Sabtu, 05 Desember 2009

[daarut-tauhiid] Menyatukankan Hati Lewat Persamaan Persepsi

 

Sepintas mungkin
kita akan mengatakan bahwa, amat rumit mengamalkan isi Al Quran yang
begitu kompleks, mengingat betapa banyaknya kandungan yang menyinggung
 sekian objek pembiacaraan mengenai hukum, hikmah, sejarah, tauhid,
fiqih dan lain sebagainya dan semuanya ini membutuhkan sekian
penguasaan beberapa bidang ilmu untuk bisa mencapai pemahaman tentang
isi kandungan Al Qur'an tersebut. Sementara setiap kita sebagai orang
muslim memiliki banyak perbedaan tentang pemahaman yang terkadang lahir
dari sebuah teks dalil.

Untuk tidak
memperpanjang prolog dan mukaddimah, pada pragraf ini saya ingin
langsung memerkenalkan konsep penyatuan hati dan persamaan persepsi.
Sudah menjadi kaidah baku bagi kita bahwa berbeda pendapat adalah
dibolehkan oleh agama, ada beberapa rentetan sejarah Rasulullah yang
menyimpan pesan bahwa berbeda pendapat itu tidak dilarang. Salah
satunya ketika tawanan perang telah di tangkap oleh kaum muslimin, pada
waktu itu Umar bin Khottob berpendapat agar para tawanan di bunuh,
sedangkan Abu bakar berpendapat agar mereka dilepaskan setelah membayar
denda, dan pada waktu yang sama Rasulullah sependapat dengan Abu Bakar,
namun ternyata turun ayat setelah itu yang mengatakan bahwa tawanan
perang laki-laki wajib dibunuh. Dengan lapang dada Rasulullah dan abu
Bakar melaksanakan pendapat Umar yang pada dasarnya isi ayat yang turun
setelah munculnya beberapa pandangan dikalangan sahabat dan Rasulullah.
Ini menunjukkan bahwa berbeda pendapat itu tidak dilarang dalam agama,
namun Sayyid sabiq dalam mukaddimah fiqih sunnahnya mengatakan bahwa
pada hal yang mendasar yaitu tentang akidah dan ibadah usuliyyah ini
tidak dibenarkan, sebab dua kategory ini bukan wilayah perbedaan
pendapat, singkatnya jika kita sudah sama-sama mengimani Allah itu Esa
maka berdosa besar bahkan syirik (keluar dari Islam) hukumnya jika ada
yang berpendapat tuhan itu dua atau tiga. Ini artinya siapapun kita, di
manapun kita, warna apapun kulit kita, dari kelompok manapun kita,
memiliki persepsi yang sama tentang apa yang kita yakini di dalam agama
kita, sehingga ini menjadi obat yang manjur untuk menghentikan segala
perpecahan antar kelompok kuhsusnya di Indonesia.

Islam tidak
membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun, karena Islam itu sendiri
memiliki makna keselamatan bagi siapapun yang berada di bawah
naungannya, sedangkan muslim menurut Rasulullah "orang muslim adalah, yang bisa menjaga keselamatan muslim lain dari kejahatan tangan dan lidahnya".  Di dalam Al Quranpun kita dapati bahwa Allah mengecam yang berperang karena atas dasar membela kelompok (bukan agama).

Adapun
langkah yang selanjutnya dalam mengantisipasi perpecahan sebab
pendapat, maka ulama menuntun kita agar selalu bersatu dan memberikan
kaidah sebagai solusinya yaitu "saling tolong menolong dalam hal yang
kita sepakati, dan saling toleransi dalam hal yang kita perbedakan"

Setelah kita
memahami beberapa point penting di atas, hal paket berikutnya yang juga
menjadi bahan pokok bagi konsep kita ini ialah, fakta sejarah, kondisi
zaman sekarang, serta beberapa pandangan ulama yang mengemukakan
tentang mekanisme aplikasi hukum syaria't, singkatnya teori fiqhul waqi'I,
yaitu pemakaian hukum yang sesuai dengan kondisi setempat, sebagai
contoh sederhananya hukum jihad, tidak bisa di pukul rata wajib bagi
penduduk Indonesia misalnya, karena memang kondisi setempat tidak
menuntut hal tersebut, di lain pihak di Palestina sendiri hukum ayat
ini pas dan sesuai dengan tempat pemakaiannya, dan kewajiban
berdakwahpun bukan hanya amar ma'ruf tapi juga nahi mungkar. Dengan
adanya pemahaman kita terhadap hal-hal yang seperti ini akan
mempermudah bagi kita untuk bertoleransi. Banyak permasalan lain yang
lebih penting dan mesti diutamakan untuk dibahas dan diselesaikan,
seperti maraknya kristenisasi, aliran sesat, diskriminasi terhadap
Islam.

Sebagai
penutup saya ingin mengutip penuturan seorang tokoh kartun yang ada
pada film ahkamul Qur'an: "jika kita saling memahami syari'at Islam,
maka tidak ada kontradiksi berfikir dan kesenjangan sosial"

Oleh : Abdurrahman Yusak
web:  http://manrabby.tk/

New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: