nada yang
kasaR.
Melihat hal itu UmaR Radhiallahu'anhu pun maRah, ia menOleh ke aRah Zaid si
Yahudi sambil mendelikkan matanya seRaya beRkata: "*Hai musuh Allah, apakah
engkau beRani beRkata dan beRbuat tidak senOnOh teRhadap Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di hadapanku!" Demi Dzat Yang telah mengutusnya
dengan membawa Al-Haq, seandainya bukan kaRena menghindaRi teguRan beliau,
niscaya sudah kutebas engkau dengan pedangku*!"

SementaRa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempeRhatikan Reaksi UmaR
Radhiallaahu anhu dengan tenang. Beliau beRkata:
"*Wahai UmaR, saya dan dia lebih membutuhkan peRkaRa yang lain (nasihat).
Yaitu engkau anjuRkan kepadaku untuk menunaikan utangnya dengan baik, dan
engkau peRintahkan dia untuk menuntut utangnya dengan caRa yang baik pula.
Wahai umaR bawalah dia dan tunaikanlah haknya seRta tambahlah dengan dua
puluh sha' kuRma*."

Melihat UmaR Radhiallahu anhu menambah dua puluh sha' kuRma, Zaid si Yahudi
itu beRtanya: "*Ya UmaR, tambahan apakah ini*?
UmaR Radhiallahu anhu menjawab: "*Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memeRintahkanku untuk menambahkannya sebagai ganti kemaRahanmu*!"
Si Yahudi itu beRkata: "*Ya UmaR, apakah engkau mengenalku?*"
"Tidak, lalu siapakah Anda?" UmaR Radhiallahu'anhu balas beRtanya. "Aku
adalah Zaid bin Su'nah" jawabnya. "*Apakah Zaid si pendeta itu?*" tanya UmaR
lagi.
"*BenaR*!" sahutnya.
UmaR lantas beRkata: "*Apakah yang mendOROngmu beRbicaRa dan beRtindak
sepeRti itu teRhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam* ?
Zaid menjawab: "*Ya UmaR, tidak satupun tanda-tanda kenabian kecuali aku
pasti mengenalinya melalui wajah beliau setiap kali aku memandangnya.
Tinggal dua tanda yang belum aku buktikan, yaitu: apakah kesabaRannya dapat
memupus tindakan jahil, dan apakah tindakan jahil yang ditujukan kepadanya
justRu semakin menambah kemuRahan hati-nya?" Dan sekaRang aku telah
membuktikannya. Aku beRsaksi kepadamu wahai UmaR, bahwa aku Rela Allah
Subhanahu wata'ala sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad
sebagai nabiku. Dan Aku beRsaksi kepadamu bahwa aku telah menyedekahkan
sebagian haRtaku untuk umat Muhammad* .
UmaR beRkata: "*Ataukah untuk sebagian umat Muhammad Shallallahu'alaihi
wasallam saja? sebab haRtamu tidak akan cukup untuk dibagikan kepada seluRuh
umat Muhammad *."
Zaid beRkata: "*Ya, untuk sebagian umat Muhammad* . Zaid kemudian kembali
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menyatakan kalimat
syahadat "*Asyhadu al Laa Ilaaha Illallaahu, wa Asyhadu Anna Muhammadan
Abduhu wa Rasuuluhu*". Ia beRiman dan membenaRkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ." (HR. Al-Hakim dalam kitab MustadRak dan
menshahihkannya).

CObalah peRhatikan dialOg yang panjang teRsebut, sebuah pendiRian dan
kesudahan yang mengesankan. SemOga kita dapat meneladani junjungan kita nabi
besaR Muhammad . Meneladani kesabaRan beliau dalam menghadapi beRaneka Ragam
manusia. Dan dalam mendakwahi meReka dengan lemah lembut dan santun.
MembeRikan mOtivasi bila meReka beRlaku baik, seRta menumbuhkan Rasa
Optimisme di dalam diRi meReka.


wassalam..
oRiDo™ On wORds <http://orido.wordpress.com/>
--
><><><><><><><><><><><><><><><>><><>><><><>><
perbanyakamalmenujusurga
http://orido.wordpress.com/2006/05/03/hotd-usaha-dan-amal/
><><><><><><><><><><><><><><><>><><>><><><>><


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: